AKU INGIN NYAMAN DI KEHIDUPAN KETIGA, JADI AYO HAPUS PARASIT

AKU INGIN NYAMAN DI KEHIDUPAN KETIGA, JADI AYO HAPUS PARASIT

SATU

Sejak kecil anak perempuan selalu dididik untuk menjadi pendukung para pria, jika pria tidak puas maka mencari wanita lain untuk memuaskan ego para pria. Sehingga semakin beriringnya waktu, kaum perempuan hanya bisa menundukkan kepala di depan pria dan menegakkan kepala di sesama kaum perempuan.

Kenapa bisa begitu?

Jawabannya persaingan.

Mereka bersaing untuk mengunggulkan suami masing-masing demi masa depan, yang sayangnya tidak mereka sadari hal itu menjadi pemicu saling menjatuhkan satu sama lain.

Begitulah yang aku lalui di dua kehidupan sebelumnya. Kehidupan pertama aku hidup dengan kehidupan mewah, menjadi wanita jahat paling dibenci semua orang termasuk keluarga sendiri. Di kehidupan kedua, aku hidup di negara modern yang mendapat limpahan kasih sayang yang tidak pernah aku dapatkan di kehidupan sebelumnya dan sekarang?

Aku berdiri di depan gerbang tinggi dengan suasana mencekam di balik gerbang itu dan sesekali melihat kilatan sesuatu? Apa itu? Banaspati?

Aku menggenggam erat gerbang tinggi yang tidak bisa didorong ataupun ditarik, ditendang pun tidak bergerak sekalipun.

Sebenarnya aku dimana?

Tunggu! Coba diingat kembali!

Waktu itu aku mengejar suamiku yang sedang membawa wanita lain dengan mobil, lalu saat mobilku-

Deg!

Aku ingat sekarang-

Tiba-tiba dari arah lain ada mobil yang mengebut, jadi sekarang aku sudah-

.

.

.

.

.

.

.

"MASUK NERAKA?!" teriakku sambil menangis dan berusaha menggerakkan gerbang yang masih berdiri kokoh dengan dua tangan mungilku. "KEMBALIKAN AKU KE KEHIDUPAN KEDUAKU YANG MENYENANGKAN! AKU BERJANJI TIDAK AKAN KEPO DAN LANGSUNG MENCERAIKANNYA!"

 

"Miselia Ornella? hahahaha aku kembali ke kehidupan pertamaku? Miselia Ornella?" Miselia mulai menyerah menggoyangkan gerbang dan melihat gaun serta perhiasan mewah yang dipakainya lewat cahaya bulan.

Di kehidupan kedua, orang tuanya membuat nama itu yang mengharapkan anak perempuannya akan menjadi berani, cerdas dan pekerja keras saat dewasa, sehingga tidak akan bergantung pada orang lain dan mampu mengayomi orang-orang yang tidak beruntung di luar sana.

Sementara di kehidupan pertama, orang tuanya membuat nama itu dengan mengharapkan supaya anak perempuan mereka berani melawan orang-orang yang berusaha menentang keluarga mereka, cerdas mendapatkan suami demi meningkatkan reputasi keluarga dan pekerja keras untuk kehidupan keluarga.

Miselia menitikan air mata. Daripada hidup mewah penuh intrik, dia lebih suka hidup berkecukupan dengan keluarganya.

Lalu sekarang dia harus kembali ke kehidupan pertamanya? Kenapa Tuhan jahat sekali.

Gaun ini adalah gaun yang dipakainya saat peringatan upacara dewasa. Ayah adalah perdana menteri, ibu adalah sosialita terkenal, kedua kakaknya kembar, yang laki-laki adalah calon penerus ayah sementara yang perempuan adalah calon penerus ibu- lalu adik perempuan beda satu tahun yang manja dan sakit-sakitan tapi disayang seluruh keluarga.

Adik perempuan inilah anak selingkuhan sang perdana menteri dengan artis opera, karena ibu dan kakak-kakak Miselia tidak ingin kehilangan kedudukan, akhirnya mereka menerima anak itu dengan tangan terbuka lalu mengabaikan Miselia yang kesepian.

"Sekarang aku ingat kenapa ada disini hahahaha-" gumam Miselia. "Karena hari ini upacara kedewasaan dan aku bersikeras mengadakan pesta mewah supaya tidak ada yang mengejek, ternyata keluargaku sendiri tidak datang demi mendukung adik tiri. Waktu itu aku baru tahu dan melarikan diri lalu- lalu-"

Miselia bangkit lalu menepuk-nepuk gaun mahalnya. "Lalu ada para pembunuh bayaran bermunculan, aku berhasil melarikan diri tapi wajahku terlanjur rusak karena goresan pisau."

JREG

JREG

Para pembunuh bayaran turun satu persatu dari pohon, mereka berhasil mengejar Miselia yang terjebak di depan gerbang kosong.

Miselia mengambil ancang-ancang pencak silat, ada untungnya dulu nyasar lahir di Indonesia. "Kalian ingin membunuhku?"

Diam-diam Miselia merasa lega karena berhasil mengingat tepat waktu, meleset sedikit saja. Nyawanya yang akan menjadi taruhan.

Para pembunuh bayaran tidak bicara apa pun, mereka segera menyerang Miselia.

Miselia mulai mengambil ancang-ancang menyerang mereka. "AKU, MISELIA. TIDAK AKAN MENYERAH!"

Tepat saat pembunuh bayaran hendak menusuk menggunakan pedang sementara Miselia berhasil menghindar, gerbang terbuka dan sesuatu menarik kaki Miselia hingga terjatuh di tanah lalu menyeretnya masuk ke dalam gerbang.

Semua orang yang ada disana membeku ketakutan ketika melihat Miselia diseret santai dan pelan-pelan dengan kedua tangan dan wajah masih di tanah.

Para pembunuh bayaran segera lari ketakutan ketika gerbang kembali menutup perlahan, tidak terlihat apapun di depan, bahkan Miselia seperti ditelan kegelapan.

Miselia yang shock dan malu, tidak bergerak meskipun gerbang sudah tertutup. Cara dibawa masuknya pun gak keren.

"Hei manusia, kamu tidak apa-apa?"

"Kami tidak berani menolong kamu karena sepertinya tersesat dan menunggu seseorang."

"Sepertinya keputusan kami salah, kamu butuh bantuan."

"Maaf ya."

Miselia yang semakin emosi segera bangkit dan balik badan, lalu terkejut melihat wajah besar dua naga.

"Apakah kamu tidak pernah melihat naga?

Pandangan Miselia mulai menggelap.

"Ah, dia pingsan. Kamu sih nariknya begitu, kasihan kan dia."

"Lalu harus bagaimana caranya? aku hanya berhasil menarik kakinya."

"Ayo, kita beritahu putra kita."

"Ya."

Salah satu naga membawa Miselia menggunakan kakinya.

 

"Bukannya dia Miselia Ornella?"

"Ornella? sepertinya aku pernah mendengar nama itu."

"Ayah, Ornella itukan perdana menteri. Anak buah ayah, kenapa ayah tidak mengenalnya?"

"Hah? orang menyebalkan itu punya anak secantik ini?"

Helena menatap tidak berdaya kedua orang tuanya. "Apakah dia pingsan karena melihat sosok ayah dan ibu?"

"Ya." Angguk raja dan ratu bersamaan.

Helena menghentakkan kaki. "Ayah ini bagaimana sih, bagaimana bisa menunjukkan sosok ke salah satu anggota keluarga Ornella?!"

Raja menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Ayah dan ibu sedang jalan-jalan lalu tanpa sengaja mendengar tangisan seorang anak perempuan yang menyedihkan, awalnya kami sembunyi di kegelapan. Ternyata dia mau dibunuh, kami tidak tega membiarkannya begitu saja."

"Ornella memiliki banyak musuh, wajar saja jika ada seseorang yang mengirim pembunuh bayaran, kembalikan dia ke tempat semula sebelum semuanya menjadi kacau!"

Ratu menjadi khawatir. "Tapi bagaimana jika para pembunuh itu muncul dan mau membunuhnya?"

"Itu bukan urusan kita!" bentak Helena yang kesal. "Apakah kalian lupa kalau salah satu keluarga Ornella lah yang membuat cacat kakakku, pewaris tahta kerajaan ini!"

"Itu tidak sengaja, keluarga Ornella juga sudah membayar kompensasi." Raja berusaha menenangkan Helena. "Anak bungsunya juga sudah minta maaf dan mau bertanggung jawab."

