Lihat itu CEO BASIA Group dan Anggel Kara,” kata salah satu tamu wanita. Seketika ruangan itu menjadi sangat heboh dan berisik.
Orang-orang memperhatikan pintu masuk, disana ada seorang pria yang mengandeng wanita cantik baru saja masuk. Pria itu memiliki tinggi hampir sama dengan Anthony, wajanya seperti pahatan dan matanya yang begitu tajam seperti elang, dia pria yang menakjupkan. Dia memang menakjubkan membuat Safhira lupa sejenak cara bernapas karena dia adalah “Martian Gordan Bramasta."
“Tuhan kenapa aku harus melihat wajah bajingan ini lagi,” batin Safhira.
Sekumpulan wanita yang berada tidak jauh dari rombongan Safhira membicarakan orang itu.
“Wa... Saya beruntung telah di undang kepesta ini, akhinya bisa bertemu suami idaman,” wanita A.
Wanita B, “Kamu tidak lihat dia bersama siapa ?"
“Tidak peduli, wanita itu hanya hiasan samping. Bulan lalu di Singapura, dia mengandeng model Top Clara Kiyle, hal biasa jika dia juga menggandeng artis yang sedang naik daun disini,” wanita A.
“Iya saat di Prancis dia juga mengandeng wanita berbeda. Setiap kali berita kehidupan asmara Gordan dimunculkan selalu dengan perempuan yang berbeda,” wanita C.
“Dengan statusnya sebagai pemilik BASIA Group sangat wajar jika dia dikelilingi banyak wanita cantik. Aku saja mau jadi simpanannya yang ke berapapun, karena hidup ku akan terjamin,” wanita D.
“Ya saya setuju,” jawab wanita A dan C bersamaan.
Martian Gordan Bramasta yang saat ini dikenal sebagai CEO Gordan, tidak repot-repot menyapa orang lain dia berjalan menghampiri kedua mempelai. Namun sejak dia menoleh kearah rombongan itu, matanya tidak melepaskan Safhira.
Menerima tatapan itu membuat sekujur tubuh Safhira menjadi dingin dan merinding, pada saat yang sama seorang pelayan membawah nampan yang berisi berbagai macam minuman dingin. Dia mengambil satu dan memegang badan gelas ditangan sebelah kanannya dengan erat.
Perasaan yang dia rasakan saat ini disebabkan perasaan benci yang terkubur 7 tahun, kini kembali menguasai hatinya. Dalam pernikahan kurang dari satu tahun, lelaki ini meninggal luka yang begitu dalam dan begitu juga para wanita-wanitanya yang hampir mendorongnya kekematian.
Anthony melingkarkan tangannya ke pinggang Naira, karena dia menyadari tatapan seorang buaya pada wanita disebelahnya. Safhira awalnya merasa terkejut membuat dia menoleh ke Anthony. Wajah Anthony mendekati wajah Safhira, dan pipi mereka bertemu.
“Maaf, ada seorang buaya kelaparan menatap mu seperti mangsa,” bisik Anthony ada Safhira. Anthony menarik wajahnya kembali, lalu dia dan Safhira tersenyum sambil saling menatap.
“Ya, saya tahu itu,” jawab Safhira.
Tian dan Anggel berakhir dihadapan mereka, perempuan itu sangan menempel pada Tian. Tian segera merubah tatapanya kearah kedua mempelai, dia mengulurkan tangan ke Richard dan Richard menerimanya.
“Selamat atas pernikahan kalian,” kata Gordan.
“Terimakasih,” kata Richard.
Perempuan yang bernama Anggel juga memberi senyumam terbaiknya dan mengucapka hal yan sama pada mereka berdua.
Tiara terlihat kesal sambil berucap“Kak kenapa kamu tidak datang di hari pernikahan ku ?"
“Bukankah aku sudah hadir diacara resepsi mu,” jawab Gordan.
“Itu berbeda,” jawab Tiara.
“Itu sama, sama-sama acara pernikahan mu,” jawabnya kembali.
“Tapi....,” sebelum Tiara selesai Anggel mengeluarkan kotak kecil dari tasnya dan menyerahkan kepada Tiara.
“Ini hadia yang disiapkan Gordan untuk mu,” kata Anggel.
Tiara menerimanya, dan dia tersenyum kembali menatap mereka, “Kak, saya tidak akan marah lagi dan terimakasih.”
Hadia itu adalah sepasang kalung dan anting yang dihiasi berlian merah, ini adalah perhiasan yang dia inginkan sejak tahun kemarin hanya saja uang tabungan yang dimiliki tidak cukup untuk membeli itu. Waktu itu Tiara sepat bercanda dengan Tian jika dia menikah Tian harus memberinya kado perhiasan ini, saat itu dia bahkan belum mengenal Richard.
