Episode 13 Welcome Pekanbaru

Setelah menempuh perjalanan sekitar 1 jam 45 menit. Pesawat yang ditumpangi Sheira dan keluarga mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim II. Sesampainya disana, mereka telah disambut oleh paman dan bibi Sheira. Paman Sheira yang tak lain adalah kakak kandung dari mama Sheira sudah sangat tidak sabar bertemu dengan adik perempuannya itu. Memang sudah sangat lama mereka tak bertemu. Pertemuan terakhir mereka terjadi sesaat setelah papa Sheira meninggalkan dan menceraikan mamanya.

Setelah mereka keluar dari terminal penumpang. Sheira langsung mengedarkan pandangannya. Tak lama kemudian dia melihat paman dan bibinya sedang melambaikan tangan ke arah mereka. Lalu Sheira mengajak mama dan Mecca menghampiri mereka.

   

“Assalamualaikum Paman, Bibi.” Sapa Sheira bersalaman dengan mereka. Gerakan Sheira diikuti oleh Mecca yang langsung memeluk erat pamannya.

     

“Waalaikum salam. Paman sangat rindu pada kalian.” Jawab paman seraya mengelus rambut Mecca yang berada dalam dekapannya.

   

“Mecca juga sangat merindukan Paman dan Bibi.” Sahut Mecca dengan suara parau karena menahan tangis.

   

“Bagaimana kabarmu Rosi?” tanya bibi menghampiri dan memeluk mama Sheira.

   

“Alhamdulillah kami baik Mbak. Bagaimana kabar Mbak dan Mas? Maaf baru sekarang adikmu ini berkunjung.” Jawab mama Sheira membalas pelukan kakak iparnya.

     

“Kami juga baik. Tidak apa Rosi yang penting sekarang kita sudah berkumpul. Mbak senang akhirnya kamu setuju untuk ikut Sheira kemari.” Lanjut bibi setelah melepas pelukannya.

   

“Aku juga senang Mbak, bisa berkumpul bersama kalian, karena saat ini cuma kalian keluarga yang aku punya.” Jawab mama Sheira dengan wajah yang terlihat sedih.

   

“Hey kau ini bicara apa adikku. Kami semua menyayangimu dan dua keponakanku ini. Jangan pernah sedih lagi. Mulai saat ini Mas dan Mbakmu akan selalu ada untuk kalian.” Kata paman langsung memeluk adiknya dan menenangkannya.

     

“Terimakasih ya Mas selama ini keluarga Mas telah banyak membantu kami. Maafkan jika Rosi dan anak-anak Rosi selalu merepotkan Mas dan Mbak.” Ucap mama Sheira merasa tidak enak.

     

“Rosi, jangan pernah berfikir seperti itu. Kalian tidak pernah merepotkan kami Rosi. Mas akan marah jika kamu berkata seperti itu lagi.” Sahut paman terlihat tidak suka mendengar perkataan mama sembari melepas pelukannya dan menatap mama dengan tajam.

   

“Sudahlah Mas jangan merusak suasana yang bahagia ini. Lebih baik sekarang kita langsung pulang saja. Pasti mereka sangat lelah. Pak Asep, Pak Hadi tolong masukkan koper mereka ke dalam bagasi. Kita pulang sekarang.” Kata bibi mencoba membuat kekesalan suaminya mereda.

   

“Baik nyonya.” Jawab kedua supir itu. Kemudia mereka langsung melaksanakan perintah nyonyanya.

   

“Mama ikut dengan mobil paman ya. Biar Sheira dan Mecca bersama Pak Hadi.” Kata Sheira kepada mamanya. Mamanya hanya mengangguk tanda setuju. Kemudian mereka segera memasuki mobil.

   

“Apa kabar Pak Hadi?” sapa Sheira pada supir pribadinya didalam mobil.

   

“Baik non, bagaimana kabar non Sheira?” tanya pak Hadi tersenyum.

