Episode 10 Nasehat Mama

Sore harinya, mama Andra mengantarkan Sasa pulang. Saat memasuki rumah, mama melihat Reina sedang duduk termenung di meja makan. Terlihat juga tetesan air mata yang mengalir membasahi pipinya. Kemudian mama meminta Sasa melatakkan barangnya di dalam kamar. Lalu mama pun mendekati Reina.

   

“Rein.. kenapa kamu melamun sendirian?” tanya mama Andra mengagetkan Reina.

   

“Eh... mama. Enggak papa kok Ma, Reina gak lagi ngelamun kok.” Jawab Reina sembari mengusap air matanya dengan cepat berharap mama Andra tidak melihatnya.

   

“Kamu jangan bohong sama mama. Mama tau bagaimana perasaanmu saat ini. Maafin mama ya, bagaimana pun juga semua ini terjadi karena perkataan mama waktu itu. Tapi sungguh mama tidak pernah ingin membedakan kamu dan Sheira.” Kata mama merasa sangat bersalah.

   

“Tidak Ma, ini bukan salah mama. Ini terjadi karena ketidak tahuan Reina. Reina yang tidak pernah tanggap pada perasaan Sheira.” Jawab Reina mencoba sedikit tersenyum.

   

“Mama mengerti sekarang kamu sedang ada pada posisi yang membingungkan. Disatu sisi ada Sheira sahabatmu dan disisi lain ada keluargamu.” Lanjut mama mencoba membuat Reina mengungkapkan perasaannya saat ini.

   

“Reina bingung Ma. Reina harus bagaimana sekarang. Apakah hubungan Reina dan Sheira akan bisa kembali seperti dulu atau semua akan tetap seperti ini. Apakah Reina harus meninggalkan Andra agar Reina bisa mengembalikan semua kebahagiaan Sheira.” Kata Reina kembali meneteskan air mata.

   

“Tidak sayang perpisahan bukanlah jalan keluarnya. Belum tentu juga jika Sheira dan Andra kembali bersama semuanya akan baik-baik saja. Pasti ada jalan lain tanpa harus mengorbankan hubungan kalian nak percaya pada mama.” Kata mama menasehati Reina.

   

“Tapi kenapa Ma? Saat itu Sheira juga melakukan hal yang sama kan? Dia memberikan orang yang sangat berharga baginya kepadaku. Lalu kenapa sekarang aku tidak bisa melakukan hal yang sama Ma?” tanya Reina tak mengerti dengan maksud mama.

 

“Keadaan kamu dan Sheira yang berbeda nak. Dulu Sheira memilih jalan itu karena mereka belum memiliki sebuah ikatan yang kuat. Tapi saat ini kamu dan Andra memiliki satu ikatan yang amat kuat. Kalian sudah menikah nak, dan Sasa dialah ikatan terkuat dalam hubungan kalian. Apa kamu tidak memikirkan tentang Sasa? Apa kamu tidak memikirkan tentang masa depan Sasa?” tanya mama pada Reina dan Reina hanya terdiam.

 

“Jalan satu-satunya adalah memaafkan Rein. Kau harus memaafkan Sheira dan Andra. Kamu juga harus memaafkan dirimu sendiri. Jangan pernah berfikir semua ini adalah kesalahanmu. Cobalah untuk memahami posisi Sheira saat itu, dan cobalah mengerti keadaannya saat ini. Mama hanya bisa berharap kalian bertiga bisa kembali rukun dan akur seperti sebelumnya.” Kata mama kembali menasehati Reina sembari mengusap punggung Reina dengan lembut.

Belum selesai mereka ngobrol, Andra datang menghampiri mereka.

     

“Mama kenapa repot-repot mengantar Sasa sendiri? Nanti biar Andra saja yang jemput Sasa Ma.” Kata Andra merasa tidak enak pada mamanya.

   

“Enggak papa Ndra. Lagian mama juga kangen sama menantu kesayangan mama. Bolehkan mama menemui menantu mama ini.” Jawab mama mencoba membuat Reina tersenyum.

     

“Kapanpun mama ingin mama bisa bertemu dengan menantu kesayangan mama. Iya kan sayang?” tanya Andra pada Reina.

     

“Iya.” Jawab Reina sembari tersenyum kecil.

   

“Mumpung mama disini gimana kalau kita cari makan diluar? Ya sambil cari udara segar.” Kata Andra menawarkan.

     

“Kalian aja ya aku lagi males keluar.” Sahut Reina menolak.

