ENAM

Miselia menikmati baca buku sambil tiduran di sofa setelah selesai memasak camilan kesukaannya, basreng pedas. Untung saja di istana ada cabai dan bahan-bahan yang diinginkannya saat berada di kehidupan kedua.

"Mhmm- basreng memang yang paling nikmat saat santai." Miselia memuji dirinya sendiri. "Ah, dulu aku mati-matian jualan demi membayar hutang kuliah, sekarang aku hanya bisa menikmati hasil keahlianku hahahaha- dengan begini aku bisa hidup mandiri dan menjual semua camilan yang aku pelajari dulu."

BRAK!

"MISELIA!"

Miselia bangun dari sofa dan melihat Helena membuka pintu dengan kedua tangannya. "Hah?"

"Berhasil!"

"Apanya?"

Helena lari lalu memeluk Miselia. "Berhasil! semua orang setuju dengan saran kamu! kakak sudah tidak diremehkan lagi!"

Ezard masuk bersama teman dan penyihirnya. "Ayah setuju mempertegas jumlah muatan, para pedagang juga tidak keberatan jika perhitungannya memang adil, timbangan kereta juga akan diawasi asosiasi pedagang sehingga menimalisir kecurangan, pihak kerajaan juga mendapat keuntungan dari perhitungan muatan termasuk muatan untuk masing-masing wilayah, sekarang mereka sedang menetapkan berapa biayanya."

Miselia memutar mata dan kembali merebahkan badan serta makan camilannya. Itukan hal biasa di dunia modern, hanya saja disini lebih terbelakang seperti penggunaan penyihir dalam pembuatan barang-barang.

Helena penasaran melihat makanan yang dimakan Miselia, dia menyicip dan matanya membulat. "Wuaahhh- makanannya pedas dan enak, bagaimana bisa kamu membuat ini?"

Miselia menatap heran Helena. "Itu pedas, anda menyukainya?"

Helena mengangguk puas lalu menikmati camilan buatan Miselia.

Ezard juga menyicipinya bersama teman, sementara penyihir menolak lalu menatap heran Miselia.

"Lady kedua Ornella, melihat sikap santai dan tidak sopan anda. Apakah anda sudah menduga pangeran mahkota akan menang?" tanya si penyihir.

Miselia menoleh. "Tentu saja."

"Tapi, anda adalah wanita jahat dari Ornella."

Helena yang duduk di pinggir sofa sementara Miselia kembali rebahan, menatap heran sang penyihir. "Memangnya kenapa dengan wanita jahat? Miselia adalah wanita hebat."

Miselia mengangguk puas.

Ezard memasukan basreng ke dalam mulut si penyihir. "Coba kamu makan, sedikit pedas tapi enak."

Penyihir itu mengunyah makanan lalu matanya berkilat. "Ini- koki mana yang membuatnya?"

"Saya yang buat."

Semua orang menatap Miselia.

Helena takjub. "Selain bisa negosiasi, kamu juga bisa masak? apalagi yang kamu bisa?"

Miselia mengerutkan kening. "Saya memang bisa memasak tapi tidak sehebat dan seenak chef, kalau soal camilan- anda tidak akan meragukannya."

Ezard mengangguk setuju. "Beruntung sekali anak kedua count yang akan menikah denganmu."

Miselia mengerutkan kening dengan jijik. "Saya tidak mau menikahi si mesum itu."

"Hah? kenapa? bukankah dia tampan?" tanya Helena.

"Anda sudah bertemu dengannya?" tanya Miselia ke Helena.

"Dia pernah datang ke pesta ulang tahun kakak, orangnya tampan dan pujaan banyak wanita. Tapi aku tidak tertarik karena suka tebar pesona dan juga pembohong ulang."

"Dia juga penggemar berat Kamila." Tawa Miselia. "Bisa dibayangkan jika hidup saya dibayang-bayang anak itu, saya tidak mau dan menolak keras. Lebih baik hidup sederhana dan membuka kedai makanan lalu menjual camilan yang tidak pernah dijual orang banyak."

Semua orang menatap heran Miselia.

"Apakah kehidupan anda sebagai lady kurang?" tanya si penyihir.

Miselia mulai mengingat kehidupan pertamanya dengan wajah sedih. Meninggal karena disiksa suaminya, tidak ada yang mau datang berkunjung saat sakit bahkan keluarganya merayakan pesta penobatan Kamila sebagai ratu. Seolah melupakan keberadaan Miselia.

"Saya tidak mau kembali ke kehidupan yang menyakitkan, mati dalam kesendirian sementara seluruh keluarga melupakan keberadaan kita." Miselia mengangkat tangan kanannya ke udara. "Saya ingin menjadi pemalas yang hanya bisa makan dan tidur tapi punya uang banyak."

Helena menatap sedih Miselia. "Sepertinya harapan kamu yang itu tidak akan pernah terkabul."

"He?"

Ezard menatap Miselia dengan tatapan permintaan maaf. "Ayah sudah tahu, ide ini dari kamu jadi menyuruhku untuk mengangkat kamu sebagai salah satu penasehat bayangan jika identitas tidak mau diketahui banyak orang."

"Ha-aaaah!!!"

-----

Duke Ornella duduk di ruang rapat dengan raja di kursi utama dan para menteri duduk di posisi masing-masing, kali ini hanya ada dua perwakilan pedagang membahas masalah lebih serius lagi dan tidak berdiskusi di ruang terbuka seperti sebelumnya. Mereka sudah mencapai kesepakatan bersama.

Raja mengetuk jari. "Masalah biaya sudah diselesaikan, saya akan mengirim ksatria putih untuk mengusir para perampok dan perompak."

Baron Mia mengangkat tangan. "Bagaimana dengan pelabuhan? apakah akan memberlakukan hal yang sama dengan kereta?"

Menteri perdagangan menggebrak meja. "Seberapa besar usaha penyihir dalam membuat timbangan kereta, mereka tidak akan mampu membuat timbangan kapal! berpikirlah yang cerdas baron."

Raja melirik Duke Ornella yang tidak mengucapkan apapun. "Duke?"

Duke Ornella menundukkan kepala. "Ya, Yang Mulia?"

"Bagaimana saranmu? selama ini kita hanya fokus jalur darat dan tidak ada yang berani melewati jalur laut, para perompak protes karena muatan kapal terlihat jauh lebih berat dan banyak daripada sebelumnya saat kita bernegosiasi."

"Yang Mulia, izinkan kami bicara sebelum ada banyak pihak yang menyalahkan kami, para pedagang." Sela Kurth.

Raja mengangguk.

Kurth berdehem dan menatap perdana menteri dengan tatapan mengejek. "Awalnya kami para pedagang bersedia melakukan muatan seperti batas yang ditentukan sehingga membuat biaya pesanan naik, para bangsawan serta orang kaya tidak mau bersabar dan marah kepada kami serta mengancam akan membatalkan pesanan di tengah perjalanan. Kami sendiri tidak mau ada kerugian sehingga terpaksa menambah beban kereta untuk mengurangi jumlah kerugian."

Raja menghela napas berat. "Akhirnya pihak pedagang mau berkata jujur."

Salah satu menteri menggebrak meja. "Apakah sekarang para pedagang berani menghina kami, para bangsawan?!"

"Bukankah para bangsawan dan orang kaya membayar lebih untuk mempercepat pesanan?" tanya raja.

"Benar, kami juga membayar lebih!"

"Kenapa jadi pihak pedagang yang menyalahkan kami, harusnya kalian bercermin pada diri sendiri!"

Duke Ornella menaikkan sudut bibir. "Apakah pihak pedagang tidak bisa memanajemen pekerjaannya?"

Ketua dan wakil ketua menjadi geram.

Raja menghela napas panjang, teringat dengan saran putranya.

- Flashback -

"Urutan antrian?"

"Ya, kemungkinan besar itu terjadi karena pesanan yang banyak. Kita juga tidak bisa menyalahkan pihak pedagang seratus persen meskipun memang ini kesalahan di pihak mereka, jika kita terang-terangan menyalahkan mereka- yang ada hanyalah kerugian." Ezard menjelaskan dengan hati-hati supaya ayahnya mengerti.

Raja mengangguk setuju. "Benar."

"Karena itu kita terapkan saja sistem antrian, pihak pedagang juga tidak boleh merasa tidak enak. Jika pihak pedagang melakukan kecurangan maka pembeli bisa menuntut dan kita memiliki bukti."

"Contohnya?"

"Misalnya aku dan Helena memesan barang A secara bersamaan, saat pedagang memberikan bukti surat penjualan bersama dengan nomor antrian di atasnya maka kita sudah menerapkan persetujuan bersama. Jadi semisalnya Helena terlebih dahulu yang diberikan barang padahal nomorku lebih dulu, maka aku bisa mengajukan keberatan. Dengan syarat jika melebihi waktu satu hari karena kita harus mempertimbangkan jarak."

Raja mengangguk setuju. "Ide yang bagus, apakah ini ide kamu?"

"Bukan, ini ide Miselia."

Raja menggeleng prihatin. "Tidak kusangka dia perempuan cerdas, padahal citra dia di mata masyarakat sangat jelek."

"Aku rasa dia lebih bijak dari perdana menteri kita."

Raja menatap ngeri putranya. "Kamu- dia seorang perempuan."

"Lalu kenapa jika dia perempuan, ayah?"

"Itu-"

"Ayah tidak bisa mengabaikan Miseila, hanya karena dia seorang perempuan."

Raja merenung. "Apakah dia mau menjadi penasehat bayanganmu?"

"Apa?"

"Sepertinya dia cocok bekerja sama denganmu, masalah gaji- ayah serahkan padamu."

"Bagaimana dengan keluarganya?"

"Aiish, kamu lihat sendirikan. Mereka tetap melakukan aktifitas seperti biasa, kita juga bersikap biasa saja sampai anak itu benar-benar bosan."

"Apakah kita akan mengekang Miselia?"

"Wah, ayahmu akan jadi orang jahat jika benar melakukan itu. Kamu berpikir saja bagaimana caranya supaya dia tidak melarikan diri, sayang sekali anak secerdas itu hanya memiliki mimpi sederhana."

"Ayah, kebanyakan orang cerdas ingin hidup sederhana."

Raja mengangguk dan melambaikan tangan. "Pergilah, sebentar lagi ada rapat lanjutan. Ayahmu ini harus bekerja keras."

Helena, Ezard, teman Ezard dan si penyihir membungkuk lalu meninggalkan ruang kerja raja.

