Di mansion mewah milik keluarga Lowy, seorang wanita tua yang berusia sekitar 60-an sedang bejalan bolak balik sambil emegang handphone. Dia menampilkan wajah kesal, karena putranya tidak menjawab telpon.
“Kemana anak ini ?”, gumam Laura.
Dia kembali mencoba menghubungi Anthony lagi, kemudian seorang wanita yang berusia 40-an masuk.
“Nyonya, keluarga Niel baru saja tiba”.
Laura segera memberikan handphonya pada asisten itu, “Saya akan menyambut mereka, kamu hubungi Anthony minta dia segera pulang”.
“Baik nyonya”, balas wanita itu.
Laura berjalan keruang tamu sambil mengomel, “Apa mau anak ini, apa dia ingin mempermalukan ibunya”.
Sebelum dia menyapa mereka dia memperbaiki raut wajahnya yang kesal menjadi wajah yang tersenyum dengan ramah.
“Mr. Niel dan Mrs. Niel selamat datang, terimakasih sudah memenuhi undangan makan malam ini”.
Lalu seorang gadis baru saja memasuki pintu, dia mengenakan gaun Aline silver selutut, rambutnya pendek sebahu berwarna brown. Wanita itu memegang paper bag di tangan kanannya, dia berjalan sambil tersenyum kearah mereka bertiga.
“Apa itu Alice ?”, tanya Laura.
“Ya”, jawab Mrs. Niel.
“Lebih cantik dari difoto, dia terlihat anak yang baik”, batin Laura.
“Hallo bibi”, wanita bernama Alice itu menyapa Laura.
“Kamu sangat cantik”, puji Laura.
“Terimakasih bibi, ini ada sedrhana yang saya bawah dari AS”, dia mengulurkan paper bag itu kepada Laura.
“Terima kasih”, ucap Laura sambil mengabil paper bag itu.
“Ayo silahka duduk”, tambah Laura.
Mereka berempat duduk bersama diruang tamu, Laura dan Mrs. Niel duduk di sofa yang sama.
“Sudah lama sekali kita tidak bertemu, setelah lulus Universitas kamu menghilang”, ucap Mrs. Niel.
“Saya tidak menghilang, hanya saja saya lebih fokus mengurus keluarga dan suami”.
“Ya kamu tidak pernah hadir di acara reoni univ”.
“Saya sangat sibuk dengan acara sosial suami dan mengurus rumah tangga, sebagai istri saya hanya bisa mendukungnya melalui kegiatan sosial bersama rekan-rekan kerjanya”.
Mereka tidak sengaja bertemu saat liburan, dan sudah mengobrol beberapa hal mengenai anak mereka. Anthony yang hapir menginjak usia 30 masih belum memiliki pasangan dan Alice yang sudah berusia 27 tahun juga belum memiliki pasangan, sehingga mereka berdua ingin menjodohkan Antony dan Alice.
Tentu saja keluarga Niel sangat menyetujui, siapa yang tidak mengetahui perusahan keluarga Lowy dan perusahaan LFC, sedangkan keluarga Niel hanya meiliki beberapa toko Fashion dan Mr. Lowy bekerja sebagai asisten Menteri dalam Negeri. Perjodohan ini jelas menguntungkn keluarga Niel, hanya orang bodoh yang menolak menikahi CEO LFC Anthony Lowy.
“Dimana Anthony”, tanya Mr. Lowy.
“Dia akan kembali tertunda karena pekerjaan, semenjak kebali dari liburan dia selalu lembur bahkan tidak kembali ke rumah”.
“Ya, kami mengerti. Kita sebagai orang tua hanya bisa mendukung mereka”, jawab Mr. Niel
Kemudia, asisten datang, “Nyonya semuanya sudah siap”.
“Ayo kita makan, menunya semua dibuat chef terbaik dirumah ini, namun yang paling terbaik tetaplah Antony”.
“Ya, di Negara ini nama Chef Lowy sangat terkenal begitu juga dengan DL restoran. Seorang CEO dan master chep, putra Mrs. Lowy memang luar biasa”, puji Mr. Niel.
“Ya, bahkan saya sangat mengagumi putra ini”.
Asisten memberi kode untuk berbicara, “Nyonya, ada telpon penting dari perusahaan”.
“Mr.Niel, Mrs. Niel, dan Alice kalian bisa menunggu sebentar dimeja makan”.
“Mari saya akan tunjukan jalan”, ucap seorang pelayan dengan sopan.
Ketiga orang itu meninggalkan ruang tamu, hanya Laura dan asistennya yang tertinggal.
“Apakah dia menjawab telpon ?”
“Tidak Nyonya, dan tuan muda pergi sendirin tampa sopir”.
“Telpon Safhira”, kata Laura. Mereka menelpon beberapa kali namun, tidak ada jawaban.
Di sisi lain, Safhira sedang duduk menghadapi komputer memeriksa dokumen kerjanya sedangkan telponya berada di ruang tamu.
Anthony terbangun karena suara handphone Safhira melihat nama si pemanggil, dia tidak berniat sama sekali untuk mengangkat.
“ Maaf mom, aku harus mengacaukan perjodohan ini”, batin Anthony. Setelah beberapa kali memanggil akhirnya tidak ada panggilan lain lagi.
Kembali kerumah keluarga Lowy, Lauren menghapiri ketiga tamunya dimeja makan. Dia duduk dengan anggun di kursinya, “Baru saja Anthony menelpon dia belum kembali karena ada beberapa pekerjaan yang tidak dapat ditunda”.
“Ya, kami mengerti Mrs. Lowy”.
Dia memandang foto keluarga Lowy di dinding ruang makan, “Kaya dan tampan, dia benar-benar sempurna. Memikirkan akan menjadi istri pemilik Lowi Food Corporation dan DL Restorant membuat ku akan menjadi Cinderella dikehidupan ini”, batin Alice.
Alice selalu memberikan senyum bahagia selama di rumah keluarga Lowy, senyum itu melukiskan perasaannya yang sebenarnya sama halnya dengan kedua orang tuanya.
Mrs. Niel harusnya saat ini menghadiri pernikahan anak Menteri perhubungan, menghadiri acara seperti itu sangat penting untuk promosi karirnya tetapi perjodohan ini lebih penting. Perjodohan ini bisa mendorongng seluruh keluarga mereka menuju status sosial yang lebih tinggi, dengan bantuan menantu milyader dia tidak perlu menghawatirkan apapun untuk putrinya.
“Kesibukan apa yang sedang kamu lakukan ?”, tanya Laura pada Alice.
“Saat ini saya sedang tidak melakukan apapun, saya baru saja kembali dua minggu yang lalu dari AS”.
“Di AS kamu bekerja dimana ?”
“ Saya Staf Marketing di Perusahaan kosmetik AG Amerika”.
“Itu perusahan kosmetik yang mendunia, bukankah sangat disayangkan melepaskan pekerjaan itu”.
“Sebagai anak tunggal saya harus tinggal dekat dengan orang tua, jika saya terlalu jauh mereka akan sangat kesepian. Mengenai pekerjan saya bisa memulainya kembali disini”.
“Ya, dengan pengalama kerja di AG kamu akan mudah mendapatkan pekerjaan. Saya akan meminta Anthony mempekerjakan kamu diperusahaan, jadi kamu tidak perlu repot-repot mencari kesana kesini”.
“Saya merasa tidak enak, bergabung ke perusahaan dengan cara seperti itu”.
“Kamu tidak perlu merasa begitu, karena kamu adalah calon istri pemilik LFC dan Bibi percaya kemampuan mu”.
“Terima kasih Bibi”.
“Setelah Bibi membicarakan dengan Anthony, Bibi akan menghubungi mu”.
“Alice, jika kamu bekerja disana kamu harus bekerja keras jangan mengecewakan kepercayaan Bibi mu”, kata Mr. Nial.
“Ya, Dad”.
Keempat orang itu makan malam sambil mengobrol dengan riang dimeja makan. Pukul 10:00 pm, ke tiga orang itu meninggalkan mansion Lowy. Mrs. Lowy mengatar kepergian mereka, setelah mobil keluarga Niel menghilang dari pandangannya raut wajah berubah murung.
“Anthony, kamu benar-benar membuat Mommy kecewa”, gumam Laura.
Di apartemant Safhira.
Safhira keluar kamar dia melihat Anthony sudah bangun duduk di sofa dengan muka sangat serius. Anthoni menatap Safhira dengan lekat, dia bingung harus mengatakannya atau tidak kepada Safhira. Jika dia tidak mengatakannya dia akan semakin tidak tenang dihari-hari berikutnya, jika dia mengatakanya dia tidak yakin Safhira akan menerima.
“Kenapa kamu menatapku begitu serius, apakah ada sesuatu diwajah ku ?”, ucap Safhira memegang wajahnya.
“Tidak, ada hal yang harus saya bicarakan. Bisakah kamu duduk dulu disini”, Anthony menupuk sofa disebelahnya.
Safhira datang dan duduk disana, “Ada apa ?”
Anthony menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal lalu berkata dengan berlahan , “Safhira, jadilah kekasih ku.”
“Apa !!”, Safhira terkejut.
.
....
.......
Maaf jika ada kesalahan penulisan kata dan kalimat.
Dan Jangan lupa tinggalkn jejak ya My Readers dengan klik favorit, like, komentar dan vote.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 486 Episodes
Comments
Mona Popo
jawab IYA,safira🤣🤣🤣🤣
2020-09-29
0
Zhe nurida
cerita yang bagus ,lanjuuut
2020-05-11
5
Susy Budianto
lanjut thor
2020-05-11
1