     

“Ayo lah nak. Gak ada salahnya kan keluar rumah sebentar sembari menenangkan fikiran. Ayo.” Bujuk mama Andra.

   

“Baiklah Ma. Reina siap-siap dulu ya.” Kata Reina kemudian beranjak dari duduknya.

     

“Terimakasih ya Ma. Berkat mama sekarang Reina bisa tersenyum lagi. Walaupun belum bisa kembali seperti sebelumnya.” Kata Andra setelah Reina pergi.

     

“Ini sudah menjadi tugas orang tua Andra untuk menyelesaikan masalah yang ada di antara anak-anaknya.” Jawab mama tersenyum.

     

“Ya udah Ma Andra panggil Sasa dulu ya. Tunggu sebentar ya Ma.” Lanjut Andra menuju kamar Sasa. Kemudian setelah semua siap, mereka bergegas pergi. Mereka mencari restoran yang mereka inginkan.

Hari ini kembali terlihat sesungging senyuman dari bibir Reina. Andra sangat senang dengan semua yang terjadi hari ini. Andra berharap semoga hari ini menjadi awal yang baru bagi mereka untuk menuju kebahagiaan.

Sedangkan ditempat lain, Sheira sedang berusaha keras memutar otaknya untuk mencari jalan keluar dari semua masalah ini. Segala kemungkinan sudah difikirkannya. Tetapi dia belum juga menemukan jalan keluar yang terbaik. Hingga pada akhirnya Sheira kembali mengingat jalan yang pernah dipilihnya dahulu.

Ya... mungkin dengan kembali pergi menjauhi Andra dan Reina semuanya akan baik-baik saja. Sheira berfikir dengan perginya dia dari kehidupan Andra dan Reina akan membuat keadaan semakin mambaik. Dia berfikir jika Reina selalu melihat bayanganya di sekelilingnya, pasti Reina akan teringat dengan masalah ini.

   

“Ma sepertinya Sheira sudah memutuskan untuk segera berangkat ke Pekanbaru minggu ini juga.” Kata Sheira tiba-tiba saat dimeja makan.

   

“Kenapa kamu mengambil keputusan sangat mendadak nak? Apakah pekerjaanmu disini sudah selesai?” tanya mama yang heran melihat perubahan sikat Sheira beberapa hari belakangan.

   

“Ini tidak mendadak Ma. Sheira rasa pekerjaan Sheira disini sudah selesai. Jadi Sheira harus segera kembali bekerja di sana dan harus segera memberikan laporan pada paman.” Jawab Sheira mencoba menutupi masalahnya.

   

“Ya sudah kalau itu memang sudah menjadi keputusanmu mama hanya bisa mendukung. Besok biar mama mulai mengurus berkas perpindahan kita.” Sahut mama menyetujui ide Sheira.

Memang sebelumnya Sheira mengatakan pada mama dan adiknya untuk mengajak serta mereka pindah ke Pekanbaru. Sheira tidak ingin lagi berjauhan dengan mama dan adiknya.

   

“Tapi mama gak terpaksa kan ikut pindah bersama Sheira?” tanya Sheira mencoba meyakinkan dirinya.

   

“Tentu saja tidak sayang. Justru mama merasa senang bisa selalu bersama kamu dan adikkmu.” Jawab mama meyakinkan Sheira.

     

“O iya kak nanti kalau Mecca udah mulai kerja kakak bantuin Mecca ya. Kakak ajarin Mecca supaya Mecca cepat mengerti.” Lanjut Mecca adik Sheira meminta.

     

“Iya adikku sayang, tanpa kamu minta pun kakak pasti akan bantuin kamu.” Jawab Sheira tersenyum.

     

“Udah ayo kita lanjutin makannya.” Sahut mama. Kemudian mereka malanjutkan makan malam mereka. Sheira mulai merasa sedikit lega dengan persetujuan dari mama dan adiknya. Tapi Sheira juga merasa ragu akankah pilihannya kali ini adalah yang terbaik untuknya, Reina, dan Andra. Sheira masih saja terfikirkan oleh semua itu.

Dua hari berselang, Mecca yang melihat perilaku kakaknya mulai curiga. Sheira yang selama ini dikenalnya periang, akhir-akhir ini justru lebih sering melamun. Sheira lebih sering terlihat diam menyendiri. Mecca yang penasaran pun mencoba mencari tau apa yang sedang terjadi pada kakaknya.

