Malam sunyi ini menjadi saksi bisu betapa ia sangat tertekan hatinya, karena dia sudah tak mempunyai kedua orang tua, tak itu saja dia setiap malam harus bermimpi buruk .
Mendengar semua bisikkan-bisikkan itu terus menerus menggerogoti fikiran, kesepian yang tak berkesudahan, dan malam yang dingin tak mempunyai teman, membuatnya itu semakin terpuruk. Malam ini dia pun tak beranjak dari lantai poselen itu, tetap meringkuk berusaha memejamkan matanya yang indah sebening permata biru, namun tak juga bisa menutup .
Dentang jam berbunyi menanandakkan jam satu pagi telah datang. Kafa yang tetap tak bisa tidur, akhirnya mengambil kertasnya dan menyeketsa wajah kedua orang tuanya yang sedang tersenyum, duduk sendiri di bawah cahaya lampu meja belajarnya.
Dia asyik melampiaskan kerinduannya yang begitu mendalam, pada kedua orang tuanya.
Dengan menggambar wajah mereka dengan tersenyum , dengan begitu perasaanya yang kosong sedikit terobati dengan melihat hasil yang ia gambar malam ini.
Dia pun mulai bisa tidur sejenak karena pagi hari sudah datang, fajar pun mulai menyibak kegelapan dengan perlahan-lahan, langit pun terlihat bewarna merah merona , yang terkena pantulan sinar mentari yang masih sembunyi di balik celah-celah awan hitam menggumpal.
Kafa pun bersiap untuk pergi ke sekolah, saat dalam perjalanan setan yang biasa memberi bisikkan pada Kafa itu masuk kedalam pintu rumah Bu Khotimah, tersenyum menyeringai dan terbang seeperti angin, Kafa yang tahu itu amat curiga apa yang setan itu rencanakan.
Dia ternyata mengintai di balik jendela rumah Bu Khotimah, di lihatnya dari celah jendela itu suami Bu Khotimah sedang tertidur lelapnya.
Namun ada hal aneh setan itu pun ternyata berdiri di samping Bu Khotimah yang sedang memasak, sambil berbisik dan menyeringai .
"Dengar... baik-baik... hihihi...." Bisikkan setan.
"Kau tahu ,lihatlah dia sedang tidur, ini adalah waktu yang tepat, cepat hujamkan pisau itu padanya!" Bisik dari Setan itu di telinga Ibu Khotimah, dia pun melihat ke arah Kafa yang sedang mengintai di balik celah menyeringai dengan tatapan mengerikan.
Setan itu pun tetap saja berada di dekat Ibu Khotimah, agar Ibu Khotimah bisa di perdaya olehnya. Kafa yang melihat pun tahu rencana setan tersebut ingin mencari mangsa dengan menggunakan bu Khotimah sebagai umpan di jadikan pelakunya .
"Ayooo cepat, waktu yang tepat dia tertidur... ambil sebilah pisau itu..."Bisik Setan sambil menyeringai ke arah Kafa ,ia melayang-layang sangat senang sekali, karena dia akan dapat mangsa.
"Baiklah ,aku juga sudah muak sekali dengan perangainya, dia tak pernah tahu kalau aku ini kesakitan.."Gumam Ibu Khotimah yang sudah terpengaruh oleh bisikan setan itu , membawa sebilah pisau besar dan tajam. Tatapan yang mulai kosong melamun, seperti ia terhipnotis dengan bisikan dari setan itu, dia pun patuh dan hanya tunduk kepadanya.
"Cepatlah kirimkan dia pergi segera ke Neraka Jahanam, hi..hi..hi.."Bisikan Setan itu ternyata kembali mempengaruhi Ibu Khotimah, agar ia segera menghujamkan pisaunya ke jantung hati sang suami yang terlelap tidur.
Langkah demi langkah perlahan Bu Khotimah berjalan,dengan membawa sebilah pisau siap menghujam jantung hatinya sang suami yang masih tertidur lelap, dia pun sudah sampai di pintu kamar .
"Ayo... cepat lakukan jangan ragu, kirim dia ke Neraka Jahanam...bersamaku, hihihi."Bisikan itu kembali muncul di telinga Bu Khotimah.
Ibu Khotimah pun berjalan maju mendekati suaminya, dan saat tidur terlentang amatlah pas jika ia menghujamkan pisau tersebut ,dan ternyata ada anaknya yang paling bungsu .
Dia mendekat dan merengek minta air pada Ibu Khotimah.
"Ibuk, aku haus... mintak airnya."Rengek anak si bungsu pada Ibunya, namun tak di hiraukan oleh Ibu Khotimah yang telah terpedaya oleh bisikkan setan, yang sudah mengendalikkan jiwa dan raga Bu Khotimah.
Namun karena si bungsu masih kecil sekali maka, dia tak tahu Ibunya sudah membawa pisau di tangan kanannya hendak menancap kan pisau tersebut kepada jantung hati sang Ayah yang sedang terlelap di buai mimpi .
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Namgildaero
visual mu thor 😰
2022-08-09
2
Ranran Miura
aduh bu, sadar bu..
2022-06-24
1
Andi Nur Aisyah
next kk
2022-06-24
1