Pagi seperti biasa setelah sarapan. Aira dan Lina berangkat kekampus. Tapi hari ini Lina mengunakan mobil nya .Karna akan mampir ke restoran sepulang dari kampus. Lalu langsung kekantor.Sedangkan Aira masih setiap dengan motornya. Bukan tak punya mobil namun merasa nyaman mengunakan motor. Karna lebih efesien menurut Aira.
" Yakin ngak mau bawa mobil ra?" tanya Lina. Karna mobil Aira baru pernah sekali dipakai itu pun buat latihan menyetir.
" Kapan kapan aja lin " jawab Aira
" Ya sudah aq duluan ya" kata Lina yang sudah memanaskan mobil lebih dulu
" Ya Lin.." kata Aira yang membenahi tas ranselnya yang belum tertutup.
" Astagfirullah hampir lupa " kata Aira menepuk jidatnya karna berkasnya
hampir ketinggalan
" Untung ingat " kata Aira sambil menuju ruang kerja papah Mark. Mengambil berkas penting tadi malam. Setelah itu kembali keluar mengunci pintu. Dan bergegas memasukannya ke tas ransel dan
berangkat menuju kampus.
Sesampainya diparkiran kampus Aira memarkir motor kesayangannya.
Bersamaan dengan Gala yang juga memarkir motor nya dekat dengan motor Aira.
Keduanya saling menatap satu sama lain. Dan tak bicara sama sekali .Aira dengan cepat melangkah pergi meninggalkan tempat parkiran
Sedangkan Gala hanya menatap Aira. Sampai Aira hilang dari pandangannya. Lalu Gala pun pergi melangkah menuju kelasnya. Seperti biasa untuk mengikuti makul.
......................
Hai " kata Aira seraya duduk dikursinya menyapa Tari.
" Hai juga " kata Tari membalas sapaan Aira.
" Tumben ra lebih pagi" kata Tari.
" Iya takut telat karna hari ini dosennya killer." kata Aira.yang hafal jadwal dosen nya..
" He....he....he ...iya ya aq lupa " kata Tari. ter kekeh sambil mengaruk tengkuknya. Yang tak gatal.
Tak lama setelah itu Beberapa siswa pun masuk kelas bersamaan dengan tanda
makul mulai semua siswa duduk tenang
menunggu dosen killer yang di tunggu.
Di sisi lain Gala baru saja masuk kelasnya.
" Hai bro tumben telat" tanya Beni menyindir.
" Masalah emang buat lho" jawab Gala.
" Wow....wow... kok udah emosi pagi pagi" kata Beni heran
" Ngak cuma malas" sahut Gala.
" Patah hati pasti" ledek Albi menatap
Gala penuh selidik mencari tahu.
" Asal aja lho ngomong harusnya gue yang
tanya begitu" kata Gala.
" Kok gue sih" kata Albi.
" Gue hanya curiga lho patah hati bi tingkah lho banyak berubah akhir akhir ini " kata Gala.
" Omg .....wow.....berita hot nih" kata Beni menimpali keduanya. yang bicara serius
" Ngaku deh" kata Gala menatap Albi serius.
" Tahu ah " kata Albi malas.
" Ngak usah dibahas la, nanti juga ngaku sendiri" kata Beni.
"Ya udah, emang bukan urusanku" kata Gala lalu ia pun diam tak bicara lagi.
Sedangkan Albi hanya diam karna memang
ia merasa penasaran pada Aira adik tingkatnya itu yang dibawahnya 3 tingkat
..................................
Siang setelah makul selesai Aira duduk sendiri di taman. Sedangkan tak jauh dari situ ada anak anak pengemis yang meminta minta
" Hai apa kalian ngak punya orang tua" tanya Aira ketika anak anak itu mendekatinya.
" Punya tapi lagi sakit dirumah" kata dua
anak jalanan itu
" huh.....jadi kalian mengemis apa kalian
tidak sekolah ?" tanya Aira.
" Jangan kan sekolah untuk makan pun
hanya kadang kadang" kata salah satu
Anak pengemis itu.
" Ya sudah......" kata Aira tak tega lalu mengeluarkan dompet dan mengeluarkan uang berwarna merah 6 lembar lalu memberikan tiga lembar untuk tiap anak.
" Ini buat kalian" kata Aira menyodorkan
uang itu untuk menolong anak anak itu.
" Benaran kak" kata anak anak itu senang
" iya sana cepat pulang takut kalian diusir satpam" kata Aira menyuruh pergi.
Kedua bocah itu mengangguk dan pergi
Tidak lupa berterima kasih pada Aira.
" Ya pergilah" kata Aira.
Aira menatap nanar kedua bocah itu. Dengan perasaan iba yang teramat sangat .Mengingat masa lalunya dulu Aira masih beruntung masih bisa sekolah.
Disisi lain sepasang mata memperhatikan Aira sedari tadi. Yang tak sengaja melihat Aira ketika mengobrol dengan anak anak jalanan itu di taman
" Dia baik juga" guman Gala yang tak pernah suka dengan Aira. Karna Aira menurutnya angkuh dan sombong Dan sok jagoan.itu yang membuat Gala tak bersimpati
" Ah biar lah" mungkin hanya pas kebetulan " kata Gala lalu pergi meninggalkan tempat itu.
.............................
Sepulang dari kampus Aira dan Lina berjanji bertemu di kantor papah Mark .Siang ini
untuk melanjutkan pelajaran bisnis mereka.
"Ra ..kok om Devan belum datang ya " kata Lina yang gelisah. menunggu
"Halah ...ngak sabaran banget tunggu aja kan sebentar lagi selesai rapat" kata Aira.
" Yah......tapi lama banget rasanya" dumel Lina. ngak sabar
" Ya namanya juga kangen ngak lihat lima menit aja kaya setahun" kata Aira manyun.
" Apaan sih ra" kata Lina cemberut
" Lah.....tadi ngomong sendiri gelisah
Bilang aja biar ngak menganjal di hati" kata Aira memberi saran.
" Tahu ah rese nih " kata Lina ngambek
" Woi...ngak usah bingung Lin , jodoh ngak kemana mana" kata Aira tersenyum.
" Tapi malu ra, di kira nanti aq yang
kegenitan" kata Aira malu.
" Sabar ,orang sabar itu cinta ngak akan hambar karna waktu malah makin
romantis " kata Aira meledek Lina.
" Doain gih ra" kata Lina menatap Aira minta bantuan.
" Kan sudah aq doain .biar om Devan putus sama tunangannya lalu dekatin kamu deh" kata Aira tersenyum mengoda
" Ya ampun ra kamu so sweet banget' kata Lina. terharu
" Iya dong demi sahabatku ini aq pasti bantuin sampai kamu jadian Lin" kata Aira.
" Aamiin " kata Lina dan.....
" Kalian sudah lama " kata om Devan
yang muncul mendadak didepan keduanya.
" Om bikin kaget kita aja" kata Lina yang kaget dibuatnya . Aira dan lina berharap om Devan tidak mendengarkan obrolan keduanya tadi.
visual om devan pria yang dikagumi lina.
" Maaf tadi om pikir kalian belum datang " kata om Devan tersenyum
" Ya ampun ...om ....bikin hatiku meleleh ngak kuat memandangnya " bathin Lina yang menunduk tak sanggup melihat senyum om devan .Bisa bisa ia tak enak tidur dan tak enak makan juga.
" Ya om kita pikir tadi om masih rapat " kata Aira
" iya tapi cuma sebentar kok" kata om Devan
Lalu om Devan pun duduk disebelah Lina..
Lina yang dari tadi salah tingkah menjadi
lebih gugup .Melihat wajah tampan dan keren
om Devan didepannya. Yang duduk dengan
tenang. disebelah Lina.
" Apa kita mulai sekarang "kata om Devan
" Iya om lebih cepat lebih baik " kata Aira
yang tahu Lina gugup jadi Aira pun
mengalihkan perhatian Lina agar tenang.
Akhirnya pelajaran bisnis pun dimulai. Agar Aira dan lina bisa cepat pulang istirahat dirumah karna lelah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments