Episode 12 Arti Persahabatan

Pada pagi hari beberapa hari kemudian. Saat Reina membuka pintu, terlihat sebuah bingkisan tergeletak didepan pintu rumahnya. Terlihat juga sebuah surat terselip diantara lipatan bingkisan tersebut. Reina yang penasaran dengan bingkisan tersebut langsung membukanya. Terlihat sebuah lukisan bergambar Doraemon yang begitu cantik. Reina sudah bisa menebak pasti bingkisan tersebut dikirim oleh Sheira. Kemudian Reina segera membuka surat yang terselip dalam bingkisan tersebut. Benar saja surat itu dari Sheira.

*****                                               

        Teruntuk sahabatku Reina.

Assalamualaikum.

Rein aku tau saat ini kamu masih sangat marah padaku. Tapi aku sungguh-sungguh tak pernah bermaksud untuk menyakitimu Rein. Melalui surat ini aku ingin mengungkapkan permintaan maafku. Mungkin ini memang tidak akan mudah bagimu. Aku hanya ingin mengungkapkan perasaanku Rein. Aku sangat terpukul melihat kau marah padaku. Aku merasa sangat sedih saat kau menganggapku sebagai pembohong. Aku berani bersumpah Rein, aku melakukan semua itu karena aku tidak ingin melihatmu bersedih. Aku tidak ingin sahabat terbaikku menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang terjadi padaku waktu itu.

Aku sangat mengenalmu dengan baik Rein. Kamu memiliki hati yang sangat lembut. Kamu memiliki perasaan yang sangat halus. Oleh karena itulah aku meminta Andra untuk menutupi semuanya darimu. Hanya karena keegoisanku itu sekarang hubungan kita menjadi hancur. Maafkan aku Rein yang terlalu egois. Maafkan aku yang tak pernah bisa memahamimu selama ini. Aku berfikir sudah menjadi sahabat yang baik untukmu. Tetapi kenyataannya aku justru menjadi salah satu alasan kesedihanmu. Jika aku bisa memilih, aku tidak ingin menjadi orang yang kau benci. Aku ingin selalu menjadi sahabat yang bisa selalu kau bagikan keluh kesahmu. Tapi apa daya karena semua kesalahanku membuatmu semakin menjauh dariku.

Reina.... aku ingin kau tau aku masih sangat berharap kita bisa menjadi sahabat seperti dulu. Aku ingin mengulang kembali semua kenangan kita bersama. Aku ingin kita selalu bisa saling membagi segala hal. Tertawa bersama, ceria bersama, bahkan kita selalu melakukan hal konyol bersama. Tapi sekarang semua itu hanya akan menjadi kenangan, karena mungkin setelah ini kita tidak akan bisa bertemu lagi. Aku harap kamu akan bisa memaafkanku. Itu saja sudah cukup untukku.

Reina... terimakasih karena selama ini kamu sudah menjadi sahabat yang sangat baik. Kamu telah menjadi orang yang selalu ada bersamaku saat aku berada di bawah. Kamu selalu menjadi orang pertama yang menghiburku saat aku sedang sedih. Sekali lagi terimakasih atas semua persahabatan yang indah yang pernah kau berikan padaku.

Wasalamualaikum.

                                                                          Dari sahabatmu Sheira

NB :

O iya Rein tolong berikan lukisan ini pada Sasa. Waktu itu aku pernah berjanji untuk membuatkan lukisan Doraemon untuknya. Aku harap Sasa senang dengan lukisan itu.

******

Setelah membaca surat itu, tanpa terasa air mata Reina mengalir. Reina merasa sangat tersentuh dengan isi surat Sheira. Reina menjadi sadar bahwa masalah yang sedang mereka hadapi saat ini tidak akan pernah bisa menghilangkan arti persahabatan yang mereka miliki. Reina menjadi semakin percaya bahwa Sheira adalah sahabat terbaiknya.

 

“Ada apa bunda?” tanya Sasa yang mengangetkannya.

   

“Enggak papa kok nak. O iya ini ada kiriman dari tante Sheira.” Jawab Reina menyeka air matanya dan memberikan lukisan pada Sasa.

   

“Wah bagus banget bunda.” Kata Sasa terlihat senang.

