DELAPAN BELAS

Miselia sudah bertekad, sebelum meninggalkan negara. Dia harus mengubah sistem negara ini, raja dianggap remeh oleh para bangsawan membuktikan sudah tidak sehat lagi.

Kenapa mereka melakukan itu? kemungkinan salah satu faktor adalah raja dan keturunannya merupakan keturunan naga dan bisa berubah wujud menjelang tua dan saat belum dewasa, kaum naga saat ini dianggap musuh para manusia. Jadi kemungkinan besar keluarga kerajaan sedang bertindak hati-hati supaya identitas tidak ketahuan.

Jika aku berusaha menyamankan diri di masa depan, berarti aku harus memperbaiki negara ini supaya tidak ada kesenjangan sosial.

Begitulah pemikiran Miselia saat ini.

"Hak paten? Apa itu?" tanya Helena.

Miselia menjelaskan dengan sabar. "Semisalnya aku membuat suatu barang seperti pedang dengan bentuk hati. Bentuk itu masuk ke merk dagang milik aku dan bebas dijual beli atas namaku setelah mendaftarkan hak paten, jika ada yang berusaha meniru benda tersebut maka aku bisa mengajukan tuntutan dan kerugian biaya."

Helena mulai tertarik. "Hak merk dagang? Kenapa kami tidak memikirkannya dari dulu? Miselia, kamu harus mengatakan ini ke ayah!"

Miselia mengangguk.

Helena teringat sesuatu lalu memiringkan kepala. "Lalu, apa hubungannya dengan topi di pesta teh?"

Miselia memasang senyum nakal. "Setidaknya, ini akan membuat hobi anda tersalurkan dan bisa menampar para bangsawan muda yang hobi pamer dan tidak suka belajar."

Helena masih tidak memahami perkataan Miselia.

Sesampainya di kastil, Helena segera menyeret Miselia ke ruang kerja ayahnya. Kebetulan raja dan pangeran mahkota sudah pulang lebih awal karena pertemuan berjalan lancar.

Raja dan pangeran mahkota yang mendengar itu terpana lalu mengangguk setuju.

Helena mulai tidak sabar. "Kapan kita akan melakukannya? aku ingin segera membuat topi dengan dibantu desainer."

Miselia juga menjelaskan tentang kerja sama jika ada yang ingin memakai barang yang sudah dipatenkan.

Raja menggebrak meja. "Tunggu apa lagi, kita harus mengumumkan ini ke para pedagang dan lainnya."

Miselia memiringkan kepala. "Yang Mulia, sebaiknya anda bicarakan ini ke kerajaan lain juga. Saya takut ada yang memanfaatkan ini dengan memalsukan barang ke luar kerajaan."

Ezard setuju dengan pendapat Miselia. "Ayah, sebaiknya beritahu paman mengenai hal ini sehingga tidak ada kecurangan."

Raja mengangguk setuju lalu memerintahkan sekretarisnya untuk mengirimkan pesan ke kaisar.

Miselia terkejut. Kaisar? paman?

Setelahnya, raja menyuruh Miselia dan Helena masuk ke dalam kamar dan menunggu kabar. Di samping itu, Helena tidak menyia-nyiakan waktunya, dia bersama dengan Miselia membuat gambar topi lalu diserahkan ke desainer. Jarang ada desainer topi yang mau menerima desain dari orang lain, tapi berhubung Helena adalah seorang putri. Mau tidak mau mereka mengerjakannya.

Awalnya Helena merasa tidak enak hati, tapi begitu mendapat saran dan sedikit tekanan dari Miselia. Helena menggunakan wewenangnya sebagai putri.

Miselia terpaksa melakukan hal ini untuk menekan orang-orang butik supaya tidak bertindak sembarangan terhadap putri, mereka juga pasti terpengaruh dengan para bangsawan yang meremehkan anggota keluarga kerajaan.

Miselia jadi teringat dengan semua presiden di dunia di kehidupan kedua. Mereka maju karena rakyat, berusaha keras untuk rakyat meskipun memang ada berbagai gosip miring, tapi yang membuat Miselia menyayangkan adalah cara rakyat hanya melihat kerugian yang mereka dapat, bukan sisi positif sang presiden.

Katakanlah presiden membuat banyak kerugian untuk negara, kita sebagai rakyat juga pasti maju untuk melindungi negara-  tapi bukan berarti semua hal pribadi juga dikritik.

Miselia bukan pecinta politik sampai mengkritisi pendapat dan kinerja orang lain, meskipun sempat belajar politik karena tertarik dengan struktur negara, cita-citanya bukan menjadi politikus hebat tapi ingin memberikan ide segar sebagai generasi muda.

