Lalu sepulang mengaji Aira menyiapkan buku buku pelajarannya untuk besok.Lalu sholat isya dan setelah itu Aira pun tidur.
Ayam jantan berkokok saling bersahutan.
Pertanda subuh sudah datang dan Aira pun bangun untuk sholat dan tak lupa ia juga membangunkan sang kaka.
" Ra sudah bangun " kata ibu yang sudah membawa sayuran untuk dijual ke sampan.
Karena begitulah ibu mencari uang untuk membantu sang bapak .Hampir tiap hari ibu berdagang sayur mayur ke rumah warga dipinggir sungai di perusahaan kayu.
" Ra sudah bangun " tegur ibu.
" Sudah bu tapi Aira mau sholat dulu ya b.u,baru bantu ibu " kata Aira
"Ya nak " kata ibu yang mengangkut sayur. mayur yang mau dijual.
Setelah selesai sholat Aira membantu sang ibu begitu juga sang kakak.Keduanya anak yang rajin. Mereka tak minder atau pun malu membantu sang ibu. Setelah itu Dera memasak sarapan agat sang ibu sempat sarapan sebelum berangkat berjualan dan juga buat Aira yang akan berangkat sekolah.
Agar tenaganya terisi karna kesekolah dengan berjalan kaki.
Setelah selesai sarapan pun ibu berangkat berjualan mengunakan sampan kecil bersama tetangga sebelah. Dengan mengayuh perahu ke daerah rumah rumah pinggir sungai dekat perusahan perusahan kayu.
Desa aira yang memang di pelosok sangat
jauh dari kota. kampung pendalaman itu hanya punya transportasi kapal air fan Speedboat. air .Yang menjadi jalan menuju kota.Namun bagi Aira desanya sangatlah nyaman untuk ditinggali. Sebab udara bersih dan tanahnya subur.
Setelah sarapan bersama Aira pun mengantarkan sang ibu ke perahu. Seraya pamitan untuk berangkat sekolah
" Ra belajar yang rajin ya nak " kata ibu ketika hendak berangkat berjualan.
" Iya bu , ibu juga hati hati " kata Aira.
Setelah perahu sang ibu berangkat Aira pun pulang untuk mandi dan berganti pakaian..Lalu berangkat sekolah seperti biasa dengan berjalan kaki lebih jauh dari SD nya dulu. Yaitu bertambah 20 km meter berjalan kaki. Namun itu tak masalah bagi Aira yang menuntut ilmu demi masa depannya.
.........................
Hari pun berganti dengan cepat tak terasa Aira sudah tinggal menunggu hasil ujian kelas tiga .
" Ra bapak dan ibu tak bisa menyekolahkan kekota nak tapi kalo kau ingin bekerja tidak masalah " kata ibu yang memang tak punya biaya untuk sekolah Aira .
Karna sang kakak pun sama hanya sekolah sampai SMP saja. Kerena didesa tak ada sekolah menengah atas dan adanya hanya dikota besar.Dan malam ini ketika berkumpul bapak dan ibunya pun sepakat Aira hanya bisa menyekolahkan Aira sampai disini.
" Aira punya rencana apa nak kedepannya " tanya bapak " pada Aira.
" Apa boleh Aira pergi merantau kekota pa, bu " kata Aira.
" Apa kau berani nak " tanya sang bapa menatap putri bungsunya itu.
" Aira berani pa bu Aira pengen cari pengelaman dikota syukur syukur bisa sekolah lagi " kata Aira memberi alasan yang masuk akal.
" Tapi ingat ra , kalo kau pergi ke kota jangan pernah memberitahukan pada siapa pun nama kecil mu dulu atau nama kakek mu ya nak " kata bapa yang khawatir karna takut sang putri dalam bahaya
" Apa itu harus pa " kata Aira
" Iya demi keselamatan mu sendiri nak kamu harus menyembunyikan indentitas asli mu demi kebaikan sendiri dan keluargga kita " kata bapa menjelaskan.
" Jadi Aira tak boleh memberi tahu orang lain dan juga teman dekat pa " kata Aira bertanya penuh selidik.
"Iya " kata bapa
" Jadi slama ini orang tidak tahu Aira adalah Naira pa " kata Aira heran yang tak tahu apa yang bapanya sembunyikan.
" Ya jadi jangan pernah menyebut namamu dengan nama asli kau paham " kata bapa penuh penekanan.
" Iya pa Aira janji " kata Aira penuh tanda tanya namu ia harus menuruti sang bapa dan ibunya.
" Dan jangan sekali kali menyebut nama kakek mu " cukup kau simpan sini " kata bapak menujuk dadanya
" Iya pa " kata Aira lagi.
" Memang kenapa sih pa " kata Dera yang bingung kenapa bapa dan ibunya menyembunyikan indentitas mereka bahkan diganti. nama baru.
" Suatu hari nanti pasti kalian akan tahu, bapa tak bisa menjelaskannya sekarang " kata bapak menghembus nafas kasar.
