Kafa sudah merasa walau ada banyak sekali makhluk yang menatapnya saat ini,masih ada satu lagi makhluk yang harus ia perhatikan.
Namun makhluk itu tak menampakkan wujud dan hanya bersembunyi ,dari kejauhan melirik Kafa dan menyeringai .Dia menjauh terbang seperti bayangan hitam lalu tertawa terkekeh.
"He...he...he..." Suara lirih hanya Kafa yang mendengarnya, suara kekehannya semakin menghilang terbawa udara, suasana disini tetaplah magis, ganjil dan horor.
"Hei, kenapa kau melamun?, jangan bilang kalau kau akan mengelabuhiku ya, pura-pura kerasukan iya kan." Nada menatap tajam ke arah Kafa yang sedang mengamati sekeliling
"Dasar perempuan ja*ang!!, sok kecantikkan dan juga mau mengelabuhiku." Nada mulai kesal akan sikap Kafa yang tak menghiraukan dan menyilangkan tangannya. Dia menatap dengan pandangan serius, tersenyum sinis.
"Apa yang kau inginkan dariku?,aku ini hanya ingin diam saja,tak mengganggu, dan juga tak mau di ganggu." Ujar Kafa pada Nada dengan ekspresi datar , dia lelah akan perlakuan Nada padanya. Sudah berani menyeretnya dengan paksa ke area belakang sekolah. Seenaknya sendiri tanpa meminta persetujuannya .
"Hem, aku tidak mengganggumu aku hanya ingin kau mengganti ponselku, karena tempo hari terjatuh karenamu!!" Gerutu dari Nada dia marah karena ponsel miliknya terjatuh ,dan tak bisa di ambil olehnya , makanya Nada itu ingin Kafa mengganti ponsel miliknya saat ini
"Oew, tapi aku rasa itu lebih tepatnya bukan karena aku, tapi karena ke kepoan mu yang tak bisa di hentikan." Ujar dari Kafa sambil menatap lekat kedua bola mata Nada, mulai maju dan menyeringai, dia pun memandangi Nada dan juga mengitarinya .
Menatap dengan tatapan mendalam, tajam menyeringai ,ganjil, dan misterius agar Nada takut akan tatapan itu .
"Hei, kau tahu apa balasan yang cocok bagi gadis sepertimu?" Gumam Kafa pada Nada
Dan tersenyum kecil miring, tak itu saja dia menggelengkan kepalanya, tak habis fikir ada seorang gadis yang berani menyalahkan akan kecerobohannya sendiri,walaupun sebetulnya dialah sendiri yang mengakibatkan ponselnya terjatuh di kubangan lumpur, dan tidak bisa dia ambil kembali.
"Hai, kau fikir aku takut padamu, dan aku tak akan pernah tunduk padamu gadis gila!" Ujar Nada sambil menarik lengan Kafa agar bisa mendekat padanya, menjambak rambutnya dengan sekuat tenaganya.
Namun tanpa di sadari ternyata gadis yang saat ini di cengkram, dan di jambak olehnya bukanlah Kafa melainkan adalah arwah yang berambut panjang, yang di penuhi beribu-ribu belatung, belumuran darah busuk yang mulai menyengat di kedua lubang hidungnya.
Sontak dia pun melepaskan cengkraman dan dia mulai berteriak histeris ketakutan hebat.
"Argh.....apaaaa ini....iiii !!!!" Teriakkan Nada menggema sehingga terdengar di telinga semua para murid di sekolahan itu .
Semua pun melihat dan mencari sumber dari manakah asal suara teriakkan seorang gadis.
Dirga pun mendengar itu mengira kalau Kafa lah yang berteriak sangat kencang, maka dia pun berlarian mencari sumber suara, mulai dari kelasnya ,kantin sekolah, perpustakaan, ruang guru, ruang musik, ruang seni , kelas beladiri, sampai semua ruangan pun sudah di kelilinginya namun tetap tak menemukannya.
Hanya tinggal satu saja tempat yang belum dia datangi, gedung tua belakang sekolahan.
Dirga pun berlari sekencang mungkin agar dia bisa memastikan apakah yang terjadi dengan Kafa, saat perjalan ke belakang sekolah dia bertemu dengan seorang guru, guru itu malah menyuruh Dirga untuk mengikutinya, hendak memberinya sebuah tugas sekolah.
"Hei, kebetulan Dirga kau disini Bapak ini dari tadi mencarimu, ikuti Bapak ya." Ujar dari Guru tersebut agar Dirga mau mengikutinya.
"Tapi Pak, sebenarnya aku ini ada hal penting saat ini." Protes Dirga merasa perjalanannya itu terhambat.Karena dia hendak melihat Kafa apakah dalam bahaya, sangat khawatir sekali.
"Sebentar sajalah, masak gak mau membantu biasanya kau tidak begini..." Gerutu dari Pak Guru tersebut, dia mengamati ekspresi wajah Dirga yang seperti kebakaran jenggot nampak sangat kebingungan.
Apakah yang terjadi membuat gusar perasaan Dirga saat ini, namun keadaan sangatlah pelik membuatnya sangat kebingungan sekali.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Ranran Miura
dirga lagi ada perlu pak mohon dimengerti hehe
2022-07-08
2