   

“Kak, kakak baik-baik saja kan?” tanya Mecca penasaran.

   

“Kamu kenapa tanya seperti itu? Kakak baik-baik saja kok.” Jawab Sheira masih berusaha menutupi kegelisahannya.

     

“Kakak bohong ya sama Mecca. Biasanya kakak selalu ceria tapi kenapa belakangan ini kakak lebih sering melamun. Apa kakak sedang ada masalah? Kalau kakak butuh temen cerita Mecca siap kok. Selain jadi adik yang baik Mecca juga bisa jadi pendengar yang baik juga.” Kata Mecca mencoba membuat kakaknya mengungkapkan perasaannya.

   

“Sebenarnya kakak sangat bingung dek. Kenapa disaat kakak ingin memulai kehidupan kakak tanpa bayangan masa lalu. Justru masa lalu itu yang menghancurkan semuanya.” Kata Sheira mulai bercerita.

   

“Apa ini ada hubungannya dengan kak Andra dan kak Reina?” tanya Mecca lagi semakin penasaran.

   

“Iya. Beberapa hari yang lalu tanpa sengaja kakak bertemu dengan mereka. Awalnya kami biasa saja berteman seperti biasa. Tetapi pada suatu hari tanpa sengaja Reina mengetahui tentang masa lalu kakak dan Andra yang kami sembunyikan selama ini. Sejak saat itu Reina marah besar pada kakak. Bahkan dia tidak mau berbicara pada kakak. Kakak merasa sangat bersalah dek. Mungkin saat ini Andra dan Reina sedang saling menjauh dan ini semua karena kakak. Reina pasti juga sangat marah pada Andra.” Lanjut Sheira membagi keluh kesahnya pada Mecca.

   

“Kak, kakak jangan menyalahkan diri sendiri terus dong. Seharusnya dengan kejadian ini kakak menjadi orang yang lebih kuat lagi. Kakak harus menjelaskan semuanya pada kak Reina. Jangan malah menghindar Kak. Menghindar bukanlan jalan keluarnya. Sekarang Mecca mengerti kenapa kakak mengajak pergi, untuk menghindar dari masalah ini kan kak?” tanya Mecca mencoba membuat Sheira berfikir ulang dengan keputusannya.

   

“Kakak tidak punya pilihan lain dek. Kakak fikir dengan cara ini akan bisa memperbaiki semua keadaannya.” Jawab Sheira mulai menyerah.

   

“Baiklah kalau itu sudah menjadi keputusan kakak. Mecca hanya bisa berpesan jangan terus lari dari masalah Kak. Semakin kakak lari maka kakak tidak akan bisa menjalani kehidupan kakak dengan tenang. Kakak harus menyelesaikan masalah kakak agar bisa hidup dengan tenang kedepannya.” Sahut Mecca yang kemudian menepuk halus punggung kakaknya dan berlalu meninggalkan Sheira sendiri.

Mendengar perkataan Mecca,  Sheira menjadi sadar. Bahwa selama ini Sheira selalu menjauh dari masalah bukan menyelesaikan masalah. Kini Sheira mengerti masalah ada untuk diselesaikan bukan untuk dihindari.

.

.

.

Maaf ya jika Up nya sedikit slow

Tetap semangat ya beri like, Vote, dan komen untuk Author.

