Seperti biasa, ketika Safhira memasuki pintu CSM karyawan sudah menyambutnya didepan pintu. Diandra, CMO, COO, dan CFO berjalan bersama menaiki lift kusus karyawan menuju lantai atas kantor.
“Kadidat sudah berada diruang tunggu kantor”, ucap Diandra.
“Kalian berempat yang akan mewawancarai mereka, saya ada konferensi vidio yang sangat penting. Saya tetap akan mengikuti proses itu melalui monitor, kalian hanya perlu memberi pertanyaan yang dapat menunjukkan mutu dan kualitas mereka, diakhir saya akan memilih”.
Safhira tiba di ruangannya, dan keempat orang itu menuju ruang rapat untuk melakukan wawancara kadidat CMO dan Manejer Marketing yang baru. Saat safhira masuk monitor di ruanganya sudah menujukan rekama aktifitas di ruang tunggu dan ruang rapat yang masih kosong. Dia melihat jam hampir menunjukan pukul delapan, segera Safhira menghidupkan laptop untuk hadir konfrensi vidio dengan para pemegang saham ViCBS.
ViCBS adalah perusahaan yang bergerak dalam bisnis entertaiment dan memiliki jaringan televisi terbesar di Australia. Safhira sudah setahun ini bergabung dengan ViCBS namun mereka tidak mengetahui identitas aslinya, Miss S adalah nama yang dia gunakan. Dia, putri konglomerat terkaya di Australia saat ini, menjadi pemegang saham terbesar ke tiga setelah CEO ViCBS dan komisaris wakil CEO.
Safhira mengenakan topeng untuk menutup sebagian wajahnya, dia sengaja melakukan ini untuk menghetikan orang-orang mendekatinya untuk mencari dukungan. Bukan rahasia jika dalam setiap perusahaan besar akan ada perebutan kekuasaan. Safhira tidak ingin terlibat diantara kedua orang itu dia hanya akan mendukung siapapun yang berada diatas. Dia sudah cukup repot dengan menghadapi orang-orang di Home Frenzo Corporation.
Konfrensi berjalan selama hampir 2 jam, diruang rapat sedang mewawancarai peserta terakhir untuk Manejer Marketing, dia direkomendasikan oleh COO. Safhira sangat puas dengan wanita ini dia tenang, sederhana, dan cerdas, dia Isla.
Sedangkat kadidat untuk posisi Direktur Marketing (CMO), adalah Mr. Hugo, dia adalah CMO terdahulu tempat ini sebelum Safhira mengambil alih namun dia tersingkar karena kurangnya dukungan dari pemilik sebelumnya. Saat ini dia membantu orang-orang dipasar kecil untuk memasarkan produk mereka melalu promosi-promosi online dan terbukti lagka itu sukses. Walau usianya yang sudah 50 tahun namun pola pikirnya selalu berkembang mengikuti zaman.
Setelah wawancara berakhir Safhira menghubungi Diandra, “Segera urus kontrak kerja Miss Isla dan Mr. Hugo, saya ingin mereka bekerja mulai besok. Dalam 30 menit kumpulkan semua manejer untuk hadir diruang rapat”.
30 menit kemudian Safhira masuk ke ruang rapat, semua karyawan berdiri saat melihat Safhira masuk. Setelah safhira duduk di kursinya semuanya akan kembali duduk.
“Saya akan langsung saja, dalam rapat ini saya akan menyampaikan 3 hal”
“Pertama, saya ingin departemen operasional lebih mendisiplikan karyawan, dalam 2 bulan ini kita sudah memecat 15 karyawan, pastikan saat menerima karyawan kalian melakukan seleksi yang lebih maksimal. Saya tidak ingin kejadian ini terulang”.
“Kedua, sudah tiga bulan ini pendapatan mall berhasil naik 3 % dari bulan sebelumnya, itu adalah pencapaian yang luar biasa. Untuk itu saya menaikan jabatan CMO menjadi wakil CEO. Selamat Mr. Enzon, silahkan menyampaikan beberapa kata”, ucap Safhira.
Mr. Enzo segera berdiri, “Terima kasih CEO, dan terimakasih Tim Marketing serta saya juga berterimakasih dengan Departemen Operasional. Tim kami tidak akan bisa menjalankan strategi ini tampa bantuan karyawan-karyawan yang dilatih oleh Dapartemen Operaional. Saya akan bekerja keras dan bertanggung jawab untuk posisi wakil CEO dalam memenuhi harapan dan tujuan kita bersama”.
Dia berhenti sejenak dan melanjutkan “Untuk itu sebagai bentuk terima kasih, saya mengundang CEO dan semua yang ada diruangan ini untuk hadir dipesta rumah saya akhir pekan ini. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih”.
Setelah Mr. Enzo selesiai berbicara para peserta rapat memberikan tepuk tangan kepadanya.
“Selanjutnya, saya akan memperkenalkan CMO dan Manejer baru kepada kalian. Chief Marketing Officer Mr. Hugo”.
Mr. Hugo berdiri didepan kursinya memberikan salam hormat ke arah petinggi perusahaan, kemudia dia menghadap ke arah peserta lain “Mohon kerja samanya”.
Setelah Mr. Hugo kembali duduk, Safhira melanjutkan “Dan yang berikutnya Miss Isla, sebagai Manejer Marketing”.
Isla berdiri sebentar untuk memberi salam hormat dan mengucapkan, “Mohon bimbingan dan kerja samanya”.