Sedang kan sang ibu hanya diam karna suaminya yang tahu banyak tentang semua apa yang terjadi. Jadi ibu yang tak banyak tahu tak ingin membuat alasan lain karna ibu tahu semuanya Memang semuanya harus disembunyikan untuk kebaikan keluargga kecil mereka .Agar aman tidak seperti dulu nenek Aira yang ikut tewas karna dibunuh musuh. dan sampai sekarang sang adik pun masih bersama sang paman Aya bersembunyi karna terpisah.
" Lalu bagaimana Aira bisa kekota pa, kalo ia pakai indentitas lain " kata Dera bingung.
" Indentitas itu sudah diganti bapa asal Aira tak menyebutkannya , takkan ada orang yang tahu " kata bapa menjelaskan.
" Jadi kita semua berganti nama bu, pa" kata Aira bingung
" iya " kata bapa menatap wajah Aira lekat.
" Lalu kau akan tetap kekota ra setelah lulus nanti " kata kak Dera.
" Iya kan ibu sama bapa sudah mengizinkan " kata Aira.
" Itu terserah kamu nak bapa tidak melarang tapi ingat ,hati hati lah diluar sana karna banyak musuh yang akan mengincar mu " kata bapa mengingatkan Aira .
" Iya ra , dan rahasia keluargga kita simpan lah jangan pernah ada seorangpun yang tahu " kata ibu menambahkan.
" Baik bu pa , Aira janji akan jaga diri dan rahasia keluargga kita sampai mati " kata Aira berjanji.
Bapa dan ibu pun bernafas lega . Karna Aira anak yang mudah mengerti dan dapat dipercaya. Namun bagi Aira ini pilihan yang sangat sulit. Namun harus ia lakukan untuk kebaikan dirinya sendiri.
Akhirnya ketika hari kelulusan tiba .Aira pun mencari orang untuk barengan pergi kekota untuk mencari pekerjaan.
Aira berharap itu bisa jadi batu loncatannya.Karna kalo ia terus didesa ia tak bisa mewujudkan impian dan cita citanya.
Aira yang sudah bertekad untuk kekota pun
siap menanggung semua resikonya.
Aira yang tak sengaja bertemu tetangga nya yang dari kota pun menawarkan pekerjaan pada Aira .yang pulang kedesa intuk cuti kerja.
"Kamu yakin ra mau kota ,apa bapa dan ibu mu mengizinkan " tanya bi Farah yang pulang dari kota bekerja sebagai pembantu.
" Iya bi Aira sudah izin sama bapa.dan ibu " kata Aira yakin.
" Tapi disana cuma butuh pembantu ra, apa kamu ngak pa pa bekerja jadi pembantu " kata bi Farah.
" ngak pa pa bi yang penting halal " kata Aira tegas
" Baik lah bibi berangkatnya minggu depan jadi ada waktu buat mengurus surat dan ijazah mu " kata bi Farah.
"Iya bi trimakasih Aira pamit dulu ya bi " Kara Aira undur diri pulang.
" Iya hati hati " kata bi Fatah yang memandang punggung Aira kasihan karena ingin berkerja
" Ra ,ra kasihan kamu masih muda harus kerja dan banting tulang " kata bi Farah
Namun mau apalagi itulah yang bisa diandalkan karna Aira baru lulus SMP bahkan Aira tak bisa melanjutkan sekolahnya lagi apabila bekerja.
Setelah seminggu berlalu pun Aira pun ikut bi bi Farah kekota dengan mengunakan kapal air. Transportasi sungai pendalaman yang belum ada jalur lintas menuju kota.
" Ra jangan lupa pesan bapa dan ibu ya nak " kata ibu mengingatkan Aira putrinya itu.
" Ya bu Aira akan jaga diri dengan baik dan menutup indentitas Aira biar aman kan" kata Aira memperjelas.
" Iya nak dan tabung uang mu dari hasil kerja mu disana ya "kata ibu berpesan.
" Ya bu tapi bila Aira ingin mengirim uang buat ibu boleh ngak " kata Aira menatap sang ibu lekat
" Huh...........terserah padamu nak,yang penting kamu bisa jaga diri karna ibu dan bapa tak bisa mengawasi mu " kata ibu bicara sambil membuang nafas kasar.
Sore itu pun Aira menghabiskannya waktunya
berkumpul keluargga .Sebelum berangkat kekota besok pagi. Bapa dan ibunya hanya bisa mendoakan kebaikan sang putri yang dangat ibu sayangi.
..........................
Malam ini Aira membereskan pakaiannya untuk dibawa besok ,Karna besok pagi Aira akan berangkat kekota untuk merantau.
Pilihan yang sulit memang tapi Aira yakin bisa karna Aira selain pintar dan bisa ilmu kanuragan , Aira juga cerdas dan periang.
" Ra sini nak " kata ibu memanggil Aira
" Ini tabungan ibu yang ibu kumpulkan buat
kamu. Aira besok cari kerja di kota kan" kata Ibu lirih.