   

“Sasa senang?” tanya Reina berusaha tersenyum pada Sasa.

   

“Senang banget bunda. Sasa kira tante Sheira udah lupa.” Jawab Sasa sembari terus memandangi lukisan Doraemonnya.

 

“Ya udah Sasa simpan gih di kamar. Inget Sasa harus jaga lukisan ini dengan baik.” Kata Reina menasehati Sasa.

   

“Iya bunda. Sasa pasti akan selalu menjaga lukisan ini.” Sahut Sasa bergegas pergi menuju kamarnya.

Saat ini Reina berfikir untuk menemui Sheira. Reina berusaha menghubungi Sheira. Namun nomor Sheira tidak aktif. Reina merasa semakin khawatir, kenapa nomor Sheira tidak aktif dan kenapa Sheira tidak memberikan secara langsung lukisan itu. Reina menjadi semakin bingung dan cemas.

Belum habis kebingungan yang dirasakan Reina. Tiba-tiba Andra datang menghampirinya dengan wajah panik. Dengan nafas yang terengah-engah Andra berusaha mengungkapkan sesuatu.

   

“Ada apa sih Mas? Kok lari-lari gitu?” tanya Reina penasaran.

   

“Sheira...Sheira..... dia mau pergi.” Jawab Andra masih terengah.

   

“Kamu ini bicara apa sih. Baru saja Sheira mengirimkan surat dan lukisan untuk Sasa. Memang mau pergi kemana dia?” tanya Reina tak percaya pada Andra.

   

“Baru saja Mecca menelfonku. Dia berkata bahwa siang ini Sheira akan membawa semua keluarganya pindah ke Pekanbaru.” Jawab Andra mencoba menjelaskan dengan tenang.

     

“Pekanbaru!! Kamu gak bercanda kan Mas??” tanya Reina terkejut.

     

“Aku serius sayang. Saat ini mereka sudah menuju bandara.” Lanjut Andra menjelaskan.

     

“Kita harus kebandara sekarang Mas. Ayo sebelum terlambat. Aku ingin mengatakan sesuatu pada Sheira sebelum dia pergi.” Sahut Reina tergesa-gesa. Tanpa berkomentar Andra bergegas menyiapkan mobilnya. Setelah Reina keluar bersama Sasa mereka segera menuju bandara.

Sesampainya di bandara, Sheira merasa masih ada yang mengganjal dihatinya. Dia terus saja memandang ke arah pintu masuk berharap Reina akan menemuinya sebelum dia pergi. Tapi Sheira merasa itu semua tidak akan terjadi, karena Sheira tidak memberi tau Reina bahwa dia akan pergi hari ini.

     

“Mama dan Mecca masuk duluan saja nanti Sheira menyusul. Dek... ajak mama masuk dulu.” Kata Sheira di ruang tunggu.

   

“Iya Kak. Apa kakak sedang menunggu seseorang?” tanya Mecca tersenyum kecil.

     

“Tidak kakak hanya ingin menenangkan fikiran sejenak.” Jawab Sheira juga dengan senyuman.

       

“Jangan lama-lama ya. Kamu harus segera menyusul.” Sahut mama kemudian.

       

“Iya Ma.” Jawab Sheira singkat. Kemudian mama dan Mecca segera masuk ke dalam ruang tunggu penumpang.

     

“Sekali lagi aku harus meninggalkan kota ini dengan segala kenangannya. Aku harus meninggalkan semua masa laluku di kota ini untuk terbang menuju masa depanku. Semoga ini adalah jalan yang terbaik. Semoga Reina dan Andra sudah bisa memaafkanku saat ini. Sehingga aku bisa meninggalkan kota ini dengan tenang.” Kata Sheira dalam hati sembari memandangi kota yang telah membesarkannya dari dalam bandara. Sheira melihat lagi masa lalunya, masa kecilnya, masa sekolahnya, hingga masa-masa indahnya bersama Reina.

Saat Sheira sudah benar-benar siap untuk pergi. Tiba-tiba terdengar suara memanggilnya. Suara itu semakin dekat menghampirinya. Dengan cepat Sheira membalikkan tubuhnya.

     

“Sheira....!!!” teriak Reina menghampiri Sheira.

     

“Reina.... dari mana kalian tau aku di sini?” jawab Sheira seolah tak percaya melihat kedatangan Reina.

   

“Tadi Mecca menelfonku dan mengatakan semuanya padaku.” Jawab Andra menjelaskan.

   

“Maafin aku Shei...” kata Reina tiba-tiba memeluk tubuh Sheira. Kedua sahabat itu saling meneteskan air mata.

     

“Tidak Rein, seharusnya aku yang minta maaf. Ini semua karena kebodohanku.” Jawab Sheira menyalahkan dirinya sendiri.

   

“Tidak Shei. Ini juga kesalahanku, aku tidak pernah mengerti semua pengorbananmu. Aku hanya memikirkan diriku sendiri.” Sahut Reina ikut menyalahkan dirinya sendiri.

     

“Sekarang kalian tidak harus saling menyalahkan diri kalian. Sekarang yang harus kalian lakukan adalah saling memaafkan.” Kata Andra ikut merasa senang melihat istri dan sahabatnya kembali bersama.

     

“Jangan pergi Shei. Aku mohon jangan pergi lagi.” Kata Reina kemudian melepaskan pelukannya.

     

“Aku harus pergi Rein. Di sana sudah banyak pekerjaan yang menantiku.” Jawab Sheira mencoba membuat Reina mengerti.

     

“Baiklah kali ini aku akan membiarkanmu pergi. Tapi kamu harus janji, suatu saat nanti kamu harus kembali lagi ke kesini.” Kata Reina meminta.

     

“Insyaallah Rein. Do’akan saja aku bisa kembali lagi ke kota yang penuh kenangan ini.” Jawab Sheira tersenyum.

     

“Aku juga berharap suatu hari nanti kita bisa bertemu lagi Shei. Kita lupakan masa lalu. Kita mulai lagi semuanya dari awal, aku Reina dan kamu. Kita mulai persahabatan kita dari awal.” Kata Andra menambahkan.

     

“Iya Ndra. Aku juga menginginkan hal itu.” Jawab Sheira berharap.

     

“Tante mau pergi ya?” tanya Sasa tiba-tiba.

     

“Iya sayang tante mau pergi. Tapi Sasa gak boleh sedih ya. Sasa harus janji sama tante Sasa akan terus jagain ayah dan bunda, janji?” Kata Sheira sembari mengelus rambut Sasa.

     

“Sasa janji tante Sasa akan selalu menjaga ayah dan bunda.” Jawab Sasa dengan polos. Kemudian mereka tertawa bersama melihat kepolosan Sasa. Kini semua beban yang ada dihati Sheira seolah hilang.

Hari ini mereka saling mengesampingkan ego masing-masing. Mencoba menyatukan kembali ikatan persahabatan yang sempat putus. Kini mereka saling terbuka satu sama lain. Berharap tak akan ada lagi masalah yang membuat persahabatan mereka kembali retak.

     

“Kak Sheira, sudah saatnya kita pergi.” Kata Mecca yang tiba-tiba menghampiri mereka dan mengagetkan mereka.

   

“Iya dek. Rein, Ndra aku harus pergi sekarang. Jaga diri kalian baik-baik. Aku punya satu pesan untukmu Ndra. Tolong jaga Reina dan Sasa. Jangan pernah kamu sakiti mereka. Reina adalah sahabat terbaikku. Aku tidak akan pernah bisa melihatnya menangis.” Kata Sheira meminta pada Andra.

   

“Pasti Shei, aku akan menjaga mereka dengan segenap hatiku dan seluruh jiwa ragaku.” Jawab Andra berjanji pada Sheira.

   

“Satu lagi Ndra jangan pernah sakiti hati Reina. Hati wanita itu ibarat pasir. Semakin erat kau menggenggamnya justru akan semakin banyak pasir yang terjatuh. Tetapi jika kau menggenggamnya dengan kelembutan maka pasi-pasir itu akan bertahan lama dalam genggamanmu. Aku harap kalian akan selalu bahagia.” Lanjut Sheira memberikan nasehat.

   

“Aku pasti akan selalu mengingat pesanmu itu Shei.” Jawab Andra tersenyum.

   

“Jangan lupakan kami ya Shei. Jangan lupa hubungi kami sesampainya disana.” Sahut Reina yang merasa berat melepaskan Sheira.