- Flashback end -

Episodes
1 SATU
2 DUA
3 TIGA
4 EMPAT
5 LIMA
6 ENAM
7 TUJUH
8 DELAPAN
9 SEMBILAN
10 SEPULUH
11 SEBELAS
12 DUA BELAS
13 TIGA BELAS
14 EMPAT BELAS
15 LIMA BELAS
16 ENAM BELAS
17 TUJUH BELAS
18 DELAPAN BELAS
19 SEMBILAN BELAS
20 DUA PULUH
21 DUA PULUH SATU
22 DUA PULUH DUA
23 DUA PULUH TIGA
24 DUA PULUH EMPAT
25 DUA PULUH LIMA
26 DUA PULUH ENAM
27 DUA PULUH TUJUH
28 DUA PULUH DELAPAN
29 DUA PULUH SEMBILAN
30 TIGA PULUH
31 TIGA PULUH SATU
32 TIGA PULUH DUA
33 TIGA PULUH TIGA
34 TIGA PULUH EMPAT
35 TIGA PULUH LIMA
36 TIGA PULUH ENAM
37 TIGA PULUH TUJUH
38 TIGA PULUH DELAPAN
39 TIGA PULUH SEMBILAN
40 EMPAT PULUH
41 EMPAT PULUH SATU
42 EMPAT PULUH DUA
43 EMPAT PULUH TIGA
44 EMPAT PULUH EMPAT
45 EMPAT PULUH LIMA
46 EMPAT PULUH ENAM
47 EMPAT PULUH TUJUH
48 EMPAT PULUH DELAPAN
49 EMPAT PULUH SEMBILAN
50 LIMA PULUH
51 LIMA PULUH SATU
52 CERPEN UNIVERSE I
53 CERPEN UNIVERSE II
54 CERPEN UNIVERSE III
55 LIMA PULUH DUA
56 LIMA PULUH TIGA
57 LIMA PULUH EMPAT
58 LIMA PULUH LIMA
59 LIMA PULUH ENAM
60 LIMA PULUH TUJUH
61 LIMA PULUH DELAPAN
62 LIMA PULUH SEMBILAN
63 ENAM PULUH
64 ENAM PULUH SATU
65 ENAM PULUH DUA
66 ENAM PULUH TIGA
67 ENAM PULUH EMPAT
68 ENAM PULUH LIMA
69 ENAM PULUH ENAM
70 ENAM PULUH TUJUH
71 ENAM PULUH DELAPAN
72 ENAM PULUH SEMBILAN
73 TUJUH PULUH
74 TUJUH PULUH SATU
75 TUJUH PULUH DUA
76 TUJUH PULUH TIGA
77 TUJUH PULUH EMPAT
78 TUJUH PULUH LIMA
79 TUJUH PULUH ENAM
80 TUJUH PULUH TUJUH
81 TUJUH PULUH DELAPAN
82 TUJUH PULUH SEMBILAN
83 DELAPAN PULUH
84 DELAPAN PULUH SATU
85 DELAPAN PULUH DUA
86 DELAPAN PULUH TIGA
87 DELAPAN PULUH EMPAT
88 DELAPAN PULUH LIMA
89 DELAPAN PULUH ENAM
90 DELAPAN PULUH TUJUH
91 DELAPAN PULUH DELAPAN
92 DELAPAN PULUH SEMBILAN
93 SEMBILAN PULUH
94 SEMBILAN PULUH SATU
95 SEMBILAN PULUH DUA
96 SEMBILAN PULUH TIGA
97 SEMBILAN PULUH EMPAT
98 SEMBILAN PULUH LIMA
99 SEMBILAN PULUH ENAM
100 SEMBILAN PULUH TUJUH
101 SEMBILAN PULUH DELAPAN
102 SEMBILAN PULUH SEMBILAN
103 SERATUS
104 SERATUS SATU
105 SERATUS DUA
106 SERATUS TIGA
107 SERATUS EMPAT
108 SERATUS LIMA
109 SERATUS ENAM
110 SERATUS TUJUH
111 SERATUS DELAPAN
112 SERATUS SEMBILAN
113 SERATUS SEPULUH
114 SERATUS SEBELAS
115 SERATUS DUA BELAS
116 SERATUS TIGA BELAS
117 SERATUS EMPAT BELAS
118 SERATUS LIMA BELAS
119 SERATUS ENAM BELAS
120 SEBELUM REINKARNASI & KABUR
121 SEBELUM REINKARNASI & KABUR II
122 SERATUS TUJUH BELAS
123 SERATUS DELAPAN BELAS
124 POV KAMILA
125 SERATUS SEMBILAN BELAS
126 POV KAMILA II
127 SERATUS DUA PULUH
128 SERATUS DUA PULUH SATU
129 SERATUS DUA PULUH DUA
130 SERATUS DUA PULUH TIGA
131 SERATUS DUA PULUH EMPAT
132 SERATUS DUA PULUH LIMA
133 POV HELENA - PERTEMUAN AWAL
Episodes

