Merasa tidak puas dengan penampilannya membuat Indira merasa tertekan. Sebagai seorang yang tidak pernah mengalami kekalahan dalam hidupnya membuat jiwa sang Dewi perang tidak terima jika dirinya harus kalah dalam challenge tersebut.
Ia kemudian memantapkan hatinya untuk tampil kembali di panggung utama. Ia terpikir untuk menampilkan permainan pedang terbaiknya untuk memikat hati juri dan para Netizen.
Saat para juri sedang memberikan penilaian kepada tiga Bintang tamu yang sudah tampil lebih dulu, Indira justru menemui staff bagian properti.
Ia yakin hanya staff bagian propertilah yang bisa memberikan apa yang ia butuhkan.
Setibanya di ruang staff properti gadis itu langsung menyampaikan maksud kedatangannya. Tentu saja para staff tercengang mendengar permintaan Indira tersebut dan menertawakannya. Bagaimana tidak bukan hanya satu atau dua pedang yang ia minta. Tidak tanggung-tanggung Indi meminta 40 kilogram pedang sekaligus untuk menjalankan aksinya.
"Apa yang akan kau lakukan jika kami benar-benar memberikan 40 kilogram pedang padamu?" tanya seorang staff
"Aku akan memainkannya," jawab Indira dengan santai
"Sungguh, ah yang benar saja, mana mungkin gadis lemah seperti dirimu bisa memainkan pedang seberat empat puluh kilogram?" jawab salah seorang crew properti
"Kita lihat saja nanti aku akan membuktikannya. Kalian bisa mengeluarkan aku dari challenge ini jika aku tidak bisa membuktikan omongan ku ini," tantang Indira penuh percaya diri
"Ok Deal!" jawab salah seorang staff langsung menjabat tangannya.
Indi begitu bahagia saat para crew akan memberikan sejumlah pedang yang ia minta.
Gadis itu menunggu dengan sabar di ruang tunggu.
Tidak lama beberapa orang crew membawakan beberapa pedang dan diberikan kepada Indi.
"Wah yang benar saja, apa tidak ada yang lain?" tanya Indi mengernyitkan keningnya
"Hanya itu yang kami punya,"
"Kalau cuma segini, aku tidak akan bisa memukau para penonton dan Juri. Apa kalian tidak punya lagi?" tanya Indira
"Hanya itu saja, lagian apa benar kau bisa memainkan pedang-pedang itu??"
Indira segera mengambil pedang itu begitu mendengar ucapan staff properti. Gadis itu kemudian melompat dan memainkan pedangnya hingga membuat para crew tercengang.
"Sekarang apa kau masih belum percaya?" tanya Indi mengalungkan pedangnya ke leher salah seorang staff properti
Karena ketakutan lelaki itu langsung mengangguk. "Ya aku percaya," jawabnya ketakutan
Indi segera melepaskan pedangnya. Bola matanya seketika bergerak mengikuti salah seorang Crew yang memasuki ruangan itu dengan membawa properti drama kolosal.
Indi tersenyum saat melihat sebuah pedang besar yang mereka bawa. Ia segera merebut semua properti yang dibawa olah staff properti dan membawanya lari keatas panggung.
"Tenang saja aku akan mengembalikannya!" seru Indi berlalu pergi.
Sementara itu Arkan dan ketiga talent pria sudah menentukan pilihan mereka bersiap menemui host acara.
Indira segera i naik ke stage utama dengan membawa puluhan pedang di tangannya.
Tentu saja penonton yang masih menunggu pengumuman para juri dibuat tercengang olehnya.
Mereka terus bertanya-tanya apa yang akan dilakukan oleh Indira dengan pedang sebanyak itu.
Bukan hanya penonton yang penasaran namun juga para talent pria yang tak berkedip menatapnya dari layar kaca.
"Apa yang akan dia lakukan dengan pedang-pedang itu??"
"Dasar tak tahu diri, apa dia sengaja meminta simpati para juri dengan kekuatan fisiknya. Ah dasar mental kuli!"
Tidak sedikit para penonton yang mencemoohnya saat ia naik ke atas pentas.
Bahkan mereka juga meneriakinya Untuk turun, hingga melemparinya dengan kertas.
