Setelah menunggu tiga hari, akhirnya raja mengeluarkan kebijakan mengenai Haki seperti yang disarankan Miselia dua hari sebelumnya. Jauh lebih detail dari hak paten yang disarankannya.
"Hak Kekayaan Intelektual untuk melindungi karya seseorang dalam hukum serta mencegah terjadinya pelanggaran, itu sederhananya." Miselia menjelaskan di depan raja, pangeran mahkota dan temannya.
"HAKI terdiri dari hak cipta dan hak kekayaan industri. Untuk hak cipta diberikan kepada pencipta seperti di bidang ilmu pengetahuan, sastra dan seni sementara untuk hak kekayaan industri difokuskan pada bidang indus- dagang maksud saya." Miselia berdehem lalu melanjutkan. "Hak ini terdiri dari paten, merk, desain dagang, desain tata letak dagang, rahasia dagang lalu geografis seperti yang saya tulis di kertas.
Raja membelai janggut dengan bahagia, begitu juga pangeran mahkota. Teman pangeran mahkota yang berdiri di belakang kursi roda juga terlihat takjub.
"Dengan begini tidak ada yang namanya mencuri hasil karya seseorang dan si pencipta merasa aman dengan karyanya serta mendapatkan pendapatan."
Pangeran mahkota mengerutkan kening. "Ada beberapa yang ingin aku tambahkan tapi aku sendiri juga tidak bisa menjelaskannya secara detail."
Teman pangeran mahkota menanggapi. "Benar, karena ini masih belum berjalan jadi sebaiknya kita umumkan saja mengenai aturan baru soal HAKI lalu kita kembangkan seiring berjalannya waktu."
Miselia menjadi sedikit khawatir. "Sebenarnya saya tidak masalah soal mengembangkan aturan, tapi saya tidak akan setuju jika yang mengurus hal ini seratus persen bangsawan, menteri yang sekarang pun semua posisi dikuasai bangsawan."
Raja menggeleng sedih. "Ada fraksi istana dan fraksi bangsawan."
"Benar, fraksi bangsawan diketuai baron yang namanya saya lupa. Baron ini merupakan mertua dari keluarga Ornella tetapi sebenarnya baron sendiri juga mengambil keputusan dari perdana menteri."
Raja menjadi canggung ketika Miselia membahas keluarganya sendiri, pangeran mahkota dan temannya juga mengeluarkan raut wajah rumit.
Miselia yang menyadari itu dan berdiri di depan papan sementara raja duduk di sofa kanan lalu pangeran mahkota serta temannya duduk di sebelah kiri, tertawa. "Astaga, apakah kalian semua menjadi canggung karena lady cantik ini membahas keluarganya sendiri?"
"Sangat terang-terangan malah." Senyum pangeran mahkota.
Miselia yang melihat senyum manis dari wajah tampan itu menjadi berdebar-debar dan mengalihkan tatapan sambil mengipasi dirinya sendiri, dia memang lemah dengan wajah tampan. "Hahahaha-"
Yah begitulah, tiga hari terakhir Miselia sangat sibuk terutama dari si penyihir cantik. Karena zaman saat ini belum ada namanya teknologi dan listrik, Miselia harus berpikir kreatif.
Karena aku bukan anak teknik dan pencipta alat jadi harus bisa menjabarkan sebaik mungkin ke para penyihir.
"Pokoknya alat itu harus bisa digunakan setelah menempelkan kartu ke sesuatu oleh kusir, nanti dari kartu bisa terlihat mengurangi uang di dalamnya. Petugas hanya mengawasi, tidak boleh ikut campur."
Si penyihir cantik awalnya pusing dengan penjelasan Miselia lalu perlahan mengerti dan membuat di cetak biru.
Begitu diluncurkan sehari sebelum pengumuman peraturan baru tentang Haki, Miselia terpana.
Alat itu setinggi tempat duduk kusir dan terbuat dari batu yang sudah diukir lalu ada lambang kerajaan serta seperti mantra sihir berbentuk lingkaran di bawahnya. Jika kartu ditempelkan maka angka akan muncul dan menunjukkan mereka lolos lewat.
Lalu bagaimana dengan kertas yang muncul otomatis? tentu saja muncul dari batu itu di bawahnya.
Pada awalnya si kusir dan pedagang menjadi bingung, kenapa diberikan secarik kertas kecil? setelah mendapat penjelasan bahwa kertas itu sebagai bukti pembayaran untuk menghindari kecurangan. Mereka pun bahagia.
Yah, Miselia sendiri juga baru tahu kalau ada pedagang yang juga bersikap curang ke kusir seperti menyuruh mereka mempercepat waktu pengiriman dan kusir terpaksa menyuap petugas dengan dana pribadi karena pedagang tidak mau menggantinya karena takut si kusir berbohong.
