NovelToon NovelToon

Sisi Lain Aira Yang Tomboy

1 Tentang Naira.

Aira Aliya .adalah gadis desa yang berumur 12 tahun yang berniat setelah smp akan merantau kekota besar setelah lulus nanti. Karna ada sekolah lanjutan didesa tempatnya tinggal. Aira anak gadis yang cantik dan pintar juga mandiri dan juga penyanyang dengan keluargganya.

Aira sedang duduk di depan kuburan sang kakek yang lama ia tak kunjungi.Namun Aira sangat bangga mempunyai sosok kakek yang slalu menyayanginya.

Flash back.

" Brakk........

" Herni cepat bawa anak dan suami mu pergi " kata Senas membangunkan putri tunggal nya itu.

" Ada apa yah " kata Herni heran

" Cepat pergi ini bawa ini dan tinggal kan tempat ini pergi kedesa selatan yang terpencil " kata Senas pada sang putri.

" Tapi ayah bagaimana " kata Herni terisak karna takut terjadi apa apa.

" Ayah bisa menjaga diri pergi lah , suami biar menyusul " kata Senas.

Lalu Herni pun mengendong Naira kecil yang berumur 6 tahun bersama Dera putri sulungnya.

" Pergi lah cepat ,ayah tak mau paman Pawan menemukan kalian " kata Senas yang lalu membantu sang putri berkemas dan mengantarnya ke pinggiran sungai.

" Ayah....." panggil Herni menatap sang ayah

" Pergi lah aq akan menyusul dengan suamimu nanti " kata Senas lalu mendorong perahu sampan yang di tumpangi Herni dan dua putrinya. lalu hanyut bersama derasnya air sungai.

...........................

Brakk .......pintu pun terbuka lebar.

" Rupanya kau masih kekeh dengan pendirian mu nas " kata seorang pria sanggar berdiri didepan pintu.

"Harus kau nya tahu wan, aku tak membawa harta itu tapi kenapa kau masih mengejar ku" kata Senas.

"Karna kau lah yang tersisa " kata Pawan yang dulu teman seperjuangan Senas.

" Aku tak punya apa apa wan percuma kau tetap memaksa" kata Senas gusar.

" Tapi aq tak percaya nas " kata Pawan sinis.

Lalu keduanya pun bertarung hebat mengeluarkan kekuatan masing-masing

Sampai Senas membawa keluar Pawan dari rumahnya.

Keduanya bertarung sampai muntah darah karna pertarungan seimbang. namun sebelum Pawan kalah ia sempat menusuk jarum beracun pada Senas.

Senas yang tahu cepat mencabutnya dan menancapkan balik pada Pawan hingga pawan roboh tak bergerak lagi.

Senas pun lalu menguburkan jasad Pawan yang sudah tak bernyawa dan kembali kerumahnya. Dengan luka parah Senas lalu mencari ramuan untuk mengobati racun yang menjalar didalam tubuhnya.

Setelah kejadian itu Senas menyusul putrinya kedesa terpencil bersama laga sang menantu.

" Ayah ,abang kalian baik baik saja " kata Herni ketika melihat sang ayah datang bersama suaminya.

" Kami baik baik saja de, tapi ayah terluka karna seseorang " kata laga.

" Ga jangan kau pakai lagi namamu dan juga ganti nama Herniaya menjadi Aya juga putri mu " kata Senas

" Kenapa yah bukan kita sudah aman " kata laga.

" Tidak ga masih ada orang yang akan mencari mu dan putri mu " kata Senas.

" Baiklah yah Laga akan menganti nama Laga dengan Ahmadillah dan Aya juga Naira menjadi Aira mulai dari sekarang " kata Laga.

" Bagus lah " kata Senas tersenyum merasa sedikit lega karna sekarang keluargga aman.

..............................

Senas pun hidup tenang bersama menantu dan cucunya setalah setahun lamanya.Namun kondisi tubuhnya yang tak bisa menahan efek racun sisa jarum Pawan membuatnya sering sakit sakitan.

" Kakek sakit apa sih kek" kata Aira heran.

" kakek sudah tua memang begini lah tubuh tua kakek" kata Senas pada sang cucu Aira.

" Aira sedih kek "mudahan kakek cepat sehat ya kek biar kita jalan jalan " kata Aira

"Jangan sedih semua orang pasti mati kalo sudah tua " kata Senas.

" Iya ya kek Aira juga sudah besar dan tua juga " kata Aira yang membuat Senas tertawa.

"Hahaha..........

" Iya kau tambah tua seperti kakek" kata Senas terkekeh.

" hehehe......Aira pun ikut terkekeh..

Lalu setelah itu Aira pun kembali latihan ilmu beladiri yang diajarkan sang kakek dan juga ayahnya.Karna sengaja Senas membekali Aira agar cucunya itu bisa menjaga dirinya suatu saat nanti dari orang orang jahat.

Sampai akhirnya Senas pun tak bertahan lagi Senas meninggal setelah dua tahun bertahan hidup dari keganasan racun yang berasal dari jarum Pawan temannya.

" Aya, Ahmad jaga anak anak kalian dengan baik dan tetap latih Dera dan Aira ilmu kanuragannya dan satu lagi jangan pernah cerita apapun kepada orang lain dan jangan sampai Dera dan Aira tahu tentang masa laluku berjanjilah Ahmad " kata Senas

" Janji ayah aq akan membawanya sampai mati " kata laga pada mertuanya itu.

Dan setelah itu Senas pun dimakamkan didesa yang mereka tinggali dan Ahmad dan Aya menghapus cerita sang ayah agar anak anak mereka tak terancam.

" Apa musuh ayah masih ada bang" tanya Aya ketika pulang setelah memakamkan sang ayah.

" Mungkin de makanya abang harus mengurus semuanya agar kita benar benar aman " kata Ahmad.

"Ya bang " kata Aya.

" Oh ya de apa ayah pernah bercerita tentang sahabatnya " tanya laga menatap Aya.

" Aya tidak tahu bang tapi namanya kalo tidak salah Dovan Alexander." kata aya menatap Ahmad.

" Ya sudah aku berharap semuanya baik baik saja " kata Ahmad.

" Ya bang Aya juga " kata Aya.

Flash off

" Aira sedang apa nak " tegur Ahmad pada putrinya itu.

"Bapa .....Aira hanya mengunjungi makam kakek pa, Aira sedih kenapa kakek harus cepat pergi sebelum Aira sukses " kata Aira menatap sendu makam sang kakek.

Kakek sudah tenang disana nak ayo kita pulang " kata Ahmad pada Aira. yang kini sudah memakai indentitas lain tak lagi memakai nama Naira Senas Laga.

" Iya pa " kata Aira lalu berdiri lalu mengikuti sang bapa untuk pulang kerumah.

......,,................

" Wah besok aira sudah masuk smp ya bu " kata Aira senang setelah mengambil ijazah sekolahnya

" Iyalah masa Aira SD terus " kata ibu yang berjalan disamping Aira setelah mengambil ijazah disekolah tadi.

" Hehehe.......hanya ngak terasa ya bu kalo Aira sudah masuk SMP " kata Aira.

Mereka pun pulang berjalan kaki karna memang di desa tak ada angkutan umum dan jalan pun masih tanah liat. dan hanya jalan setapak. tapi Aira tak pernah mengeluh tentang hidupnya.

Aira berjalan 10 km setiap hari ke sekolahnya

karna memang hanya ada sampan dan sepeda saja didesa .Kalopun ada motor hanya orang kaya saja yang punya karna didesa terpencil tak banyak orang mampu membelinya.

Tak terasa ibu dan anak itu pun sampai dirumah

" Lulus de " kata Dera kaka Aira yang datang dari dapur ketika ibu dan adiknya masuk rumah.

" Alhamdulilah lulus kak " kata Aira senang.

" Berarti tinggal daftar SMP lagi dong " kata kak Dera yang sudah lama lulus SMP dan tak bisa melanjutkan SMA karna didesa itu memang tak ada sekolah lanjutan dan harus kekota besar.

" Iya lah " kata Aira yang duduk didalam rumah meluruskan kaki bersama sang ibu.

" Der ibu bikin kan teh hangat ya nak " kata ibu menyuruh Dera putri sulungnya

"Iya bu akan Dera buatkan Aira juga mau ngak" tawar sang kakak.

" Mau kak " kata Aira bersandar

" Ngak capek bu biar Aira pijit " kata Aira.

" Ngak usah ra , kamu juga capek nak " kata ibu.

" Bu nanti kalo Aira lulus Aira pengen sekolah lagi boleh ngak " kata Aira dengan mimik serius.

" Maksudnya apa nak " kata ibu penasaran.

" Aira ingin merantau bu kekota besar "kata Aira menatap sang ibu.

" Apa kau berani kakak mu saja tak mau dan tak berani merantau " kata ibu.

" Brani lah Aira kan jago bela diri masa ngak brani lawan penjahat " kata Aira yakin

" Ya terserah kamu ra " kata ibu tahu putri bungsunya ini berbeda dari putri sulungnya.

" Berarti ibu izinin Aira kalo Aira merantau bu suatu hari nanti " kata Aira senang

" Iya tergantung tekad mu ra " kata ibu mendukung putrinya itu

Memang Aira berbeda dari sang kakak yang putri dari suami pertama nya Aya yang meninggal. Lalu Aya menikah lagi dengan suami nya sekarang yang putra sahabat sang ayah yang meninggal dibunuh musuh yang sama dari sang ayah.

Aya tidak tahu apa dan kenapa itu terjadi karna itu rahasia sang ayah. Tapi yang pasti ada sesuatu yang tak mau ayahnya cerita kan kecuali pada sang suami.

Tak terasa setahun sudah lewat .Aira yang pulang berjalan sekolah tak pernah bosan setiap hari berjalan kaki untuk mengejar impiannya untuk menuntut ilmu.

Aira juga kadang membantu sang ibu yang berjualan sayur tiap hari hanya dengan mengayuh sampan.perahu kecil untuk pergi mencari nafkah membantu bapanya yang hanya petani biasa yang bertani menanam padi di sawah atau ladang.

Namun kadang sang bapa juga ikut bekerja di pabrik kayu potong untuk menunggu hasil panen. Di desa tak banyak pilihan hidup makan seadanya tapi cukup karna ikan bisa dipancing di sungai dan ayam bisa memotong ayam kampung peliharaan sendiri.

" Kak lagi apa " kata Aira yang melihat sang kaka lagi duduk dipintu dapur.

" Itu lihat anak ayam yang kemaren sudah menetas de, lihat anaknya ada sepuluh" kata Dera sambil menujuk kearah ayam yang mengiring anaknya.

" Wah berarti.anak.ayam kita tambah banyak.dong " kata Aira senang.

" Iya lah kau bisa dipotong sebagian buat lauk. " kata Dera.

" Yah kasihan kak, Aira makan telurnya aja " kata Aira yang tak pernah tega memakan ayam potong piaraannya.

" Yah tapi enak kok de " kata Dera dagingnya manis apalagi dibikin sop.ayam " kata Dera.

" Kaka aja yang makan tapi kalo mentok nya di potong Aira mau tuh " kata Aira yang sangat suka rica rica mentok buatan sang ibu.

" Halah kamu de milih milih sama aja " kata Dera

" Ya bedalah kak ayam sama mentok aja beda" kata Aira.

" Tapi sama sama daging " kata Dera.

" Tapi enakan yang mentok kak Aira suka " kata Aira yang kekeh dengan pendiriannya.

" Ya sudah kan selera kita masing masing " kata kak Dera.

Lalu keduanya pun ngobrol dan bercerita hal yang lain sambil memberi makan ayam dan mentok piaraan mereka yang hendak pulang ke kandang.

Menjelang hampir magrib keduanya pun mandi dan untuk siap siap sholat.sedangkan Aira biasanya akan pergi ke mushola yang berada diujung jalan untuk mengaji. Memperdalam ilmu agama.

Bab 2 Pilihan. Yang Sulit

Lalu sepulang mengaji Aira menyiapkan buku buku pelajarannya untuk besok.Lalu sholat isya dan setelah itu Aira pun tidur.

Ayam jantan berkokok saling bersahutan.

Pertanda subuh sudah datang dan Aira pun bangun untuk sholat dan tak lupa ia juga membangunkan sang kaka.

" Ra sudah bangun " kata ibu yang sudah membawa sayuran untuk dijual ke sampan.

Karena begitulah ibu mencari uang untuk membantu sang bapak .Hampir tiap hari ibu berdagang sayur mayur ke rumah warga dipinggir sungai di perusahaan kayu.

" Ra sudah bangun " tegur ibu.

" Sudah bu tapi Aira mau sholat dulu ya b.u,baru bantu ibu " kata Aira

"Ya nak " kata ibu yang mengangkut sayur. mayur yang mau dijual.

Setelah selesai sholat Aira membantu sang ibu begitu juga sang kakak.Keduanya anak yang rajin. Mereka tak minder atau pun malu membantu sang ibu. Setelah itu Dera memasak sarapan agat sang ibu sempat sarapan sebelum berangkat berjualan dan juga buat Aira yang akan berangkat sekolah.

Agar tenaganya terisi karna kesekolah dengan berjalan kaki.

Setelah selesai sarapan pun ibu berangkat berjualan mengunakan sampan kecil bersama tetangga sebelah. Dengan mengayuh perahu ke daerah rumah rumah pinggir sungai dekat perusahan perusahan kayu.

Desa aira yang memang di pelosok sangat

jauh dari kota. kampung pendalaman itu hanya punya transportasi kapal air fan Speedboat. air .Yang menjadi jalan menuju kota.Namun bagi Aira desanya sangatlah nyaman untuk ditinggali. Sebab udara bersih dan tanahnya subur.

Setelah sarapan bersama Aira pun mengantarkan sang ibu ke perahu. Seraya pamitan untuk berangkat sekolah

" Ra belajar yang rajin ya nak " kata ibu ketika hendak berangkat berjualan.

" Iya bu , ibu juga hati hati " kata Aira.

Setelah perahu sang ibu berangkat Aira pun pulang untuk mandi dan berganti pakaian..Lalu berangkat sekolah seperti biasa dengan berjalan kaki lebih jauh dari SD nya dulu. Yaitu bertambah 20 km meter berjalan kaki. Namun itu tak masalah bagi Aira yang menuntut ilmu demi masa depannya.

.........................

Hari pun berganti dengan cepat tak terasa Aira sudah tinggal menunggu hasil ujian kelas tiga .

" Ra bapak dan ibu tak bisa menyekolahkan kekota nak tapi kalo kau ingin bekerja tidak masalah " kata ibu yang memang tak punya biaya untuk sekolah Aira .

Karna sang kakak pun sama hanya sekolah sampai SMP saja. Kerena didesa tak ada sekolah menengah atas dan adanya hanya dikota besar.Dan malam ini ketika berkumpul bapak dan ibunya pun sepakat Aira hanya bisa menyekolahkan Aira sampai disini.

" Aira punya rencana apa nak kedepannya " tanya bapak " pada Aira.

" Apa boleh Aira pergi merantau kekota pa, bu " kata Aira.

" Apa kau berani nak " tanya sang bapa menatap putri bungsunya itu.

" Aira berani pa bu Aira pengen cari pengelaman dikota syukur syukur bisa sekolah lagi " kata Aira memberi alasan yang masuk akal.

" Tapi ingat ra , kalo kau pergi ke kota jangan pernah memberitahukan pada siapa pun nama kecil mu dulu atau nama kakek mu ya nak " kata bapa yang khawatir karna takut sang putri dalam bahaya

" Apa itu harus pa " kata Aira

" Iya demi keselamatan mu sendiri nak kamu harus menyembunyikan indentitas asli mu demi kebaikan sendiri dan keluargga kita " kata bapa menjelaskan.

" Jadi Aira tak boleh memberi tahu orang lain dan juga teman dekat pa " kata Aira bertanya penuh selidik.

"Iya " kata bapa

" Jadi slama ini orang tidak tahu Aira adalah Naira pa " kata Aira heran yang tak tahu apa yang bapanya sembunyikan.

" Ya jadi jangan pernah menyebut namamu dengan nama asli kau paham " kata bapa penuh penekanan.

" Iya pa Aira janji " kata Aira penuh tanda tanya namu ia harus menuruti sang bapa dan ibunya.

" Dan jangan sekali kali menyebut nama kakek mu " cukup kau simpan sini " kata bapak menujuk dadanya

" Iya pa " kata Aira lagi.

" Memang kenapa sih pa " kata Dera yang bingung kenapa bapa dan ibunya menyembunyikan indentitas mereka bahkan diganti. nama baru.

" Suatu hari nanti pasti kalian akan tahu, bapa tak bisa menjelaskannya sekarang " kata bapak menghembus nafas kasar.

Sedang kan sang ibu hanya diam karna suaminya yang tahu banyak tentang semua apa yang terjadi. Jadi ibu yang tak banyak tahu tak ingin membuat alasan lain karna ibu tahu semuanya Memang semuanya harus disembunyikan untuk kebaikan keluargga kecil mereka .Agar aman tidak seperti dulu nenek Aira yang ikut tewas karna dibunuh musuh. dan sampai sekarang sang adik pun masih bersama sang paman Aya bersembunyi karna terpisah.

" Lalu bagaimana Aira bisa kekota pa, kalo ia pakai indentitas lain " kata Dera bingung.

" Indentitas itu sudah diganti bapa asal Aira tak menyebutkannya , takkan ada orang yang tahu " kata bapa menjelaskan.

" Jadi kita semua berganti nama bu, pa" kata Aira bingung

" iya " kata bapa menatap wajah Aira lekat.

" Lalu kau akan tetap kekota ra setelah lulus nanti " kata kak Dera.

" Iya kan ibu sama bapa sudah mengizinkan " kata Aira.

" Itu terserah kamu nak bapa tidak melarang tapi ingat ,hati hati lah diluar sana karna banyak musuh yang akan mengincar mu " kata bapa mengingatkan Aira .

" Iya ra , dan rahasia keluargga kita simpan lah jangan pernah ada seorangpun yang tahu " kata ibu menambahkan.

" Baik bu pa , Aira janji akan jaga diri dan rahasia keluargga kita sampai mati " kata Aira berjanji.

Bapa dan ibu pun bernafas lega . Karna Aira anak yang mudah mengerti dan dapat dipercaya. Namun bagi Aira ini pilihan yang sangat sulit. Namun harus ia lakukan untuk kebaikan dirinya sendiri.

Akhirnya ketika hari kelulusan tiba .Aira pun mencari orang untuk barengan pergi kekota untuk mencari pekerjaan.

Aira berharap itu bisa jadi batu loncatannya.Karna kalo ia terus didesa ia tak bisa mewujudkan impian dan cita citanya.

Aira yang sudah bertekad untuk kekota pun

siap menanggung semua resikonya.

Aira yang tak sengaja bertemu tetangga nya yang dari kota pun menawarkan pekerjaan pada Aira .yang pulang kedesa intuk cuti kerja.

"Kamu yakin ra mau kota ,apa bapa dan ibu mu mengizinkan " tanya bi Farah yang pulang dari kota bekerja sebagai pembantu.

" Iya bi Aira sudah izin sama bapa.dan ibu " kata Aira yakin.

" Tapi disana cuma butuh pembantu ra, apa kamu ngak pa pa bekerja jadi pembantu " kata bi Farah.

" ngak pa pa bi yang penting halal " kata Aira tegas

" Baik lah bibi berangkatnya minggu depan jadi ada waktu buat mengurus surat dan ijazah mu " kata bi Farah.

"Iya bi trimakasih Aira pamit dulu ya bi " Kara Aira undur diri pulang.

" Iya hati hati " kata bi Fatah yang memandang punggung Aira kasihan karena ingin berkerja

" Ra ,ra kasihan kamu masih muda harus kerja dan banting tulang " kata bi Farah

Namun mau apalagi itulah yang bisa diandalkan karna Aira baru lulus SMP bahkan Aira tak bisa melanjutkan sekolahnya lagi apabila bekerja.

Setelah seminggu berlalu pun Aira pun ikut bi bi Farah kekota dengan mengunakan kapal air. Transportasi sungai pendalaman yang belum ada jalur lintas menuju kota.

" Ra jangan lupa pesan bapa dan ibu ya nak " kata ibu mengingatkan Aira putrinya itu.

" Ya bu Aira akan jaga diri dengan baik dan menutup indentitas Aira biar aman kan" kata Aira memperjelas.

" Iya nak dan tabung uang mu dari hasil kerja mu disana ya "kata ibu berpesan.

" Ya bu tapi bila Aira ingin mengirim uang buat ibu boleh ngak " kata Aira menatap sang ibu lekat

" Huh...........terserah padamu nak,yang penting kamu bisa jaga diri karna ibu dan bapa tak bisa mengawasi mu " kata ibu bicara sambil membuang nafas kasar.

Sore itu pun Aira menghabiskannya waktunya

berkumpul keluargga .Sebelum berangkat kekota besok pagi. Bapa dan ibunya hanya bisa mendoakan kebaikan sang putri yang dangat ibu sayangi.

..........................

Malam ini Aira membereskan pakaiannya untuk dibawa besok ,Karna besok pagi Aira akan berangkat kekota untuk merantau.

Pilihan yang sulit memang tapi Aira yakin bisa karna Aira selain pintar dan bisa ilmu kanuragan , Aira juga cerdas dan periang.

" Ra sini nak " kata ibu memanggil Aira

" Ini tabungan ibu yang ibu kumpulkan buat

kamu. Aira besok cari kerja di kota kan" kata Ibu lirih.

" Iya ibu " tanya aira menatap manik sang ibu.

" Ibu tak bisa berbuat apa apa selain melepaskan aira pergi .Cari lah ilmu dan kerja lah yang giat dan rajin. .biar aira bisa hidup lebih layak.l Ibu hanya berdoa semoga kamu slalu beruntung dan menjadi sukses" kata ibu lirih melepas kan putri bungsunya besok akan pergi.

Aira pun mendekati ibunya.Lalu memeluk wanita yang sudan mulai menua itu. Dengan

pelukan hangat.

" Trimakasih bu"" doakan aira slalu agar sukses. dan dalam lindungan Allah " kata Aira.

" Aamiin" jawab ibu lalu mengusap punggung

sang putri bungsunya.

Sedangkan kak Dera yang melihat keduanya didepan pintu kamar. Lalu ikut masuk dan mendekati ibu dan adiknya ikut saling berpelukan dan menguatkan.

" Nanti hati hati disana jaga diri jangan macam macam.Kalo punya teman cari yang

baik" kata Dera pada sang adik.

" Iya kak" kata Aira lalu memeluk sang kakak.

Setelah itu ketiganya ngobrol dan bercanda

bercerita tentang kehidupan mereka. Melewati malam untuk mengisi kebersamaan walau hidup pernuh kesederhanaan namun itulah hidup. Aira percaya suatu hari nanti Ia bisa sukses

................................

Tak ada yang bisa melawan takdir hidup manusia. Namun usaha dan tekad juga

ibadah seorang manusia merupakan kunci dasar untuk masa depan seseorang.

Aira yang menentukan pilihan akhirnya nekad pergi kekota.. Dan bekerja menjadi pembantu di sebuah rumah keluargga Yus Ibrahim. karna memang disana membutuhkan seorang pembantu. yang seperti bi Farah katakan.

Aira yang tahu dirinya menjadi pembantu belajar banyak sabar dalam bersikap dan melayani majikannya.

Pilihan Aira merantau sudah Aira pikirkan

matang matang baik buruknya dan akibatnya.

Namun aira yakin bisa menjalani semaunya

dengan iklas. dan bertanggung jawab pada pekerjaanya.

"Aira..." jangan lupa halaman depan sapu dan bersihkan rumputnya ya " kata bu Yus.

Ketika Aira sudah sehari berada dirumah

majikannya.

" Iya bu" jawab Aira yang kemudian membersihkan halaman dan rumputnya.

Bukan hal sulit bagi aira yan sudah biasa bekerja keras. ia pun mulai bekerja. Membersihkan halaman teras dan merapikan

tanaman dan pot pot yang berantakan.

Aira beristirahat setelah jam 8 malam usai

membantu bi Sumi mencuci piring dan merapikan meja makan, Bekas makan malam

keluargga sang majikan.

":Ra kako sudah selesai sana istirahat"

kata bi Sumi

"Iya bi " kata Aira

"'Oh ya kamu mau makan lagi ra" tanya bi Sumi.

" Ngak bi sudah kenyang " kata Aira.

" Ya sudah sana istirahat " kata bi Sumi

Lalu Aira pun pergi untuk istirahat.

Sedang bi Sumi melihat Aira nanar. Merasa iba dengan gadis berumur 14 tahun. Yang bekerja menjadi pembantu.

Aira pun lalu masuk kekamar dan istirahat.

Lalu Aira pun memejamkan matanya untuk tidur setelah bekerja seharian.

..............................

Subuh Aira sudah bangun dan langsung membersihan diri juga menjalankan kewajibannya sebagai muslim .Lalu kedapur untuk membantu bi Sumi

" Masak apa bi hari ini" tanya Aira pada bi Sumi.

" Eh sudah bangun nduk" sini mau bikin nasi uduk sama balado telur dan tempe kering.

bantuin kupasan telurnya ya" kata bi Sumi.

" Ya bi " kata Aira yang mulai sibuk mengupas telur yang sudah direbus.

Aira pun memperhatikan bi Sumi memasak

agar mengerti cara dan memasak nasi .Bukan sulit bagi aira yang sudah bisa memasak. Karna sang ibu melatihnya dengan baik sedari kecil.

" Bi sudah selesai apalagi" kata Aira yang meletakan telur yang sudah dikupas

" Oh ya itu tolong ambilkan timun dikulkas

cuci dulu baru dikupas" perintah bi Sumi

Aira pun sigap mengerjakan semua yang bi Sumi suruh. Setelah semua selesai dan matang bi Sumi menyuruh Aira untuk menata semuanya dimeja makan

" Bibi kerja disini sudah berapa lama ?" tanya Aira ketika sudah menata meja.

"' Bi Sumi sudah kerja disini 10 tahu ra " kata bi Sumi yang senang bisa curhat dengan Aira karna selama ini bi Sumi tak mempunyai teman ngobrol.

Bab 3 Bekerja jadi pembantu.

Bi Sumi pun tersenyum pada Aira.

Karna Aira bisa menjadi teman tempat berkeluh kesahnya.

" Ra nanti kalo bibi kepasar Aira bersih bersih halaman samping dulu ya nduk " kata bi Sumi.

" Iya bi " jawab Aira.

Setelah keduanya selesai sarapan bi sumi pamit kepasar untuk belanja. Sedang kan Aira membersihkan halaman samping. halaman yang banyak ditumbuhi rumput.

Aira asyik berkutat dengan pekerjaannya ketika bi sumi datang menghampiri.

" Masih disini ra" tanya bi Sumi.

" Iya bi kok sudah pulang cepat?"

tanya Aira.

" Kan semua sudah dicatat sebelum berangkat Jadi tinggal beli dan cepat pulang" jawab bi Sumi.

" O.....Aira pikir bibi belanja banyak dan lama" kata Aira sambil menumpuk rumput

" Nanti bantu bibi masak buat siang ya nduk" kata bi Sumi sambil membantu Aira menyapu dedaunan kering.

Keduanya pun asyik membersihkan halaman

samping.. Setelah selesai bi Sumi dan Aira pun menuju dapur untuk memasak makanan untuk siang.

...............................

Waktu berjalan dengan cepat tak terasa sudah setengah tahun aira bekerja

Aira sudah bisa beradaptasi dan belajar banyak dari bi Sumi yang sudah lama bekerja.

"Ra ini uang gaji mu, tadi bu Yus nitip karna buru buru kekantor" kata bi Sumi sambil menyodorkan amplop putih.

"Ya bi makasih , Aira simpan dulu ya"

kata Aira buru buru masuk kekamarnya.

dan menyimpan uang gajinya.

Bi sumi tersenyum. lalu kembali keruang tengah. untuk menyetrika baju.

Setelah menaruh uang gajinya Aira kembali

keruang tengah untuk membantu bi Sumi Menyetrika pakaian sang majikan.

Malam hari Aira sudah masuk kamar Setelah tadi membersihkan meja makan. ia terlebih dahulu sholat isya. Dan setelah selesai Aira merapikan rukuh nya dan berbaring.

" Oh iya aq belum lihat gaji ku " guman Aira yang mengambil amplop putih dari dalam tas dan melihat isinya.

" Alhamdulilah bisa ditabung " guman Aira lalu menyimpan kembali amplop tadi kedalam lipatan bajunya di dalam tas.

Lalu aira pun berbaring lagi sambil berpikir langkah yang akan ia ambil nanti.

Aira berharap ada harapan bisa sekolah lagi.

melanjutkan keinginannya yang tertunda.

Agar bisa sukses dan mandiri.

Semangat Aira yang tak pernah padam membuatnya menjadi lebih semangat untuk bekerja. Dan itu jadi kekuatan tersembunyi

yang tidak pernah orang tahu.

...................................

Hari ini Ara ikut bi sumi kepasar untuk belanja keperluan rumah majikannya. Sekalian membeli pesanan dan keperluan anak majikannya yang sma dan kuliah.

" Aira tunggu sini ya bibi cari pesanan dulu"

kata bi Sumi karna banyak barang yang dibeli jadi Aira pun terpaksa menunggu.

" Iya bi " kata Aira yang duduk di samping supermarket dekat pasar.

Tak sengaja mata Aira melihat seorang gadis yang duduk dikursi roda. Di ganggu oleh beberapa orang yang usil.

Aira yang tak tega pun berjalan kearah anak perempuan yang dikursi roda Sedangkan barang barang ia titipkan karna jarak nya yang tak jauh.

"Jangan nganggu aku" isak gadis itu ketika

beberapa anak preman menganggu nya.

" Ih ..dasar gadis cacat, ayo kita kerjain" kata salah seorang anak

" Ayo "

Mereka pun mengoyang goyang kursi roda. sampai gadis itu ketakutan.. Gadis dikursi itu pun hampir jatuh namun tangan aira cepat menangkapnya.

" Heh....siapa kamu?"

" Aq saudaranya ,kalian kenapa menganggu

orang yang tak menganggu" omel Aira.marah.

Namun ketiga anak nakal itu tak terima.

"Alah ....gaya " kata seorang anak yang ingin

mendorong Aira..

Aira yang ingin didorong pun berkelit dengan cepat dan melawan.

" Eh.....brani ya lawan kita" kata salah satu anak diantara 3 anak muda brandal tu.

Yang ingin menyerang aira. namun Aira balik

melawan dan menyerang

Otomatis ketiga anak nakal itu kaget lalu ketiga saling padang dan menyerang. Aira.tampa takut balik melawan karna Aira juga pintar bela diri.

Bug......plak.......dug.......

Auw.....bruk....

Ketiga anak nakal dan usil itu terdesak karna Aira bukan lawan mereka. lalu ketiga anak itu menghindar dan pergi dari tempat itu.

Setelah ketiga nya pergi Aira pun mendekati gadis di kursi roda.

" Kamu ngak pa pa kan " tanya Aira pada gadis itu.

" Ngak pa pa trimakasih ya" kata gadis itu bertrimakasih pada Aira.

" Sama sama " kata Aira.

" Kamu lagi ngapain disini? " tanya Aira

" Sedang menunggu bi Munah belanja" kata gadis itu ramah.

" Oh gitu " kata Aira tersenyum.

Lalu keduanya ngobrol sambil Aira membawa kursi roda gadis itu.Mendekati belanjaan bi Sumi yang sempat Aira tinggal tadi.

" Untung ngak hilang" bathin Aira yang melihat belanjaan yang ditinggal masih ada.

"Disini aja ya kita menunggu" kata Aira tersenyum.

" Iya namaku Lina" kata gadis itu memperkenalkan diri.

"Akun Aira " kata Aira tersenyum.

Entah bagaimana akhirnya kedua gadis itu bisa akrab Aira merasa punya teman baru. walaupun teman nya duduk dikursi roda.

Begitu juga Lina yang senang berkenalan dengan Aira yang ramah dan baik Lalu Lina

meminta alamat Aira.

" Ini alamatku , tapi aq cuma pembantu disana " jelas Aira jujur

" Ngak masalah, apa kamu ngak sekolah" tanya Lina menatap Aira. Yang Lina kira seumuran dengannya.

" Aq baru lulus smp 6 bulan yang lalu karna tak punya uang aku bekerja dan tidak melanjutkan sekolah" jelas Aira lirih.

" O begitu jadi kamu kerja" tanya Lina

yang merasa iba pada Aira.

" Iya." jawab Aira menatap Lina.

" Apa kau mau suatu hari ikut denganku dan imbalannya kau bisa sekolah " tawar Lina

yang menatap Aira lekat.

"Hah......maksudnya. " kata Aira bingung.

" Kamu jadi temanku dan aku akan membantumu sekolah.Tapi aq harus bicara

dulu dengan orang tuaku " kata

Lina tersenyum.

" Benarkah " kata aira yang kaget dengan tawaran Lina yang Aira pikir bercanda.

" Iya kau bisa sekolah tahun ini.lagian kamu masih muda. Masih bisa melanjutkan sekolah " kata lLina perduli.

"Iya aq mau" kata Aira senang

" Aku mau kok kerja di rumahmu walau

ngak digaji tapi aq bisa sekolah lagi" kata Aira

" Ok nanti ku kabari bila aku sudah bicara dengan orang tuaku " kata Lina.

Keduanya pun asyik ngobrol sampai bi Munah datang lalu membawa Lina pulang setelah selesai belanja

Aina menatap kepergian Lina dengan hati senang. Namun berharap apa yang dikata kan

Lina itu benar bukan bualan semata.

Setelah itu Aira termenung berpikir. namun tak lama bi Sumi datang. Dengan membawa banyak belanjaan dan mereka pun pulang naik becak dari pasar menuju rumah.

....................................

Tak terasa hari terus berganti. pagi ini Aira baru saja pulang setelah izin. Untuk mengirim kan uang buat ibu dan kakaknya didesa. Karna aira ingin memberi separoh gajinya buat meringankan beban sang ibu dan mengingat sang ibunya juga memberi uang ongkos.Waktu Aira ingin pergi kekota.

" Aira sudah pulang" tanya bi Sumi

" Iya bi kenapa kok kaya kaget gitu" tanya Aira balik bertanya.

"Tadi ada teman mu kesini tapi pake kursi roda trus dia nitip ini " kata bi Sumi menyodorkan sesuatu.

" Apa ini " kata Aira yang melihat kotak pemberian Lina.

" Sana buka dikamar " kata bi Sumi

"Iya bi trimakasih ya bi " kata Aira berlalu menuju kamarnya

Aira pun membuka isi kotak yang terbungkus rapi dan melihat isinya.

" Astaga ini kan hp "kata Aira dan ada sepucuk surat didalam kotak itu.

Aira lalu membacanya.

[ Lina]

Aira ini ponsel buat mu aq sudah memberi no ku di hp ini .kamu bisa menghubungiku

setiap saat dan bisa berkirim pesan.

Aira merasa senang setelah membacanya . Bahkan mendapat ponsel baru yang tak pernah bisa ia beli Ada senyum di bibir Aira bahwa kini ada secercah harapan dari buah kesabarannya.

Sejak hari itu aira mengirim surat dan menceritakan niatnya pada sang ibu dan meminta izin untuk melanjutkan sekolahnya.

Sang ibunya pun memberikan doa lewat surat Dan aira pun memberikan no ponselnya agar sang ibu bisa. menghubunginya.

Sejak itu pula aira semakin giat bekerja dan belajar. Karna Lina berjanji menjemputnya setelah lulus ujian. karna lina masih SMP. Saat itu dan umur mereka berdua hanya terpaut 3 bulan lebih tua Lina.

........................

"Bi Sumi nanti awal maret Aira berhenti kerja ngak apa apa kan bi" kata Aira ketika

sedang duduk santai. Setelah semuanya

beres mengajak bi Sumi ngobrol.

" Iya nduk kamu yang semangat ya sekolahnya" kata bi Sumi yang tahu

kalo Aira akan sekolah lagi dibantu teman nya yang Aira. tolong.

" Iya bi, mudahan kita bisa bertemu lagi "

kata Aira yang memeluk bi sumi seperti keluargga sendiri. Begitu juga dengan bi Sumi yang sudah sangat akrab.

" Mudahan bibi slalu sehat ya, jaga diri kalo Aira sudah tidak disini" kata Aira sedih.

" Iya nduk, kamu juga semangat sekolah pasti suatu hari kamu bisa sukses." kata bi Sumi

............................

Setelah beberapa hari Lina pun menjemput

Aira dirumah majikannya. Aira pun sempat berpamitan pada majikannya. Sebelum kedua majikannya itu berangkat kerja.

Ada rasa sedih dihati Aira ketika pergi meninggalkan bi Sumi.juga tempatnya bekerja .Namun Aira tak bisa berbuat apapun niat dan tekadnya sudah bulat untuk ikut Lina.

Aira pergi bersama Lina teman yang tak sengaja ditolongnya .Dan Aira pun memulai babak baru dalam hidupnya . Tinggal dirumah sang teman yang ingin membantunya untuk sekolah lagi.

" Kita tinggal disini sementara ya ra mami sama papi lagi keluar kota. Seminggu lagi kita pindah dan kita akan sekolah dan kalo kamu mau kerja bisa bekerja di restoran milik mami

dan disana bisa kerja paru waktu " jelas Lina ketika Aira berada dikamar Lina

" Kamu yakin lin "kata Aira meminta kepastian.

"Iya mami dan papi janji padaku akan membiayai kamu sekolah dan menemaniku dirumah." kata Lina menjelaskan.

" Kamu serius Lin" kata Aira setengah tak percaya.

" Iya ra serius " kata Lina tersenyum.

Aira pun memeluk lina dengan erat. Ada rasa haru dan bahagia yang tak bisa ia katakan. Selain rasa trimakasih atas kebaikan sang teman nya yang menolongnya.

Sejak itu semangat Aira bangkit atas dorongan sang sahabat dan ia bisa sekolah lagi dan berhenti menjadi pembantu

Aira sangat senang karna Lina membantunya

Aira bisa sekolah kembali.dan Aira berjanji akan sungguh belajar karna ini kesempatan yang tak mungkin ia tolak.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!