Namun Indi tetap tak bergeming dan tetap berdiri tegap di atas panggung. Hingga dua orang sekuriti terpaksa naik keatas pentas untuk menyeret gadis itu turun dari panggung atas permintaan sang Sutradara.
Di luar dugaan, Indi segera menarik pedangnya dan segera memainkannya didepan sekuriti itu.
Ia menyeringai saat kedua sekuriti itu mencoba menarik lengannya. Indi terus mengelak dan menghindari keduanya hingga membuat mereka geram. Gadis itu sengaja memanfaatkan kemarahan kedua sekuriti itu untuk menunjukkan kepiawaiannya bermain pedang kepada penonton. Alih-alih menghindarinya , ia justru mengibaratkan keduanya sebagai dua orang penjahat yang harus ia lawan. Indi yang begitu gesit dan energik berhasil membuat para penonton terpukau dengan aksinya saat melawan dua sekuriti itu. Kedua sekuriti yang ketakutan segera turun dari atas panggung, begitu Indi berhasil mengalungkan pedangnya di leher keduanya.
Sebagai seorang Dewi Perang, bermain pedang bukanlah hal baru bagi Indira. Dengan penuh percaya diri wanita itu memainkan pedang-pedang itu seperti seorang akrobator profesional pada sesi selanjutnya.
Melihat aksi memukau Indi, membuat para kameramen yang sudah mematikan kameranya kembali menyalakan kameranya. Begitu Pula dengan para crew lainnya yang langsung menyalakan kembali lampu panggung hingga membuat penampilan Indira semakin megah dan elegan.
Bukan hanya memainkan pedang dengan akrobatik, ia bahkan menunjukkan kemampuannya memainkan pedang saat menghadapi ribauan pasukan musuh di medan perang dengan begitu apik dan energik.
Bahkan untuk lebih menghipnotis para penonton ia sengaja meminta seorang penonton untuk menjadi volunteer dalam aksinya.
Ia menjemput dua orang volunteer laki-laki dan perempuan dari tribun penonton dan membawanya naik keatas panggung.
Ia kemudian memberikan sebuah apel kepada laki-laki tersebut dan menyuruhnya untuk meletakannya diatas kepala.
Tidak lupa ia meminta volunteer lainnya untuk menutup matanya dengan sebuah kain yang sudah disediakan oleh crew.
Diiringi alunan musik mendebarkan dan wajah ketakutan sang volunteer, Indira segera melakukan aksinya. Dengan begitu tenang dan penuh percaya diri Indi berhasil membelah apel itu menjadi dua bagian sama besar tanpa melukai sang volunteer.
Suara tepukan bergemuruh memenuhi seluruh ruangan studio. Bukan hanya para penonton yang memberikan standing uplouse kepada Indira namun juga para Crew yang begitu terpukau dengan penampilannya.
Bahkan tanpa disadari Susan juga memberikan standing uplouse kepada Indira dengan mulut menganga.
"Terimakasih!" seru Indi membungkukkan badannya. Ia begitu puas dan bangga saat para penonton menyukai pertunjukannya.
Tidak lupa ia berterima kasih kepada para volunteer yang sudah membantu aksinya dan mempersilakan keduanya untuk turun dari atas panggung.
Semua penonton ramai-ramai membicarakannya. Tidak banyak dari mereka yang langsung memberikan komentar positif padanya. Beberapa orang penonton bahkan mengunggah aksinya di media sosialnya.
Bukan hanya penonton yang ramai mengomentari penampilan Indira, para bintang tamu pria yang sekaligus menjadi juri juga mengomentari penampilannya. Tentu saja mereka dibuat bingung dengan penampilan Indira tersebut, terlebih bagi mereka yang sudah memberikan vote untuk talent lain.
Meskipun tidak mungkin bagi mereka merubah pilihannya kepada Indira namun mereka tetap mengakui jika penampilan Indira adalah yang terbaik dari ketiga peserta sebelumnya.
Melihat penampilan Indi yang begitu memukau membuat Susan begitu frustasi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 198 Episodes
Comments
sahabat pena
makanya jgn sombong suzan diatas langit masih ada langit
2024-11-04
0
Rihan Jamaien
mantap Indi itu yg ku mau👍👍👍💪💪💪👏👏👏👏
2023-08-05
0
Heru Dwiyantono
lanjutkan
2023-04-30
0