Dua jam kemudian kereta kuda duchy Ornella melewati jalan itu, beberapa kusir memberikan jalan, Kamila menjadi sombong sementara Sunny merasa aneh.
"Kenapa banyak kereta yang menyingkir?" tanya Sunny yang menjadi khawatir.
"Itu karena kita memakai kereta lambang keluarga, mungkin ingin menghormati."
"Tapi-"
Jawaban Sunny sudah datang ketika kereta berhenti mendadak.
Kamila menjadi marah. "Apa kusir keluarga kita tidak becus membawa kereta?"
Sunny segera keluar dari kereta dan terkejut melihat Miselia berdiri di samping kereta yang menghalangi mereka.
"Hallo," sapa Miselia yang melambaikan jari lentiknya ke Sunny.
Kamila mengerutkan kening. "Kakak ketiga, kenapa menghalangi kereta kami?"
Sunny tersadar. "Miselia, kami terburu-buru pulang."
Miselia melambaikan kipas ke bibirnya. "Oh, apakah ini salam untuk saudara kalian yang telah menghilang berhari-hari? tidak ada pertanyaan atau rasa khawatir, malah bersenang-senang membeli gaun?"
Kamila menjadi salah paham. "Kakak, jika iri kami membeli gaun- sebaiknya kakak minta ke ayah."
Miselia menutup kipasnya dengan anggun dan menatap kedua musuhnya di kehidupan kedua. "Aku bicara langsung saja kalian, orang-orang menunggu kereta kalian untuk menyelesaikan masalahku. Aku ingin meminta kompensasi!"
"Kompensasi apa?" tanya Sunny tidak mengerti.
"Kereta kudaku dihalangi sekelompok anak kecil yang membutuhkan perawatan gara-gara terserempet kuda kalian, salah satu dari mereka mengenal kalian dari jendela kereta."
Kamila merasa Miselia tidak masuk akal. "Mereka yang menghalangi, kenapa harus kami yang membayar? lagipula salahnya sendiri dia berjalan di dekat lalu lalang kereta kuda!"
"Jangan beralasan, kami sudah menyingkir tapi kereta kuda kalian yang tiba-tiba ke arah kami, teman kami tidak sempat lari." Bela salah satu anak kecil.
Miselia mengangkat dagu dengan angkuh. "Sudah ada banyak saksi, kenapa kalian tidak membayar kompensasi kepadaku?"
Sunny menjadi bingung. "Miselia, yang terluka mereka. Kenapa kamu yang meminta kompensasi?"
Miselia membuka kipasnya dan menutup setengah wajah bawah memakai kipas dengan anggun. "Kakak tercinta, sebagai seorang yang menjalani pendidikan ksatria tentu mengerti berbagai jenis kereta bukan? kebetulan kereta yang aku pakai sekarang ini berkualitas tinggi, jika tergores membutuhkan perawatan mahal terutama memiliki lapisan dari penyihir hebat. Kudanya pun berkualitas. Jika kedua hal ini rusak, apakah kalian akan bertanggung jawab?"
Sunny bisa melihat kereta kuda tidak berlambang itu, memang sangat mahal dan berkualitas. Terbuat dari kayu yang menyerap sari sihir sehingga awet ratusan tahun, dan dilindungi oleh lapisan mantra penyihir. Hanya beberapa orang kaya yang memiliki kereta kuda ini, dan pastinya keluarga Ornella tidak bisa memiliki informasi kepemilikan.
"Miselia, kamu benar-benar tidak masuk akal! kereta kuda ini sangat kuat, bagaimana bisa rusak hanya karena dicegat anak-anak kecil?"
Miselia mengangkat salah satu alis dan menutup kipas dengan raut wajah dingin. "Hanya?"
Kamila melirik kereta kuda mahal itu. Apakah ayah tidak bisa membelikan aku satu?
"Memang tidak sampai kejadian rusak, tapi apakah kakak bisa membayar kerusakan itu jika sudah terjadi?!"
"Itu-"
"Jika kalian tidak egois, mengabaikan anak terluka ini hanya karena miskin! aku tidak mungkin menghabiskan waktu berhargaku di tempat seperti ini! apa perlu aku cantumkan hukum negara ini mengenai pemeliharaan anak-anak miskin oleh negara?!"
Kamila menunjuk Miselia dengan marah. "Kakak, kenapa jadi menyerang kami? kami tidak tahu apa-apa mengenai anak itu!"
Miselia mengabaikan Kamila dan hanya menatap Sunny. "Jika aku adukan ke pengadilan tinggi dan sampai terdengar raja- bagaimana moral perdana menteri karena ulah anak-anaknya?"