Updated 133 Episodes

1
SATU
2
DUA
3
TIGA
4
EMPAT
5
LIMA
6
ENAM
7
TUJUH
8
DELAPAN
9
SEMBILAN
10
SEPULUH
11
SEBELAS
12
DUA BELAS
13
TIGA BELAS
14
EMPAT BELAS
15
LIMA BELAS
16
ENAM BELAS
17
TUJUH BELAS
18
DELAPAN BELAS
19
SEMBILAN BELAS
20
DUA PULUH
21
DUA PULUH SATU
22
DUA PULUH DUA
23
DUA PULUH TIGA
24
DUA PULUH EMPAT
25
DUA PULUH LIMA
26
DUA PULUH ENAM
27
DUA PULUH TUJUH
28
DUA PULUH DELAPAN
29
DUA PULUH SEMBILAN
30
TIGA PULUH
31
TIGA PULUH SATU
32
TIGA PULUH DUA
33
TIGA PULUH TIGA
34
TIGA PULUH EMPAT
35
TIGA PULUH LIMA
36
TIGA PULUH ENAM
37
TIGA PULUH TUJUH
38
TIGA PULUH DELAPAN
39
TIGA PULUH SEMBILAN
40
EMPAT PULUH
41
EMPAT PULUH SATU
42
EMPAT PULUH DUA
43
EMPAT PULUH TIGA
44
EMPAT PULUH EMPAT
45
EMPAT PULUH LIMA
46
EMPAT PULUH ENAM
47
EMPAT PULUH TUJUH
48
EMPAT PULUH DELAPAN
49
EMPAT PULUH SEMBILAN
50
LIMA PULUH
51
LIMA PULUH SATU
52
CERPEN UNIVERSE I
53
CERPEN UNIVERSE II
54
CERPEN UNIVERSE III
55
LIMA PULUH DUA
56
LIMA PULUH TIGA
57
LIMA PULUH EMPAT
58
LIMA PULUH LIMA
59
LIMA PULUH ENAM
60
LIMA PULUH TUJUH
61
LIMA PULUH DELAPAN
62
LIMA PULUH SEMBILAN
63
ENAM PULUH
64
ENAM PULUH SATU
65
ENAM PULUH DUA
66
ENAM PULUH TIGA
67
ENAM PULUH EMPAT
68
ENAM PULUH LIMA
69
ENAM PULUH ENAM
70
ENAM PULUH TUJUH
71
ENAM PULUH DELAPAN
72
ENAM PULUH SEMBILAN
73
TUJUH PULUH
74
TUJUH PULUH SATU
75
TUJUH PULUH DUA
76
TUJUH PULUH TIGA
77
TUJUH PULUH EMPAT
78
TUJUH PULUH LIMA
79
TUJUH PULUH ENAM
80
TUJUH PULUH TUJUH
81
TUJUH PULUH DELAPAN
82
TUJUH PULUH SEMBILAN
83
DELAPAN PULUH
84
DELAPAN PULUH SATU
85
DELAPAN PULUH DUA
86
DELAPAN PULUH TIGA
87
DELAPAN PULUH EMPAT
88
DELAPAN PULUH LIMA
89
DELAPAN PULUH ENAM
90
DELAPAN PULUH TUJUH
91
DELAPAN PULUH DELAPAN
92
DELAPAN PULUH SEMBILAN
93
SEMBILAN PULUH
94
SEMBILAN PULUH SATU
95
SEMBILAN PULUH DUA
96
SEMBILAN PULUH TIGA
97
SEMBILAN PULUH EMPAT
98
SEMBILAN PULUH LIMA
99
SEMBILAN PULUH ENAM
100
SEMBILAN PULUH TUJUH
101
SEMBILAN PULUH DELAPAN
102
SEMBILAN PULUH SEMBILAN
103
SERATUS
104
SERATUS SATU
105
SERATUS DUA
106
SERATUS TIGA
107
SERATUS EMPAT
108
SERATUS LIMA
109
SERATUS ENAM
110
SERATUS TUJUH
111
SERATUS DELAPAN
112
SERATUS SEMBILAN
113
SERATUS SEPULUH
114
SERATUS SEBELAS
115
SERATUS DUA BELAS
116
SERATUS TIGA BELAS
117
SERATUS EMPAT BELAS
118
SERATUS LIMA BELAS
119
SERATUS ENAM BELAS
120
SEBELUM REINKARNASI & KABUR
121
SEBELUM REINKARNASI & KABUR II
122
SERATUS TUJUH BELAS
123
SERATUS DELAPAN BELAS
124
POV KAMILA
125
SERATUS SEMBILAN BELAS
126
POV KAMILA II
127
SERATUS DUA PULUH
128
SERATUS DUA PULUH SATU
129
SERATUS DUA PULUH DUA
130
SERATUS DUA PULUH TIGA
131
SERATUS DUA PULUH EMPAT
132
SERATUS DUA PULUH LIMA
133
POV HELENA - PERTEMUAN AWAL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!