18

Sore hari Syifa duduk di depan bersama Anissa, menunggu papanya menjemput. Betapa kecewanya Ia saat yang datang menjemputnya bukan papanya tapi Omanya.

"Kok bukan Papa yang jemput?" tanya Syifa saat Omanya sudah berada di depannya.

"Papa sibuk, jadi Oma yang jemput, Biasanya juga sama Oma kan yang jemput? Ayo pulang!" ucap Janeta

Syifa mengangguk lalu melihat ke arah Annisa lagi.

"Tante bolehkah besok Syifa ke sini lagi?" tanya Syifa

"Tentu, Kapanpun boleh," jawab Annisa sambil memegang wajah Syifa dengan lembut. Syifa tersenyum senang, dia bahagia akhirnya dia bisa melihatnya lagi, dia juga bahagia akhirnya tante Annisa tidak jadi menikah, karena jika tante Annisa menikah maka dia tidak akan bisa bersama seperti ini lagi.

Syifa dan Omanya langsung pamit pulang. Setelah mencium tangan tante Annisa rasanya Ia enggan berpisah. Saat menuju mobil, sering kali dia berbalik untuk melihat kearah tante Annisa walau hanya sekejap.

Setelah mobil berlalu pergi barulah Annisa berlalu pergi juga dari tempatnya berdiri. Dia berjalan masuk menuju ruangan menjahit. Dia tersenyum melihat baju syar'i kecil yang hampir jadi, baju ini sangat mungil.

Dia kembali memotong kain untuk membuat jilbab untuk Syifa agar sesuai dengan gamisnya ini.

"Syifa pasti cantik saat memakai ini," gumam Annisa dengan senyum bahagia.

Annisa duduk menyelesaikan jahitannya hingga hampir Magrib, lalu menyetrikanya dan melipatnya dengan rapi sebelum diberikan besok.

*

Keesokan harinya, Annisa dan ibunya sedang membersihkan halaman depan rumahnya.

"Nisa, apa baju yang di meja itu untuk Syifa?" tanya ibunya.

"Iya Bu, nanti saat Syifa ke sini langsung di coba pas tidaknya ke dia," kata Annisa bahagia membayangkan Syifa memakainya.

"Nisa sangat perhatian padanya, sangat pantas jadi Ibu sambungnya," ucap ibunya yang masih berharap Annisa dan Reyhan bersama.

"Bu jangan bicara begitu lagi, Nisa gak mau berharap lagi seperti dulu, jodoh Annisa adalah urusan Allah," kata Annisa tidak terlalu bersemangat. Sejak bertemu Reyhan sikap Reyhan terlihat biasa saja padanya tidak ada ketertarikan sedikitpun yang terlihat, berbeda dari dirinya yang groginya terlihat jelas saat bertemu. Jantungnya juga sering berdetak tidak menentu. Hanya menyebut namanya saja sudah membuatnya tidak bisa berpikir jernih.

Saat mereka masih sibuk membuang daun-daun, Syifa datang bersama Papanya.

"Assalamu 'alaikum" ucap mereka sambil berjalan mendekat

"Wa'alaikumussalam" jawab Annisa dan Bu Aisyah serentak sambil menoleh ke arah Syifa.

Untung saja pembicaraan mereka tidak terdengar karena pelan, andai saja terdengar pasti malu banget.

Annisa tidak berani melihat kearah Reyhan, dia hanya menatap Syifa yang sudah mendekatinya dan mencium tangannya.

"Tante Nisa ayo kita pergi jalan-jalan sama Papa," ajak Syifa sambil memegang tangan Annisa setelah mencium tangan Nenek Aisyah.

Annisa dan Reyhan kaget dengan perkataan Syifa.

"Syifa, Papa gak boleh pergi sama Tante Nisa," ucap Reyhan menjelaskan, dia tau Annisa tidak akan merasa nyaman dengan ucapan putrinya yang polos.

"Kenapa?" tanya Syifa polos ingin tau.