" Iya ibu " tanya aira menatap manik sang ibu.
" Ibu tak bisa berbuat apa apa selain melepaskan aira pergi .Cari lah ilmu dan kerja lah yang giat dan rajin. .biar aira bisa hidup lebih layak.l Ibu hanya berdoa semoga kamu slalu beruntung dan menjadi sukses" kata ibu lirih melepas kan putri bungsunya besok akan pergi.
Aira pun mendekati ibunya.Lalu memeluk wanita yang sudan mulai menua itu. Dengan
pelukan hangat.
" Trimakasih bu"" doakan aira slalu agar sukses. dan dalam lindungan Allah " kata Aira.
" Aamiin" jawab ibu lalu mengusap punggung
sang putri bungsunya.
Sedangkan kak Dera yang melihat keduanya didepan pintu kamar. Lalu ikut masuk dan mendekati ibu dan adiknya ikut saling berpelukan dan menguatkan.
" Nanti hati hati disana jaga diri jangan macam macam.Kalo punya teman cari yang
baik" kata Dera pada sang adik.
" Iya kak" kata Aira lalu memeluk sang kakak.
Setelah itu ketiganya ngobrol dan bercanda
bercerita tentang kehidupan mereka. Melewati malam untuk mengisi kebersamaan walau hidup pernuh kesederhanaan namun itulah hidup. Aira percaya suatu hari nanti Ia bisa sukses
................................
Tak ada yang bisa melawan takdir hidup manusia. Namun usaha dan tekad juga
ibadah seorang manusia merupakan kunci dasar untuk masa depan seseorang.
Aira yang menentukan pilihan akhirnya nekad pergi kekota.. Dan bekerja menjadi pembantu di sebuah rumah keluargga Yus Ibrahim. karna memang disana membutuhkan seorang pembantu. yang seperti bi Farah katakan.
Aira yang tahu dirinya menjadi pembantu belajar banyak sabar dalam bersikap dan melayani majikannya.
Pilihan Aira merantau sudah Aira pikirkan
matang matang baik buruknya dan akibatnya.
Namun aira yakin bisa menjalani semaunya
dengan iklas. dan bertanggung jawab pada pekerjaanya.
"Aira..." jangan lupa halaman depan sapu dan bersihkan rumputnya ya " kata bu Yus.
Ketika Aira sudah sehari berada dirumah
majikannya.
" Iya bu" jawab Aira yang kemudian membersihkan halaman dan rumputnya.
Bukan hal sulit bagi aira yan sudah biasa bekerja keras. ia pun mulai bekerja. Membersihkan halaman teras dan merapikan
tanaman dan pot pot yang berantakan.
Aira beristirahat setelah jam 8 malam usai
membantu bi Sumi mencuci piring dan merapikan meja makan, Bekas makan malam
keluargga sang majikan.
":Ra kako sudah selesai sana istirahat"
kata bi Sumi
"Iya bi " kata Aira
"'Oh ya kamu mau makan lagi ra" tanya bi Sumi.
" Ngak bi sudah kenyang " kata Aira.
" Ya sudah sana istirahat " kata bi Sumi
Lalu Aira pun pergi untuk istirahat.
Sedang bi Sumi melihat Aira nanar. Merasa iba dengan gadis berumur 14 tahun. Yang bekerja menjadi pembantu.
Aira pun lalu masuk kekamar dan istirahat.
Lalu Aira pun memejamkan matanya untuk tidur setelah bekerja seharian.
..............................
Subuh Aira sudah bangun dan langsung membersihan diri juga menjalankan kewajibannya sebagai muslim .Lalu kedapur untuk membantu bi Sumi
" Masak apa bi hari ini" tanya Aira pada bi Sumi.
" Eh sudah bangun nduk" sini mau bikin nasi uduk sama balado telur dan tempe kering.
bantuin kupasan telurnya ya" kata bi Sumi.
" Ya bi " kata Aira yang mulai sibuk mengupas telur yang sudah direbus.
Aira pun memperhatikan bi Sumi memasak
agar mengerti cara dan memasak nasi .Bukan sulit bagi aira yang sudah bisa memasak. Karna sang ibu melatihnya dengan baik sedari kecil.
" Bi sudah selesai apalagi" kata Aira yang meletakan telur yang sudah dikupas
" Oh ya itu tolong ambilkan timun dikulkas
cuci dulu baru dikupas" perintah bi Sumi
Aira pun sigap mengerjakan semua yang bi Sumi suruh. Setelah semua selesai dan matang bi Sumi menyuruh Aira untuk menata semuanya dimeja makan
" Bibi kerja disini sudah berapa lama ?" tanya Aira ketika sudah menata meja.
"' Bi Sumi sudah kerja disini 10 tahu ra " kata bi Sumi yang senang bisa curhat dengan Aira karna selama ini bi Sumi tak mempunyai teman ngobrol.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments