Hari ini Sheira sedang tidak ada pekerjaan. Dia memutuskan untuk berkeliling kota karena dia sangat merindukan kota itu. Dia berkeliling sembari mengingat beberapa kenangan yang ada disana. Namun saat Sheira melintasi sebuah Sekolah Dasar, ia tak sengaja melihat Sasa. Sheira melihat Sasa yang duduk sendiri di bangku depan sekolah. Tanpa berfikir panjang Sheira pun menghentikan mobilnya di depan Sasa dan menghampirinya.
“Halo Sasa, Assalamualaikum. Lagi ngapain kok sendirian aja?” tanya Sheira sesaat setelah turun dari mobilnya.
“Eh... tante Sheira, Waalaikum salam. Aku lagi nunggu jemputan tante.” Jawab Sasa yang terlihat senang dengan kedatangan Sheira.
“O... gitu, boleh tante temenin?” tanya Sheira lagi meminta izin.
“Boleh banget dong tante. Justru Sasa seneng kalau tante mau nemenin Sasa. Lagian Sasa juga udah bosen nunggu sendirian.” Jawab Sasa dengan wajah senang.
“Ya udah tante duduk sini ya (duduk di samping Sasa). Biasanya siapa yang jemput Sasa?” tanya Sheira lagi mencoba menghilangkan kebosanan Sasa.
“Kadang ayah kadang juga bunda. Tapi lebih sering bunda sih tante. Soalnyakan ayah kerja.” Jawab Sasa menatap Sheira.
“O gitu. Ini tante punya sesuatu buat Sasa, Sasa mau gak?” tanya Sheira mengalihkan perhatian Sasa dari jalanan.
“Apa tante?” tanya Sasa heran. Sementara Sheira merogohkan tangannya ke dalam tas berusaha menggapai sesuatu disana.
“Tara... ini dia, teman kecil untuk Sasa. Gimana suka enggak?” lanjut Sheira memberikan sebuah miniatur Doraemon pada Sasa.
“Wah.... suka banget tante makasih ya tante. Kok tante tau sih kalau Sasa suka banget sama Doraemon?” tanya Sasa tak menyangka bahwa Sheira akan memberinya tokoh kartun kesukaannya.
“Sama-sama Sasa. Oh Sasa suka sama Doraemon? Sama dong tante juga suka banget sama Doraemon. Tante masih punya banyak lo koleksi Doraemon di rumah. Kalau Sasa mau nanti tante bawain deh.” Kata Sheira menawarkan.
“Beneran tante? Sasa mau tante, mau banget.” sahut Sasa girang.
“He’em. Eh... memang kenapa sih Sasa suka sama Doraemon?” tanya Sheira mengelus rambut Sasa.
“Karena Doraemon itu setia kawan tante. Dia juga bisa keluarin apapun dari dalam kantong ajaibnya. Jadi kalau Sasa mau minta sesuatu tinggal bilang aja dan keluar deh dari kantong ajaib Doraemon. Kalau tante kenapa suka sama Doraemon?” lanjut Sasa balik bertanya.
“Tante suka Doraemon karena Doraemon itu selalu membawa kebahagiaan kemanapun dia pergi. Dia juga selalu membantu siapapun yang kesusahan terutama teman baiknya si Nobita. Jadi tante juga ingin seperti Doraemon yang selalu bisa membantu orang-orang yang tante sayangi dan selalu memberi kebahagiaan pada setiap orang yang ada di sisi tante.” Jawab Sheira mencoba menjelaskan dengan bahasa yang sederhana. Sasa hanya mengangguk berusaha memahami perkataan Sheira.
Tak lama kemudian terlihat sebuah taksi berhenti didepan gerbang sekolah Sasa. Sejenak Sheira memperhatikan taksi tersebut. Ternyata yang keluar dari taksi tersebut adalah Reina. Kemudian Reina pun menghampiri mereka.
“Tunggu sebentar ya Pak.” kata Reina kepada supir taksi tersebut. Supir itu hanya menganggukkan kepalanya.
“Duh maafin bunda ya sayang. Tadi mobilnya mogok jadi telat deh jemput Sasanya.” Kata Reina merasa bersalah.
“Gak papa kok bunda, lagian kan ada tante Sheira yang nemenin Sasa. O iya Sasa juga dikasih ini lo bun sama tante Sheira.” Jawab Sasa menunjukkan miniatur Doraemon pada Reina.
“Wah bagus banget sayang. Udah bilang makasih belum sama tante.” Lanjut Reina.
“Udah dong bun.” Jawab Sasa singkat.
“Duh pinternya anak bunda. O iya makasih ya Shei udah mau nemenin Sasa.” Kata Reina tersenyum pada Sheira.
