Miselia memberikan saran ke Helena. "Tuan putri apakah mendapatkan undangan pesta teh dari lady Folk?"
Helena menjawab dengan wajah muram. "Tidak, dia tidak akan berani mengundangku."
Miselia menghela napas panjang. Benar, putri Helena terkenal memiliki kepribadian tertutup dan malas bergaul. Pada awalnya Miselia menilai putri Helena sama seperti kakaknya yang lebih suka urusan politik, ternyata setelah mengenal lebih jauh, putri Helena tidak menyukai kebohongan yang ditunjukkan para lady untuk menjilat Helena.
"Putri, apakah anda masih ingin berteman dengan para lady seusia kita?"
Helena merenung lalu menggeleng. "Aku sudah punya kamu, itu cukup."
Miselia mengerutkan kening. "Putri, saya tidak akan selamanya berada di istana jadi anda-"
"Beritahu aku Miselia, bagaimana caranya kita bisa mengikis kesombongan perdana menteri?"
"Putri."
"Apa? apakah kamu mulai membela mereka karena hubungan darah?"
Miselia menghela napas panjang. Sepertinya percuma menjelaskan malam ini. "Bagaimana jika begini- malam ini kita istirahat dan melupakan masalah sejenak, besok kita hadiri pesta lady Folk tanpa undangan."
"Memang boleh?"
"Anda putri di negara ini, bukan berarti kita memang bisa berbuat sewenang-wenang tapi sesekali tunjukkan kekuatan anda sebagai seorang putri. Mereka berani karena anda diam."
Helena mengangguk mengerti lalu bangkit. "Aku akan menuruti nasehatmu, kita pergi bersama."
Miselia mengangguk lalu mengantar Helena keluar dari kamar.
Helena balik badan dan menatap Miselia. "Sebelumnya aku minta maaf sudah bersikap kasar di awal pertemuan meskipun sudah terlambat."
Miselia tersenyum. "Saya bisa mengerti, putri."
Helena berjalan menuju kamarnya dengan langkah riang.
Senyum Miselia lenyap lalu masuk ke dalam kamar. "Sepertinya aku tidak bisa pergi jauh sebelum semua terkuak.
Di kediaman perdana menteri, Duke Ornella marah besar begitu mendapat laporan dari bendahara begitu pulang. Dia memanggil Sunny dan Kamila.
"Untuk apa kalian mengambil uang satu juta pira?"
Sunny dan Kamila saling menatap.
Kamila maju lalu memeluk tangan duke. "Ayah, kakak Miselia ternyata selama ini ada di istana. Apakah ayah tahu hal itu?"
"Apa?!" Duke terkejut lalu menatap anak keduanya. "Benarkah itu?"
Sunny mengangguk. "Miselia menghalangi kereta kami lalu minta uang satu juta pira, dia memakai putri Helena untuk memeras kami."
"Ayah, kakak Miselia bahkan memakai kereta sangat mewah. Apakah itu milik keluarga kerajaan? tidak bisakah kita memilikinya?"
Duchess dan Sean yang baru tiba, mengerutkan kening ketika mendengar pertanyaan Kamila.
Sean bertanya ke Kamila. "Kenapa kamu menginginkan kereta?"
Kamila berlari menyambut kakak pertamanya dengan wajah polos. "Kakak, kak Miselia naik kereta kuda mewah bersama putri Helena dan memeras kami."
"Memeras?" tanya Sean tidak percaya.
Wajah duchess berubah merah. "Bagaimana bisa anak kurang ajar itu memeras saudaranya sendiri? sudah menghilang tanpa kabar dan membuat khawatir keluarganya, sekarang malah-"
Sean melirik ibunya yang tidak bisa mengontrol emosi. "Bu, setidaknya Miselia baik-baik saja."
Duchess memegang dadanya untuk meredakan emosi ketika mendapat teguran dari Sean.
Perdana menteri bergegas ke ruang kerja bersama kepala pelayan dan bendahara. Dia akan menuntut raja karena telah menyembunyikan putrinya.
Kamila menatap cemas Sean. "Kakak, ayah tidak akan menghukum kak Miselia kan?"
Sean tersenyum dan menepuk lembut kepala adiknya. "Tidak mungkin, dia saudara kita juga."
"Syukurlah."