   

“Sheira juga baik Pak. O iya Pak kenalkan ini Mecca adik Sheira satu-satunya. Mecca, ini Pak Hadi.” Kata Sheira memperkenalkan mereka.

 

“Salam kenal Pak Hadi.” Kata Mecca tersenyum manis.

   

“Salam kenal non.” Jawab pak Hadi singkat. Lalu percakapan mereka terhenti saat mereka sampai di sebuah rumah yang terlihat cukup mewah.

Setelah sampai dan memasuki rumah itu mama dan Mecca terlihat sangat terkejut. Mereka tidak percaya jika Sheira memiliki rumah yang begitu besar dan mewah disini. Awalnya mereka mengira ini adalah rumah paman Sheira. Namun setelah mendengar penjelasan dari kakak dan putrinya. Mama merasa sangat terharu dan tak percaya. Ternyata putrinya sekarang telah sukses di kota ini.

   

“Apakah ini sungguh rumahmu nak?” tanya mama masih tak percaya.

   

“Tentu saja Rosi. Sheira mendapatkan rumah ini dengan kerja kerasnya. Anakmu itu sangat berbakat dibidang bisnis.” Kata  paman menjawab pertanyaan mama Sheira.

   

“Paman semua ini kan juga karena bantuan paman, bibi dan juga kak Zia. Sheira tidak akan bisa jadi seperti ini tanpa bantuan kalian.” Sahut Sheira merendahkan dirinya.

   

“Ini semua juga berkat kegigihanmu Shei.” Kata bibi menimpali.

   

“Wah ternyata kakakku adalah orang hebat. Mecca sangat bangga pada kakak.” Kata Mecca memeluk erat kakaknya.

   

“Mama juga sangat bangga padamu nak.” Sahut mama yang ikut bergabung memeluk Sheira.

   

“Semua ini bisa terwujud juga karena do’a dari kalian semua. Terimakasih karena selama ini selalu mendukung Sheira bahkan saat Sheira berada pada titik terendah.” Jawab Sheira dengan mata berkaca-kaca.

   

“Sudah peluk-pelukannya. Sekarang sudah waktunya makan siang. Ayo kita makan pasti bi Murni sudah menyiapkan makanan untuk kita.” Kata bibi mencoba mengakhiri drama yang mengharukan.

   

“Ayo Ma, Mecca kita makan dulu. Mari paman, bibi.” Ajak Sheira kepada semua orang yang ada disana.

   

“Apa kabar bi Murni, bi Asih?” sapa Sheira memeluk kedua asisten rumah tangganya yang sudah mempersiapkan makanan di meja makan.

   

“Baik non. Non juga baik kan?” tanya bi Murni.

   

“Kami senang melihat non kembali lagi kemari.” Lanjut bi Asih.

     

“Alhamdulillah Sheira baik bi. Sheira juga senang bisa bertemu lagi dengan kalian. Bi Murni, bi Asih perkenalkan ini mama Sheira dan Mecca adik Sheira. Mulai hari ini mereka akan tinggal bersama kita.” Kata Sheira memperkenalkan keluarganya. Mama dan Mecca tersenyum ke arah mereka berdua. Lalu bi Murni dan bi Asih menganggukkan kepalanya sembari tersenyum dengan ramah. Setelah perkenalan singkat itu mereka langsung menyantap makan siang mereka yang sudah tertata rapi diatas meja.

Setelah selesai makan mereka bercengkrama diruang keluarga. Mereka saling bertukar cerita. Paman dan bibi sangat antusias menanggapi cerita mama. Sepertinya mereka saling melepas rindu setelah lama tak bertemu.

   

“O iya Mas, Mbak. Dimana Zia?” tanya mama yang baru tersadar atas ketidak hadiran Zia diantara mereka.

   

“Zia sedang dikantor. Sekarang ini dia sangat sibuk.” Jawab bibi menjelaskan.

 

“Pasti kak Zia menjadi sangat sibuk karena Sheira pergi ke Jakarta.” Sahut Sheira merasa sedikit bersalah.