Sunny menatap marah Miselia. Anak itu sengaja memperbesar suara untuk memeras kakaknya sendiri di depan umum. "Kamu bicara begitu di depan umum, pasti akan tersebar."
Miselia melihat kukunya yang sudah dikikir dengan santai. "Jika kakak memberikan kompensasi, aku rasa raja akan menutup mata."
"Apa? apakah kamu punya kekuatan untuk bicara ke raja?" tawa Sunny.
"Apakah aku tidak bisa?" tanya Miselia.
Sunny tertawa mengejek. "Kamu tidak akan berani, karena kamu juga bagian dari Ornella."
Miselia mengangguk setuju. "Oke, jika itu keinginan kakak," katanya sambil mengetuk pintu kereta. "Yang Mulia, sepertinya kita akan melibatkan paduka raja, apakah anda keberatan?"
Helena turun dari kereta kuda dengan santai dan menurunkan tudung kepala. "Tidak, aku tidak keberatan selama aku bisa menerima salah satu kompensasi."
Sunny dan Kamila terkejut melihat putri turun dari kereta kuda, begitu juga semua orang yang melihat, buru-buru mereka membungkuk serendah mungkin dan menyapa Helena.
"Hormat kami kepada putri."
Miselia memberikan hormat dengan asal dan kilat, Helena cekikikan di balik jubah.
Helena berdehem dan berkata dengan wibawa. "Aku tidak menyangka ada salah satu rakyatku yang manis dan lucu terluka karena ulah salah satu bangsawan, hebatnya ternyata dia adalah putri dari perdana menteri yang seharusnya menjadi contoh bagus untuk bangsawan lain."
Sunny dan lainnya masih membungkuk, Helena belum memberikan perintah apapun.
"Jadi, apakah aku bisa meminta kompensasi ke lady yang memiliki status lebih tinggi dari lady lainnya?" sindir Helena.
Sunny mau tidak mau mengakui kekalahan. "Berapa kompensasi yang anda inginkan?"
Helena melirik Miselia.
Miselia menjawab. "Satu juta pira."
Kamila mengangkat kepala karena terkejut lalu segera menunduk kembali. "Kakak, apakah ingin memeras kami?"
Miselia menghela napas dengan ironis. "Yang Mulia?"
Helena mencibir dengan nada dingin. "Aku yang menginginkannya."
Kamila menggigit bibir bawahnya dengan marah. Satu juta pira itu sangat banyak! bahkan kereta dan kudanya tidak tergores sama sekali, mereka berdua benar-benar tidak tahu malu!
Sunny menggertakkan gigi. "Saya akan mengirim seseorang untuk mengambil uang ke rumah."
"Sekarang!" perintah Helena. "Kalian juga tidak perlu berlebihan memberikan salam, apakah punggung kalian tidak sakit?"
Semua orang segera bangkit.
Sunny bergegas menyuruh salah satu kusir pergi ke rumah untuk mengambil uang ke bendahara. Untung saja siang ini, ayah dan ibu sedang sibuk dengan kegiatan masing-masing.
Satu jam kemudian, Sunny hendak memberikan uang ke Helena lewat jendela kereta.
Helena menanggapi dengan dingin dan berkata ke salah satu ksatria putih di gelangnya dengan nada pelan. "Berikan uang ke anak-anak itu, pastikan mereka memakainya dengan benar dan jangan sampai ada yang merampok uangnya."
Sekelompok anak bingung, mereka tidak tahu harus senang atau sedih, peristiwa ini terlalu tiba-tiba. Salah satu ksatria menerima uang dari Sunny lalu pergi menghilang setelah sekelompok anak disuruh ke dokter yang direkomendasikan ksatria lainnya.
Kereta kuda mulai berjalan, Helena menjerit bahagia di dalam kereta yang kedap suara. Selama ini karena terlalu cuek, dia tidak terlalu peduli kehidupan sosialita dan berkutat pada buku, begitu terjun ke pesta, semua lady hanya mendekat jika butuh. Helena tidak suka!
Karena kejadian itu banyak yang mencemooh Helena di dalam hati, dan bahkan memberikan sikap menghindar dengan tujuan mengejek, kelompok Sunny yang memulai hal itu. Helena terlalu malas berperang tapi juga bingung menyelesaikan situasi ini.
Dan sekarang Miselia membantunya, sekaligus membantu anak-anak kecil itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
X'tine
good job Misellia... keren dah pembalasan nya...
2024-06-27
0