     

“Iya Rein pasti.” Jawab Sheira singkat.

     

“Ayo Kak mama sudah menunggu kita.” Ajak Mecca kemudian.

     

“Tante jangan lupain Sasa ya.” Sahut Sasa sebelum Sheira pergi.

   

“Iya sayang, tante pasti akan selalu mengingat Sasa.” Jawab Sheira memeluk tubuh kecil Sasa.

   

“Selamat tinggal semuanya.” Kata Sheira kemudian. Lalu Reina kembali memeluk Sheira dengan sangat erat seolah tak ingin Sheira pergi. Kemudian Sheira melepaskan pelukan Reina dan menenangkan Reina. Lalu Sheira dan Mecca pun segera menuju pesawat yang akan mereka naiki.

Kepergian Sheira kali ini berbeda dengan kepergian sebelumnya. Jika sebelumnya Sheira pergi untuk melupakan masa lalunya. Kali ini Sheira pergi untuk mengenang semua masa lalunya dan berusaha menapaki masa depannya. Sheira tak ingin melupakan semua masa lalunya. Sheira ingin masa lalu itu menjadi sebuah pembelajaran dan pengalaman baginya.

Kali ini Sheira pergi diiringi senyuman orang-orang yang dia sayangi. Sahabat yang selama ini ada bersamanya melepas kepergiaannya dengan senyuman. Seolah tak ada lagi beban yang dirasakan oleh Sheira. Dia akan berusaha menjalani masa depan yang akan dia pilih dengan senyuman. Tantangan apapun yang akan dihadapinya nanti tak akan membuatnya menyerah. Semua masalah yang pernah dia hadapi akan menjadi kekuatan terbesarnya untuk melanjutkan hidupnya.

******

Persahabatan adalah sebuah kekuatan yang sangat dasyat. Mungkin ini hanyalah sebuah kata sederhana. Tetapi dengan kata sederhana ini dapat menghancurkan segala masalah yang ada. Apabila kita sangat mempercayai kekuatan dari persahabatan. Maka sebesar apapun masalah dan badai yang akan menerpa, maka persahabatanlah yang akan membantu menyelesaikan segala perbedaan tersebut. Hargailah dan sayangilah kata sederhana ini agar bisa selalu hidup tenang dan damai. Sheira_

.

.

.

Sedikit melow ya....

Biar Author gak keterusan melow jangan lupa beri Like, Vote dan komen untuk Thor.

Biar lebih semangat lagi.

Terpopuler

Comments

Fahrizal

Fahrizal

semngat thor..