Yang paling disayangkan Miselia adalah tidak ada hormatnya rakyat terhadap presiden atau orang yang lebih tua, hormat disini bukan memuja berlebihan sampai bertengkar dengan saudara sendiri tapi lebih ke menghargai dan menghormati pekerjaan orang lain, menangani satu negara itu tidak mudah karena kita harus berhati-hati setiap mengeluarkan kebijakan supaya tidak ada kerugian.

Dan meskipun anggapan orang-orang hukum tajam ke bawah dan tumpul ke atas, faktanya memang hal ini sudah lama terjadi di masa lalu, bukan sekarang atau kemarin saat presiden siapapun yang bekerja.

Intinya kita harus bisa menghargai dan menghormati pemimpin negara, jika salah langsung tegur dan berikan pendapat, jika tidak didengar- kita yang maju dan melakukannya. Ide bukan untuk disimpan tapi diterapkan, jangan memaksakan ide ke orang lain.

Miselia berharap di kehidupan ketiga, tidak akan menemui hal ini- ternyata malah ada dan lebih parah. Para menteri sudah meremehkan raja, jika ini dibiarkan saja maka tidak akan ada namanya kerajaan lagi. Rakyat pasti akan lebih mendengarkan posisi yang menguntungkan, perlahan tapi pasti fungsi raja tidak dibutuhkan lagi.

Miselia tidak mau hal itu terjadi, raja merupakan keturunan pendiri negara sekaligus penjaga adat negara. Jika rajanya jahat, tentu tidak masalah- tapi raja yang sekarang baik, terlalu baik malah sampai diremehkan para menterinya sendiri.

Dan kemungkinan besar pasti ada yang meremehkan soal hukum hak cipta.

Miselia menatap luar jendela kastil lalu tersenyum, mungkin ini juga bisa jadi jalan untuk menjatuhkan mental para bangsawan?

Helena yang berdiri di belakang Miselia, merinding. "Kenapa kamu senyum-senyum sendiri?"

"Saya punya ide untuk menjatuhkan mental para bangsawan kaya."

"Hah?"

------

"Yang Mulia Kaisar, saya rasa ide raja benar-benar hebat." Kata si sekretaris.

Kaisar menunjukkan senyum miring dengan tatapan bosan. "Memang benar, ide ini tidak pernah digunakan siapa pun."

"Yang Mulia-"

"Sudah saatnya aku bertemu dengan saudara terkasih, bersiaplah."

Sekretaris membungkuk lalu keluar dari ruang singgasana raja.

Kaisar meremas kertas surat itu lalu membakarnya dengan api yang muncul di tangan. "Benar-benar dunia yang damai, aku jadi bosan."

Salah satu wanita yang duduk di dekat kaki Kaisar menyarankan. "Yang Mulia Kaisar, apakah surat itu benar-benar tidak menarik? tapi sekretaris terlihat suka."

Kaisar menaikkan dagu wanita itu dengan kasar. "Jadi, kamu jatuh cinta dengan sekretarisku?"

Wanita itu ketakutan. "T- tidak."

Kaisar melepas dagu wanita itu dengan jijik lalu menatap perdana menteri yang hanya berdiri diam menatap wanita yang disentuhnya.

"Perdana menteri, apakah kamu kesal dengan perlakuanku terhadap keponakanmu?"

"Tidak, Yang Mulia."

Kaisar mengangguk senang. "Tidak ada wanita yang bisa memuaskan minatku, rata-rata mereka hanya melempar tubuh mereka seperti yang dilakukan keponakanmu- aku kira keluargamu bisa berguna, ternyata sama saja."

"Yang Mulia, dia yang melempar tubuhnya sendiri ke anda. Bukan saya, jadi jangan dikaitkan dengan saya meskipun secara darah, kami sedikit terhubung."

Kaisar menertawakan sikap perdana menteri. "Bersiaplah dengan pertemuan para raja, beberapa hati lalu aku sudah ke negara saudaraku ternyata membosankan. Jika bersamamu- mungkin bisa mengusir kebosananku."

Perdana menteri menuruti perintah kaisar tanpa menunjukkan raut wajah apa pun.

