Bab 6

Merasa tidak puas dengan penampilannya membuat Indira merasa tertekan. Sebagai seorang yang tidak pernah mengalami kekalahan dalam hidupnya membuat jiwa sang Dewi perang tidak terima jika dirinya harus kalah dalam challenge tersebut.

Ia kemudian memantapkan hatinya untuk tampil kembali di  panggung utama. Ia terpikir untuk menampilkan permainan pedang terbaiknya untuk memikat hati  juri dan para  Netizen.

Saat para juri sedang  memberikan penilaian kepada tiga Bintang tamu yang sudah tampil lebih dulu,  Indira justru menemui staff bagian properti.

Ia yakin hanya staff bagian propertilah yang bisa memberikan apa yang ia butuhkan.

Setibanya di ruang staff properti gadis itu langsung menyampaikan maksud kedatangannya. Tentu saja para staff tercengang mendengar permintaan Indira tersebut dan menertawakannya. Bagaimana tidak bukan hanya satu atau dua pedang yang ia minta. Tidak tanggung-tanggung Indi meminta 40 kilogram pedang sekaligus untuk menjalankan aksinya.

"Apa yang akan kau lakukan jika kami benar-benar memberikan 40 kilogram pedang padamu?" tanya seorang staff

"Aku akan memainkannya," jawab Indira dengan santai

"Sungguh, ah yang benar saja, mana mungkin gadis lemah seperti dirimu bisa memainkan pedang seberat empat puluh kilogram?" jawab salah seorang crew properti

"Kita lihat saja nanti aku akan membuktikannya. Kalian  bisa mengeluarkan aku dari challenge ini jika aku tidak bisa membuktikan omongan ku ini," tantang Indira penuh percaya diri

"Ok Deal!" jawab salah seorang staff langsung menjabat tangannya.

Indi begitu bahagia saat para crew akan memberikan sejumlah pedang yang ia minta.

Gadis itu menunggu dengan sabar di ruang tunggu.

Tidak lama beberapa orang crew membawakan beberapa pedang dan diberikan kepada Indi.

"Wah yang benar saja, apa tidak ada yang lain?" tanya Indi mengernyitkan keningnya

"Hanya itu yang kami punya,"

"Kalau cuma segini, aku tidak akan bisa memukau para penonton dan Juri. Apa kalian tidak punya lagi?" tanya Indira

"Hanya itu saja, lagian apa benar kau bisa memainkan pedang-pedang itu??"

Indira segera mengambil pedang itu begitu mendengar ucapan staff properti. Gadis itu kemudian melompat dan memainkan pedangnya hingga membuat para crew tercengang.

"Sekarang apa kau masih belum percaya?" tanya Indi mengalungkan pedangnya ke leher salah seorang staff properti

Karena ketakutan lelaki itu langsung mengangguk. "Ya aku percaya," jawabnya ketakutan

Indi segera melepaskan pedangnya. Bola matanya seketika bergerak mengikuti salah seorang Crew yang memasuki ruangan itu dengan membawa properti drama kolosal.

Indi tersenyum saat melihat sebuah pedang besar yang mereka bawa. Ia segera merebut semua properti yang dibawa olah staff properti dan membawanya lari keatas panggung.

"Tenang saja aku akan mengembalikannya!" seru Indi berlalu pergi.

Sementara itu Arkan dan ketiga talent pria sudah menentukan pilihan mereka  bersiap menemui host acara.

Indira segera i naik ke stage utama dengan membawa puluhan pedang di tangannya.

Tentu saja penonton yang masih menunggu pengumuman para juri dibuat tercengang olehnya.

Mereka terus bertanya-tanya apa yang akan dilakukan oleh Indira dengan pedang sebanyak itu.

Bukan hanya penonton yang penasaran namun juga para talent pria yang  tak berkedip menatapnya dari layar kaca.

"Apa yang akan dia lakukan dengan pedang-pedang itu??" 

"Dasar tak tahu diri, apa dia sengaja meminta simpati para juri dengan kekuatan fisiknya. Ah dasar mental kuli!" 

Tidak sedikit para penonton yang mencemoohnya saat ia naik ke atas pentas.

Bahkan mereka juga meneriakinya Untuk turun, hingga melemparinya dengan kertas.

Namun Indi tetap tak bergeming dan tetap berdiri tegap di atas panggung. Hingga dua orang sekuriti terpaksa naik keatas pentas untuk menyeret gadis itu turun dari panggung atas permintaan sang Sutradara.