Episodes
1 Episode 1 Pertemuan Kembali
2 Episode 2 Kenangan SMA
3 Episode 3 Undangan Reina
4 Episode 4 Pesta Ulang Tahun
5 Episode 5 Menemani Sasa
6 Episode 6 Terungkap
7 Episode 7 Kemarahan Reina
8 Episode 8 Awal Permasalahan
9 Episode 9 Terpukul
10 Episode 10 Nasehat Mama
11 Episode 11 Bersiap Pergi
12 Episode 12 Arti Persahabatan
13 Episode 13 Welcome Pekanbaru
14 Episode 14 Bertemu Sang CEO
15 Episode 15 Siapa Bryant??
16 Episode 16 Penguntit Kecil
17 Episode 17 Teman Lama
18 Episode 18 Sepak Terjang Zia
19 Episode 19 Membuka Hati
20 Episode 20 Kegelisahan Zia
21 PENGUMUMAN
22 Episode 21 Senyum Bahagia Zia
23 Episode 22 Bertemu Masa Lalu
24 Episode 23 Curhat
25 Episode 24 Senyuman Sheira
26 Episode 25 Mengetahui Kebenarannya
27 Episode 26 Perasaan Angga
28 Episode 27 Isu
29 Episode 28 Gombalan Bryant
30 Episode 29 Pembelajaran
31 Episode 30 Memanfaatkan Kesempatan
32 Episode 31 Jawaban Zia
33 Episode 32 Bertemu Papa dan Dokter Hafis
34 Episode 33 Rencana Mecca
35 Episode 34 Kenapa Jadi Ragu??
36 Episode 35 Terpesona
37 Episode 36 Tak Terduga
38 Episode 37 Penyakit Reina
39 Episode 38 Kita Berteman
40 Episode 39 Bergemuruh
41 Episode 40 Ungkapan Hati Mama
42 Episode 41 Pertemuan Papa dan Mama
43 Episode 42 Permintaan Maaf
44 Episode 43 Kecurigaan Mecca
45 Episode 44 Pertemuan Angga dan Orang tua Zia
46 Episode 45 Tamu Spesial
47 Episode 46 Kemarahan Mecca
48 Episode 47 Ungkapan Hati Sheira
49 Episode 48 Menyambut Papa
50 Episode 49 Ketahuan
51 Episode 50 Mencoba Menerima
52 Episode 51 Menghapus Kenangan
53 Episode 52 Pertunangan Zia
54 Episode 53 Tentang Rasa
55 Episode 54 Liburan Akhir Pekan
56 Episode 55 Pesta BBQ
57 Episode 56 Sangat Manis
58 Episode 57 Pernikahan Zia
59 Episode 58 Penyakit Reina
60 Episode 59 Observasi Reina
61 Episode 60 Status Mecca
62 Episode 61 Kejutan dari Bryant
63 Episode 62 Restu tak Terduga
64 Episode 63 Firasat
65 Episode 64 Kabar Reina
66 Episode 65 Berkumpul
67 Episode 66 Belum Membuka Mata
68 Episode 67 Surat Dari Reina
69 Episode 68 Kepulangan Zia dan Kekecewaan Sheira
70 Episode 69 Meminta Keluarga Pulang
71 Episode 70 Pesan dari Sasa
72 Episode 71 Kau Selalu Ada Saat Dibutuhkan
73 Episode 72 Keluarga yang Sempurna
74 Episode 73 Surat Persetujuan Donor
75 Episode 74 Romansa Pengantin Baru
76 Episode 75 Terungkapnya Rahasia
77 Episode 76 Kejujuran Hafis
78 Episode 77 Kegalauan Sheira dan Hafis
79 Episode 78 Kepergian Papa
80 Episode 79 Operasi
81 Episode 80 Harapan dan Kabahagiaan Mulai Nampak
82 Episode 81 Hari Penuh Bahagia
83 Episode 82 Hati yang Berbunga
84 Episode 83 Kerinduan Penuh Syukur
85 Episode 84 Syarat Setelah Restu Turun
86 Episode 85 Keluarga Galih
87 Episode 86 Kepulangan Reina
88 Episode 87 Provokasi Berbuah Bahagia
89 Episode 88 Ku Serahkan Hidup dan Kebahagiaanku Padamu
90 Episode 89 Lamaran The Sister's
91 Episode 90 Persiapan
92 91. Pernikahan Dua Putri
93 Episode 92 Kejutan Dimalam Pernikahan
94 Episode 93 Kembali untuk Babak Baru
95 Episode 94 Menemukan Kunci Brankas
96 Episode 95 Romansa Pengantin Baru
97 Episode 96 Membujuk Ala Bryant
98 Episode 97 Memasukan Mata-Mata
99 Episode 98 Sang Ahli IT
100 Episode 99. Berhasil Masuk
101 Episode 100. Kekuatan Sudah Berkumpul
102 Episode 101 Dukungan Baru
103 Episode 102 Permainan Telah Berakhir
104 Episode 103 Akhir yang Bahagia
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Episode 1 Pertemuan Kembali
