"Aku memilih Arkan!" seru Indira membuat semua orang terperangah dibuatnya.
Sebenarnya Indi ingin terbebas dari Arkan. Ia bisa saja menggunakan kesempatan itu untuk memilih Bridav atau yang lainnya sebagai pasangannya. Namun Indi takut jika Arkan yang bajingan bisa merusak citra pasangannya. Itulah alasannya kenapa Indi memilih Arkan sebagai pasangannya meskipun berat hati agar tidak ada peserta challenge tidak ada yang terluka olehnya.
Setelah mendengar keputusan Indi, Host segera memasangkan para talent lainnya.
Bridav dipasangkan dengan Nayla, sedangkan Susan dipasangkan dengan aktor tampan bernama Mario.
Meskipun Susan merasa kecewa karena tidak berpasangan dengan Idolanya, namun ia merasa bahagia karena Indi tidak memilih pemuda itu menjadi pasangannya.
Host menutup acara malam itu dengan penampilan Briliant Daviano.
Produser acara meminta para bintang tamu untuk bergegas menuju ke Villa yang sudah ditentukan untuk syuting challenge kedua acara reality show tersebut.
Satu persatu peserta challenge masuk kedalam bus yang sudah disiapkan dan membawa mereka menuju ke puncak Bogor.
Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih tiga jam mereka kemudian tiba di sebuah Villa yang begitu asri dan sejuk.
Para talent segera turun dari bus dan langsung memasuki kamar mereka masing-masing.
Produser acara sengaja menempatkan mereka dalam satu villa besar untuk mengetahui bagaimana kekompakan dan kebersamaan mereka selama mengikuti challenge kedua itu.
Suasana dingin tempat itu membuat Indira merasa kelaparan. Ia mencoba untuk memejamkan matanya namun ia tetap tak bisa tidur dengan perut kosong.
Indi mengendap-endap menuju dapur. Ia sibuk mencari makanan di saat para bintang tamu lain sudah meringkuk di kamarnya.
Tidak ada makanan di dapur, gadis itu hanya menemukan satu dus mie instan saja. Tanpa berpikir panjang ia segera mengambil sebungkus mie instan dan merebusnya.
Mencium aroma wangi mie instan membuat Bridav langsung keluar dari kamarnya.
Lelaki itu tersenyum-senyum saat melihat Indira sedang menikmati mie rebus tengah malam.
Gadis itu hanya menyunggingkan senyumnya saat melihat Bridav menatapnya.
"Maaf mau nawarin dah habis," ucapnya sembari menunjukkan mangkoknya yang sudah kosong
"Sans aja," jawab Bridav
"Hehehehe,"
Indi kemudian mencuci peralatan dapur yang sudah di pakainya dan segera keluar untuk mencari udara segar.
Ia sengaja berjalan-jalan mengelilingi Vila untuk membakar kalori setelah makan malam.
Saat ia sedang berkeliling lagi-lagi ia bertemu dengan Bridav yang sedang duduk di dekat kolam renang.
Ia menyapa lelaki itu meskipun sedikit canggung.
"Pasti gak bisa tidur juga ya??" tanya Indi
"Kok tahu,"
"Ikan Hiu makan sate kuda, kelihatan dari matanya,"
"Memangnya ada apa di mataku?" tanya Bri
"Ada pelangi sebelum hujan, burem," sahut Indi membuat Bri tertawa
Karena merasa nyambung keduanya melanjutkan obrolan hingga larut malam.
Mereka terpaksa mengakhiri obrolan saat seorang panitia memergokinya dan menyuruh keduanya untuk segera masuk ke kamarnya.
Pagi itu, semua peserta challenge dikumpulkan di halaman villa untuk melakukan olahraga pagi bersama.
Selesai olah raga mereka langsung mendengarkan arahan dari produser acara tentang tata tertib selama berada di villa.
Selesai mendengarkan paparan dari sang produser semua bintang tamu bergegas mandi dan bersiap-siap mengikuti sebuah permainan sebelum sarapan pagi.
Para peserta challenge berkumpul di ruang tengah menunggu perwakilan crew mengumumkan permainan pertama mereka.
Entah kenapa Indira merasa cepat lapar saat cuaca dingin. Gadis itu tidak bisa menahan rasa laparnya saat harus menunggu begitu lama.
*Kruyuukk!!
Seketika semua mata langsung tertuju kepada Indira saat mendengar bunyi perut keroncongan gadis itu.
Indi langsung tersenyum memamerkan deretan gigi putihnya saat para talent menatapnya.
Melihat Indi yang kelaparan membuat Bridav langsung mempersilakan semua peserta challenge untuk menuju ke ruang makan.
Lelaki itu kemudian mengijinkan mereka menikmati sarapannya tanpa membuat permainan terlebih dahulu.
Indi begitu bahagia dan langsung menyantap makanannya dengan lahap tanpa memperdulikan rekan-rekannya yang menolak sarapan karena takut kena hukuman.
Arkan segera menegur Indi dan memintanya untuk berhenti makan saat teman-temannya sedang meminta penjelasan dari sang ketua tim yaitu Bridav. Namun Indi menolaknya karena Bri sudah mengijinkannya sarapan.
Setelah mendengarkan penjelasan Bridav semua talent langsung duduk di meja makan dan menikmati sarapannya dengan estetik. Berbeda dengan para talent wanita yang menjaga etika makan mereka, Indi justru menunjukkan sisi bar-barnya saat sarapan.
Kembali semua talent menatapnya tajam saat mendengar suara berisik gadis itu saat menikmati makanannya.
"Dasar udik, bisa gak sih makan dengan estetik!" cibir Susan
Indira hanya tersenyum tipis menanggapi cibiran Susan.
Ia kembali jadi perhatian para talent lain saat memilih meletakkan sendoknya dan menikmati sarapannya menggunakan tangan.
"Ish dasar jorok!!" cibir susan lagi
Melihat tingkah udik kekasihnya membuat Arkan segera menegur dan memperingatkannya. Namun Indira yang sudah muak dengan Arkan tidak menghiraukan ucapannya.
Merasa diabaikan oleh Indi membuat Arkan segera menggandeng lengan gadis itu dan mengajaknya berbicara di luar namun Indi dengan tegas menolaknya.
Arkan merasa geram saat Indi mulai tidak patuh dengannya. Ia berusaha menahan emosinya didepan para talent lainnya
Selesai sarapan semua talent segera menuju ke halaman villa untuk melakukan permainan yang sudah dipersiapkan oleh crew.
Semuanya langsung berkumpul membentuk lingkaran. Beberapa orang crew segera meletakan piring-piring berisi kue di hadapan mereka.
Indira yang masih merasa lapar langsung mengambil kue di depannya dan memakannya. Gadis itu mengira jika kue-kue itu dipersiapkan untuk para talent. Itulah kenapa ia tidak merasa bersalah saat memakan kue-kue itu.
"Jangan makan sebelum diperintahkan!"
Indi seketika berhenti mengunyah setelah mendengar peringatan itu.
Indira seketika tersedak saat seorang crew memberitahukan jika kue-kue itu akan di jadikan sebagai properti untuk permainan selanjutnya. Gadis itu segera meminta maaf dan berjanji untuk menggantinya.
Para peserta challenge seketika berbisik-bisik menggunjingkan sikap rakus Indira.
Merasa kembali dipermalukan dengan sikap bar-bar kekasihnya membuat Arkan semakin geram dengan Indira. Ia langsung menarik lengan gadis itu dan mengajaknya pergi dari tempat itu.
Namun lagi-lagi Indi menolaknya, tak tahan dengan sikap indi yang mulai membangkang membuat Arkan langsung menampar wajah gadis itu untuk memberinya pelajaran.
Melihat sikap kasar Arkan membuat Indi semakin geram dengan tingkah pemuda itu.
Susan tersenyum bahagia melihat pertengkaran keduanya. Baginya perseteruan Indi dan Arkan akan menjadi peluang baginya untuk memenangkan challenge kedua.
Bridav berusaha menengahi keduanya namun Arkan langsung mengusirnya dan mendorong lelaki itu hingga membuat pemuda itu jatuh menimpa Retno.
Retno yang tidak suka melihat sikap arogan Arkan segera mengambil sepiring somay di depannya dan sengaja menumpahkannya ke baju Arkan hingga membuat pemuda itu begitu berang dibuatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 198 Episodes
Comments
Rihan Jamaien
Indi bar bar kuxkixkix
2023-08-05
0
Heru Dwiyantono
lanjutkan membaca
2023-04-30
0
Risti Dani
Jangan terlalu bar² lah Indira, tunjukkan pesonamu sebagai dewi perang sekaligus artis
2022-10-21
1