   

“Tidak nak, kamu juga kan ke Jakarta karena pekerjaan. Memang akhir-akhir ini banyak sekali perusahaan yang menawarkan kerjasama. Jadi kakakmu menjadi lebih sibuk dari biasanya. Kamu tahu sendiri kan kakakmu itu terlalu selektif dalam memilih rekan bisnisnya.” Lanjut paman.

“Pasti saat ini kak Zia sudah jadi orang yang sangat keren.” Sahut Mecca tersenyum senang.

 

“Kalau kamu ingin bertemu dengan kakakmu, besok datanglah kekantor bersama Sheira. Pasti Zia akan sangat senang bisa bertemu denganmu.” Kata bibi sembari menatap lembut kearah Mecca.

   

“Bolehkah Mecca besok ikut kekantor?” tanya Mecca bersemangat.

   

“Iya boleh dong asal kamu jangan membuat repot disana.” Sahut Sheira mengingatkan adiknya.

   

“Yey… terimakasih kakak. Kak Sheira memang yang terbaik. Mecca janji gak akan merepotkan kak Sheira maupun kak Zia.” Seru Mecca yang terlihat begitu senang setelah mendapatkan ijin dari Sheira. Mama, paman, dan bibi ikut tertawa karena melihat tinggah kekanakan Mecca.

Setelah cukup puas saling melepas rindu. Paman dan bibi memutuskan untuk pamit. Paman dan bibi langsung pulang bersama dengan pak Asep supir pribadi mereka.

.

.

.

**Dari sini kisah Sheira baru akan dimulai. **

Pantengin terus ya Readers biar tahu kelanjutannya. Tekan Vavorit ❤❤ biar tahu Updetnya.

Jangan lupa beri Thor Like, Vote, dan Komen ya.

