Kamila makan dengan tenang dan bahagia bersama kedua kakak kembar serta kedua orang tuanya lengkap, malam ini mereka tidak menghadiri perayaan kedewasaan Miselia demi menemani dirinya.
"Kamila, kamu harus makan banyak supaya sehat." Duchess Ornella memberikan sepotong daging untuk Kamila yang duduk di sebelahnya.
Kedua kakak hanya menikmati makanan dengan tenang, begitu pula dengan duke Ornella.
"Ibu, kakak pasti kesepian di upacara kedewasaan. Apakah kita tidak bisa hadir kesana?" gumam Kamila. "Aku merasa bersalah pada kakak."
"Tidak perlu dipikirkan, kakakmu sudah dewasa. Dia bisa mengatasi masalahnya sendiri, kamu fokus makan supaya sehat." Jawab Duchess Ornella.
Kamila tidak membantah.
Sean dan Sunny menatap Kamila dengan sayang.
"Kamu tidak perlu merasa bersalah," ucap Sunny.
Sean mengangguk.
Kamila tersenyum kecil.
Tidak lama, kepala pelayan masuk membawa kabar. "Duke, lady Miselia menghilang. Pesta dimulai tanpa lady dan beberapa tamu juga ada yang pulang."
Semua orang terkejut.
"Kamu yakin? anak itu bisa saja ke suatu tempat?"
"Duke, kami sudah mencari ke sekitar area. Lady benar-benar menghilang." Khawatir kepala pelayan.
Sunny mengerutkan kening. "Apa yang dilakukan anak itu? kenapa main kabur begitu saja dan apa saja tugas kalian sampai menbiarkan anak itu pergi tanpa diketahui banyak orang?"
"Lady Sunny, para pengawal sudah menjaga ketat di area sekitar." Jawab kepala pelayan.
Sean mengusap bibir dengan napkin lalu berdiri. "Ayah, aku akan memimpin untuk mencarinya."
"Tidak perlu."
"Tapi-"
"Ayah bilang tidak perlu, tidak ada yang bisa membantah! biarkan para pengawal mencari, kamu duduk di kamar dan belajar, kamu adalah pewaris jadi jangan bertindak hal yang merugikan keluarga kita."
Duchess Ornella setuju dengan sikap suaminya.
Kamila tersenyum sedih. "Kak, kakak Miselia pasti tidak pergi jauh. Tidak perlu khawatir, lagipula kakak Miselia juga yang membuat acara ini jadi tidak mungkin pergi terlalu jauh."
"Bagaimana jika dia diculik ayah?" tanya Sean yang tidak setuju dengan sikap ayahnya.
"Dia akan baik-baik saja, tidak ada penjahat yang berani bersikap nekat pada keluarga Ornella. Keluarga kita adalah keluarga perdana menteri turun temurun, musuh tidak akan berani berbuat nekat."
Sean kembali duduk dan menghela napas lega. "Ya, ayah."
Sunny menepuk tangan kakak kembarnya. "Tidak apa-apa."
Sean mengangguk kecil.
Mereka kembali melanjutkan makan dengan tenang.
-------
"Miselia, kamu terlihat tidak menyukai daging. Apakah kamu tidak lapar?" tanya ratu yang duduk di sebelahnya.
Miselia melihat berbagai macam menu daging yang menggugah selera. Daging, daging dan daging, apakah anggota keluarga kerajaan suka makan daging?
Helena bahkan sudah menghabiskan dua piring penuh steak kambing dan domba dengan anggun. Tapi kenapa tubuhnya masih terlihat kurus?
Miselia menatap iri tubuh Helena.
Helena yang menyadari sedang ditatap, melotot marah. "Apa?"
Miselia menggeleng. "Saya iri dengan tubuh anda, bisa makan banyak tapi masih terlihat kurus."
Helena terkejut lalu menunduk malu, menyingkirkan piringnya yang kosong lalu pelayan memberikan piring baru dan mengambilkan daging baru lagi.
Ezard menertawakan Helena. "Apakah kamu malu?"
Helena tidak menjawab lalu menenggelamkan diri dalam makanan.
Miselia khawatir Helena menjadi tersinggung. "Maaf, saya tiba-tiba berkata seperti itu. Maafkan saya."
"Tidak perlu, dia hanya malu karena tidak ada yang memuji cara makan dia." Tolak Ezard.
Miselia memiringkan kepalanya tidak mengerti.
Ratu menjelaskan ke Miselia. "Biasanya para lady tidak berani makan banyak, Helena selalu menahan makan saat di istana dan pesta sehingga tidak akan menimbulkan gosip dan perkataan menyakitkan, dulu waktu dia masih berusia 13 tahun ketahuan makan banyak oleh teman-teman, jadi diejek di belakangnya. Tidak ada yang berani mengejek seorang putri di depan secara langsung."
