LIMA BELAS

"MISELIA ORNELLA!" teriak perdana menteri.

Miselia tidak peduli dengan teriakan perdana menteri. "Saya juga ingin keluar dari negara yang memuakkan ini."

Kepala raja berdenyut sakit, mengangkat tangan untuk memberi waktu dirinya berpikir. Tidak menyangka Miselia memutuskan bertindak nekat.

Ezard menatap lurus Miselia. "Lady Ornella, apakah anda tidak mabuk sekarang?"

"Tidak, pangeran mahkota. Terima kasih atas perhatiannya." Jawab Miselia dengan nada arogan.

Perdana menteri menatap Miselia. "Apakah kamu ingin membuat malu ayahmu ini? mencoreng nama baik keluarga?!"

Miselia tertawa jahat. "Hahahaha!"

Semua orang melihat perilaku aneh Miselia.

Miselia menutup kipas, mengangkat dagu dengan angkuh. "Ayah, kenapa tidak mengirim seseorang ke kastil, alih-alih menuntut raja?"

"Kamu bicara apa, ayah ingin berjuang untukmu."

Miselia berjalan ke arah tangga dan menaiki tangga lima langkah lalu balik badan. "Berjuang untuk apa? apakah negara kita sedang bermasalah, ayah?"

"Ayah hanya ingin menuntut penjelasan kepada raja kenapa menyembunyikan kamu."

"Seorang perdana menteri tidak pantas menanyakan hal pribadi kepada seorang raja, apakah ayah sahabat baik raja? aku tebak tidak."

"MISELIA!"

Miselia menatap kecewa ayahnya. "Aku sudah dewasa, ayah. Bisa menentukan pilihanku sendiri."

Perdana menteri menjadi marah lalu menunjuk Miselia. "Baik, itu terserah kamu! jika ingin keluar dari keluarga kami! tapi jika kamu menyesal, aku tetap tidak akan membuka pintu kepadamu!"

Miselia tersenyum. "Hah?"

"Ayah sudah memperjuangkan banyak hal untukmu, bahkan menerima malu ketika kamu bersikap jahat kepada bangsawan lainnya."

"Wah-" Miselia tertawa di balik kipas. Orang ini benar-benar tidak tahu malu.

"Miselia," panggil raja.

Miselia bergegas naik ke atas dan berdiri di belakang singgasana raja, semua orang terkejut dengan perubahan suasana ini.

Bagaimana bisa seorang lady jahat memiliki penilaian di mata raja?

Para bangsawan saja butuh waktu menjilat raja.

Meskipun raja terlihat baik dan pendiam, beliau tidak akan membiarkan siapa pun mendekat. Termasuk anggota keluarga kerajaan yang sulit didekati.

Perdana menteri menatap marah kesombongan orang-orang yang ada di singgasana. "Miselia, pintu keluarga Ornella tidak akan pernah terbuka untukmu!"

Miselia menatap rendah ayahnya. "Aku tidak takut kehilangan gelar lady, seharusnya ayah lah yang harus hati-hati supaya tidak kehilangan gelar perdana menteri."

Raja yang duduk di singgasana, bisa merasakan luapan kemarahan Miselia. Hawa ini mirip dengan ratu yang sedang marah, naga betina jika marah sangat mengerikan.

Ezard yang mengetahui jalan pikiran ayahnya, bersimpati.

Raja berdehem. "Sudah tidak ada yang perlu dibahas bukan? Miselia juga sudah membuat keputusan sendiri. Sekretaris, buat pernyataan dan surat resmi bahwa raja setuju dengan pemisahan lady Ornella- tidak, lady Miselia."

Ezard mengangguk setuju dengan kebijakan ayahnya.

"Lalu, lady Ornella akan menjadi teman untuk putriku. Bukan dayang atau pelayan, statusnya masih setara dengan gelar lady."

Semua orang terkejut, lady Miselia harusnya kehilangan status karena pemisahan keluarga. Kenapa malah-

Para menteri menggumamkan kalimat tidak setuju.

Miselia menenangkan para menteri. "Teman belajar putri adalah hal yang wajar, pangeran mahkota pun juga memiliki teman belajar meskipun dari negara lain. Apa yang membuat para menteri tidak terima? apakah kalian ingin mengajukan anak-anak kalian untuk menjadi teman bermain putri dan merasa lebih pantas daripada aku?"

Para menteri terdiam lalu melirik perdana menteri yang masih menatap lurus Miselia.

"Apakah ada bantahan dari keputusan raja ini?" tanya raja yang membela Miselia, merasa muak dengan para menterinya.

Para menteri saling melirik, tak lama membungkuk dan menjawab. "Tidak, Yang Mulia." Secara bersamaan.