----------
Karena aduan Sunny dan Kamila ke perdana menteri, perdana menteri mengajukan tuntutan ke keluarga kerajaan karena telah menyembunyikan putri keduanya.
Raja menolak pertemuan pribadi yang diajukan, bahkan saat rapat pagi pun perdana menteri ingin membahas masalah putrinya. Raja pilih menutup rapat lebih cepat.
"Perdana menteri, saya tidak akan membahas apa pun mengenai lady kedua Ornella."
Perdana menteri menjadi geram. "Setidaknya kembalikan putri saya, Yang Mulia."
"Lady kedua Ornella sudah dewasa." Tutup raja sambil meninggalkan ruangan.
Para menteri yang melihat pertengkaran itu tidak berani berkomentar ataupun ikut campur, mereka bukan perdana menteri yang punya keluarga dengan sejarah panjang menbangun negara atau memiliki kedudukan tinggi. Jika raja ingin membuang mereka, pasti akan dibuang. Berbeda dengan perdana menterj Ornella yang setiap generasi menghasilkan perdana menteri dan disegani keluarga kerajaan.
Sementara di kediaman Folk menjadi gempar dengan kehadiran dua tokoh terkenal yang memiliki citra buruk di masyarakat.
Semua undangan membungkuk ke Helena dan Miselia sementara Sunny dan Kamila hanya membungkuk Helena.
Helena duduk di tempat undangan terhormat dan menutupi wajah kecewanya dengan kipas.
Miselia yang berdiri di belakang kursi Helena, memahami hal itu lalu memberikan kata sambutan dan menyuruh dayang istana mengeluarkan isi keranjang yang dibawa ke masing-masing meja.
"Terima kasih sudah menyambut kami dengan hangat, saya meminta maaf atas nama putri Helena karena datang tanpa diundang. Sebagai permintaan maaf, saya buatkan pai daging alih-alih kita makan kue sederhana dan terlalu manis, koki istana yang membuatnya."
Helena mengedutkan bibir. Dari awal, Miselia tidak ingin bakatnya diketahui banyak orang, pai daging ini sebenarnya buatan Miselia karena Helena tidak terlalu suka makanan manis dan lebih suka daging.
"Saya sudah bertanya pada countess Folk mengenai teh kali ini, sangat cocok untuk menikmati pai daging sapi. Silahkan dinikmati, saya akan undur diri dulu sementara," ucap Miselia sambil membungkuk di dekat telinga Helena.
"Perdana menteri mengajukan tuntutan ke raja, pagi ini berhasil kabur. Siang nanti ada rapat lanjutan membahas pertemuan para raja jadi aku harus ke istana secepatnya."
Helena menjadi cemas. "A-aku ikut."
"Tetaplah disini, saya akan segera kembali. Ada ksatria putih bersamaku jadi anda bisa menghubungiku lewat mereka."
Helena menutup rasa cemasnya dengan kipas renda mewah.
Posisi Miselia segera digantikan ksatria putih perempuan.
Miselia bergegas ke istana, menemui raja dan pangeran mahkota yang bersembunyi di ruang kerja. Miselia masuk lewat lorong bawah tanah, jalur rahasia yang hanya diketahui keluarga kerajaan.
Begitu sampai, raja dan pangeran mahkota menghela napas lega.
"Semalam perdana menteri mengirim surat, ayahku mengabaikannya lalu pagi tadi perdana menteri bahas mengenai kamu. Ayah tidak bisa memutuskan, Miselia apa yang akan kamu lakukan?" tanya pangeran mahkota begitu melihat Miselia berjalan menuju rak buku dan mengambil satu buku berat mengenai hukum negara ini.
Miselia membuka salah satu bab mengenai perlindungan anak bangsawan. "Seingat saya ada hukum mengenai anak-anak bangsawan yang hilang."
"Ya?" tanya pangeran mahkota tidak mengerti lalu menyadari sesuatu. "Kamu akan melawan perdana menteri menggunakan hukum?"
"Tidak, kita tunjukkan saja kekuatan raja. Perdana menteri sudah lama bersikap meresahkan, merasa paling tinggi karena para menteri lebih tunduk pada perdana menteri. Mari, kita hapus penyakit itu dan memotong beberapa parasit."
Raja dan pangeran mahkota saling menatap tidak mengerti, sementara teman Ezard yang hanya duduk di sofa tersenyum sambil meminum teh dengan anggun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments