Sisi Lain Aira Yang Tomboy
Aira Aliya .adalah gadis desa yang berumur 12 tahun yang berniat setelah smp akan merantau kekota besar setelah lulus nanti. Karna ada sekolah lanjutan didesa tempatnya tinggal. Aira anak gadis yang cantik dan pintar juga mandiri dan juga penyanyang dengan keluargganya.
Aira sedang duduk di depan kuburan sang kakek yang lama ia tak kunjungi.Namun Aira sangat bangga mempunyai sosok kakek yang slalu menyayanginya.
Flash back.
" Brakk........
" Herni cepat bawa anak dan suami mu pergi " kata Senas membangunkan putri tunggal nya itu.
" Ada apa yah " kata Herni heran
" Cepat pergi ini bawa ini dan tinggal kan tempat ini pergi kedesa selatan yang terpencil " kata Senas pada sang putri.
" Tapi ayah bagaimana " kata Herni terisak karna takut terjadi apa apa.
" Ayah bisa menjaga diri pergi lah , suami biar menyusul " kata Senas.
Lalu Herni pun mengendong Naira kecil yang berumur 6 tahun bersama Dera putri sulungnya.
" Pergi lah cepat ,ayah tak mau paman Pawan menemukan kalian " kata Senas yang lalu membantu sang putri berkemas dan mengantarnya ke pinggiran sungai.
" Ayah....." panggil Herni menatap sang ayah
" Pergi lah aq akan menyusul dengan suamimu nanti " kata Senas lalu mendorong perahu sampan yang di tumpangi Herni dan dua putrinya. lalu hanyut bersama derasnya air sungai.
...........................
Brakk .......pintu pun terbuka lebar.
" Rupanya kau masih kekeh dengan pendirian mu nas " kata seorang pria sanggar berdiri didepan pintu.
"Harus kau nya tahu wan, aku tak membawa harta itu tapi kenapa kau masih mengejar ku" kata Senas.
"Karna kau lah yang tersisa " kata Pawan yang dulu teman seperjuangan Senas.
" Aku tak punya apa apa wan percuma kau tetap memaksa" kata Senas gusar.
" Tapi aq tak percaya nas " kata Pawan sinis.
Lalu keduanya pun bertarung hebat mengeluarkan kekuatan masing-masing
Sampai Senas membawa keluar Pawan dari rumahnya.
Keduanya bertarung sampai muntah darah karna pertarungan seimbang. namun sebelum Pawan kalah ia sempat menusuk jarum beracun pada Senas.
Senas yang tahu cepat mencabutnya dan menancapkan balik pada Pawan hingga pawan roboh tak bergerak lagi.
Senas pun lalu menguburkan jasad Pawan yang sudah tak bernyawa dan kembali kerumahnya. Dengan luka parah Senas lalu mencari ramuan untuk mengobati racun yang menjalar didalam tubuhnya.
Setelah kejadian itu Senas menyusul putrinya kedesa terpencil bersama laga sang menantu.
" Ayah ,abang kalian baik baik saja " kata Herni ketika melihat sang ayah datang bersama suaminya.
" Kami baik baik saja de, tapi ayah terluka karna seseorang " kata laga.
" Ga jangan kau pakai lagi namamu dan juga ganti nama Herniaya menjadi Aya juga putri mu " kata Senas
" Kenapa yah bukan kita sudah aman " kata laga.
" Tidak ga masih ada orang yang akan mencari mu dan putri mu " kata Senas.
" Baiklah yah Laga akan menganti nama Laga dengan Ahmadillah dan Aya juga Naira menjadi Aira mulai dari sekarang " kata Laga.
" Bagus lah " kata Senas tersenyum merasa sedikit lega karna sekarang keluargga aman.
..............................
Senas pun hidup tenang bersama menantu dan cucunya setalah setahun lamanya.Namun kondisi tubuhnya yang tak bisa menahan efek racun sisa jarum Pawan membuatnya sering sakit sakitan.
" Kakek sakit apa sih kek" kata Aira heran.
" kakek sudah tua memang begini lah tubuh tua kakek" kata Senas pada sang cucu Aira.
" Aira sedih kek "mudahan kakek cepat sehat ya kek biar kita jalan jalan " kata Aira
"Jangan sedih semua orang pasti mati kalo sudah tua " kata Senas.
" Iya ya kek Aira juga sudah besar dan tua juga " kata Aira yang membuat Senas tertawa.
"Hahaha..........
" Iya kau tambah tua seperti kakek" kata Senas terkekeh.
" hehehe......Aira pun ikut terkekeh..
Lalu setelah itu Aira pun kembali latihan ilmu beladiri yang diajarkan sang kakek dan juga ayahnya.Karna sengaja Senas membekali Aira agar cucunya itu bisa menjaga dirinya suatu saat nanti dari orang orang jahat.
Sampai akhirnya Senas pun tak bertahan lagi Senas meninggal setelah dua tahun bertahan hidup dari keganasan racun yang berasal dari jarum Pawan temannya.
" Aya, Ahmad jaga anak anak kalian dengan baik dan tetap latih Dera dan Aira ilmu kanuragannya dan satu lagi jangan pernah cerita apapun kepada orang lain dan jangan sampai Dera dan Aira tahu tentang masa laluku berjanjilah Ahmad " kata Senas
" Janji ayah aq akan membawanya sampai mati " kata laga pada mertuanya itu.
Dan setelah itu Senas pun dimakamkan didesa yang mereka tinggali dan Ahmad dan Aya menghapus cerita sang ayah agar anak anak mereka tak terancam.
" Apa musuh ayah masih ada bang" tanya Aya ketika pulang setelah memakamkan sang ayah.
" Mungkin de makanya abang harus mengurus semuanya agar kita benar benar aman " kata Ahmad.
"Ya bang " kata Aya.
" Oh ya de apa ayah pernah bercerita tentang sahabatnya " tanya laga menatap Aya.
" Aya tidak tahu bang tapi namanya kalo tidak salah Dovan Alexander." kata aya menatap Ahmad.
" Ya sudah aku berharap semuanya baik baik saja " kata Ahmad.
" Ya bang Aya juga " kata Aya.
Flash off
" Aira sedang apa nak " tegur Ahmad pada putrinya itu.
"Bapa .....Aira hanya mengunjungi makam kakek pa, Aira sedih kenapa kakek harus cepat pergi sebelum Aira sukses " kata Aira menatap sendu makam sang kakek.
Kakek sudah tenang disana nak ayo kita pulang " kata Ahmad pada Aira. yang kini sudah memakai indentitas lain tak lagi memakai nama Naira Senas Laga.
" Iya pa " kata Aira lalu berdiri lalu mengikuti sang bapa untuk pulang kerumah.
......,,................
" Wah besok aira sudah masuk smp ya bu " kata Aira senang setelah mengambil ijazah sekolahnya
" Iyalah masa Aira SD terus " kata ibu yang berjalan disamping Aira setelah mengambil ijazah disekolah tadi.
" Hehehe.......hanya ngak terasa ya bu kalo Aira sudah masuk SMP " kata Aira.
Mereka pun pulang berjalan kaki karna memang di desa tak ada angkutan umum dan jalan pun masih tanah liat. dan hanya jalan setapak. tapi Aira tak pernah mengeluh tentang hidupnya.
Aira berjalan 10 km setiap hari ke sekolahnya
karna memang hanya ada sampan dan sepeda saja didesa .Kalopun ada motor hanya orang kaya saja yang punya karna didesa terpencil tak banyak orang mampu membelinya.
Tak terasa ibu dan anak itu pun sampai dirumah
" Lulus de " kata Dera kaka Aira yang datang dari dapur ketika ibu dan adiknya masuk rumah.
" Alhamdulilah lulus kak " kata Aira senang.
" Berarti tinggal daftar SMP lagi dong " kata kak Dera yang sudah lama lulus SMP dan tak bisa melanjutkan SMA karna didesa itu memang tak ada sekolah lanjutan dan harus kekota besar.