Terpopuler

Comments

Sulati Cus

Sulati Cus

sama ternyata cm sekedar pengamat tp klu ada yg nyerang ranah pribadi suka kesel

2023-01-11

0

lihat semua
Episodes
1 SATU
2 DUA
3 TIGA
4 EMPAT
5 LIMA
6 ENAM
7 TUJUH
8 DELAPAN
9 SEMBILAN
10 SEPULUH
11 SEBELAS
12 DUA BELAS
13 TIGA BELAS
14 EMPAT BELAS
15 LIMA BELAS
16 ENAM BELAS
17 TUJUH BELAS
18 DELAPAN BELAS
19 SEMBILAN BELAS
20 DUA PULUH
21 DUA PULUH SATU
22 DUA PULUH DUA
23 DUA PULUH TIGA
24 DUA PULUH EMPAT
25 DUA PULUH LIMA
26 DUA PULUH ENAM
27 DUA PULUH TUJUH
28 DUA PULUH DELAPAN
29 DUA PULUH SEMBILAN
30 TIGA PULUH
31 TIGA PULUH SATU
32 TIGA PULUH DUA
33 TIGA PULUH TIGA
34 TIGA PULUH EMPAT
35 TIGA PULUH LIMA
36 TIGA PULUH ENAM
37 TIGA PULUH TUJUH
38 TIGA PULUH DELAPAN
39 TIGA PULUH SEMBILAN
40 EMPAT PULUH
41 EMPAT PULUH SATU
42 EMPAT PULUH DUA
43 EMPAT PULUH TIGA
44 EMPAT PULUH EMPAT
45 EMPAT PULUH LIMA
46 EMPAT PULUH ENAM
47 EMPAT PULUH TUJUH
48 EMPAT PULUH DELAPAN
49 EMPAT PULUH SEMBILAN
50 LIMA PULUH
51 LIMA PULUH SATU
52 CERPEN UNIVERSE I
53 CERPEN UNIVERSE II
54 CERPEN UNIVERSE III
55 LIMA PULUH DUA
56 LIMA PULUH TIGA
57 LIMA PULUH EMPAT
58 LIMA PULUH LIMA
59 LIMA PULUH ENAM
60 LIMA PULUH TUJUH
61 LIMA PULUH DELAPAN
62 LIMA PULUH SEMBILAN
63 ENAM PULUH
64 ENAM PULUH SATU
65 ENAM PULUH DUA
66 ENAM PULUH TIGA
67 ENAM PULUH EMPAT
68 ENAM PULUH LIMA
69 ENAM PULUH ENAM
70 ENAM PULUH TUJUH
71 ENAM PULUH DELAPAN
72 ENAM PULUH SEMBILAN
73 TUJUH PULUH
74 TUJUH PULUH SATU
75 TUJUH PULUH DUA
76 TUJUH PULUH TIGA
77 TUJUH PULUH EMPAT
78 TUJUH PULUH LIMA
79 TUJUH PULUH ENAM
80 TUJUH PULUH TUJUH
81 TUJUH PULUH DELAPAN
82 TUJUH PULUH SEMBILAN
83 DELAPAN PULUH
84 DELAPAN PULUH SATU
85 DELAPAN PULUH DUA
86 DELAPAN PULUH TIGA
87 DELAPAN PULUH EMPAT
88 DELAPAN PULUH LIMA
89 DELAPAN PULUH ENAM
90 DELAPAN PULUH TUJUH
91 DELAPAN PULUH DELAPAN
92 DELAPAN PULUH SEMBILAN
93 SEMBILAN PULUH
94 SEMBILAN PULUH SATU
95 SEMBILAN PULUH DUA
96 SEMBILAN PULUH TIGA
97 SEMBILAN PULUH EMPAT
98 SEMBILAN PULUH LIMA
99 SEMBILAN PULUH ENAM
100 SEMBILAN PULUH TUJUH
101 SEMBILAN PULUH DELAPAN
102 SEMBILAN PULUH SEMBILAN
103 SERATUS
104 SERATUS SATU
105 SERATUS DUA
106 SERATUS TIGA
107 SERATUS EMPAT
108 SERATUS LIMA
109 SERATUS ENAM
110 SERATUS TUJUH
111 SERATUS DELAPAN
112 SERATUS SEMBILAN
113 SERATUS SEPULUH
114 SERATUS SEBELAS
115 SERATUS DUA BELAS
116 SERATUS TIGA BELAS
117 SERATUS EMPAT BELAS
118 SERATUS LIMA BELAS
119 SERATUS ENAM BELAS
120 SEBELUM REINKARNASI & KABUR
121 SEBELUM REINKARNASI & KABUR II
122 SERATUS TUJUH BELAS
123 SERATUS DELAPAN BELAS
124 POV KAMILA
125 SERATUS SEMBILAN BELAS
126 POV KAMILA II
127 SERATUS DUA PULUH
128 SERATUS DUA PULUH SATU
129 SERATUS DUA PULUH DUA
130 SERATUS DUA PULUH TIGA
131 SERATUS DUA PULUH EMPAT
132 SERATUS DUA PULUH LIMA
133 POV HELENA - PERTEMUAN AWAL
Episodes