"Dengan menjadi istrinya? Ayah gila? itu sudah menjadi rencana mereka, kakak menjadi cacat gara-gara mereka! aku tidak akan pernah memaafkan keluarga Ornella yang sudah kurang ajar dengan anggota keluarga kerajaan!"

"Mhm!"

Helena dan kedua orang tuanya sontak menoleh, Miselia bangun dan menggosok kedua mata.

"Ma, kenapa berisik sekali? biarkan Misel tidur, semalam habis begadang- jangan lupa buatkan Misel jamu." Miselia bergumam lalu tangannya mencari sesuatu di atas kasur. "Mana guling Misel?"

"Guling itu apa? Senjata baru?" tanya Helena ke ayahnya.

Raja dan ratu menggeleng bersamaan.

Helena menjadi panik. "Apakah keluarga perdana menteri membuat senjata baru untuk menggulingkan kita? Ayah, ibu. Jangan diam saja, cepat rencanakan sesuatu untuk melawan mereka."

Raja dan ratu saling bertukar tatapan, mereka paham kenapa putri kesayangan menjadi panik tapi menuduh seseorang yang tidak bersalah juga kejahatan.

Ratu berusaha menenangkan Helena. "Tenanglah, kita ada di istana. Masih ada waktu buat interogasi si Misel ini. Jangan bertindak hal yang menimbulkan kecurigaan perdana menteri."

Helena menggigit bibir bawahnya lalu menatap benci Miselia.

Miselia yang masih tidak menemukan guling kesayangan, mengerutkan alis lalu membuka mata perlahan. Ketika matanya menangkap tiga sosok yang tidak asing, tubuhnya membeku lalu kembali merebahkan tubuhnya di tempat tidur.

Nggak, nggak. Ini pasti mimpi! ya, ini mimpi! hahahaha...

"Miselia Ornella, cepat bangun! aku tahu kamu sudah bangun!"

Miselia bergegas turun dari tempat tidur dan bersujud memohon ampunan.

Helena menatap aneh kelakuan Miselia yang tidak seperti sebelumnya, dulu dia sangat sombong di pesta dan suka merendahkan orang lain, berbanding terbalik dengan adiknya yang seperti malaikat. Yah, meskipun begitu dirinya membenci dua saudara yang berasal dari keluarga Ornella, bangsawan tertua yang memiliki lambang pohon berbunga merah darah. Salah satu bangsawan yang memiliki andil melindungi keluarga kerajaan dalam mendirikan negara.

Helena kagum dengan leluhur mereka, tidak dengan keturunan yang sekarang.

