Karine yang baru saja akan menggigit rotinya meletakan kembali kepiring, dia menatap kearah suaminya dengan lekat lalu ke Safhira.
“Dad, saya...” Belum selesai Safhira bicara, Karine sudah memotongnya.
“Sudah-sudah jangan berdebat di meja makan, cepat selesaikan sarapan kalian. Jangan dibiasakan membahas masalah pekerjaan saat sarapan," kata Karine.
“Mommy, ayo antar Queen ke sekolah," kata Queen memegang tangan Safhira.
Queen ingin mengajak mommy melarikan diri dari perdebatan dimeja makan. Dia awalnya sangat senang saat ibunya berniat berhenti bekerja untuk menghabiskan waktu bersamannya. Namun, Kakek menghancurkan kebahagiaannya yang sebentar itu.
“Ya, sayang," jawab Safhira.
Sebelum dia berdiri dia mengatakan “Malam ini saya tidak dapat hadir di pesta pernikahan Putra Menteri Perhubungan karena saya akan menemani Queen bermain.”
Safhira berdiri menggandeng tangan Queen berjalan berlahan menuju mobil Rolls-Royce Phantom yang sudah diparkir didepan pintu utama. Seorang pelayan mengikutinya sambil membawah kotak makanan, kebiasaan Naira selalu membawah bekal karena terlalu sibuk membuatnya kadang tidak bisa pergi keluar kantor untuk makan.
Pagi ini dia merasa begitu kesal mungkin karena berada dimasa PMS. Sejak Queen berusia 3 bulan dia sudah disibukan dengan aktifitas belajarnya, kemudia setelah Queen berusia satu tahun dia memulai belajar sambil bekerja. Sudah 5 tahun ini dia sudah berhutang banyak waktu kepada putrinya ini.
Safhira mengantar putrinya hingga didepan kelas, lalu dia mencium kedua pipinya. Safhira berucap, “Belajar yang baik, pulang sekolah Mommy akan menjemput mu dan kita malam ini menghabiskan waktu di apartement saja”.
“Itu ide bagus, Queen bosan berada dirumah itu."
“Masuklah kekelas, Mommy akan pergi ke CS Mall”. Safhira melihat punggung putrinya masuk lalu dia berbalik pergi.
Rolls-Royce Phantom melajut dijalan kota menuju mall terbesar yaitu Chastone Safhir Mall. Saat mobil itu tiba di pintu masuk utama, karyawan sudah berbaris dari depan pintu hingga lift dan Diandra sudah menunngu didepan pintu bersama beberapa Direktur dan Manejer Chastone Safhir Mall.
Sopir segera membuka pintu penumpang, wanita yang mengenakan rok pencil selutut merah dan atasan belezer hitam, pumps hell hitam memegang tas tangan kulit hitam. Rambutnya dia kuncir rendah di belakang sehingga mengekspos anting dan kalung permatanya putih yang dia kenakan.
“Selamat pagi CEO”, semua orang secara bersama menyapanya.
Safhira membalas dengan memberi senyumam yang lembut namun tidak menghentikan langkanya, dia berjalan dengan cepat diikuti oleh asisten, Direktur Marketing (CMO), Direktur Oparasional (COO), dan Direktur Keuangan (CFO).
Suara langka kaki orang-orang itu bergema di dalam bangunan 5 lantai itu. Dilantai pertama Tepat ditengah-tengah bangunan terdapat kolam air mancur, dan ditengan kolam terdapat patung diatasnya ada bolah besar berbentuk kristal. Atap berbentuk setengah lingkaran, orang-orang dilantai 3 bisa langsung melihat kelantai 1.
Mereka memasuki lift menuju lantai 5, lantai itu dibagi menjadi 2 bagian sisi kiri digunakan sebagai kantor dan sisi kanan untuk Bioskop. Untuk menuju kantor hanya dapat menggunakan lift khusus karyawan dan tangga darurat kusus yang hanya terhubung ke lantai 4.
Dilantai 5 hanya ada kantor CEO, wakil CEO yang masih kosong, ruang rapat, dan Departemen keuangan. Sedangkan Departemen Marketing dan Departemen Operasional berada dilantai 3.
Mall ini sudah menampung lebih dari 500 outlet khusus fashion busana branded. selain fashion mereka juga menyediakan alat-alat elektronik, dan perlengkapan rumah tangga.
CSM juga memiliki wahana bermain serta Food hall bahkan Restorant yang berada dilantai 3 dan 4. Di mall itu mereka juga menyediakaan tempat bermain skating es di lantai 4.
Mereka sudah duduk di ruang CEO, semua interiornya dan perlengkapan berwarna putih, sepintas orang-orang tidak akan melihat warna lain kecuali hanya bunga mawar merah diatas meja.
“Saya tidak akan berbelilit-belit, seperti yang saya katakan sebelumnya saya ingin mengisi posisi wakil CEO. Kalian bertiga sudah banyak membantu saya menjalankan tempat ini dan kalia bertiga juga sangat layak diposisi itu. Tapi saya hanya akan memilih satu dan saya menunjuk Tuan Enzo."
“Saya juga meminta kalian untuk menentukan kadidat yang cocok untuk duduk diposisi CMO (Direktur Marketing) dan Manejer Marketing.”
“Saya punya keponakan yang kemarin baru saja kembali dari luar Negeri, dan bekerja salama 5 tahun di perusahaan kosmetik AG Amerika. Dia sudah mengajukan lamaran untuk posisi Manejer Marketing," kata COO.
“Kenapa dia kembali ?”
AG adaah perusahaan kosmetik yang telah mendunia, tentunya karyawan disana memiliki karir yang terjamin dan tidak diragukan lagi kualitasnya.
“Dia akan menikah, dan akan menetap disini bersama suaminya".
“Baiklah saya akan mempertimbangkannya, untuk mempersingkat waktu kalian kirim darf rekomendasi kepada saya masing-masing posisi satu orang, paling lambat sore ini."
“Baiklah," jawab COO.
“Kalian silahkan melanjutkan pekerjaan”.
Ketiga pria berusia yang berusia sekitar 40-an meninggalkan ruangan, hanya Diandra dan Safhira yang tersisa.
“Bagaimana sudah menemukan hasil ?”
“Ya, konsumen dari China meningkatkan permintaan mereka sebesar 1 ton tembaga. Dan mereka mebayar dengan harga yang ditentukan sesuai kontrak. Hanya saja mereka tidak melakukan pembaruan karena jumlah yang mereka mintak kecil dan pihak kita juga menyetujui itu," jawab Diandra.
“Apa kamu sudah menyiapkan orang-orang untuk dikirim ke tambang ?”
“Ada 4 orang, untuk berjaga-jaga saya akan mengirim mereka secara terpisah. Mereka berempat tidak saling mengetahui jika mereka adalah orang-orang Anda," jawab Diandra.
Diandra memiliki pemikiran yang sama dengan Safhira karena itu mereka sudah bekerja sama selama 4 tahun ini. Sebelumnya mereka mengumpulkan bersama semua mata-mata yang dikirim tapi karena ada penghianat, dia membocorkan informasi orang-orang yang telah dia kirim.
“Bagus. Apa jadwal saya hari ini ?”
“Jam 9 ini anda janji dengan pemilik ID-Fashion, hanya itu saja”.
“Oh iya, saya hampir lupa. Diandra mintak sekretaris untuk memesan coffe dan salad buah di DL restorant , pukul 9 harus sudah diantar keruangan saya. Dan minta Departemen personalia memberikan laporan karyawan bulan ini.”
Departemen personalia selalu merivew karyawan setiap bulannya, karyawan yang bekerja paling buruk selama 3 bulan akan dikeluarkan. Dan Safhira juga akan menyempatkan diri untuk melihat kesalahn apa yang mereka lakukan agar bisa memberi masukan untuk karyawan lainnya.
Dia sangat memperhatikan hal-hal kecil seperti ini karena baginya keberhasilan CSM bukan hanya karena strategis para petinggi perusahaan, tetapi pionlah yang paling penting yaitu karyawan.
“Baiklah, Nona." Diandra segera menjalankan tugasnya.
Sepeninggalan Diandra, Safhira melakukan panggilan kepada Daddynya, Abigial.
“Ada apa ?”
“Daddy, ada tikus berjas itu mulai menggerogoti tembaga, mereka juga sudah mengendalikam kabel pengawas yang saya pasang disana.”
“Apakah ada seorang penghianat, bagaimana tikus-tikus sampah itu menemukannya.”
“Saya juga menduga ada penghianat, tapi saya sudah mengirim yang baru itu akan bekerja individu. Detailanya saya akan mengirim ke E-mail anda."
“Baikla, saya percayakan masalah itu kepada kamu. Dan bagaimana dengan tawaran Daddy, apakah kamu akan menerimannya.”
“Ya, saya membutuhkan posisi itu untuk membuat api supaya mereka keluar dari sarangnya.”
“Bagaimana pekerjaan mu disana?”
“Besok semuanya akan selesai diurus."
“Setelah itu kamu kembali ke HFC, saya akan membuat pengumuman resmi”.
“Baiklah." Panggilan berakhir.
Safhira mulai membaca dokumen-dokumen diatas meja, mulai dari dokumen keuangan dan pemasaran CSM. Hari ini pekerjaannya tidak terlalu banyak, sehingga dia bisa pulang lebih awal. Sudah lebih dari satu jam Safhira membaca dokumen-dokumen itu, lalu suara telpon berbunyi, dan Shapira langsung mengangkatnya.
“Hallo”.
“CEO, pemilik ID-Fashion sudah hadir”, sekretaris.
“Minta dia masuk ke ruangan saya”.
Beberapa saat kemudia, suara pintu diketuk, “Tok tok tok"
“Masuk.”
Lalu pintu terbuka, seorang wanita mengenakan rok pensil hitam dan kemeja tanpa lengan berwarna putih masuk. Rambutnya ikal hitamnya terurai sebagian ke bahu kiri dan mak-up yang dia kenakan sangat natural , wanita itu membawah dua tas ditangannya satu berukuran kecil dan satu terlihat seperti kotak biola.
“Selamat pagi Miss Safhira Frenzo," dia tersenyum kearah Safhira.
...........
Maaf jika ada kesalahan penulisan kata dan kalimat. Dan Jangan lupa tinggalkn jejak ya My Readers. Favorit, like, dan komentar.
..........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 486 Episodes
Comments
Yulistiani Hamid
ceritanya terlalu berbelit dan tdak fokus pada 1 certa tpi ttp semangat thor
2020-11-05
0
Siska Feranika
masih.setia...
2020-08-24
0
Nona
Thor ceritanya jangan dipanjang2in yah udah terlalu banyak tokohnya mesti ngapalin nama jadinya
2020-06-02
2