“Kak perkenalkan dua orang ini sepupu dan teman Richard dari Sydney.”
Tian dan Richard saling bersalaman.
“Gordan.”
“Richard.”
Lalu Tian berpindah mengulurkan tangan ke Safhira. Safhira terlebih dahulu memindahkan gelas ke tangan kirinya.
“Safhira,” dia tersenyum kepada mantan suaminya dan langsung menarik kembali tangannya.
Tian merasakan sebentar tangan lembut namun terasa lembab dan dingin, sama dengan wajah si pemilik yang cantik namun tatapan yang dia berikann sangat dingin dan acuh tak acuh.
Anggel juga berkenalan dengan Anthony dan Safhira, “Hallo, saya Anggel Kara.”
Akbar mengajak mereka berenam untuk duduk disatu meja agar bisa saling mengenal dan mengobrol, Tian dan Richard tidak menolak, dan para wanita hanya mengikuti para pria. Kedua mempelai tidak bergabung karena harus menyapa tamu-tamu yang lain.
Dimeja untuk 6 orang Anthony, Safhira dan Kiara duduk di baris yang sama sedangkan Anggel, Tian, dan Akbar duduk dibaris yang berhadapan dengan mereka.
Akbar memulai bertanya, “Apa kesibukan yang Mr. Anthony lakukan di Sydney ?”
“Saya hanya mengelolah bisnis kecil keluarga kami, Lowy Foods Corporation.”
“Bukankah perusahan itu sangat terkenal dengan produk makanannya dan mereka juga menduduki pasar terbesar di Sydney, LowyMard. Saya tidak menyangka bisa bertemu Tuan muda dari LFC dari Australia.”
Tian kembali berucap, “Apakah kamu mempertimbangkan untuk memasuki pasar negara lain juga ?”
“Ya, sudah dua tahun ini produk prusahaan kami beredar di pasar Jepang dan Korea. Bagaimana dengan anda Mr. Gordan beberapa waktu lalu saya mendengar jika anda adalah CEO BASIA Group. Saya benar-benar tidak menyangka Jika CEO Kerajaan bisnis di Asia masih sangat muda dan tampan.”
“Anda terlalu menyanjung, anda juga seorang yang luar biasa sebagai CEO LFC anda juga koki ternama didunia dan pemilik DL Restorant, chef Lowy.”
“Pantasan anda terlihat sangat familiar, ternyata anda chef Lowy. Saya beberapa kali ke Sydney dan selalu makan di DL Restoran, makannya sangat saya sukai,” kata Anggel.
“Terimakasih,” jawab Anthony sambil tersenyum.
“Ya, kalian memang luar biasa. Satu menguasai kerajaan makanan Australia dan yang satu menguasai Kerajaan Bisnis Asia,” kata Akbar.
“Brother, otak mu lebih luar biasa. Jika bukan karena kamu Goldman tidak akan seperti saat ini,” ucapa Gordan pada Akbar.
Goldman salah satu anak perusahaan BASIA yang memperoduksi beberapa alat-alat elektronik, dan Gordan mempercayakan Akbar untuk memegang Goldman, karena elektro dan bisnis adalah spesialis Akbar. Produk GOLDMAN sudah tersebar di seluruh Asia dan produksinya utamanya dilakukan di Indonesia dan Singapura. Perusahaan utama BASIA Group tidak berada di Indonesia melainkan di Singapura.
Martian Gordan Bramasta juga menguasai perusahaan XZ China, dia adalah oemegang saham kedua tertinggi setelah Lu Tingxio. Dia adalah anak pertama Direktur Lu, dulu Gordan bekerja untuk Direktur Lu untuk mengungkap penggelapan dana dicabang XZ Singapura oleh CEO terdahulu dan rekan-rekannya.
“Bagaimana dengan Miss Safhira, kesibukan apa yang anda kerjakan ?" Tanya Anggel.
...........
Maaf jika ada kesalahan penulisan kata dan kalimat.
Dan Jangan lupa tinggalkn jejak ya My Readers. Favorit, like, dan komentar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 486 Episodes
Comments
choe mix
thor ceritamu bagus bgt,tp maaf ya....dr baca ranbow pertama sampau yg 2 kok saya merasa aneh.sydney tp kok yg di sebut eropa mulu.gak pernah sebut australia.di part ini jg lowy food di sydney merajai eropa.
maaf bgt ya,karena saya aja yg merasa aneh,
2020-10-05
0
Mbok Wami
safira tunjukin ke mafia oon
2020-09-14
0
Bakso Mercon
hayo safira berikan kejutan pd buaya lapar ituh😌😌😌
2020-08-03
7