Miselia mengangguk mengerti. "Kalau begitu, saat ingin mengadakan pesta teh. Anda bisa mengundang saya sehingga bisa makan sepuasnya tanpa khawatir."
Helena mengangkat kepala dan mengerutkan kening. "Bukannya kamu ingin melarikan diri? bagaimana caranya kamu masuk istana sementara status kamu nantinya tidak ada."
Miselia lupa dengan hal itu. "Ah, benar juga. Sayang sekali anda tidak bisa mengundang saya."
Miselia sendiri juga kecewa karena tidak mendapatkan teman, mungkin Helena bisa dijadikan teman. Sayangnya keinginan itu tidak terwujud jika dia memutuskan menjauhi keluarga Ornella.
Ezard bisa melihat wajah sedih Miselia. "Apakah kamu tidak ingin tinggal di istana?"
"Ya?"
Helena menoleh. "Kakak."
"Mungkin Miselia bisa menjadi teman baik untukmu, Helena."
Miselia pernah mendengar, anak-anak perempuan para bangsawan tingkat menengah dan rendah bisa menjadi teman untuk putri tapi anak-anak perempuan bangsawan tingkat tinggi bisa menjadi calon istri pangeran mahkota.
Dan lady yang memiliki kedudukan tinggi adalah kakaknya, Sunny. Miselia juga sama, hanya saja orang lebih suka mengitari Sunny yang bijak dan Kamila yang polos.
Hanya anak-anak keluarga Ornella lah yang memiliki status tinggi dan bisa menjadi calon istri Ezard, sayangnya hanya Kamila yang diajukan sebagai calon istri. Hal inilah yang membuat bingung para pengikut keluarga Ornella. Kenapa malah anak haram yang diajukan, bukan anak-anak sah?
Miselia sendiri tidak paham dengan jalan pikiran kedua orang tuanya.
"Kamu baik-baik saja?" tanya ratu yang khawatir ketika melihat wjaah pucat Miselia.
Miselia menoleh dan menatap canggung ratu. "Tidak, saya tidak baik-baik saja. Saya izin undur diri."
"Istirahatlah, malam ini memang sangat berat." Kata raja.
Miselia mengangguk lalu berjalan menuju kamarnya. Malam ini benar-benar malam yang berat.
Setelah Miselia pergi, Helena berkata ke kakaknya. "Kami mendeteksi dia tidak berbohong, tapi kenapa dia tiba-tiba berubah drastis seperti itu? apa yang terjadi di keluarga Ornella?"
"Kamila adalah anak haram? bagaimana bisa putraku menikah dengan anak haram?" ratu ikut khawatir. "Keluarga Ornella benar-benar berbahaya. Suamiku, apa yang harus kita lakukan."
Raja menatap Ezard. "Apakah pemikiran kita sama?"
Ezard tersenyum kecil. "Tergantung."
Raja menghela napas panjang. "Biarkan anak itu ada disini, kita harus mengawasi perdana menteri Ornella."
"Bagaimana jika perdana menteri benar-benar jahat dan menyuruh wanita itu untuk menjadi mata-mata?" tanya Helena.
"Kita akan membereskannya, kita berikan apa yang wanita itu inginkan. Bukankah dia berkata jujur ketika meminta diusir ke kota yang jauh?" kata Ezard.
Helena tidak membantah.
Raja dan ratu setuju dengan pendapat Ezard. Mereka harus hati-hati dengan Miselia.
"Berikan salah satu pelayan kepercayaan kamu, Helena. Biar dia menjadi mata-mata kita." Saran ratu.
Helena mengangguk kecil lalu bertanya. "Dia tinggal di istana sebagai apa? keluarga Ornella pasti mencarinya."
"Benar juga, mereka berani menuduh keluarga kerajaan." Raja mengangguk sambil membelai jenggot panjangnya. "Tidak pantas menjadikan dia teman bermain Helena, mengingat status tingginya."
Raja, ratu dan Helena menatap Ezard bersamaan.
Ezard menatap bingung keluarganya. "Apa?"
"Setidaknya kamu berguna, Ezard." Angguk raja.
"Hah?"
"Kak, korbankan dirimu demi keluarga kita." Helena menepuk bahu kanan kakaknya.
"Apa sih?"
Ratu menyemangati Ezard. "Semangat putraku."
"Tunggu, kalian ini merencanakan apa?!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Retno Isma
ini negaranya di pimpin naga gitu?
2025-01-16
1
R yuyun Saribanon
sampai bab ini banyak omong doangan.. ga paham arahnya kemana
2024-06-28
0
X'tine
sudah baca sampai bab ini Thor,, baru berani koment... keren ceritanya... 👍
2024-06-27
0