Tiara Tidak kaget lagi dengan reaksi itu, pertama mereka bertemu dengan Safhira dia hanya merasa Familiar namun setelah hari pernikahan dia baru menyadari karena melihat foto Naira dialbum keluarga mereka.
“Dia bukan Naira, tapi Safhira. Disebelahnya Anthony, sepupu Richward", ucap Tiara.
“Maaf, kamu terlihat sangat mirip dengan mantan istri teman ku, tapi dia sudah me.....”, ucapan Abi belum selesai.
“Ehem”, Rendi batuk untuk mengingatkan Abi berhenti bicara.
“Saya bisa maklum, didunia ini memang terlalu banyak orang yang mirip, tapi apakah kami begitu mirip ?”, tanya Safhira.
“Tidak, hanya saja jika sepintas dilihat kalian sangat mirip”, ucap Abi.
Berbeda dengan Abi, Tyo hanya diam mengamati wajah Safhira hingga tatapan mereka bertemu.
“75% fisik mirip”, gumam Tyo.
“Ayo saya perkenalkan dengan mereka”, ucap Tiara.
“Wanita itu Donita disebelahnya suaminya Abi”.
“Si kaca mata itu, Tyo dan yang itu kamu pasti menganalnya kalian pernah bertemu diresepsi pernikahan ku, itu disebelahnya Rendi”.
“Hallo”, sapa Safhira.
Richard datang, “Sayang, ayo saya perkenalkan kamu dengan teman-teman yang lain”.
“Saya tinggal dulu, nikmati saja pestanya”, ucap Tiara pada Safhira dan Anthony.
Tiara dan Richard pergi meninggalkan rombongan itu, lalu Donita juga berdiri dan berkata “Lebih baik para lelaki mengbrol bersama saya akan pergi bersama Miss Safhira”.
“Ya”, ucap Abi.
“Jaga anak-anak ya sayang”, ucap Donita pada Abi.
Donita mengahampiri Safhira “Ayo, kita mencari tempat untuk mengobrol”.
“Ya”, balas Safhira.
Mereka pergi menuju lantai atas, sesampai disana Donita memastikan tidak ada siapapun disana, “Kamu benar-benar sudah bertemu Ti....Gordan sebelumnya ?”, Donita hampir menyebut Tian.
“Ya, ini pertemuan ke tiga kami. Perusahaan ku dan dia bekerja sama, dan mungkin saya masih harus bertemu dengan dia beberapa kali lagi”.
“Apa dia mencurigai sesuatu”.
“Mungkin tidak mungkin ya, saya tidak peduli karena saya bukan orang itu”.
“Pria yang bersama mu itu apa kekasih mu kalian terlihat begitu mesrah”.
“Em, menurut mu ?”
“Apa kamu membuat ku penasaran”.
“Saya, Richard dan Anthony adalah teman dekat”.
“Tapi tidak ada salahnya jika dia memang kekasih mu”.
“Kami hanya terbiasa bersama”, ucap Safhira.
“Prang............!” suara dari lantai bawah.
Safhira dengan cepat melihat, Tiara menabrak meja dan menjatuhkan sekupulan gelas anggur disana membuat gaunnya menjadi kotor. Dari atas Safhira melihat jika wanita-wanita itu menatap tidak suka ke arah Tiara sedangkan Grasia tersenyum penuh kemenangan.
Richard dan Anthony baru saja tiba di sana, Richard segera membantu tiara.
“Maaf saya tidak sengaja”, kata Alice dengan raut bersalah. Gaun yang dikenakan Tiara sudah bernoda merah karena anggur.
“Sepertinya wanita itu sengaja ingin mempermalukan Tiara, dari saya tiba saya sudah memperhatikan perempuan itu dan temannya memberi tatapan permusuhan”, ucap Donita.
“Mereka Alice dan Grasia. Ayo kita turun mengajari seseorang cara bertanggung jawab”, ucap Safhira.
Safhira menuruni tangga dengan menghentakan sepatunya dilantai hinga suara sepatu itu bergema disana membuat orang-orang itu berbalik menatapnya. Seluruh tamu disana tentu mengenalnya dan mengaguminya karena dia adalah seorang wanita yang sukses, sedangkan wanita-wanita disana cukup was-was karena rumor mengatakan wanita ini sangat arogan dan mengerikan.
Safhira berjalan dan kearah Alice, lalu tangannya mengambil segelar anggur merah. Safhira menyiram Alice dengan anggur itu, membuat orang-orang itu tertegun.
“Kamu sengaja atau tidak saya melihat dengan jelas dari lantai atas”, ucap Safhira berbohong, dia mengatakan itu berdasarkan kesimpulannya sendiri.
Orang-orang dapat menilai dari sikap Safhira jika perempuan itu sengaja mendorong Tiara, dan. mulai menatap tidk suka ke arah Alice.
“Saya baru pertama kali melihat kamu dilingkungan kami, nona dari keluarga mana ?”.
Alice diam.
“Apa kamu orang kaya baru ?”.
Alice masih diam.
Safhira menoleh ke Grasia, “Grasia, saya melihat dia bersama mu, bagaimana kamu berteman dengan wanita seperti ini ? begitu buruk selera mu”.
“Hei wanita siapa kamu ?”, tanya Safhira lagi.
“Saya Alice calon istrinya Anthony !”, jawab perempuan itu.
“Sejak kapan calon istri Anthony menjadi kamu ? Apakah kamu bermimpi ?”, ucp Safhira.
“Nyonya Lowy sudah membicarakan ini kepada keluarga ku, itulah kebenarannya”.
Safhira menoleh ke Anthony bertanya , “Anthony apa itu benar ?”
“Bagaimana seseorang yang baru saya lihat disini mengaku menjadi calon istri saya, jangan bercanda”. Jawabnya.
Lalu Anthony berjalan menghapiri Safhira dan merangkul pingangnya. Kemudian, dia menatap ke Alice dan berkata, “Hanya wanita ini yang cocok menjadi calon istri ku”.
Mendengar penuturan Anthony membuat Alice malu, namun dia tidak ingin menyerah karena orang tua mereka telah menyetuji perjodohan ini.
“Tapi saya adalah wanita yang dipilih Ibu mu”, ucap Alice.
Safhira tersenyum mengejek ke Alice, “Wanita ini sangat-sangat tidak cocok untu Anthony, maka biarkan aku menghabisinya disini sampai dia tidak berani menunjukan muka. Urusan Bibi Laura, itu tanggung jawab Anthony”,batin safhira.
“Bibi Lowy tidak akan memilih wanita seperti mu untuk Anthony, nona apakah sengaja ingin mencari keributan dipesta ini ?”, ucap Safhira.
“Keluar dari sini sekarang, jangan biarkan saya melihat wajah mu kalau tidak saya akan menghancurkan muka mu itu, berani-berani sekali mengganggu istri saya dan mengaku menjadi calon istri Anthony”, ucap Richard.
“Pergilah”, ucap Anthony.
“Tidak, itu bukan keinginan saya. Grasia yang memaksa saya”, Ucap Alice.
“Alice, omong kosong apa yang kamu bicarakan. Saya tidak ada hubungannya dengan ini”, Grasia menyangkal.
“Wanita itu adalah saksinya”, tunjuk Alice pada wanita yang didekat Grasia.
“Apa itu benar”, tanya Safhira.
“Ti..tidak itu tidak benar”, jawab wanita A.
“Ya, Grasia kami wanita baik, dia sendiri yang memiliki inisiatif itu, kami sudah mencoba melarangnya”, ucap wanita B.
“Ya, itu benar”, ucap wanita C.
“Kalian bohong !”, ucap Alice.
“Anthony bantu saya, saya tidak bersalah”, Alice memegang lengan Anthony.
Safhira melapaskan paksa tangan Alice, “Hei perhatikan tangan mu ? menjauhlah dari pria ku”.
“Grasia kamu yang membawanya, saya ingin kamu bawah dia keluar”, ucap Richard.
Richar sudah tahu jelas jika ini memang ulah Grasia, maka Richard mengusir kedua orang ini, “atau aku akan memanggil keamanan, jangan paksa aku mempermalukan mu. Kamu yang membawah pengacau kamu harus bertanggung jawab”.
“Ya, saya akan membawanya keluar”, ucap Grasia dengan wajah malu.
“Cepat, iku saya”. Grace menarik paksa tangan Alice menuju pitu keluar.
Safhia tidak melirik kedua wanita itu lagi, dia berkata pada Tiara “Pergilah ganti gaun mu, abaikan saja anji** pengganggu itu”
“Ya”, ucap Tiara. Dia dibantu Richard pergi kekamar mereka.
Gordan sedari tadi menonton pertunjukan itu, namun matanya saat ini hanya fokus meilhat tangan Anthony yang masih memeluk Safhira. Gordan menjadi kesal karena tangan itu tidak kunung lepas dari sana dan mereka begitu menempel.
Rendi memperhatikan tatapan Gordan dan berbisik “Bos, dia bukan Naira”
“Saya tahu”
“Tapi kenapa Bos marah”, tanya Rendi yang memperhatikan kepalan tinju Gordan.
“Saya marah terhadap dua wanita itu yang mengerjai Tiara”.
“Oh, apa itu benar ?”
Gordan menoleh pada Rendi, “Apa aku harus menjawabnya ?”
“Tidak perlu Bos”, Rendi memasang senyum kaku karena melontarkan pertanyaan yang salah, karena apapun yang dikatakan Bos adalah Benar.
..
....
.......
Maaf jika ada kesalahan penulisan kata dan kalimat.
Dan Jangan lupa tinggalkn jejak ya My Readers. Favorit, like, dan komentar.
....
....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 486 Episodes
Comments
Nurul Syahriani
di rainbow 1, donita abi udah cerai. dan safhira pura pura gak kenal sama donita pas di korea. koq sekarang beda..
2022-11-16
0
Nuroel Fatmawati
kebanyakan tokoh .. mulai oleng bacanya
2021-02-14
0
Balqis Shopp
hemmmmm........ bau bau cemburu Gordan 😘
2020-12-16
0