Perdana menteri bergeming, masih menatap lurus Miselia tanpa ekspresi.

Miselia balas menatap ayahnya sementara wajah bagian bawah ditutup dengan kipas. "Sepertinya perdana menteri masih tidak setuju, Yang Mulia."

Raja menoleh dan menatap perdana menteri. "Benarkah itu, perdana menteri."

Perdana menteri masih diam.

"Bagaimana jika begini, saya akan menyelesaikan satu kasus yang tidak bisa ditangani menteri dan perdana menteri lalu menunggu kebijakan Yang Mulia tapi para kabinet tidak setuju."

Raja membelai jenggot dan memikirkan hal yang membuat kepalanya sakit. "Ada, satu."

"Apa itu?" tanya Miselia.

Para menteri menjadi cemas dan buru-buru menghalangi raja untuk cerita, Ezard lebih cepat cerita dari mereka. "Para petugas sedang kebingungan masalah para pedagang."

Miselia memutar bola mata. "Lagi?" komentarnya.

Salah satu menteri bertubuh gemuk, menunjuk Miselia. "Apa yang bisa diketahui anak perempuan pembangkang seperti dia? membuang orang tua yang sudah melindungi dan mengasihinya sejak lahir!"

Miselia menatap rendah menteri itu. "Lanjutkan, pangeran mahkota."

"Biasanya untuk menghemat waktu serta tuntutan para bangsawan tinggi, para pedagang melewati portal sihir milik kerajaan. Para penyihir setuju bekerja sama dengan memberikan gaji kepada para penyihir ini, hanya saja setelah mengetahui jumlah yang dibayarkan para bangsawan, penyihir meminta lebih." Ezard menjelaskan.

"Minta lebih?"

"Ya, mereka menuntut pembayaran lebih karena sempat melihat jumlah yang dibayarkan salah satu pedagang ke petugas portal. Karena itu para penyihir mogok bekerja, portal pun terbengkalai," kata Ezard.

Salah satu menteri menggumam. "Para penyihir sangat serakah, mereka tidak tahu perhitungan beban biaya menjalankan portal!"

Miselia mengangkat salah satu alis. "Bukankah para penyihir ahli matematika? menurutku ahli matematika jauh lebih berguna daripada ahli kritik!"

Menteri itu menunjuk Miselia dengan marah. "Yang Mulia dengar sendiri bukan? anak tidak tahu terima kasih ini malah menghina saya, sudah puluhan tahun menjadi menteri tapi anak kecil ini berani bersikap tinggi!"

Raja dan Ezard memijat kepala bersamaan. Menteri mereka memang tidak beres semua, rasanya ingin mengganti tapi mereka jauh lebih berpengalaman. Mau ganti ke anak muda pun, mereka lebih banyak pamer tentang diri sendiri daripada memperhatikan nasib negara.

"Jika saya bisa memberikan jawaban yang menguntungkan, apakah kalian semua bisa menutup mulut dan tidak menghina keputusan raja?" tanya Miselia.

Raja melempar tatapan kesal ke para menteri.

"Jadi, bagaimana caranya?" tanya Ezard yang mengharapakan jalan keluar, dia sendiri juga sudah muak dengan rengekan pedagang, para menteri, bangsawan dan penyihir. Mereka hanya menuntut hak tanpa memberikan solusi.

Miselia memiringkan kepalanya dan menatap perdana menteri. "Bagaimana perdana menteri?"

Perdana menteri menyipitkan kedua mata, berusaha meredam emosi. "Semua keputusan ada di tangan raja."

Miselia mengangguk setuju lalu menutup kipas. "Benar, harusnya begitu. Kalian harus merendahkan diri pada wanita jahat dari keluarga Ornella yang tidak memiliki kemampuan setara dengan kalian."

Para menteri menatap benci Miselia seolah mengatakan 'kemampuanku jauh lebih hebat dari kalian semua.'

Ezard mengangguk. "Sudah berhari-hari tidak ada jawaban, kami semua akan mendengar jawaban dari lady dan merasa terhormat karena selama ini tidak ada satupun yang bisa memberikan jawaban."

Para menteri melirik kesal pangeran mahkota diam-diam. Apakah anda menyindir kami?!