Terpopuler

Comments

Retno Isma

Retno Isma

masih nyimak

2025-01-16

0

Dede Mila

Dede Mila

baca

2024-06-27

0

lihat semua
Episodes
1 SATU
2 DUA
3 TIGA
4 EMPAT
5 LIMA
6 ENAM
7 TUJUH
8 DELAPAN
9 SEMBILAN
10 SEPULUH
11 SEBELAS
12 DUA BELAS
13 TIGA BELAS
14 EMPAT BELAS
15 LIMA BELAS
16 ENAM BELAS
17 TUJUH BELAS
18 DELAPAN BELAS
19 SEMBILAN BELAS
20 DUA PULUH
21 DUA PULUH SATU
22 DUA PULUH DUA
23 DUA PULUH TIGA
24 DUA PULUH EMPAT
25 DUA PULUH LIMA
26 DUA PULUH ENAM
27 DUA PULUH TUJUH
28 DUA PULUH DELAPAN
29 DUA PULUH SEMBILAN
30 TIGA PULUH
31 TIGA PULUH SATU
32 TIGA PULUH DUA
33 TIGA PULUH TIGA
34 TIGA PULUH EMPAT
35 TIGA PULUH LIMA
36 TIGA PULUH ENAM
37 TIGA PULUH TUJUH
38 TIGA PULUH DELAPAN
39 TIGA PULUH SEMBILAN
40 EMPAT PULUH
41 EMPAT PULUH SATU
42 EMPAT PULUH DUA
43 EMPAT PULUH TIGA
44 EMPAT PULUH EMPAT
45 EMPAT PULUH LIMA
46 EMPAT PULUH ENAM
47 EMPAT PULUH TUJUH
48 EMPAT PULUH DELAPAN
49 EMPAT PULUH SEMBILAN
50 LIMA PULUH
51 LIMA PULUH SATU
52 CERPEN UNIVERSE I
53 CERPEN UNIVERSE II
54 CERPEN UNIVERSE III
55 LIMA PULUH DUA
56 LIMA PULUH TIGA
57 LIMA PULUH EMPAT
58 LIMA PULUH LIMA
59 LIMA PULUH ENAM
60 LIMA PULUH TUJUH
61 LIMA PULUH DELAPAN
62 LIMA PULUH SEMBILAN
63 ENAM PULUH
64 ENAM PULUH SATU
65 ENAM PULUH DUA
66 ENAM PULUH TIGA
67 ENAM PULUH EMPAT
68 ENAM PULUH LIMA
69 ENAM PULUH ENAM
70 ENAM PULUH TUJUH
71 ENAM PULUH DELAPAN
72 ENAM PULUH SEMBILAN
73 TUJUH PULUH
74 TUJUH PULUH SATU
75 TUJUH PULUH DUA
76 TUJUH PULUH TIGA
77 TUJUH PULUH EMPAT
78 TUJUH PULUH LIMA
79 TUJUH PULUH ENAM
80 TUJUH PULUH TUJUH
81 TUJUH PULUH DELAPAN
82 TUJUH PULUH SEMBILAN
83 DELAPAN PULUH
84 DELAPAN PULUH SATU
85 DELAPAN PULUH DUA
86 DELAPAN PULUH TIGA
87 DELAPAN PULUH EMPAT
88 DELAPAN PULUH LIMA
89 DELAPAN PULUH ENAM
90 DELAPAN PULUH TUJUH
91 DELAPAN PULUH DELAPAN
92 DELAPAN PULUH SEMBILAN
93 SEMBILAN PULUH
94 SEMBILAN PULUH SATU
95 SEMBILAN PULUH DUA
96 SEMBILAN PULUH TIGA
97 SEMBILAN PULUH EMPAT
98 SEMBILAN PULUH LIMA
99 SEMBILAN PULUH ENAM
100 SEMBILAN PULUH TUJUH
101 SEMBILAN PULUH DELAPAN
102 SEMBILAN PULUH SEMBILAN
103 SERATUS
104 SERATUS SATU
105 SERATUS DUA
106 SERATUS TIGA
107 SERATUS EMPAT
108 SERATUS LIMA
109 SERATUS ENAM
110 SERATUS TUJUH
111 SERATUS DELAPAN
112 SERATUS SEMBILAN
113 SERATUS SEPULUH
114 SERATUS SEBELAS
115 SERATUS DUA BELAS
116 SERATUS TIGA BELAS
117 SERATUS EMPAT BELAS
118 SERATUS LIMA BELAS
119 SERATUS ENAM BELAS
120 SEBELUM REINKARNASI & KABUR
121 SEBELUM REINKARNASI & KABUR II
122 SERATUS TUJUH BELAS
123 SERATUS DELAPAN BELAS
124 POV KAMILA
125 SERATUS SEMBILAN BELAS
126 POV KAMILA II
127 SERATUS DUA PULUH
128 SERATUS DUA PULUH SATU
129 SERATUS DUA PULUH DUA
130 SERATUS DUA PULUH TIGA
131 SERATUS DUA PULUH EMPAT
132 SERATUS DUA PULUH LIMA
133 POV HELENA - PERTEMUAN AWAL
Episodes