Di luar dugaan, Indi segera menarik pedangnya dan segera memainkannya didepan sekuriti itu.

Ia menyeringai saat kedua sekuriti itu mencoba menarik lengannya. Indi terus mengelak dan menghindari keduanya hingga membuat mereka geram. Gadis itu sengaja memanfaatkan kemarahan kedua sekuriti itu untuk menunjukkan kepiawaiannya bermain pedang kepada penonton. Alih-alih menghindarinya , ia justru mengibaratkan keduanya sebagai dua orang penjahat yang harus ia lawan. Indi yang begitu gesit  dan energik berhasil membuat para penonton terpukau dengan aksinya saat melawan dua sekuriti itu. Kedua sekuriti yang ketakutan segera turun dari atas panggung, begitu Indi berhasil mengalungkan pedangnya di leher keduanya.

Sebagai seorang Dewi Perang, bermain pedang bukanlah hal baru bagi Indira. Dengan penuh percaya diri wanita itu memainkan pedang-pedang itu seperti seorang akrobator profesional pada sesi selanjutnya.

Melihat aksi memukau Indi, membuat para kameramen yang sudah mematikan kameranya kembali menyalakan kameranya. Begitu Pula dengan para crew lainnya yang langsung menyalakan kembali lampu panggung hingga membuat penampilan Indira semakin megah dan elegan.

Bukan hanya memainkan pedang dengan akrobatik, ia bahkan menunjukkan kemampuannya memainkan pedang saat menghadapi ribauan pasukan musuh  di medan perang dengan begitu apik dan energik.

Bahkan untuk lebih menghipnotis  para penonton ia sengaja meminta seorang penonton untuk menjadi volunteer dalam aksinya.

Ia menjemput dua orang volunteer laki-laki dan perempuan dari tribun penonton dan membawanya naik keatas panggung.

Ia kemudian memberikan sebuah apel kepada laki-laki tersebut dan menyuruhnya untuk meletakannya diatas kepala.

Tidak lupa ia meminta volunteer lainnya untuk menutup matanya dengan sebuah kain yang sudah disediakan oleh crew. 

Diiringi alunan musik mendebarkan dan wajah ketakutan sang  volunteer, Indira segera melakukan aksinya. Dengan begitu tenang dan penuh percaya diri Indi berhasil membelah apel itu menjadi dua bagian sama besar tanpa melukai sang volunteer.

Suara tepukan bergemuruh memenuhi seluruh ruangan studio. Bukan hanya para penonton yang memberikan standing uplouse kepada Indira namun juga para Crew yang begitu terpukau dengan penampilannya.

Bahkan tanpa disadari Susan juga memberikan standing uplouse kepada Indira dengan mulut menganga.

"Terimakasih!" seru Indi membungkukkan badannya. Ia begitu puas dan bangga saat para penonton menyukai pertunjukannya. 

Tidak lupa ia berterima kasih kepada para volunteer yang sudah membantu aksinya dan mempersilakan keduanya untuk turun dari atas panggung.

Semua penonton ramai-ramai membicarakannya. Tidak banyak dari mereka yang langsung memberikan komentar positif padanya. Beberapa orang penonton bahkan mengunggah aksinya di media sosialnya.

Bukan hanya penonton yang ramai mengomentari penampilan Indira, para bintang tamu pria yang sekaligus menjadi juri juga mengomentari penampilannya. Tentu saja mereka dibuat bingung dengan penampilan Indira tersebut,  terlebih bagi mereka yang sudah memberikan vote untuk talent lain.

Meskipun tidak mungkin bagi mereka  merubah pilihannya kepada Indira namun mereka tetap mengakui jika penampilan Indira adalah yang terbaik dari ketiga peserta sebelumnya.

Melihat penampilan Indi yang begitu memukau membuat Susan begitu frustasi.

