Sisi Lain Aira Yang Tomboy

Sisi Lain Aira Yang Tomboy

1 Tentang Naira.

Aira Aliya .adalah gadis desa yang berumur 12 tahun yang berniat setelah smp akan merantau kekota besar setelah lulus nanti. Karna ada sekolah lanjutan didesa tempatnya tinggal. Aira anak gadis yang cantik dan pintar juga mandiri dan juga penyanyang dengan keluargganya.

Aira sedang duduk di depan kuburan sang kakek yang lama ia tak kunjungi.Namun Aira sangat bangga mempunyai sosok kakek yang slalu menyayanginya.

Flash back.

" Brakk........

" Herni cepat bawa anak dan suami mu pergi " kata Senas membangunkan putri tunggal nya itu.

" Ada apa yah " kata Herni heran

" Cepat pergi ini bawa ini dan tinggal kan tempat ini pergi kedesa selatan yang terpencil " kata Senas pada sang putri.

" Tapi ayah bagaimana " kata Herni terisak karna takut terjadi apa apa.

" Ayah bisa menjaga diri pergi lah , suami biar menyusul " kata Senas.

Lalu Herni pun mengendong Naira kecil yang berumur 6 tahun bersama Dera putri sulungnya.

" Pergi lah cepat ,ayah tak mau paman Pawan menemukan kalian " kata Senas yang lalu membantu sang putri berkemas dan mengantarnya ke pinggiran sungai.

" Ayah....." panggil Herni menatap sang ayah

" Pergi lah aq akan menyusul dengan suamimu nanti " kata Senas lalu mendorong perahu sampan yang di tumpangi Herni dan dua putrinya. lalu hanyut bersama derasnya air sungai.

...........................

Brakk .......pintu pun terbuka lebar.

" Rupanya kau masih kekeh dengan pendirian mu nas " kata seorang pria sanggar berdiri didepan pintu.

"Harus kau nya tahu wan, aku tak membawa harta itu tapi kenapa kau masih mengejar ku" kata Senas.

"Karna kau lah yang tersisa " kata Pawan yang dulu teman seperjuangan Senas.

" Aku tak punya apa apa wan percuma kau tetap memaksa" kata Senas gusar.

" Tapi aq tak percaya nas " kata Pawan sinis.

Lalu keduanya pun bertarung hebat mengeluarkan kekuatan masing-masing

Sampai Senas membawa keluar Pawan dari rumahnya.

Keduanya bertarung sampai muntah darah karna pertarungan seimbang. namun sebelum Pawan kalah ia sempat menusuk jarum beracun pada Senas.

Senas yang tahu cepat mencabutnya dan menancapkan balik pada Pawan hingga pawan roboh tak bergerak lagi.

Senas pun lalu menguburkan jasad Pawan yang sudah tak bernyawa dan kembali kerumahnya. Dengan luka parah Senas lalu mencari ramuan untuk mengobati racun yang menjalar didalam tubuhnya.

Setelah kejadian itu Senas menyusul putrinya kedesa terpencil bersama laga sang menantu.

" Ayah ,abang kalian baik baik saja " kata Herni ketika melihat sang ayah datang bersama suaminya.

" Kami baik baik saja de, tapi ayah terluka karna seseorang " kata laga.

" Ga jangan kau pakai lagi namamu dan juga ganti nama Herniaya menjadi Aya juga putri mu " kata Senas

" Kenapa yah bukan kita sudah aman " kata laga.

" Tidak ga masih ada orang yang akan mencari mu dan putri mu " kata Senas.

" Baiklah yah Laga akan menganti nama Laga dengan Ahmadillah dan Aya juga Naira menjadi Aira mulai dari sekarang " kata Laga.

" Bagus lah " kata Senas tersenyum merasa sedikit lega karna sekarang keluargga aman.

..............................

Senas pun hidup tenang bersama menantu dan cucunya setalah setahun lamanya.Namun kondisi tubuhnya yang tak bisa menahan efek racun sisa jarum Pawan membuatnya sering sakit sakitan.

" Kakek sakit apa sih kek" kata Aira heran.

" kakek sudah tua memang begini lah tubuh tua kakek" kata Senas pada sang cucu Aira.

" Aira sedih kek "mudahan kakek cepat sehat ya kek biar kita jalan jalan " kata Aira

"Jangan sedih semua orang pasti mati kalo sudah tua " kata Senas.

" Iya ya kek Aira juga sudah besar dan tua juga " kata Aira yang membuat Senas tertawa.

"Hahaha..........

" Iya kau tambah tua seperti kakek" kata Senas terkekeh.

" hehehe......Aira pun ikut terkekeh..

Lalu setelah itu Aira pun kembali latihan ilmu beladiri yang diajarkan sang kakek dan juga ayahnya.Karna sengaja Senas membekali Aira agar cucunya itu bisa menjaga dirinya suatu saat nanti dari orang orang jahat.

Sampai akhirnya Senas pun tak bertahan lagi Senas meninggal setelah dua tahun bertahan hidup dari keganasan racun yang berasal dari jarum Pawan temannya.

" Aya, Ahmad jaga anak anak kalian dengan baik dan tetap latih Dera dan Aira ilmu kanuragannya dan satu lagi jangan pernah cerita apapun kepada orang lain dan jangan sampai Dera dan Aira tahu tentang masa laluku berjanjilah Ahmad " kata Senas

" Janji ayah aq akan membawanya sampai mati " kata laga pada mertuanya itu.

Dan setelah itu Senas pun dimakamkan didesa yang mereka tinggali dan Ahmad dan Aya menghapus cerita sang ayah agar anak anak mereka tak terancam.

" Apa musuh ayah masih ada bang" tanya Aya ketika pulang setelah memakamkan sang ayah.

" Mungkin de makanya abang harus mengurus semuanya agar kita benar benar aman " kata Ahmad.

"Ya bang " kata Aya.

" Oh ya de apa ayah pernah bercerita tentang sahabatnya " tanya laga menatap Aya.

" Aya tidak tahu bang tapi namanya kalo tidak salah Dovan Alexander." kata aya menatap Ahmad.

" Ya sudah aku berharap semuanya baik baik saja " kata Ahmad.

" Ya bang Aya juga " kata Aya.

Flash off

" Aira sedang apa nak " tegur Ahmad pada putrinya itu.

"Bapa .....Aira hanya mengunjungi makam kakek pa, Aira sedih kenapa kakek harus cepat pergi sebelum Aira sukses " kata Aira menatap sendu makam sang kakek.

Kakek sudah tenang disana nak ayo kita pulang " kata Ahmad pada Aira. yang kini sudah memakai indentitas lain tak lagi memakai nama Naira Senas Laga.

" Iya pa " kata Aira lalu berdiri lalu mengikuti sang bapa untuk pulang kerumah.

......,,................

" Wah besok aira sudah masuk smp ya bu " kata Aira senang setelah mengambil ijazah sekolahnya

" Iyalah masa Aira SD terus " kata ibu yang berjalan disamping Aira setelah mengambil ijazah disekolah tadi.

" Hehehe.......hanya ngak terasa ya bu kalo Aira sudah masuk SMP " kata Aira.

Mereka pun pulang berjalan kaki karna memang di desa tak ada angkutan umum dan jalan pun masih tanah liat. dan hanya jalan setapak. tapi Aira tak pernah mengeluh tentang hidupnya.

Aira berjalan 10 km setiap hari ke sekolahnya

karna memang hanya ada sampan dan sepeda saja didesa .Kalopun ada motor hanya orang kaya saja yang punya karna didesa terpencil tak banyak orang mampu membelinya.

Tak terasa ibu dan anak itu pun sampai dirumah

" Lulus de " kata Dera kaka Aira yang datang dari dapur ketika ibu dan adiknya masuk rumah.

" Alhamdulilah lulus kak " kata Aira senang.

" Berarti tinggal daftar SMP lagi dong " kata kak Dera yang sudah lama lulus SMP dan tak bisa melanjutkan SMA karna didesa itu memang tak ada sekolah lanjutan dan harus kekota besar.

" Iya lah " kata Aira yang duduk didalam rumah meluruskan kaki bersama sang ibu.

" Der ibu bikin kan teh hangat ya nak " kata ibu menyuruh Dera putri sulungnya

"Iya bu akan Dera buatkan Aira juga mau ngak" tawar sang kakak.

" Mau kak " kata Aira bersandar

" Ngak capek bu biar Aira pijit " kata Aira.

" Ngak usah ra , kamu juga capek nak " kata ibu.

" Bu nanti kalo Aira lulus Aira pengen sekolah lagi boleh ngak " kata Aira dengan mimik serius.

" Maksudnya apa nak " kata ibu penasaran.

" Aira ingin merantau bu kekota besar "kata Aira menatap sang ibu.

" Apa kau berani kakak mu saja tak mau dan tak berani merantau " kata ibu.

" Brani lah Aira kan jago bela diri masa ngak brani lawan penjahat " kata Aira yakin

" Ya terserah kamu ra " kata ibu tahu putri bungsunya ini berbeda dari putri sulungnya.

" Berarti ibu izinin Aira kalo Aira merantau bu suatu hari nanti " kata Aira senang

" Iya tergantung tekad mu ra " kata ibu mendukung putrinya itu

Memang Aira berbeda dari sang kakak yang putri dari suami pertama nya Aya yang meninggal. Lalu Aya menikah lagi dengan suami nya sekarang yang putra sahabat sang ayah yang meninggal dibunuh musuh yang sama dari sang ayah.

Aya tidak tahu apa dan kenapa itu terjadi karna itu rahasia sang ayah. Tapi yang pasti ada sesuatu yang tak mau ayahnya cerita kan kecuali pada sang suami.

Tak terasa setahun sudah lewat .Aira yang pulang berjalan sekolah tak pernah bosan setiap hari berjalan kaki untuk mengejar impiannya untuk menuntut ilmu.

Aira juga kadang membantu sang ibu yang berjualan sayur tiap hari hanya dengan mengayuh sampan.perahu kecil untuk pergi mencari nafkah membantu bapanya yang hanya petani biasa yang bertani menanam padi di sawah atau ladang.

Namun kadang sang bapa juga ikut bekerja di pabrik kayu potong untuk menunggu hasil panen. Di desa tak banyak pilihan hidup makan seadanya tapi cukup karna ikan bisa dipancing di sungai dan ayam bisa memotong ayam kampung peliharaan sendiri.

" Kak lagi apa " kata Aira yang melihat sang kaka lagi duduk dipintu dapur.

" Itu lihat anak ayam yang kemaren sudah menetas de, lihat anaknya ada sepuluh" kata Dera sambil menujuk kearah ayam yang mengiring anaknya.

" Wah berarti.anak.ayam kita tambah banyak.dong " kata Aira senang.

" Iya lah kau bisa dipotong sebagian buat lauk. " kata Dera.

" Yah kasihan kak, Aira makan telurnya aja " kata Aira yang tak pernah tega memakan ayam potong piaraannya.

" Yah tapi enak kok de " kata Dera dagingnya manis apalagi dibikin sop.ayam " kata Dera.

" Kaka aja yang makan tapi kalo mentok nya di potong Aira mau tuh " kata Aira yang sangat suka rica rica mentok buatan sang ibu.

" Halah kamu de milih milih sama aja " kata Dera

" Ya bedalah kak ayam sama mentok aja beda" kata Aira.

" Tapi sama sama daging " kata Dera.

" Tapi enakan yang mentok kak Aira suka " kata Aira yang kekeh dengan pendiriannya.

" Ya sudah kan selera kita masing masing " kata kak Dera.

Lalu keduanya pun ngobrol dan bercerita hal yang lain sambil memberi makan ayam dan mentok piaraan mereka yang hendak pulang ke kandang.

Menjelang hampir magrib keduanya pun mandi dan untuk siap siap sholat.sedangkan Aira biasanya akan pergi ke mushola yang berada diujung jalan untuk mengaji. Memperdalam ilmu agama.

Episodes
1 1 Tentang Naira.
2 Bab 2 Pilihan. Yang Sulit
3 Bab 3 Bekerja jadi pembantu.
4 Bab 4 Keberuntungan Yang Menghampiri.
5 Bab 5 Melihat Sekolah.
6 Bab 6 Mulai Sekollah
7 Bab 7 Kesembuhan Lina.
8 Bab 8 Kejutan Yang Membahagiakan.
9 Bab 9 Rencana Pindah.
10 Bab 10 Jalan Jalan
11 Bab 11 Bekerja merintis usaha.
12 Bab 12 Kuliah Dan Rival.
13 Bab 13 Bertemu cowok Brengsek
14 Bab 14 Bertemu Idola kampus
15 Bab 15 Mampir Kantor Papah Mark.
16 Bab 16 Menolong Teman.
17 Bab 17 Belajar Bisnis
18 Bab 18 Tentang Gala.
19 Bab 19 Mengungkap Rasa.
20 Bab 20. Ungkapan Cinta buat Aira.
21 Bab 21 Bingung Mau Curhat.
22 Bab 22 Bertemu Di Cafe.
23 Bab 23 Gala Mulai Penasaran.
24 Bab 24 Duka Lina.
25 Bab 25 Papah Mark Sadar
26 Bab 26 Mendadak Nikah
27 Bab 27 Gosip dan Kekesalan Gala.
28 Bab 28 Bertemu Lagi.
29 Bab 29 Gala Merasa Kalah
30 Bab 30 Tentang Lina Dan Devan.
31 Bab 31 Perjodohan Gala
32 Bab 32 Bertemu Aira
33 Bab 33 Kegalauan Gala.
34 Bab 34 Rasa Cemburu
35 Bab 35 Perasaan Aira
36 Bab 36 Memilih Dan Dipilih.
37 Bab 37 Sekamar
38 Bab 38 Ke Kampus Bareng.
39 Bab 39 Masih Di Kampus
40 Bab 40 Sikap Cuek Aira.
41 Bab 41 Kerja Ala Aira.
42 Bab 42 Pulang
43 Bab 43 Godaan Peruntuh Iman
44 Bab 44. Godaan Dea.
45 Bab 45 Curhatan Kak Albi
46 Bab 46 Rahasia Aira.
47 Bab 47 Aira Diserang Dijalan
48 Bab 48 Lina Curhat
49 Bab 49 Gala Cemburu.
50 Bab 50 Bertemu Saat Meeting.
51 Bab 51 Di Cegat Brandal.
52 Bab 52 Salah Tingkah.
53 Bab 53 Aira Hampir Celaka
54 Bab 54 Menyelidiki
55 Bab 55 Godaan Dea
56 Bab 56 Sentuhan Gala.
57 Bab 57 Perasaan Aira
58 Bab 58 Serba Salah.
59 Bab 59 Ulat Keket pulang
60 Bab 60. Bertemu Dalam Rapat.
61 Bab 61 Aira kecelakaan.
62 Bab 62 Terpaksa Jujur.
63 Bab 63 Pulang kerumah.
64 Bab 64 Babak baru
65 Bab 65 Gosip Kampus
66 Bab 66 kekhawatiran Gala
67 Bab 67 Aira Ikut Bingung.
68 Bab 68 Rencana Aira pulang.
69 Bab 69 Emosi Gala
70 Bab 70 Gala Hampir celaka.
71 Bab 71 Aira Keluar Rumah.
72 Bab 72 Cerita Dea Dan Damar.
73 Bab 73 Rencana Licik Damar dan Dea.
74 Bab 74 Aira Bosan
75 Bab 75 Menginap Di Rumah Mertua.
76 Bab 76 Ke Butik
77 Bab 77 Dea Mencari Gala.
78 Bab 78 Dea Menjebak Gala.
79 Bab 79 Menolong Dan Selamat.
80 Bab 80 Pulang Kampung.
81 Bab 81 Hamil.
82 Bab 82. Masuk kuliah.
83 Bab 83 Fans Baru.
84 Bab 84 Tak Sengaja Bertemu Gala.
85 Bab 85 Musuh Baru.
86 Bab 86 Info Roni dan Penyelamatan.
87 Bab 87 Kilas Balik Aira
88 Bab 89 Aira Pulang
89 Bab 90 Bertemu Dea tak sengaja.
90 Bab 91 Cibiran Siska
91 Bab 92 Permintaan Aira
92 Bab 93 Kembali pulang.
93 Bab 94 Dikira Hantu
94 Bab 95 Diserang Siska.
95 Bab 96 Bertemu Adi
96 Bab 97 Devan Kecelakaan.
97 Bab 98 Papah Sakit.
98 Bab 99 Aira Di Tabrak
99 Bab 100 Fakta Aira Sebenarnya.
100 Bab 101 Berkumpul keluargga.
101 Bab 102 Titik Terang.
102 Bab 103 Ulah usil Aira.
103 Bab 104 Amar Ketemu Dini
104 Bab 105 Aib Dea.
105 Bab 106 Pertemuan Tom dan Jerry.
106 Bab 107 Bram kekantor.
107 108 Kabar Baik.
108 Bab 109 Berhadapan Dengan Om Bram
109 Bab 110 Seorang Papah.
110 Bab 111 Masa Indah.
111 Bab 112 Dini dan Amar.
112 Bab 113 Tari Menemui Roni Lagi
113 Bab 114 Jodoh Tak Disengaja
114 Bab 115 Senyum Devan.
115 Bab 116 Jasmine Liara
116 Bab 117 Heboh Karna Rayyan
117 Bab 118 Kebahagiaan aira.
118 Bab 119 Berkumpul Bersama.
119 Bab 120 Syukuran Jasmine.
120 Bab 121 Pulang
121 Bab 122 Kampus Heboh.
122 Bab 123 Rencana Aira Pulang Kampung.
123 Bab 124 Kekantor Gala
124 Bab 125 Pamit dan Lelah.
125 Bab 126 Berangkat Kkn
126 Bab 127 Ada musuh
127 Bab 128. Kangen
128 Bab 129. Aira Atau Tiara.
129 Bab 130 Pulang kerumah.
130 Bab 131 Melepas rindu.
131 Bab 132 Persiapan Pulang.
132 Bab 133 Istana Kecil Aira.
133 Bab 134 Menikmati Liburan.
134 Bab 135. Rasa.Bahagia Gala
135 Bab 136 Jalan jalan.
136 Bab 137 Tamu Sebelum Pulang.
137 Bab 138 Rayyan Bercerita.
138 Bab 139 Kebahagian Gala.
139 Bab 140. The End.
140 Ekstra Part.
141 Pengumuman
Episodes

Updated 141 Episodes

1
1 Tentang Naira.
2
Bab 2 Pilihan. Yang Sulit
3
Bab 3 Bekerja jadi pembantu.
4
Bab 4 Keberuntungan Yang Menghampiri.
5
Bab 5 Melihat Sekolah.
6
Bab 6 Mulai Sekollah
7
Bab 7 Kesembuhan Lina.
8
Bab 8 Kejutan Yang Membahagiakan.
9
Bab 9 Rencana Pindah.
10
Bab 10 Jalan Jalan
11
Bab 11 Bekerja merintis usaha.
12
Bab 12 Kuliah Dan Rival.
13
Bab 13 Bertemu cowok Brengsek
14
Bab 14 Bertemu Idola kampus
15
Bab 15 Mampir Kantor Papah Mark.
16
Bab 16 Menolong Teman.
17
Bab 17 Belajar Bisnis
18
Bab 18 Tentang Gala.
19
Bab 19 Mengungkap Rasa.
20
Bab 20. Ungkapan Cinta buat Aira.
21
Bab 21 Bingung Mau Curhat.
22
Bab 22 Bertemu Di Cafe.
23
Bab 23 Gala Mulai Penasaran.
24
Bab 24 Duka Lina.
25
Bab 25 Papah Mark Sadar
26
Bab 26 Mendadak Nikah
27
Bab 27 Gosip dan Kekesalan Gala.
28
Bab 28 Bertemu Lagi.
29
Bab 29 Gala Merasa Kalah
30
Bab 30 Tentang Lina Dan Devan.
31
Bab 31 Perjodohan Gala
32
Bab 32 Bertemu Aira
33
Bab 33 Kegalauan Gala.
34
Bab 34 Rasa Cemburu
35
Bab 35 Perasaan Aira
36
Bab 36 Memilih Dan Dipilih.
37
Bab 37 Sekamar
38
Bab 38 Ke Kampus Bareng.
39
Bab 39 Masih Di Kampus
40
Bab 40 Sikap Cuek Aira.
41
Bab 41 Kerja Ala Aira.
42
Bab 42 Pulang
43
Bab 43 Godaan Peruntuh Iman
44
Bab 44. Godaan Dea.
45
Bab 45 Curhatan Kak Albi
46
Bab 46 Rahasia Aira.
47
Bab 47 Aira Diserang Dijalan
48
Bab 48 Lina Curhat
49
Bab 49 Gala Cemburu.
50
Bab 50 Bertemu Saat Meeting.
51
Bab 51 Di Cegat Brandal.
52
Bab 52 Salah Tingkah.
53
Bab 53 Aira Hampir Celaka
54
Bab 54 Menyelidiki
55
Bab 55 Godaan Dea
56
Bab 56 Sentuhan Gala.
57
Bab 57 Perasaan Aira
58
Bab 58 Serba Salah.
59
Bab 59 Ulat Keket pulang
60
Bab 60. Bertemu Dalam Rapat.
61
Bab 61 Aira kecelakaan.
62
Bab 62 Terpaksa Jujur.
63
Bab 63 Pulang kerumah.
64
Bab 64 Babak baru
65
Bab 65 Gosip Kampus
66
Bab 66 kekhawatiran Gala
67
Bab 67 Aira Ikut Bingung.
68
Bab 68 Rencana Aira pulang.
69
Bab 69 Emosi Gala
70
Bab 70 Gala Hampir celaka.
71
Bab 71 Aira Keluar Rumah.
72
Bab 72 Cerita Dea Dan Damar.
73
Bab 73 Rencana Licik Damar dan Dea.
74
Bab 74 Aira Bosan
75
Bab 75 Menginap Di Rumah Mertua.
76
Bab 76 Ke Butik
77
Bab 77 Dea Mencari Gala.
78
Bab 78 Dea Menjebak Gala.
79
Bab 79 Menolong Dan Selamat.
80
Bab 80 Pulang Kampung.
81
Bab 81 Hamil.
82
Bab 82. Masuk kuliah.
83
Bab 83 Fans Baru.
84
Bab 84 Tak Sengaja Bertemu Gala.
85
Bab 85 Musuh Baru.
86
Bab 86 Info Roni dan Penyelamatan.
87
Bab 87 Kilas Balik Aira
88
Bab 89 Aira Pulang
89
Bab 90 Bertemu Dea tak sengaja.
90
Bab 91 Cibiran Siska
91
Bab 92 Permintaan Aira
92
Bab 93 Kembali pulang.
93
Bab 94 Dikira Hantu
94
Bab 95 Diserang Siska.
95
Bab 96 Bertemu Adi
96
Bab 97 Devan Kecelakaan.
97
Bab 98 Papah Sakit.
98
Bab 99 Aira Di Tabrak
99
Bab 100 Fakta Aira Sebenarnya.
100
Bab 101 Berkumpul keluargga.
101
Bab 102 Titik Terang.
102
Bab 103 Ulah usil Aira.
103
Bab 104 Amar Ketemu Dini
104
Bab 105 Aib Dea.
105
Bab 106 Pertemuan Tom dan Jerry.
106
Bab 107 Bram kekantor.
107
108 Kabar Baik.
108
Bab 109 Berhadapan Dengan Om Bram
109
Bab 110 Seorang Papah.
110
Bab 111 Masa Indah.
111
Bab 112 Dini dan Amar.
112
Bab 113 Tari Menemui Roni Lagi
113
Bab 114 Jodoh Tak Disengaja
114
Bab 115 Senyum Devan.
115
Bab 116 Jasmine Liara
116
Bab 117 Heboh Karna Rayyan
117
Bab 118 Kebahagiaan aira.
118
Bab 119 Berkumpul Bersama.
119
Bab 120 Syukuran Jasmine.
120
Bab 121 Pulang
121
Bab 122 Kampus Heboh.
122
Bab 123 Rencana Aira Pulang Kampung.
123
Bab 124 Kekantor Gala
124
Bab 125 Pamit dan Lelah.
125
Bab 126 Berangkat Kkn
126
Bab 127 Ada musuh
127
Bab 128. Kangen
128
Bab 129. Aira Atau Tiara.
129
Bab 130 Pulang kerumah.
130
Bab 131 Melepas rindu.
131
Bab 132 Persiapan Pulang.
132
Bab 133 Istana Kecil Aira.
133
Bab 134 Menikmati Liburan.
134
Bab 135. Rasa.Bahagia Gala
135
Bab 136 Jalan jalan.
136
Bab 137 Tamu Sebelum Pulang.
137
Bab 138 Rayyan Bercerita.
138
Bab 139 Kebahagian Gala.
139
Bab 140. The End.
140
Ekstra Part.
141
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!