Updated 133 Episodes

1
SATU
2
DUA
3
TIGA
4
EMPAT
5
LIMA
6
ENAM
7
TUJUH
8
DELAPAN
9
SEMBILAN
10
SEPULUH
11
SEBELAS
12
DUA BELAS
13
TIGA BELAS
14
EMPAT BELAS
15
LIMA BELAS
16
ENAM BELAS
17
TUJUH BELAS
18
DELAPAN BELAS
19
SEMBILAN BELAS
20
DUA PULUH
21
DUA PULUH SATU
22
DUA PULUH DUA
23
DUA PULUH TIGA
24
DUA PULUH EMPAT
25
DUA PULUH LIMA
26
DUA PULUH ENAM
27
DUA PULUH TUJUH
28
DUA PULUH DELAPAN
29
DUA PULUH SEMBILAN
30
TIGA PULUH
31
TIGA PULUH SATU
32
TIGA PULUH DUA
33
TIGA PULUH TIGA
34
TIGA PULUH EMPAT
35
TIGA PULUH LIMA
36
TIGA PULUH ENAM
37
TIGA PULUH TUJUH
38
TIGA PULUH DELAPAN
39
TIGA PULUH SEMBILAN
40
EMPAT PULUH
41
EMPAT PULUH SATU
42
EMPAT PULUH DUA
43
EMPAT PULUH TIGA
44
EMPAT PULUH EMPAT
45
EMPAT PULUH LIMA
46
EMPAT PULUH ENAM
47
EMPAT PULUH TUJUH
48
EMPAT PULUH DELAPAN
49
EMPAT PULUH SEMBILAN
50
LIMA PULUH
51
LIMA PULUH SATU
52
CERPEN UNIVERSE I
53
CERPEN UNIVERSE II
54
CERPEN UNIVERSE III
55
LIMA PULUH DUA
56
LIMA PULUH TIGA
57
LIMA PULUH EMPAT
58
LIMA PULUH LIMA
59
LIMA PULUH ENAM
60
LIMA PULUH TUJUH
61
LIMA PULUH DELAPAN
62
LIMA PULUH SEMBILAN
63
ENAM PULUH
64
ENAM PULUH SATU
65
ENAM PULUH DUA
66
ENAM PULUH TIGA
67
ENAM PULUH EMPAT
68
ENAM PULUH LIMA
69
ENAM PULUH ENAM
70
ENAM PULUH TUJUH
71
ENAM PULUH DELAPAN
72
ENAM PULUH SEMBILAN
73
TUJUH PULUH
74
TUJUH PULUH SATU
75
TUJUH PULUH DUA
76
TUJUH PULUH TIGA
77
TUJUH PULUH EMPAT
78
TUJUH PULUH LIMA
79
TUJUH PULUH ENAM
80
TUJUH PULUH TUJUH
81
TUJUH PULUH DELAPAN
82
TUJUH PULUH SEMBILAN
83
DELAPAN PULUH
84
DELAPAN PULUH SATU
85
DELAPAN PULUH DUA
86
DELAPAN PULUH TIGA
87
DELAPAN PULUH EMPAT
88
DELAPAN PULUH LIMA
89
DELAPAN PULUH ENAM
90
DELAPAN PULUH TUJUH
91
DELAPAN PULUH DELAPAN
92
DELAPAN PULUH SEMBILAN
93
SEMBILAN PULUH
94
SEMBILAN PULUH SATU
95
SEMBILAN PULUH DUA
96
SEMBILAN PULUH TIGA
97
SEMBILAN PULUH EMPAT
98
SEMBILAN PULUH LIMA
99
SEMBILAN PULUH ENAM
100
SEMBILAN PULUH TUJUH
101
SEMBILAN PULUH DELAPAN
102
SEMBILAN PULUH SEMBILAN
103
SERATUS
104
SERATUS SATU
105
SERATUS DUA
106
SERATUS TIGA
107
SERATUS EMPAT
108
SERATUS LIMA
109
SERATUS ENAM
110
SERATUS TUJUH
111
SERATUS DELAPAN
112
SERATUS SEMBILAN
113
SERATUS SEPULUH
114
SERATUS SEBELAS
115
SERATUS DUA BELAS
116
SERATUS TIGA BELAS
117
SERATUS EMPAT BELAS
118
SERATUS LIMA BELAS
119
SERATUS ENAM BELAS
120
SEBELUM REINKARNASI & KABUR
121
SEBELUM REINKARNASI & KABUR II
122
SERATUS TUJUH BELAS
123
SERATUS DELAPAN BELAS
124
POV KAMILA
125
SERATUS SEMBILAN BELAS
126
POV KAMILA II
127
SERATUS DUA PULUH
128
SERATUS DUA PULUH SATU
129
SERATUS DUA PULUH DUA
130
SERATUS DUA PULUH TIGA
131
SERATUS DUA PULUH EMPAT
132
SERATUS DUA PULUH LIMA
133
POV HELENA - PERTEMUAN AWAL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!