"Sepertinya semua masalah bisa diselesaikan sekaligus." Helena menatap takjub proses perdana itu. "Dan katanya negara luar mulai tertarik juga, para penyihir jadi punya kerjaan banyak."
Miselia mengangguk setuju.
Sayangnya proses peraturan Haki tidak seantusias proses e-toll, bisa ditebak banyak bangsawan tidak setuju dengan peraturan ini dan mengutuk keras.
Raja menjadi marah. "Apa yang membuat kalian tidak setuju?"
"Yang Mulia- bagaimana dengan roti yang biasa kita makan? Apakah itu juga masuk ke dalam hak cipta? ini sangat konyol. Satu roti diterapkan untuk membuat hak cipta!" teriak menteri budaya.
Miselia menatap rendah mereka dari samping singgasana raja, lalu menatap ayahnya yang hanya berdiri diam menikmati nyanyian antek-anteknya.
Miselia tertawa, orang-orang jadi menatap dirinya.
"Jadi, apakah anda bilang bahwa hal ini akan merugikan bangsawan?"
"BENAR!" balas menteri budaya.
Miselia mengangguk ke raja dan pangeran mahkota.
Pangeran mahkota yang duduk di kursinya mulai memerintah. "KUMPULKAN INFORMASI MENGENAI BARANG-BARANG JUALAN YANG DICIPTAKAN BANGSAWAN BERASAL DARI MANA DALAM SEPULUH TAHUN TERAKHIR!"
Para menteri dan perdana menteri terkejut.
Miselia menatap remeh ayahnya. Jadi, bagaimana jika anda ingin menjegal putri terkasihmu ini? aku juga bisa melakukan hal yang sama, ayah tercinta.
Perdana menteri menatap marah Miselia. Ini pasti ide dari kamu! mereka tidak akan memiliki ide seperti itu!
Investigasi dilakukan oleh para bawahan kepercayaan pangeran mahkota dan raja. Seperti yang diduga, banyak dari mereka melakukan kejahatan dengan mencuri ide orang lain.
Banyak yang dibunuh, dibuang ke luar negeri dan bahkan dijadikan budak untuk memeras ide mereka. Kebanyakan adalah rakyat atau bangsawan yang sudah jatuh dan yang lebih parah lagi bangsawan netral tingkat rendah yang takut dengan kekuatan dan kekuasaan.
Tidak hanya fraksi bangsawan yang diselidiki, tapi juga fraksi kerajaan.
Raja dan pangeran mahkota marah dengan hasil ini, ternyata fraksi mereka pekerjaannya hampir sama dengan para bangsawan, dan kalau mereka tidak terlibat setidaknya keluarga mereka pasti terlibat.
Mau tidak mau raja melakukan pembersihan dan menghukum para bangsawan yang terbukti melakukan kejahatan.
Miselia mengeluarkan ide mengenai hak cipta tidak hanya untuk putri Helena tapi juga untuk menjatuhkan para bangsawan yang sudah dibutakan dengan harta.
Orang-orang yang disekap para bangsawan kembali ke keluarga masing-masing dan merasa bersyukur karena keluarga kerajaan menyelamatkan mereka.
Dan bagaimana bisa para investigator bisa mendapatkan bukti semudah itu padahal para bangsawan sudah menghancurkan bukti atau menyimpannya? tentu saja, kaum naga melibatkan diri.
Miselia berani bertaruh, ada kaum naga di bawah kepercayaan raja dan pangeran mahkota.
Miselia sudah membuktikan sendiri saat bersama Helena ketika mendeteksi keuangan. Yah, ada untungnya juga memiliki pendeteksi kebohongan hidup.
Fraksi bangsawan yang sudah sombong dan meremehkan keluarga kerajaan berlutut meminta pengampunan sementara fraksi kerajaan berlutut dan mengungkit jasa mereka lalu mengatakan tidak dibutakan kekuasaan dengan tidak menjadi menteri.
Pangeran mahkota antara sedih dihadapi kenyataan dan juga marah karena kebohongan mereka. "Kalian memang tidak dibutakan kekuasaan, tapi dibutakan kekayaan. Kalian merasa kekuasaan tidak diperlukan lagi karena memilih mempertahankan kekayaan dengan di pihak istana."
Wajah raja sudah menjadi merah padam, Miselia dan Helena mengipasinya dengan khawatir supaya tidak berubah menjadi naga lalu menyemburkan api di depan umum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
X'tine
ngakak bacanya Thor, ketika raja marah dan menyemburkan api... bukan menyemburkan hukuman...
2024-06-27
0