" Iya lah " kata Aira yang duduk didalam rumah meluruskan kaki bersama sang ibu.
" Der ibu bikin kan teh hangat ya nak " kata ibu menyuruh Dera putri sulungnya
"Iya bu akan Dera buatkan Aira juga mau ngak" tawar sang kakak.
" Mau kak " kata Aira bersandar
" Ngak capek bu biar Aira pijit " kata Aira.
" Ngak usah ra , kamu juga capek nak " kata ibu.
" Bu nanti kalo Aira lulus Aira pengen sekolah lagi boleh ngak " kata Aira dengan mimik serius.
" Maksudnya apa nak " kata ibu penasaran.
" Aira ingin merantau bu kekota besar "kata Aira menatap sang ibu.
" Apa kau berani kakak mu saja tak mau dan tak berani merantau " kata ibu.
" Brani lah Aira kan jago bela diri masa ngak brani lawan penjahat " kata Aira yakin
" Ya terserah kamu ra " kata ibu tahu putri bungsunya ini berbeda dari putri sulungnya.
" Berarti ibu izinin Aira kalo Aira merantau bu suatu hari nanti " kata Aira senang
" Iya tergantung tekad mu ra " kata ibu mendukung putrinya itu
Memang Aira berbeda dari sang kakak yang putri dari suami pertama nya Aya yang meninggal. Lalu Aya menikah lagi dengan suami nya sekarang yang putra sahabat sang ayah yang meninggal dibunuh musuh yang sama dari sang ayah.
Aya tidak tahu apa dan kenapa itu terjadi karna itu rahasia sang ayah. Tapi yang pasti ada sesuatu yang tak mau ayahnya cerita kan kecuali pada sang suami.
Tak terasa setahun sudah lewat .Aira yang pulang berjalan sekolah tak pernah bosan setiap hari berjalan kaki untuk mengejar impiannya untuk menuntut ilmu.
Aira juga kadang membantu sang ibu yang berjualan sayur tiap hari hanya dengan mengayuh sampan.perahu kecil untuk pergi mencari nafkah membantu bapanya yang hanya petani biasa yang bertani menanam padi di sawah atau ladang.
Namun kadang sang bapa juga ikut bekerja di pabrik kayu potong untuk menunggu hasil panen. Di desa tak banyak pilihan hidup makan seadanya tapi cukup karna ikan bisa dipancing di sungai dan ayam bisa memotong ayam kampung peliharaan sendiri.
" Kak lagi apa " kata Aira yang melihat sang kaka lagi duduk dipintu dapur.
" Itu lihat anak ayam yang kemaren sudah menetas de, lihat anaknya ada sepuluh" kata Dera sambil menujuk kearah ayam yang mengiring anaknya.
" Wah berarti.anak.ayam kita tambah banyak.dong " kata Aira senang.
" Iya lah kau bisa dipotong sebagian buat lauk. " kata Dera.
" Yah kasihan kak, Aira makan telurnya aja " kata Aira yang tak pernah tega memakan ayam potong piaraannya.
" Yah tapi enak kok de " kata Dera dagingnya manis apalagi dibikin sop.ayam " kata Dera.
" Kaka aja yang makan tapi kalo mentok nya di potong Aira mau tuh " kata Aira yang sangat suka rica rica mentok buatan sang ibu.
" Halah kamu de milih milih sama aja " kata Dera
" Ya bedalah kak ayam sama mentok aja beda" kata Aira.
" Tapi sama sama daging " kata Dera.
" Tapi enakan yang mentok kak Aira suka " kata Aira yang kekeh dengan pendiriannya.
" Ya sudah kan selera kita masing masing " kata kak Dera.
Lalu keduanya pun ngobrol dan bercerita hal yang lain sambil memberi makan ayam dan mentok piaraan mereka yang hendak pulang ke kandang.
Menjelang hampir magrib keduanya pun mandi dan untuk siap siap sholat.sedangkan Aira biasanya akan pergi ke mushola yang berada diujung jalan untuk mengaji. Memperdalam ilmu agama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
Anonymous
o
2024-08-31
1
sakura
...
2024-07-31
2