2021-01-10

1

Hbb

Hbb

hadiir😣

2020-05-14

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Pertemuan Kembali
2 Episode 2 Kenangan SMA
3 Episode 3 Undangan Reina
4 Episode 4 Pesta Ulang Tahun
5 Episode 5 Menemani Sasa
6 Episode 6 Terungkap
7 Episode 7 Kemarahan Reina
8 Episode 8 Awal Permasalahan
9 Episode 9 Terpukul
10 Episode 10 Nasehat Mama
11 Episode 11 Bersiap Pergi
12 Episode 12 Arti Persahabatan
13 Episode 13 Welcome Pekanbaru
14 Episode 14 Bertemu Sang CEO
15 Episode 15 Siapa Bryant??
16 Episode 16 Penguntit Kecil
17 Episode 17 Teman Lama
18 Episode 18 Sepak Terjang Zia
19 Episode 19 Membuka Hati
20 Episode 20 Kegelisahan Zia
21 PENGUMUMAN
22 Episode 21 Senyum Bahagia Zia
23 Episode 22 Bertemu Masa Lalu
24 Episode 23 Curhat
25 Episode 24 Senyuman Sheira
26 Episode 25 Mengetahui Kebenarannya
27 Episode 26 Perasaan Angga
28 Episode 27 Isu
29 Episode 28 Gombalan Bryant
30 Episode 29 Pembelajaran
31 Episode 30 Memanfaatkan Kesempatan
32 Episode 31 Jawaban Zia
33 Episode 32 Bertemu Papa dan Dokter Hafis
34 Episode 33 Rencana Mecca
35 Episode 34 Kenapa Jadi Ragu??
36 Episode 35 Terpesona
37 Episode 36 Tak Terduga
38 Episode 37 Penyakit Reina
39 Episode 38 Kita Berteman
40 Episode 39 Bergemuruh
41 Episode 40 Ungkapan Hati Mama
42 Episode 41 Pertemuan Papa dan Mama
43 Episode 42 Permintaan Maaf
44 Episode 43 Kecurigaan Mecca
45 Episode 44 Pertemuan Angga dan Orang tua Zia
46 Episode 45 Tamu Spesial
47 Episode 46 Kemarahan Mecca
48 Episode 47 Ungkapan Hati Sheira
49 Episode 48 Menyambut Papa
50 Episode 49 Ketahuan
51 Episode 50 Mencoba Menerima
52 Episode 51 Menghapus Kenangan
53 Episode 52 Pertunangan Zia
54 Episode 53 Tentang Rasa
55 Episode 54 Liburan Akhir Pekan
56 Episode 55 Pesta BBQ
57 Episode 56 Sangat Manis
58 Episode 57 Pernikahan Zia
59 Episode 58 Penyakit Reina
60 Episode 59 Observasi Reina
61 Episode 60 Status Mecca
62 Episode 61 Kejutan dari Bryant
63 Episode 62 Restu tak Terduga
64 Episode 63 Firasat
65 Episode 64 Kabar Reina
66 Episode 65 Berkumpul
67 Episode 66 Belum Membuka Mata
68 Episode 67 Surat Dari Reina
69 Episode 68 Kepulangan Zia dan Kekecewaan Sheira
70 Episode 69 Meminta Keluarga Pulang
71 Episode 70 Pesan dari Sasa
72 Episode 71 Kau Selalu Ada Saat Dibutuhkan
73 Episode 72 Keluarga yang Sempurna
74 Episode 73 Surat Persetujuan Donor
75 Episode 74 Romansa Pengantin Baru
76 Episode 75 Terungkapnya Rahasia
77 Episode 76 Kejujuran Hafis
78 Episode 77 Kegalauan Sheira dan Hafis
79 Episode 78 Kepergian Papa
80 Episode 79 Operasi
81 Episode 80 Harapan dan Kabahagiaan Mulai Nampak
82 Episode 81 Hari Penuh Bahagia
83 Episode 82 Hati yang Berbunga
84 Episode 83 Kerinduan Penuh Syukur
85 Episode 84 Syarat Setelah Restu Turun
86 Episode 85 Keluarga Galih
87 Episode 86 Kepulangan Reina
88 Episode 87 Provokasi Berbuah Bahagia
89 Episode 88 Ku Serahkan Hidup dan Kebahagiaanku Padamu
90 Episode 89 Lamaran The Sister's
91 Episode 90 Persiapan
92 91. Pernikahan Dua Putri
93 Episode 92 Kejutan Dimalam Pernikahan
94 Episode 93 Kembali untuk Babak Baru
95 Episode 94 Menemukan Kunci Brankas
96 Episode 95 Romansa Pengantin Baru
97 Episode 96 Membujuk Ala Bryant
98 Episode 97 Memasukan Mata-Mata
99 Episode 98 Sang Ahli IT
100 Episode 99. Berhasil Masuk
101 Episode 100. Kekuatan Sudah Berkumpul
102 Episode 101 Dukungan Baru
103 Episode 102 Permainan Telah Berakhir
104 Episode 103 Akhir yang Bahagia
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Episode 1 Pertemuan Kembali
2
Episode 2 Kenangan SMA
3
Episode 3 Undangan Reina
4
Episode 4 Pesta Ulang Tahun
5
Episode 5 Menemani Sasa
6
Episode 6 Terungkap
7
Episode 7 Kemarahan Reina
8
Episode 8 Awal Permasalahan
9
Episode 9 Terpukul
10
Episode 10 Nasehat Mama
11
Episode 11 Bersiap Pergi
12
Episode 12 Arti Persahabatan
13
Episode 13 Welcome Pekanbaru
14
Episode 14 Bertemu Sang CEO
15
Episode 15 Siapa Bryant??
16
Episode 16 Penguntit Kecil
17
Episode 17 Teman Lama
18
Episode 18 Sepak Terjang Zia
19
Episode 19 Membuka Hati
20
Episode 20 Kegelisahan Zia
21
PENGUMUMAN
22
Episode 21 Senyum Bahagia Zia
23
Episode 22 Bertemu Masa Lalu
24
Episode 23 Curhat
25
Episode 24 Senyuman Sheira
26
Episode 25 Mengetahui Kebenarannya
27
Episode 26 Perasaan Angga
28
Episode 27 Isu
29
Episode 28 Gombalan Bryant
30
Episode 29 Pembelajaran
31
Episode 30 Memanfaatkan Kesempatan
32
Episode 31 Jawaban Zia
33
Episode 32 Bertemu Papa dan Dokter Hafis
34
Episode 33 Rencana Mecca
35
Episode 34 Kenapa Jadi Ragu??
36
Episode 35 Terpesona
37
Episode 36 Tak Terduga
38
Episode 37 Penyakit Reina
39
Episode 38 Kita Berteman
40
Episode 39 Bergemuruh
41
Episode 40 Ungkapan Hati Mama
42
Episode 41 Pertemuan Papa dan Mama
43
Episode 42 Permintaan Maaf
44
Episode 43 Kecurigaan Mecca
45
Episode 44 Pertemuan Angga dan Orang tua Zia
46
Episode 45 Tamu Spesial
47
Episode 46 Kemarahan Mecca
48
Episode 47 Ungkapan Hati Sheira
49
Episode 48 Menyambut Papa
50
Episode 49 Ketahuan
51
Episode 50 Mencoba Menerima
52
Episode 51 Menghapus Kenangan
53
Episode 52 Pertunangan Zia
54
Episode 53 Tentang Rasa
55
Episode 54 Liburan Akhir Pekan
56
Episode 55 Pesta BBQ
57
Episode 56 Sangat Manis
58
Episode 57 Pernikahan Zia
59
Episode 58 Penyakit Reina
60
Episode 59 Observasi Reina
61
Episode 60 Status Mecca
62
Episode 61 Kejutan dari Bryant
63
Episode 62 Restu tak Terduga
64
Episode 63 Firasat
65
Episode 64 Kabar Reina
66
Episode 65 Berkumpul
67
Episode 66 Belum Membuka Mata
68
Episode 67 Surat Dari Reina
69
Episode 68 Kepulangan Zia dan Kekecewaan Sheira
70
Episode 69 Meminta Keluarga Pulang
71
Episode 70 Pesan dari Sasa
72
Episode 71 Kau Selalu Ada Saat Dibutuhkan
73
Episode 72 Keluarga yang Sempurna
74
Episode 73 Surat Persetujuan Donor
75
Episode 74 Romansa Pengantin Baru
76
Episode 75 Terungkapnya Rahasia
77
Episode 76 Kejujuran Hafis
78
Episode 77 Kegalauan Sheira dan Hafis
79
Episode 78 Kepergian Papa
80
Episode 79 Operasi
81
Episode 80 Harapan dan Kabahagiaan Mulai Nampak
82
Episode 81 Hari Penuh Bahagia
83
Episode 82 Hati yang Berbunga
84
Episode 83 Kerinduan Penuh Syukur
85
Episode 84 Syarat Setelah Restu Turun
86
Episode 85 Keluarga Galih
87
Episode 86 Kepulangan Reina
88
Episode 87 Provokasi Berbuah Bahagia
89
Episode 88 Ku Serahkan Hidup dan Kebahagiaanku Padamu
90
Episode 89 Lamaran The Sister's
91
Episode 90 Persiapan
92
91. Pernikahan Dua Putri
93
Episode 92 Kejutan Dimalam Pernikahan
94
Episode 93 Kembali untuk Babak Baru
95
Episode 94 Menemukan Kunci Brankas
96
Episode 95 Romansa Pengantin Baru
97
Episode 96 Membujuk Ala Bryant
98
Episode 97 Memasukan Mata-Mata
99
Episode 98 Sang Ahli IT
100
Episode 99. Berhasil Masuk
101
Episode 100. Kekuatan Sudah Berkumpul
102
Episode 101 Dukungan Baru
103
Episode 102 Permainan Telah Berakhir
104
Episode 103 Akhir yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!