Updated 133 Episodes

1
SATU
2
DUA
3
TIGA
4
EMPAT
5
LIMA
6
ENAM
7
TUJUH
8
DELAPAN
9
SEMBILAN
10
SEPULUH
11
SEBELAS
12
DUA BELAS
13
TIGA BELAS
14
EMPAT BELAS
15
LIMA BELAS
16
ENAM BELAS
17
TUJUH BELAS
18
DELAPAN BELAS
19
SEMBILAN BELAS
20
DUA PULUH
21
DUA PULUH SATU
22
DUA PULUH DUA
23
DUA PULUH TIGA
24
DUA PULUH EMPAT
25
DUA PULUH LIMA
26
DUA PULUH ENAM
27
DUA PULUH TUJUH
28
DUA PULUH DELAPAN
29
DUA PULUH SEMBILAN
30
TIGA PULUH
31
TIGA PULUH SATU
32
TIGA PULUH DUA
33
TIGA PULUH TIGA
34
TIGA PULUH EMPAT
35
TIGA PULUH LIMA
36
TIGA PULUH ENAM
37
TIGA PULUH TUJUH
38
TIGA PULUH DELAPAN
39
TIGA PULUH SEMBILAN
40
EMPAT PULUH
41
EMPAT PULUH SATU
42
EMPAT PULUH DUA
43
EMPAT PULUH TIGA
44
EMPAT PULUH EMPAT
45
EMPAT PULUH LIMA
46
EMPAT PULUH ENAM
47
EMPAT PULUH TUJUH
48
EMPAT PULUH DELAPAN
49
EMPAT PULUH SEMBILAN
50
LIMA PULUH
51
LIMA PULUH SATU
52
CERPEN UNIVERSE I
53
CERPEN UNIVERSE II
54
CERPEN UNIVERSE III
55
LIMA PULUH DUA
56
LIMA PULUH TIGA
57
LIMA PULUH EMPAT
58
LIMA PULUH LIMA
59
LIMA PULUH ENAM
60
LIMA PULUH TUJUH
61
LIMA PULUH DELAPAN
62
LIMA PULUH SEMBILAN
63
ENAM PULUH
64
ENAM PULUH SATU
65
ENAM PULUH DUA
66
ENAM PULUH TIGA
67
ENAM PULUH EMPAT
68
ENAM PULUH LIMA
69
ENAM PULUH ENAM
70
ENAM PULUH TUJUH
71
ENAM PULUH DELAPAN
72
ENAM PULUH SEMBILAN
73
TUJUH PULUH
74
TUJUH PULUH SATU
75
TUJUH PULUH DUA
76
TUJUH PULUH TIGA
77
TUJUH PULUH EMPAT
78
TUJUH PULUH LIMA
79
TUJUH PULUH ENAM
80
TUJUH PULUH TUJUH
81
TUJUH PULUH DELAPAN
82
TUJUH PULUH SEMBILAN
83
DELAPAN PULUH
84
DELAPAN PULUH SATU
85
DELAPAN PULUH DUA
86
DELAPAN PULUH TIGA
87
DELAPAN PULUH EMPAT
88
DELAPAN PULUH LIMA
89
DELAPAN PULUH ENAM
90
DELAPAN PULUH TUJUH
91
DELAPAN PULUH DELAPAN
92
DELAPAN PULUH SEMBILAN
93
SEMBILAN PULUH
94
SEMBILAN PULUH SATU
95
SEMBILAN PULUH DUA
96
SEMBILAN PULUH TIGA
97
SEMBILAN PULUH EMPAT
98
SEMBILAN PULUH LIMA
99
SEMBILAN PULUH ENAM
100
SEMBILAN PULUH TUJUH
101
SEMBILAN PULUH DELAPAN
102
SEMBILAN PULUH SEMBILAN
103
SERATUS
104
SERATUS SATU
105
SERATUS DUA
106
SERATUS TIGA
107
SERATUS EMPAT
108
SERATUS LIMA
109
SERATUS ENAM
110
SERATUS TUJUH
111
SERATUS DELAPAN
112
SERATUS SEMBILAN
113
SERATUS SEPULUH
114
SERATUS SEBELAS
115
SERATUS DUA BELAS
116
SERATUS TIGA BELAS
117
SERATUS EMPAT BELAS
118
SERATUS LIMA BELAS
119
SERATUS ENAM BELAS
120
SEBELUM REINKARNASI & KABUR
121
SEBELUM REINKARNASI & KABUR II
122
SERATUS TUJUH BELAS
123
SERATUS DELAPAN BELAS
124
POV KAMILA
125
SERATUS SEMBILAN BELAS
126
POV KAMILA II
127
SERATUS DUA PULUH
128
SERATUS DUA PULUH SATU
129
SERATUS DUA PULUH DUA
130
SERATUS DUA PULUH TIGA
131
SERATUS DUA PULUH EMPAT
132
SERATUS DUA PULUH LIMA
133
POV HELENA - PERTEMUAN AWAL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!