Episodes
1 SATU
2 DUA
3 TIGA
4 EMPAT
5 LIMA
6 ENAM
7 TUJUH
8 DELAPAN
9 SEMBILAN
10 SEPULUH
11 SEBELAS
12 DUA BELAS
13 TIGA BELAS
14 EMPAT BELAS
15 LIMA BELAS
16 ENAM BELAS
17 TUJUH BELAS
18 DELAPAN BELAS
19 SEMBILAN BELAS
20 DUA PULUH
21 DUA PULUH SATU
22 DUA PULUH DUA
23 DUA PULUH TIGA
24 DUA PULUH EMPAT
25 DUA PULUH LIMA
26 DUA PULUH ENAM
27 DUA PULUH TUJUH
28 DUA PULUH DELAPAN
29 DUA PULUH SEMBILAN
30 TIGA PULUH
31 TIGA PULUH SATU
32 TIGA PULUH DUA
33 TIGA PULUH TIGA
34 TIGA PULUH EMPAT
35 TIGA PULUH LIMA
36 TIGA PULUH ENAM
37 TIGA PULUH TUJUH
38 TIGA PULUH DELAPAN
39 TIGA PULUH SEMBILAN
40 EMPAT PULUH
41 EMPAT PULUH SATU
42 EMPAT PULUH DUA
43 EMPAT PULUH TIGA
44 EMPAT PULUH EMPAT
45 EMPAT PULUH LIMA
46 EMPAT PULUH ENAM
47 EMPAT PULUH TUJUH
48 EMPAT PULUH DELAPAN
49 EMPAT PULUH SEMBILAN
50 LIMA PULUH
51 LIMA PULUH SATU
52 CERPEN UNIVERSE I
53 CERPEN UNIVERSE II
54 CERPEN UNIVERSE III
55 LIMA PULUH DUA
56 LIMA PULUH TIGA
57 LIMA PULUH EMPAT
58 LIMA PULUH LIMA
59 LIMA PULUH ENAM
60 LIMA PULUH TUJUH
61 LIMA PULUH DELAPAN
62 LIMA PULUH SEMBILAN
63 ENAM PULUH
64 ENAM PULUH SATU
65 ENAM PULUH DUA
66 ENAM PULUH TIGA
67 ENAM PULUH EMPAT
68 ENAM PULUH LIMA
69 ENAM PULUH ENAM
70 ENAM PULUH TUJUH
71 ENAM PULUH DELAPAN
72 ENAM PULUH SEMBILAN
73 TUJUH PULUH
74 TUJUH PULUH SATU
75 TUJUH PULUH DUA
76 TUJUH PULUH TIGA
77 TUJUH PULUH EMPAT
78 TUJUH PULUH LIMA
79 TUJUH PULUH ENAM
80 TUJUH PULUH TUJUH
81 TUJUH PULUH DELAPAN
82 TUJUH PULUH SEMBILAN
83 DELAPAN PULUH
84 DELAPAN PULUH SATU
85 DELAPAN PULUH DUA
86 DELAPAN PULUH TIGA
87 DELAPAN PULUH EMPAT
88 DELAPAN PULUH LIMA
89 DELAPAN PULUH ENAM
90 DELAPAN PULUH TUJUH
91 DELAPAN PULUH DELAPAN
92 DELAPAN PULUH SEMBILAN
93 SEMBILAN PULUH
94 SEMBILAN PULUH SATU
95 SEMBILAN PULUH DUA
96 SEMBILAN PULUH TIGA
97 SEMBILAN PULUH EMPAT
98 SEMBILAN PULUH LIMA
99 SEMBILAN PULUH ENAM
100 SEMBILAN PULUH TUJUH
101 SEMBILAN PULUH DELAPAN
102 SEMBILAN PULUH SEMBILAN
103 SERATUS
104 SERATUS SATU
105 SERATUS DUA
106 SERATUS TIGA
107 SERATUS EMPAT
108 SERATUS LIMA
109 SERATUS ENAM
110 SERATUS TUJUH
111 SERATUS DELAPAN
112 SERATUS SEMBILAN
113 SERATUS SEPULUH
114 SERATUS SEBELAS
115 SERATUS DUA BELAS
116 SERATUS TIGA BELAS
117 SERATUS EMPAT BELAS
118 SERATUS LIMA BELAS
119 SERATUS ENAM BELAS
120 SEBELUM REINKARNASI & KABUR
121 SEBELUM REINKARNASI & KABUR II
122 SERATUS TUJUH BELAS
123 SERATUS DELAPAN BELAS
124 POV KAMILA
125 SERATUS SEMBILAN BELAS
126 POV KAMILA II
127 SERATUS DUA PULUH
128 SERATUS DUA PULUH SATU
129 SERATUS DUA PULUH DUA
130 SERATUS DUA PULUH TIGA
131 SERATUS DUA PULUH EMPAT
132 SERATUS DUA PULUH LIMA
133 POV HELENA - PERTEMUAN AWAL
Episodes

