Setelah selesai berbelanja, Indira dan Retno segera kembali pulang.
Keduanya begitu terkejut saat melihat Rico sudah berdiri didepan swalayan menunggu mereka.
"Kamu kenapa datang kesini?" tanya Retno
"Tentu saja untuk membantumu. Aku tahu kalian pasti keberatan jika harus membawa barang belanjaan segitu banyaknya. So alu datang untuk meringankan beban kalian!" seru pemuda itu segera meraih kantong belanjaan dari tangan Indi dan Retno
"Wah kamu sweat banget sih Rico, aku jadi iri dengan Retno yang mendapatkan pasangan semanis dan seromantis kamu," ucap Indira
"Syukuri aja apa yang ada, karena Tuhan tahu apa yang terbaik untuk kamu," jawab Rico membuat Indi langsung tersenyum mendengarnya
"Hooh,"
Keduanya kemudian menghentikan sebuah taksi dan melesat menuju ke villa.
Sementara itu melihat Arkan didepannya membuat Susan langsung menghindar. Gadis itu sudah begitu muak melihat wajah Arkan.
Baginya dua kali di dorong dan diabaikan oleh lelaki itu saat dalam bahaya sudah membuatnya tahu jika Arkan tidak benar-benar mencintainya.
Melihat reaksi Susan membuat Arkan segera mengejar gadis itu dan menghentikannya.
"Aku tahu aku salah, dan aku juga sadar kamu pasti tidak akan memaafkan diriku setelah apa yang kulakukan padamu. Tapi percayalah aku melakukannya karena terpaksa, mungkin jika kau menjadi aku pasti akan melakukan hal yang sama. Aku sadar sebagai manusia biasa aku pasti banyak kekurangan, dan salah satu kekuranganku adalah takut hantu,"
"Takut hantu mah bukan kekurangan kali, tapi itu adalah perasaan yang normal bagi setiap manusia. Jadi tidak ada alasan kau meninggalkanku hanya karena takut hantu. Karena sejahat-jahatnya hantu tidak akan melukai manusia," jawab Susan menyingkirkan tangan Arkan dari bahunya.
Merasa gagal meyakinkan Susan membuat Arkan terpaksa harus mengeluarkan jurus terakhir untuk menaklukkan hati gadis itu.
Lelaki itu segera bersimpuh dihadapan gadis itu dan membuka sebuah kotak berbetuk hati yang berisikan cincin berlian.
"Jika kata-kata saja tidak bisa meluluhkan hatimu, semoga kilau berlian ini bisa mendamaikan kita, setidaknya terimalah Berlian ini jika kau memberiku kesempatan lagi," ucap Arkan
Melihat cincin berlian didepannya membuat Susan tak bisa menolak pemberian Arkan.
Ia kemudian memaafkan Arkan dan mengambil cincin berlian itu.
"Wah cantik banget, pasti harganya mahal??" ucap Susan
Arkan segera berdiri dan memakaikan cincin itu ke jari manis Susan.
"Memang harga berlian ini sangat mahal tapi bagiku cintamu lebih mahal dari apapun di dunia ini,"
"Unncchh so sweat!" seru Indi saat memasuki villa
Melihat Indi diam-diam memperhatikan mereka membuat Susan langsung memeluk Arkan dan berterimakasih padanya karena sudah tulus meminta maaf padanya.
Indi yang sudah muak melihat drama keduanya langsung meninggalkan mereka dan menuju ke dapur.
Retno langsung menghibur gadis itu dan menenangkannya.
"Sabar ya bestie, aku doakan semoga Susan dan Arkan segera mendapatkan azab seperti dalam sinetron di stasiun televisi sebelah," ucap Retno
"Kira-kira azab apa yang cocok untuk mereka?" tanya Indira
"Jenazah tidak bisa mingkem karena kebanyakan godain pacar orang," ucap Retno sontak membuat Indi tertawa terbahak-bahak mendengarnya
Setelah selesai memasukan bahan makanan ke kulkas Retno meminta Indi untuk memasak makan malam karena ia tidak bisa masak.
Dengan malu-malu Indi kemudian mengatakan pada Retno jika dirinya juga tidak bisa masak.
Mendengar ucapan Indira, Arkan segera memberitahu Retno jika masakan Indi tidak enak.
"Sebaiknya kau tidak usah memasak, daripada masakan mu sia-sia karena tidak ada yang makan," celetuk Arkan membuat Indira geram
Arkan menyeringai saat melihat reaksi Indira. Ia memang bermaksud membalas perlakuan Indira yang sudah membuatnya mendapatkan hukuman karena bersembunyi di dalam peti.