“Saya akan memberi tugas pertama kepada CMO dan Manejer, dalam 2 bulan saya ingin kalian menaikan pendapatan 2%. Dari riwayat kerja kalian, saya percaya kalian mampu”, Safhira tersenyum.
Tapi tidak dengan orang-orang Departemen Marketing dan Operasional, mereka tahu walaupun hanya satu angka kecil membutuhkan usaha yang akan menguras setengah darah mereka.
“Dalam satu minggu saya ingin melihat rencana pemasaran yang baru dari kalian. Itu saja untuk hari ini, pertemuan ini kita akhiri. Selamat bekerja”.
Safhira segera meninggalkan ruang rapat, diikuti Asistenya dan Mr. Ezon.
“Mr. Ezon dalam beberapa hari saya tidak akan ditempat, untuk itu kamu akan mengurus pekerjaan disini dan memantau pekerjaan kedua orang baru itu”.
“CEO, memang jarang berada di CSM namun, setiap kali dia datang bagaikan Bom waktu bisa sangat baik atau meledak”, bati Mr. Ezon.
“Ya saya akan melaksanakannya”.
Safhira dan Diandra pergi menuju perusahaan Home Frenzo Corporation dengan mengendarai Pagani Huayra 730S, mereka tibah dalam waktu 15 menit di perusahaan. Pintu di buka otomatis terangkat keatas, lalu Safhira turun dari kursi kemudi dan Diandar dari pintu satunya, Safhira memberikan kunci mobil kepada petugas yang sudah berdiri didekatnya.
Safhira berlahan masuk, semua karyawan yang melihatnya menyapanya dengan sopan entah karena dia Gendral Manejer atau karena putri CEO.
Baru beberapa langka dari meja resepsionis orang-orang di belakangnya mulai berbisik, “Siapa orang itu, lihatlah kulitnya sempurna dengan wajah dan poster tubuh itu”.
“Tapi say merasa Familiar denga wajah itu”.
“Bukankah dia raja bisni Asia”
“Ya, itu dia”.
Diandra menoleh dan itu adalah CEO BASIA GRUB, dia berbisik kepada Safhira “Nona, CEO Gordan ada dibelakang kita”.
Langka Safhira berhenti, dia berbalik untuk melihat mantan suaminya melangkahkan kakinya menuju kearahnya, Safhira diikuti oleh Diandra melangkahkan kaki kearah CEO BASIA.
Saat mereka sudah berdiri yang dipisahkan satu langka saja, Safhira tersenyum sambil mengulurkan tangan, dan CEO Gordan menyambutnya.
“Selamat datang di HFC, CEO Gordan dan senang berjumpa dengan anda”.
“Ya saya juga senang bertemu dengan anda kembali”. Lalu, mereka melepas jabatan tangan mereka.
“Saya tidak menyangka CEO Gordan yang akan hadir disini”, ucap Safhira.
Hari ini pihak dari BASIA Grub akan datang untuk melihat produk yang akan menjadi transaksi mereka, namun Safhira mendapat kabar bahwa perwakilan yang datang berganti, dan sekarang dia cukup terkejut CEO BASIA turun tangan untuk kerja sama kecil ini.
“Ya, saya menggunakan kesempatan ini untuk langsung berlibur di negara ini”, jawab Gordan.
“Ya, semoga liburan ini berjalan dengan baik. Mari keruangan saya untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut”.
“Ya”.
Safhira dan Gordan berjalan bersama menuju lift VIP dan diikuti oleh asisten mereka Diandra dan Rendi menuju lantai 40. HFC berada disalah satu gedung tertinggi di kota Sydney yang terdiri dari 53 lantai.
Saat pintu lift terbuka wakil CEO berada tepat didepan mereka dengan bebeapa direktur lain, saat dia melihat Gordan dia mendekati rombongan Safhira.
“Mr. Gordan senang bertemu dengan anda, kenapa kantor kami tidak mendengar pemberi tahun jika anda akan bekunjung, Manejar Safhira kenapa kamu tidak memberitahu”, kata wakil CEO.
“Saya juga baru mengetahuinya Mr. Bence”, ucap Safhira.
“Maaf Mr. Gordan atas penyambutan kami yang kurang ini, manejer kami masih mudah jadi kesalahan ini mohon dilupakan”.
Safhira tersenyum mengejek mendengar ucapan itu, Gordan bisa melihat tatapan yang tidak menyenangkan diatara kedua orang ini.
“Tidak ada yang perlu di maafkan disini, saya sengaja tidak memberi tahu karena tidak ingin merepotkan Manejer Safhira”, ucap Gordan.
Lalu Gordan melihat arloji, “Manejer Safhira mari kita lakukan, karena saya masih punya jadwal lain”.
“Baik CEO Gordan, mari”
Lalu Safhira menoleh ke Wakil CEO “Permisi Mr. Bence , saya harus bekerja”
Rombongan Safhira meninggalkan rombongan Bence didepan lift, Bence menatap punggu orang itu dengan tatapan tidak senang.
“Betapa arogannya”, ucap Bence pelan.
.......................................................................
.......................................................................
Maaf jika ada kesalahan penulisan kata dan kalimat.
Dan Jangan lupa tinggalkn jejak ya My Readers. Favorit, like, dan komentar, serta beri votenya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 486 Episodes
Comments
Yusneli Usman
fiuhhh.... Thor 😅😅😅
2021-01-16
0
maura shi
hanya ada dendam&ambisi d hati safira
2020-07-20
0
Fitri Riyani
deg deg anak gak tuh...
ketemu mantan
2020-05-15
2