Updated 133 Episodes

1
SATU
2
DUA
3
TIGA
4
EMPAT
5
LIMA
6
ENAM
7
TUJUH
8
DELAPAN
9
SEMBILAN
10
SEPULUH
11
SEBELAS
12
DUA BELAS
13
TIGA BELAS
14
EMPAT BELAS
15
LIMA BELAS
16
ENAM BELAS
17
TUJUH BELAS
18
DELAPAN BELAS
19
SEMBILAN BELAS
20
DUA PULUH
21
DUA PULUH SATU
22
DUA PULUH DUA
23
DUA PULUH TIGA
24
DUA PULUH EMPAT
25
DUA PULUH LIMA
26
DUA PULUH ENAM
27
DUA PULUH TUJUH
28
DUA PULUH DELAPAN
29
DUA PULUH SEMBILAN
30
TIGA PULUH
31
TIGA PULUH SATU
32
TIGA PULUH DUA
33
TIGA PULUH TIGA
34
TIGA PULUH EMPAT
35
TIGA PULUH LIMA
36
TIGA PULUH ENAM
37
TIGA PULUH TUJUH
38
TIGA PULUH DELAPAN
39
TIGA PULUH SEMBILAN
40
EMPAT PULUH
41
EMPAT PULUH SATU
42
EMPAT PULUH DUA
43
EMPAT PULUH TIGA
44
EMPAT PULUH EMPAT
45
EMPAT PULUH LIMA
46
EMPAT PULUH ENAM
47
EMPAT PULUH TUJUH
48
EMPAT PULUH DELAPAN
49
EMPAT PULUH SEMBILAN
50
LIMA PULUH
51
LIMA PULUH SATU
52
CERPEN UNIVERSE I
53
CERPEN UNIVERSE II
54
CERPEN UNIVERSE III
55
LIMA PULUH DUA
56
LIMA PULUH TIGA
57
LIMA PULUH EMPAT
58
LIMA PULUH LIMA
59
LIMA PULUH ENAM
60
LIMA PULUH TUJUH
61
LIMA PULUH DELAPAN
62
LIMA PULUH SEMBILAN
63
ENAM PULUH
64
ENAM PULUH SATU
65
ENAM PULUH DUA
66
ENAM PULUH TIGA
67
ENAM PULUH EMPAT
68
ENAM PULUH LIMA
69
ENAM PULUH ENAM
70
ENAM PULUH TUJUH
71
ENAM PULUH DELAPAN
72
ENAM PULUH SEMBILAN
73
TUJUH PULUH
74
TUJUH PULUH SATU
75
TUJUH PULUH DUA
76
TUJUH PULUH TIGA
77
TUJUH PULUH EMPAT
78
TUJUH PULUH LIMA
79
TUJUH PULUH ENAM
80
TUJUH PULUH TUJUH
81
TUJUH PULUH DELAPAN
82
TUJUH PULUH SEMBILAN
83
DELAPAN PULUH
84
DELAPAN PULUH SATU
85
DELAPAN PULUH DUA
86
DELAPAN PULUH TIGA
87
DELAPAN PULUH EMPAT
88
DELAPAN PULUH LIMA
89
DELAPAN PULUH ENAM
90
DELAPAN PULUH TUJUH
91
DELAPAN PULUH DELAPAN
92
DELAPAN PULUH SEMBILAN
93
SEMBILAN PULUH
94
SEMBILAN PULUH SATU
95
SEMBILAN PULUH DUA
96
SEMBILAN PULUH TIGA
97
SEMBILAN PULUH EMPAT
98
SEMBILAN PULUH LIMA
99
SEMBILAN PULUH ENAM
100
SEMBILAN PULUH TUJUH
101
SEMBILAN PULUH DELAPAN
102
SEMBILAN PULUH SEMBILAN
103
SERATUS
104
SERATUS SATU
105
SERATUS DUA
106
SERATUS TIGA
107
SERATUS EMPAT
108
SERATUS LIMA
109
SERATUS ENAM
110
SERATUS TUJUH
111
SERATUS DELAPAN
112
SERATUS SEMBILAN
113
SERATUS SEPULUH
114
SERATUS SEBELAS
115
SERATUS DUA BELAS
116
SERATUS TIGA BELAS
117
SERATUS EMPAT BELAS
118
SERATUS LIMA BELAS
119
SERATUS ENAM BELAS
120
SEBELUM REINKARNASI & KABUR
121
SEBELUM REINKARNASI & KABUR II
122
SERATUS TUJUH BELAS
123
SERATUS DELAPAN BELAS
124
POV KAMILA
125
SERATUS SEMBILAN BELAS
126
POV KAMILA II
127
SERATUS DUA PULUH
128
SERATUS DUA PULUH SATU
129
SERATUS DUA PULUH DUA
130
SERATUS DUA PULUH TIGA
131
SERATUS DUA PULUH EMPAT
132
SERATUS DUA PULUH LIMA
133
POV HELENA - PERTEMUAN AWAL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!