"Karena Tante Nisa bukan Mamanya Syifa," jawab Reyhan pelan sambil menatap kearah Annisa sedikit, terlihat Annisa yang sepertinya hanya menunduk.

"Tante...!" Rengek Syifa saat nemandang keatas kearah Annisa, dia menggoyang-goyangkan tangan Annisa.

"Saat Syifa dewasa, Syifa akan mengerti apa yang diucapkan papa." hanya itu yang bisa Annisa ucapkan.

Asyifa sedikit cemberut, "Baiklah," ucapnya lemah tanpa semangat

"Oh ya, baju yang kemarin sudah jadi, Syifa mau coba?" tanya Annisa

Syifa mengangguk bersemangat kembali.

"Ayo masuk dulu, jangan berdiri di luar seperti ini," ucap Bu Aisyah saat melihat ke arah Reyhan, bu Aisyah sejak tadi hanya diam karena ikut terkejut dengan ajakan Syifa pada Annisa.

"Iya Bu," ucap Reyhan sambil mengikuti Syifa masuk.

Hari ini pekerjaannya tidak banyak jadi bisa bersantai sedikit.

Reyhan duduk di ruang tamu, dan saat melihat Pak Harun datang, dia langsung berdiri.

"Eh Rey kamu datang," ucap pak Harun

"Umm..." dia mencium tangan Pak Harun, dan Pak Harun pun duduk menemaninya di ruang tamu.

Bu Aisyah ke dapur menyiapkan minuman, sedangkan Syifa sedang mencoba baju di kamar bersama Annisa.

Annisa tersenyum melihat baju yang di buatnya pas ke badan Syifa.

"Syifa mau liatin sama Papa dulu," ucap Syifa sambil berjalan keluar.

Reyhan melihat ke arah Syifa dan Annisa yang baru keluar kamar.

"Cantiknya," puji Pak Harun pada Asyifa

"Ini Tante Nisa yang buat sendiri Kek," ucap Syifa

"Syifa suka?" tanya Pak Harun yang juga baru tau jika Annisa menyiapkan pakaian untuk Syifa.

"Suka banget," kata Syifa sambil duduk di pangkuan Papanya.

Reyhan tidak komen sedikitpun tapi dihatinya memang saat ini putrinya sangat cantik.

"Kalau suka lain kali minta lagi Tante Nisa buatin yang baru," kata Pak Harun tersenyum.

"Bolehkah Tante?" tanya Syifa saat melihat ke arah Annisa

"Kenapa tidak?" jawab Annisa

"Sekarang jilbabnya dipakai dulu, pasti tambah cantik," kata Annisa sambil menunjukkan jilbab di tangannya.

"Penutup wajahnya juga ya, biar sama kayak Tante Nisa," kata Syifa

Annisa mengangguk, "Sini tante pakaikan," ucap Annisa

Syifa turun dari pangkuan papanya dan mendekat kearah Annisa.

Annisa memakaikan jilbab dan cadarnya, bu Aisyah yang baru keluar dari dapur membawa minuman dan kue melihat kearah Asyifa dan memujinya, "Cantik," ucapnya.

"Ini minum dulu, kuenya juga dimakan ya, ini Annisa yang buat," ucap Bu Aisyah pada Reyhan yang sedari tadi tidak banyak bicara.

"Ah iya Bu, terima kasih," ucap Reyhan masih sambil melihat ke arah Annisa dan Syifa.

Annisa melihat juga ke arahnya sebentar tapi tatapan mereka langsung bertemu jadi dia kembali melihat Syifa takut groginya terlihat jelas.

Terpopuler

Comments

Fa Rel

Fa Rel

g rela anisa dpet rey🙄 dlu dia di tolak mentah2 gt sakit ati kali apaalgi duda aduhh bekasss woy

2022-04-23

1

Qiza Khumaeroh

Qiza Khumaeroh

ikut senyum2 sndri

2022-03-12

1

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

cepat lamar Annisa Reyhan nanti di ambil orang

2022-02-06

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!