Di Malam hari yang dingin mencekam tidak ada hujan, namun malam ini angin tertiup agak kencang meniup semua dedaunan, tak itu saja di luar nampak sangat sunyi tidak ada tanda-tanda kehidupan muncul . Hanya suara angin mendesis di setiap jalan menjadi saksi malam petang yang tak ada rembulan bahkan bintang yang bertaburan , dingin mencekam kesunyian tak ada bisikan dan suara hewan sekalipun.
Malam pukul 00.13. wib Kafa yang tertidur lelap tiba-tiba terbuka kelopak matanya, dia mendengarkan suara bisikan itu lagi kembali terdengar di telinganya.
Setan yang mengikutinya pagi kemarin, saat berangkat ke Sekolah. Serasa setan itu tidak patah arang, namun wujudnya tak terlihat.
Bisikannya terdengar amat jelas di telinganya Kafa ingin tertidur nyaman dan pulas, namun malah terjaga oleh bisikan tersebut datang secara tiba-tiba.
"Bunuh saja..."
"Hihihi..."
"Bunuh saja..."
"Jika kau tak membunuhnya , dia akan sesuka hatinya menyiksamu..." Bisikkan dari setan itu terdengar lamat-lamat di telinga Kafa, timbul tenggelam namun tak ada sumber suara.
Suara setan itu muncul tenggelam, membuat Kafa kelimpungan mencari asal dimana suara tersebut itu,mengitari semua sudut rumahnya walau rumah Kafa sangat minim penerangan.
Karena dia tinggal sendiri lampu di rumahnya sangat sering mati, namun karena dia tidak terlalu menyukai tempat terang, dia hanya menggunakan lampu secukupnya, hanya ada beberapa ruangan yang menggunakan lampu
Selebihnya dia hanya menggunakan cahaya lilin, temaramnya tak cukup untuk memberi penerangan di setiap sudut ruangan itu.
Ruangan Kamar Kafa tak memakai lilin malah hanya memakai sedikit lampu tidur di bagian pojok ruangan itu, temaram cahayanya redup membuat suasana malam hari ini semakin mencekam. Kegelan tak besuara menggigit bahkan bisa melahap serta menyembunyikan bayangan dari makhluk yang hidup .
"Pergilah..!!! kenapa kau kemari aku ingin tidur jangan menggangguku." Teriak dari Kafa yang memecah keheningan malam ini, ia memutar badan seraya melihat dan mencari asal suara.
"Jleb....jleb...jleb...," suara dari sebilah pisau yang menghujam keras ke dalam jantung hati seseorang, dan dalam bayangan Kafa darah pun mengalir deras tercirprat kemana-mana.
Kafa pun sangat lemas duduk di lantai sambil menutup telinganya, dengan baju acak-acak an dan juga rambut yang tak karuan, dia itu hanya memakai piyama bewarna cream .
"Bagus, bunuhlah dia dengan begitu dia akan tahu bagaimana bisa berkumpul denganku di Neraka yang jahanam, haha...hahaa...ha...." Suara bisikan setan tertawa terbahak-bahak karena setelah itu suara itu tak muncul lagi.
Kafa terdiam di bawah lantai yang dingin itu,
merasa tubuhnya mulai remuk redam , tetap diam tak bergerak sama sekali, hanya diam meratapi nasibnya yang harus melalui malam demi malam dengan mimpi buruk, dan juga tak di temani oleh kedua orang tuanya.
Malam sunyi ini menjadi saksi bisu betapa ia sangat tertekan hatinya, karena dia sudah tak mempunyai kedua orang tua, tak itu saja dia setiap malam harus bermimpi buruk .
Mendengar semua bisikkan-bisikkan itu terus menerus menggerogoti fikiran, kesepian yang tak berkesudahan, dan malam yang dingin tak mempunyai teman, membuatnya itu semakin terpuruk. Malam ini dia pun tak beranjak dari lantai poselen itu, tetap meringkuk berusaha memejamkan matanya yang indah sebening permata biru, namun tak juga bisa menutup .
Dentang jam berbunyi menanandakkan jam satu pagi telah datang. Kafa yang tetap tak bisa tidur, akhirnya mengambil kertasnya dan menyeketsa wajah kedua orang tuanya yang sedang tersenyum, duduk sendiri di bawah cahaya lampu meja belajarnya.
Dia asyik melampiaskan kerinduannya yang begitu mendalam, pada kedua orang tuanya.
Dengan menggambar wajah mereka dengan tersenyum , dengan begitu perasaanya yang kosong sedikit terobati dengan melihat hasil yang ia gambar malam ini.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Ilham Risa
serem banget kak, lanjut baca aku Kak😄
2022-07-03
1
Elisabeth Ratna Susanti
seru 😍
2022-06-25
1
Ranran Miura
wow, jadi makin serem
2022-06-24
1