Terpopuler

Comments

sahabat pena

sahabat pena

makanya jgn sombong suzan diatas langit masih ada langit

2024-11-04

0

Rihan Jamaien

Rihan Jamaien

mantap Indi itu yg ku mau👍👍👍💪💪💪👏👏👏👏

2023-08-05

0

Heru Dwiyantono

Heru Dwiyantono

lanjutkan

2023-04-30

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1
2 Bab. 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab. 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab. 30
31 Bab 31
32 Bab. 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62 Revisi
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68 Revisi
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab. 80
81 Bab 80
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Bab 84
86 Bab 85
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Bab 93
95 Bab 94
96 Bab 95
97 Bab 96
98 Bab 97
99 Bab 98
100 Bab 99
101 Bab 100
102 Bab 101
103 Bab 102
104 Bab 103
105 Bab 104
106 Bab 105
107 Bab 106
108 Bab 107
109 Bab. 108
110 Bab 109
111 Bab 110
112 Bab 111
113 Bab 112
114 Bab. 113
115 Bab 114
116 Bab .115
117 Bab 116
118 Bab 117
119 Bab. 118
120 Bab 119
121 Bab 120
122 Bab 121
123 Bab 122.
124 bab 123
125 Bab 124
126 Bab 124
127 Bab 125
128 Bab 126
129 Bab 126
130 Bab 127
131 Bab 128
132 Bab 129
133 Bab. 130
134 Bab 131
135 Bab 132
136 Bab 133
137 Bab 134
138 Bab 135
139 Bab. 136
140 Bab 137
141 Bab 138
142 Bab 139
143 Bab 140. REVISI
144 Bab 141
145 Bab 142
146 Bab 143
147 Bab 144
148 Bab 145
149 Bab 146
150 Bab 147
151 Bab 148
152 Bab 149
153 Bab 150
154 Bab 151
155 Bab 152
156 Bab 153
157 Bab 154
158 Bab 155
159 Bab 156
160 Bab 157
161 Bab 158
162 Bab 159
163 Bab 160
164 Bab 162
165 Bab 162
166 Bab 163
167 Bab 164
168 Bab 165
169 Bab 166
170 Bab 167
171 Bab 168
172 Bab 169
173 Bab 170
174 Bab 171
175 Bab 172
176 Bab 173
177 Bab 174
178 Bab 175
179 Bab 176
180 Bab 177
181 Bab 178
182 Bab 179
183 Bab. 180
184 Bab 181
185 Bab 182.
186 Bab 183
187 Bab 184
188 Bab 185
189 Bab 186
190 Bab 187
191 Bab 188
192 Bab 189
193 Bab. 190
194 Bab 191
195 Bab 192
196 Bab 93
197 Bab 94
198 Bab 95
Episodes

Updated 198 Episodes

1
Bab. 1
2
Bab. 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab. 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab. 30
31
Bab 31
32
Bab. 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62 Revisi
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68 Revisi
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab. 80
81
Bab 80
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Bab 84
86
Bab 85
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Bab 93
95
Bab 94
96
Bab 95
97
Bab 96
98
Bab 97
99
Bab 98
100
Bab 99
101
Bab 100
102
Bab 101
103
Bab 102
104
Bab 103
105
Bab 104
106
Bab 105
107
Bab 106
108
Bab 107
109
Bab. 108
110
Bab 109
111
Bab 110
112
Bab 111
113
Bab 112
114
Bab. 113
115
Bab 114
116
Bab .115
117
Bab 116
118
Bab 117
119
Bab. 118
120
Bab 119
121
Bab 120
122
Bab 121
123
Bab 122.
124
bab 123
125
Bab 124
126
Bab 124
127
Bab 125
128
Bab 126
129
Bab 126
130
Bab 127
131
Bab 128
132
Bab 129
133
Bab. 130
134
Bab 131
135
Bab 132
136
Bab 133
137
Bab 134
138
Bab 135
139
Bab. 136
140
Bab 137
141
Bab 138
142
Bab 139
143
Bab 140. REVISI
144
Bab 141
145
Bab 142
146
Bab 143
147
Bab 144
148
Bab 145
149
Bab 146
150
Bab 147
151
Bab 148
152
Bab 149
153
Bab 150
154
Bab 151
155
Bab 152
156
Bab 153
157
Bab 154
158
Bab 155
159
Bab 156
160
Bab 157
161
Bab 158
162
Bab 159
163
Bab 160
164
Bab 162
165
Bab 162
166
Bab 163
167
Bab 164
168
Bab 165
169
Bab 166
170
Bab 167
171
Bab 168
172
Bab 169
173
Bab 170
174
Bab 171
175
Bab 172
176
Bab 173
177
Bab 174
178
Bab 175
179
Bab 176
180
Bab 177
181
Bab 178
182
Bab 179
183
Bab. 180
184
Bab 181
185
Bab 182.
186
Bab 183
187
Bab 184
188
Bab 185
189
Bab 186
190
Bab 187
191
Bab 188
192
Bab 189
193
Bab. 190
194
Bab 191
195
Bab 192
196
Bab 93
197
Bab 94
198
Bab 95

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!