Arkan sengaja memanfaatkan situasi ini untuk mengolok-oloknya dan membuat Indira malu. Bagaimana juga ia yakin jika Indi pasti malu saat teman-temannya mengetahui kelemahannya.
"Kalau masakan Indi tidak enak, artinya ia bisa masak dong?" tanya Retno
"Memang dia bisa masak Retno. Aku bicara seperti ini karena Indi pernah memasak untukku saat aku sakit, tapi masakannya tidak enak aku yakin kamu bakal nyesel kalau menyuruh dia masak. Jangan sampai sutradara menunda challenge keempat hanya gara-gara semua talent keracunan setelah menyantap masakan Indi!" jawab Arkan
Indi semakin geram saat Arkan terus menghinanya. Ia tidak terima terima dengan penghinaan Arkan.
Ia segera menyiapkan semua bahan makanan dan bersiap untuk memasak makan malam.
Melihat reaksi Indi membuat Arkan semakin menghujatnya, ia bahkan mengancam tidak akan memakan makanan Indi jika ia yang memasak makan malam untuk para talent.
"Terserah lo, mau makan atau tidak gue gak peduli!" cibir Indi membuat Arkan kesal dan meninggalkan dapur.
Arkan tertawa terbahak-bahak mendengar ancaman Indira. Ia sengaja berdiri disampingnya untuk mengacaukan suasana hatinya. Dengan begitu ia yakin masakan Indi benar-benar tidak enak jika ia terus memprovokasinya.
Melihat Arkan tak bisa diam membuat Indi langsung mengusirnya, ia mendorong pemuda itu agar keluar dari dapurnya.
"Ok baik, aku keluar!" seru Arkan kemudian meninggalkan dapur
Melihat Indi memasak di dapur, Retno segera mengajak Nayla untuk membantunya. Kedua gadis itu hanya ingin membantu Indi memasak meskipun keduanya sama sekali tidak bisa masak.
Bukannya membantu Nayla dan Retno justru membuat Indi kerepotan. Karena dianggap hanya akan menghambat kerjanya Indi kemudian mengusir kedua sahabatnya itu dari dapur.
Ia lebih memilih memasak Seorang diri agar lebih konsentrasi dan cepat menyelesaikan masakannya.
Bau wangi masakan Indira membuat para talent berduyun-duyun datang ke dapur.
Mereka tercengang saat melihat Indi memasak aneka macam makanan.
Arkan yang penasaran pun segera datang ke dapur untuk melihat masakan Indi.
"Covernya saja yang kelihatannya menarik, tapi aku yakin rasanya pasti gak enak. Jadi jangan tertipu dengan penampilan masakan itu kalau kalian tidak mau keracunan," cibir Arkan
Para penonton sangat membenci sikap Arkan yang terus mengolok-olok masakan Indi.
Meskipun Arkan tidak mau mencoba masakan Indi, namun semua talent langsung mengantri untuk mencicipi masakan gadis itu.
Semuanya begitu terkejut saat merasakan betapa nikmatnya rasa masakan Indi. Melihat teman-temannya begitu menyukai makannya membuat Indi terharu.
Arkan yang penasaran saat melihat Susan begitu menikmati masakan Indi lalu mengambil semangkuk sup dan mencobanya.
Arkan langsung membelakakan matanya saat merasakan cita rasa masakan Indi yang begitu nikmat.
Selesai makan malam para talent pria tak beranjak dari tempatnya, sedangkan para peserta wanita langsung menuju kamarnya untuk beristirahat.
Mereka menemukan pesan rahasia dari sutradara untuk challenge berikutnya.
"Apa maksud challenge kali ini, kenapa harus merekam alarm satu kelompok??" ucap Indi mencari tahu teka-teki challenge berikutnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 198 Episodes
Comments
Rihan Jamaien
itu si Arkan harusnya di kasih minuman biji mahoni sama rebusan brotowali yg paitnya ga ketulungan😡😡
2023-08-05
0
🍌 ᷢ ͩ𓆉︎ᵐᵈˡ❤️⃟Wᵃf⒋ⷨ͢⚤𝐀⃝🥀ᶫᶦᵃ
si arkan itu mulutnya minta di kasih isolasi, nyinyir Mulu kerjaannya. udah kayak cewek aja
2022-08-23
0
Renata
rico betah amat menunggu para cwe belanja
2022-08-14
1