8

Annisa datang ke panti asuhan melewati jadwalnya yang seharusnya pukul 2 sore.

"Assalamu 'alaikum" ucap Annisa

"Wa'alaikumussalam" jawab semuanya sambil berlari ke arah Annisa.

"Maaf ya Kak Nisa telat" ucap Annisa pada semua anak-anak.

"Gak apa-apa" ucap beberapa anak sambil menarik tangan Annisa untuk masuk.

Annisa melihat Syifa duduk di dekat pohon melihat ke arahnya tanpa semangat.

"Tolong bawain barang Kak Nisa dulu ke dalam!" pinta Annisa pada salah satu anak sambil mengunjukkan beberapa tas belanjaan. "Kak Nisa kesana dulu," dia menunjuk kearah Syifa

Anak-anak mengangguj lalu membawa barangnya masuk.

Annisa mendekati Syifa.

"Syifa pasti sudah lama ya nungguin Tante Nisa?" kata Annisa sambil berjongkok di depan Syifa.

Syifa mengangguk lemah.

"Kalau begitu ayo masuk, ayo Tante gendong" ucap Annisa sambil mengangkat Syifa,

Syifa tersenyum dan merangkul leher Annisa. Dia tersenym bahagia, tadinya dia pikir tante Nisa tidak akan datang jadi sedikit sedih. Wajah murungnya langsung mekar.

Janeta dan Amara melihat dari kejauhan, Janeta tersenyum melihat Syifa bahagia saat digendong padahal tadinya hampir menangis mengira Annisa tidak akan datang.

"Tante Nisa punya hadiah untuk Syifa," ucap Annisa saat berjalan membawa Syifa dipelukannya.

"Apa?" tanya Syifa

"Nanti ada di dalam," ucap Annisa sambil menunjuk ke dalam.

Mereka masuk ke dalam dan semuanya sudah duduk.

Annisa membuka tas belanjaannya, lalu dia memberikan ke anak panti satu persatu, semua terlihat bahagia menerima pemberiannya.

"Bagaimana bisa Kak Nisa tau ukuran kami?" tanya salah satu anak panti yang sedikit besar.

"Kak Nisa hanya mengingat pertemuan kemarin," ucap Annisa sambil mengunjukkan yang terakhir.

"Dan ini untuk Syifa si kecil," ucap Annisa saat memberikan pakaian muslim untuk Syifa.

Syifa tersenyum bahagia menerimanya.

"Terima kasih Tante" ucapnya sambil memeluk pakaian itu.

"Ini pakaiannya gak mahal, kalau Syifa gak suka gak apa," kata Annisa

"Syifa suka banget, Syifa belum punya baju seperti ini," kata Syifa masih memeluk bajunya dengan sayang.

Annisa tersenyum melihat semuanya bahagia, senyumnya terlihat dari kerutan di dekat mata.

Dia mulai mengajari anak-anak pelajaran tentang agama.

Syifa duduk diam di samping Annisa karena yang lain bukan belajar mengaji.

Annisa sesekali menoleh ke arah Syifa supaya Syifa gak bosan menunggu.

Setelah selesai mengajari anak yang lain dan anak lain sudah pergi keluar, dia mengangkat Syifa ke pangkuannya.

"Kita mulai ya, ulangi yang kemarin dulu, kalau sudah bisa baru ke yang lainnya" ucap Annisa

Syifa mengangguk semangat

"Karena roknya gak nutup lutut maka harus di tutup dulu pake kain tapi karena gak ada kain jadi kita gunakan ini saja," ucap Annisa sambil menunjukkan gamis yang tadi diberikan ke Syifa.

"Seperti ini?" tanya Syifa

Annisa mengangguk

Janeta berjalan keluar dari ruangan Ibu panti, dia berjalan menuju ke ruangan tempat Syifa belajar mengaji.

Dia tersenyum menatap Syifa dan Annisa dari pintu.

Annisa mengajari Syifa mengaji dengan sabar hingga lidah Syifa menjadi lembut dan ucapannya sudah benar.

*

 

Malam hari Syifa mencoba pakaiannya yang diberikan Annisa.

"Cantik sekali Cucu Oma," ucap Janeta memuji saat melihat Syifa memakai pakaian muslim.

"Coba berputar sayang" tambah Pramana

Syifa berputar dengan bahagia lalu melompat ke Opanya.

"Itu Papa pulang, dia pasti kaget lihat anaknya sangat cantik memakai hijab seperti ini" ucap Pramana sambil mengangkat Syifa dan membawanya ke depan.

Reyhan yang baru masuk langsung kaget melihat putrinya.

"Pa, Syifa cantik gak?" tanya Syifa polos lalu menjangkau tangan papanya untuk menciumnya.

"Sangat cantik," kata Reyhan dengan penuh senyuman. Ini pertama kalinya Syifa berpakaian seperti ini.

Reyhan mengambil Syifa dari gendongan Opanya

"Kapan beli pakaian ini?" tanya Reyhan

"Ini di kasih sama Tante Nisa. Ya kan Oma?" ucap Syifa

"Iya, Itu lo yang ngajarin Syifa mengaji di panti," kata Janeta

Reyhan melihat pakaian Syifa sekali lagi.

"Sepertinya ini merk yang ada di mall kita, pasti dia membeli di mall kita karena merk ini baru masuk minggu lalu dan belum dijual di tempat lain," kata Reyhan.

Pramana juga melihatnya dan hanya tersenyum.

Mereka menghentikan pembicaraan karena ingin makan malam bersama, tapi sebelum itu baju Syifa harus diganti dulu.

 

Terpopuler

Comments

Qiza Khumaeroh

Qiza Khumaeroh

hhhhmmmm syifa ngga nanyain ibu mu nak

2022-03-12

1

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

kemana ya Denada apa di angkut Elien ya🤔🤔🤔😅😅😅

2022-02-06

1

Noer Anisa Noerma

Noer Anisa Noerma

tey penada6

2022-01-13

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!