“Iya Rein. Lagian tadi aku juga kebetulan lewat sini terus liat Sasa sendirian ya udah aku samperin aja.” Jawab Sheira ikut tersenyum.
“Untung aja kamu lewat sini Shei. Kalau enggak pasti Sasa udah ketakutan nungguin aku sendirian disini.” Lanjut Reina merasa bersyukur dengan kedatangan Sheira.
“Iya Rein. O iya kalau gitu sekalian aja aku anterin kalian pulang yuk. Dari pada naik taksi kan mending aku anter aja.” Kata Sheira menawarkan.
“Beneran gak papa nih, gak ganggu pekerjaan kamu kan?” tanya Reina takut merepotkan temannya itu.
“Apaan si Rein ya enggak lah. Lagian hari ini aku juga lagi libur kerja. Jadi ya nyantai aja.” Sahut Sheira menghilangkan keraguan Reina.
“Ya udah deh kalau gitu. Maaf Pak aku bareng temanku saja. Ini ongkosnya, maaf ya Pak.” Kata Reina kepada supir taksi tersebut. Kemudian taksi tersebut berlalu pergi.
“Ya udah yuk, yuk Sasa.” Kata Sheira mengajak Reina dan Sasa masuk kemobilnya. Kemudian mereka menuju ruman Reina.
Di dalam perjalanan Sasa tak henti-hentinya membicarakan soal koleksi Doraemonnya. Bahkan dia mengatakan bahwa dia ingin bertemu dengan Doraemon. Dia juga mengatakan ingin minta banyak hal pada Doraemon.
“Memang ada berapa banyak boneka Doraemon Sasa?” tanya Sheira menanggapi Sasa.
“Belum banyak si tante. Tapi Sasa mau beli lagi yang lebih banyak dan lebih bagus. Ya kan bunda.” Jawab Sasa melihat kearah bundanya.
“Iya sayang. Tapi Sasa harus janji Sasa harus rajin belajar oke.” Kata Reina memotivasi anaknya.
“Siap bunda Sasa janji akan rajin belajar.” Sahut Sasa.
“O iya sayang tante Sheira juga jago gambar lo.” Kata Reina memuji Sheira di depan Sasa.
“Beneran tante, tante jago gambar? Sama kayak ayah dong?” tanya Sasa penasaran.
“Gak jago-jago amat si Sa. Tapi ya bisalah.” Jawab Sheira merendah.
“Kalau gitu tante harus janji gambarin Doraemon buat Sasa ya.” Lanjut Sasa dengan semangat.
“Iya deh nanti kapan–kapan tante gambarin Doraemon buat Sasa.” Jawab Sheira menyenangkan Sasa.
“Asik.....” teriak Sasa senang. Reina dan Sheira pun ikut senang melihat Sasa yang begitu senang. Tak terasa akhirnya mereka telah sampai di rumah Reina.
“Mampir dulu yuk Shei.” Ajak Reina setelah turun dari mobil. Sedangkan Sasa langsung berlari kedalam rumah tanpa menunggu Reina.
“Sory ya Rein bukannya gak mau. Tapi aku udah ada janji sama mama untuk nganterin belanja.” Kata Sheira menolak.
“Ya udah deh kalau gitu. Makasih ya Shei, o iya salam buat tante dan Mecca. Pasti anak itu sekarang sudah tumbuh besar?” Lanjut Reina kemudian.
“Oke, iya Rein baru aja Mecca lulus kuliah. Tapi tetap saja dia masih jadi gadis yang manja.” Jawab Sheira yang masih duduk dibelakang kemudi.
“Rasanya aku sudah sangat lama tidak bertemu dengan anak nakal itu. Aku sangat merindukannya.” Lanjut Reina tersenyum.
“Kalau kamu rindu kamu bisa berkunjung ke rumah kami. Mecca pasti juga sangat senang bertemu denganmu. Kalau begitu aku langsung pamit ya Rein. Dah Reina... Assalamualaikum.” kata Sheira kemudian berpamitan.
“Iya Shei, Waalaikum salam, hati-hati ya, Dah….” Jawab Reina melambaikan tangannya. Sheira pun membalas lambaian tangan Reina. Lalu mobil Sheira pun meninggalkan rumah Reina.
.
.
.
Beri Like, Vote dan Komennye ya...
Terimakasih....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
DeThe D'Costa
kayanya nanti jangan2 sih Reina mati trus Andra sama Sheira balik lagi
mudah mudahan feelingQ sala ya thor
2021-04-17
1
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
semangat..
semangat..
like ya😘
2021-01-23
1
★Merepotkan~
salam kenal kak, aku newbie baru, kalo boleh tolong mampir di novelku [Hantu Sialan], biar kita bisa Saling mendukung😁😁🙏
🌸5 like sudah masuk🌸
ketik profilku saja😉👍
2020-12-21
1