Terpopuler

Comments

Fahrizal

Fahrizal

boom like

2021-01-10

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Pertemuan Kembali
2 Episode 2 Kenangan SMA
3 Episode 3 Undangan Reina
4 Episode 4 Pesta Ulang Tahun
5 Episode 5 Menemani Sasa
6 Episode 6 Terungkap
7 Episode 7 Kemarahan Reina
8 Episode 8 Awal Permasalahan
9 Episode 9 Terpukul
10 Episode 10 Nasehat Mama
11 Episode 11 Bersiap Pergi
12 Episode 12 Arti Persahabatan
13 Episode 13 Welcome Pekanbaru
14 Episode 14 Bertemu Sang CEO
15 Episode 15 Siapa Bryant??
16 Episode 16 Penguntit Kecil
17 Episode 17 Teman Lama
18 Episode 18 Sepak Terjang Zia
19 Episode 19 Membuka Hati
20 Episode 20 Kegelisahan Zia
21 PENGUMUMAN
22 Episode 21 Senyum Bahagia Zia
23 Episode 22 Bertemu Masa Lalu
24 Episode 23 Curhat
25 Episode 24 Senyuman Sheira
26 Episode 25 Mengetahui Kebenarannya
27 Episode 26 Perasaan Angga
28 Episode 27 Isu
29 Episode 28 Gombalan Bryant
30 Episode 29 Pembelajaran
31 Episode 30 Memanfaatkan Kesempatan
32 Episode 31 Jawaban Zia
33 Episode 32 Bertemu Papa dan Dokter Hafis
34 Episode 33 Rencana Mecca
35 Episode 34 Kenapa Jadi Ragu??
36 Episode 35 Terpesona
37 Episode 36 Tak Terduga
38 Episode 37 Penyakit Reina
39 Episode 38 Kita Berteman
40 Episode 39 Bergemuruh
41 Episode 40 Ungkapan Hati Mama
42 Episode 41 Pertemuan Papa dan Mama
43 Episode 42 Permintaan Maaf
44 Episode 43 Kecurigaan Mecca
45 Episode 44 Pertemuan Angga dan Orang tua Zia
46 Episode 45 Tamu Spesial
47 Episode 46 Kemarahan Mecca
48 Episode 47 Ungkapan Hati Sheira
49 Episode 48 Menyambut Papa
50 Episode 49 Ketahuan
51 Episode 50 Mencoba Menerima
52 Episode 51 Menghapus Kenangan
53 Episode 52 Pertunangan Zia
54 Episode 53 Tentang Rasa
55 Episode 54 Liburan Akhir Pekan
56 Episode 55 Pesta BBQ
57 Episode 56 Sangat Manis
58 Episode 57 Pernikahan Zia
59 Episode 58 Penyakit Reina
60 Episode 59 Observasi Reina
61 Episode 60 Status Mecca
62 Episode 61 Kejutan dari Bryant
63 Episode 62 Restu tak Terduga
64 Episode 63 Firasat
65 Episode 64 Kabar Reina
66 Episode 65 Berkumpul
67 Episode 66 Belum Membuka Mata
68 Episode 67 Surat Dari Reina
69 Episode 68 Kepulangan Zia dan Kekecewaan Sheira
70 Episode 69 Meminta Keluarga Pulang
71 Episode 70 Pesan dari Sasa
72 Episode 71 Kau Selalu Ada Saat Dibutuhkan
73 Episode 72 Keluarga yang Sempurna
74 Episode 73 Surat Persetujuan Donor
75 Episode 74 Romansa Pengantin Baru
76 Episode 75 Terungkapnya Rahasia
77 Episode 76 Kejujuran Hafis
78 Episode 77 Kegalauan Sheira dan Hafis
79 Episode 78 Kepergian Papa
80 Episode 79 Operasi
81 Episode 80 Harapan dan Kabahagiaan Mulai Nampak
82 Episode 81 Hari Penuh Bahagia
83 Episode 82 Hati yang Berbunga
84 Episode 83 Kerinduan Penuh Syukur
85 Episode 84 Syarat Setelah Restu Turun
86 Episode 85 Keluarga Galih
87 Episode 86 Kepulangan Reina
88 Episode 87 Provokasi Berbuah Bahagia
89 Episode 88 Ku Serahkan Hidup dan Kebahagiaanku Padamu
90 Episode 89 Lamaran The Sister's
91 Episode 90 Persiapan
92 91. Pernikahan Dua Putri
93 Episode 92 Kejutan Dimalam Pernikahan
94 Episode 93 Kembali untuk Babak Baru
95 Episode 94 Menemukan Kunci Brankas
96 Episode 95 Romansa Pengantin Baru
97 Episode 96 Membujuk Ala Bryant
98 Episode 97 Memasukan Mata-Mata
99 Episode 98 Sang Ahli IT
100 Episode 99. Berhasil Masuk
101 Episode 100. Kekuatan Sudah Berkumpul
102 Episode 101 Dukungan Baru
103 Episode 102 Permainan Telah Berakhir
104 Episode 103 Akhir yang Bahagia
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Episode 1 Pertemuan Kembali
2
Episode 2 Kenangan SMA
3
Episode 3 Undangan Reina
4
Episode 4 Pesta Ulang Tahun
5
Episode 5 Menemani Sasa
6
Episode 6 Terungkap
7
Episode 7 Kemarahan Reina
8
Episode 8 Awal Permasalahan
9
Episode 9 Terpukul
10
Episode 10 Nasehat Mama
11
Episode 11 Bersiap Pergi
12
Episode 12 Arti Persahabatan
13
Episode 13 Welcome Pekanbaru
14
Episode 14 Bertemu Sang CEO
15
Episode 15 Siapa Bryant??
16
Episode 16 Penguntit Kecil
17
Episode 17 Teman Lama
18
Episode 18 Sepak Terjang Zia
19
Episode 19 Membuka Hati
20
Episode 20 Kegelisahan Zia
21
PENGUMUMAN
22
Episode 21 Senyum Bahagia Zia
23
Episode 22 Bertemu Masa Lalu
24
Episode 23 Curhat
25
Episode 24 Senyuman Sheira
26
Episode 25 Mengetahui Kebenarannya
27
Episode 26 Perasaan Angga
28
Episode 27 Isu
29
Episode 28 Gombalan Bryant
30
Episode 29 Pembelajaran
31
Episode 30 Memanfaatkan Kesempatan
32
Episode 31 Jawaban Zia
33
Episode 32 Bertemu Papa dan Dokter Hafis
34
Episode 33 Rencana Mecca
35
Episode 34 Kenapa Jadi Ragu??
36
Episode 35 Terpesona
37
Episode 36 Tak Terduga
38
Episode 37 Penyakit Reina
39
Episode 38 Kita Berteman
40
Episode 39 Bergemuruh
41
Episode 40 Ungkapan Hati Mama
42
Episode 41 Pertemuan Papa dan Mama
43
Episode 42 Permintaan Maaf
44
Episode 43 Kecurigaan Mecca
45
Episode 44 Pertemuan Angga dan Orang tua Zia
46
Episode 45 Tamu Spesial
47
Episode 46 Kemarahan Mecca
48
Episode 47 Ungkapan Hati Sheira
49
Episode 48 Menyambut Papa
50
Episode 49 Ketahuan
51
Episode 50 Mencoba Menerima
52
Episode 51 Menghapus Kenangan
53
Episode 52 Pertunangan Zia
54
Episode 53 Tentang Rasa
55
Episode 54 Liburan Akhir Pekan
56
Episode 55 Pesta BBQ
57
Episode 56 Sangat Manis
58
Episode 57 Pernikahan Zia
59
Episode 58 Penyakit Reina
60
Episode 59 Observasi Reina
61
Episode 60 Status Mecca
62
Episode 61 Kejutan dari Bryant
63
Episode 62 Restu tak Terduga
64
Episode 63 Firasat
65
Episode 64 Kabar Reina
66
Episode 65 Berkumpul
67
Episode 66 Belum Membuka Mata
68
Episode 67 Surat Dari Reina
69
Episode 68 Kepulangan Zia dan Kekecewaan Sheira
70
Episode 69 Meminta Keluarga Pulang
71
Episode 70 Pesan dari Sasa
72
Episode 71 Kau Selalu Ada Saat Dibutuhkan
73
Episode 72 Keluarga yang Sempurna
74
Episode 73 Surat Persetujuan Donor
75
Episode 74 Romansa Pengantin Baru
76
Episode 75 Terungkapnya Rahasia
77
Episode 76 Kejujuran Hafis
78
Episode 77 Kegalauan Sheira dan Hafis
79
Episode 78 Kepergian Papa
80
Episode 79 Operasi
81
Episode 80 Harapan dan Kabahagiaan Mulai Nampak
82
Episode 81 Hari Penuh Bahagia
83
Episode 82 Hati yang Berbunga
84
Episode 83 Kerinduan Penuh Syukur
85
Episode 84 Syarat Setelah Restu Turun
86
Episode 85 Keluarga Galih
87
Episode 86 Kepulangan Reina
88
Episode 87 Provokasi Berbuah Bahagia
89
Episode 88 Ku Serahkan Hidup dan Kebahagiaanku Padamu
90
Episode 89 Lamaran The Sister's
91
Episode 90 Persiapan
92
91. Pernikahan Dua Putri
93
Episode 92 Kejutan Dimalam Pernikahan
94
Episode 93 Kembali untuk Babak Baru
95
Episode 94 Menemukan Kunci Brankas
96
Episode 95 Romansa Pengantin Baru
97
Episode 96 Membujuk Ala Bryant
98
Episode 97 Memasukan Mata-Mata
99
Episode 98 Sang Ahli IT
100
Episode 99. Berhasil Masuk
101
Episode 100. Kekuatan Sudah Berkumpul
102
Episode 101 Dukungan Baru
103
Episode 102 Permainan Telah Berakhir
104
Episode 103 Akhir yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!