2
Episode 2 Kenangan SMA
3
Episode 3 Undangan Reina
4
Episode 4 Pesta Ulang Tahun
5
Episode 5 Menemani Sasa
6
Episode 6 Terungkap
7
Episode 7 Kemarahan Reina
8
Episode 8 Awal Permasalahan
9
Episode 9 Terpukul
10
Episode 10 Nasehat Mama
11
Episode 11 Bersiap Pergi
12
Episode 12 Arti Persahabatan
13
Episode 13 Welcome Pekanbaru
14
Episode 14 Bertemu Sang CEO
15
Episode 15 Siapa Bryant??
16
Episode 16 Penguntit Kecil
17
Episode 17 Teman Lama
18
Episode 18 Sepak Terjang Zia
19
Episode 19 Membuka Hati
20
Episode 20 Kegelisahan Zia
21
PENGUMUMAN
22
Episode 21 Senyum Bahagia Zia
23
Episode 22 Bertemu Masa Lalu
24
Episode 23 Curhat
25
Episode 24 Senyuman Sheira
26
Episode 25 Mengetahui Kebenarannya
27
Episode 26 Perasaan Angga
28
Episode 27 Isu
29
Episode 28 Gombalan Bryant
30
Episode 29 Pembelajaran
31
Episode 30 Memanfaatkan Kesempatan
32
Episode 31 Jawaban Zia
33
Episode 32 Bertemu Papa dan Dokter Hafis
34
Episode 33 Rencana Mecca
35
Episode 34 Kenapa Jadi Ragu??
36
Episode 35 Terpesona
37
Episode 36 Tak Terduga
38
Episode 37 Penyakit Reina
39
Episode 38 Kita Berteman
40
Episode 39 Bergemuruh
41
Episode 40 Ungkapan Hati Mama
42
Episode 41 Pertemuan Papa dan Mama
43
Episode 42 Permintaan Maaf
44
Episode 43 Kecurigaan Mecca
45
Episode 44 Pertemuan Angga dan Orang tua Zia
46
Episode 45 Tamu Spesial
47
Episode 46 Kemarahan Mecca
48
Episode 47 Ungkapan Hati Sheira
49
Episode 48 Menyambut Papa
50
Episode 49 Ketahuan
51
Episode 50 Mencoba Menerima
52
Episode 51 Menghapus Kenangan
53
Episode 52 Pertunangan Zia
54
Episode 53 Tentang Rasa
55
Episode 54 Liburan Akhir Pekan
56
Episode 55 Pesta BBQ
57
Episode 56 Sangat Manis
58
Episode 57 Pernikahan Zia
59
Episode 58 Penyakit Reina
60
Episode 59 Observasi Reina
61
Episode 60 Status Mecca
62
Episode 61 Kejutan dari Bryant
63
Episode 62 Restu tak Terduga
64
Episode 63 Firasat
65
Episode 64 Kabar Reina
66
Episode 65 Berkumpul
67
Episode 66 Belum Membuka Mata
68
Episode 67 Surat Dari Reina
69
Episode 68 Kepulangan Zia dan Kekecewaan Sheira
70
Episode 69 Meminta Keluarga Pulang
71
Episode 70 Pesan dari Sasa
72
Episode 71 Kau Selalu Ada Saat Dibutuhkan
73
Episode 72 Keluarga yang Sempurna
74
Episode 73 Surat Persetujuan Donor
75
Episode 74 Romansa Pengantin Baru
76
Episode 75 Terungkapnya Rahasia
77
Episode 76 Kejujuran Hafis
78
Episode 77 Kegalauan Sheira dan Hafis
79
Episode 78 Kepergian Papa
80
Episode 79 Operasi
81
Episode 80 Harapan dan Kabahagiaan Mulai Nampak
82
Episode 81 Hari Penuh Bahagia
83
Episode 82 Hati yang Berbunga
84
Episode 83 Kerinduan Penuh Syukur
85
Episode 84 Syarat Setelah Restu Turun
86
Episode 85 Keluarga Galih
87
Episode 86 Kepulangan Reina
88
Episode 87 Provokasi Berbuah Bahagia
89
Episode 88 Ku Serahkan Hidup dan Kebahagiaanku Padamu
90
Episode 89 Lamaran The Sister's
91
Episode 90 Persiapan
92
91. Pernikahan Dua Putri
93
Episode 92 Kejutan Dimalam Pernikahan
94
Episode 93 Kembali untuk Babak Baru
95
Episode 94 Menemukan Kunci Brankas
96
Episode 95 Romansa Pengantin Baru
97
Episode 96 Membujuk Ala Bryant
98
Episode 97 Memasukan Mata-Mata
99
Episode 98 Sang Ahli IT
100
Episode 99. Berhasil Masuk
101
Episode 100. Kekuatan Sudah Berkumpul
102
Episode 101 Dukungan Baru
103
Episode 102 Permainan Telah Berakhir
104
Episode 103 Akhir yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!