Episode 9 Terpukul

Hari libur telah tiba, sesuai janji yang diberikan nenek dan kakeknya. Sasa akan bermalam dirumah mereka. Ini adalah salah satu kado ulang tahunnya. Sasa yang tidak sabar ingin pergi kerumah nenek dan kakeknya bergegas membereskan pakaian kedalam tas ranselnya. Tak lupa dia juga memasukkan beberapa makanan ringan kesukaannya.

   

“Ayah Sasa udah siap ayo kita berangkat.” Ajak Sasa menghampiri Andra yang sedang duduk santai di ruang tamu.

   

“Ayo.... tapi sebelumnya kita bilang ke bunda dulu ya.” Jawab Andra sembari menggandeng tangan putrinya menuju kamar.

   

“Bunda Sasa sama ayah berangkat dulu ya.” Kata Sasa berpamitan.

   

“Iya sayang. Baik-baik ya disana, jangan nakal, jangan susahin nenek dan kakek mengerti.” Jawab Reina menasehati anaknya.

   

“Mengerti bunda.” Sahut Sasa bersalaman.

   

“Kamu beneran gak mau ikut sayang?” tanya Andra.

   

“Enggak Mas. Aku lagi gak pengen keluar rumah.” Jawab Reina dengan nada dingin.

 

“Baiklah kalau gitu kita berangkat dulu. Assalamualaikum.” Lanjut Andra kemudian pergi. Andra menyadari masih ada raut kesedihan di wajah Reina. Dia tidak ingin mengubah mood Reina menjadi semakin buruk.

Sesampainya di rumah nenek, Sasa langsung berlari kedalam rumah sembari berteriak memanggil nenek dan kakeknya. Terlihat rona bahagia diwajah Sasa. Mama dan papa Andra pun ikut merasa senang dengan kedatangan cucunya itu.

 

“Nenek! Kakek!” teriak Sasa sembari memeluk nenek dan kakeknya secara bergantian.

     

“Apa kabar cucu kakek ini?” tanya papa Andra menggendong Sasa.

     

“Baik dong Kek.” Jawab Sasa singkat.

     

“Loh kalian berdua aja? Reina mana?” tanya mama Andra yang tak melihat keberadaan Reina bersama mereka.

     

“Bunda lagi kurang enak badan Nek. Makanya bunda gak bisa ikut.” Jawab Sasa mencoba menjelaskan.

   

“Yuk kita main didalam.” Lanjut papa Andra membawa Sasa kedalam rumah.

       

“Reina masih marah ya Ndra?” tanya mama Andra kemudian.

       

“Begitulah Ma. Andra juga bingung gimana caranya menjelaskan semuanya pada Reina. Dia tidak pernah mau mendengarkan apapun yang Andra katakan. Bahkan setiap Andra mencoba menjelaskan dia selalu pergi dan menghindar.” Jawab Andra dengan wajah sedih.

     

“Kamu yang sabar ya Ndra. Memang dalam hubungan berumah tangga itu akan banyak sekali masalah. Tapi kamu dan Reina harus menyikapinya dengan bijak.” Lanjut mama Andra sembari berjalan masuk.

 

“Iya Ma ini Andra juga lagi cari cara buat jelasin pada Reina.” Sahut Andra mengikuti langkah mamanya.

Tak terasa hari sudah senja. Andra yang tak tenang meninggalkan Reina sendirian dirumah segera berpamitan. Andra tak ingin

meninggalkan istrinya sendiri terlalu lama. Dia takut kalau semua itu akan membuat Reina merasa benar-benar sendiri.

   

“Sayang ayah pulang dulu ya. Besok sore ayah jemput Sasa.” Kata Andra berpamitan pada Sasa.

   

“Iya yah.” Jawab Sasa singkat sembari fokus pada mainannya.

   

“Ma, Pa Andra pamit dulu ya. Titip Sasa ya Ma, Pa.” Lanjut Andra berpamitan pada mama dan papanya.

   

“Iya nak, kamu juga hati-hati di jalan.” Sahut papa.

   

“Iya jangan ngelamun kalau nyetir. Sampaikan juga salam kami pada Reina. ” Lanjut mama.

     

“Iya Ma, Pa. Assalamualaikum.” Kata Andra kemudian sembari bersalaman dengan kedua orang tuanya. Tak lupa Sasa pun bersalaman dengan ayahnya.

Sesampainya dirumah, suasana terlihat begitu gelap. Tak ada satupun lampu yang menyala. Andra menjadi sangat khawatir. Dia takut terjadi apa-apa pada Reina. Dia bergegas memasuki rumah dan menghidupkan semua lampu. Betapa terkejutnya Andra ketika melihat semua barang berserakan dilantai. Lalu dengan cepat Andra mencari keberadaan Reina keseluruh isi rumah. Ternyata Reina sedang duduk menangis dipojokan kamarnya sembari memegang sebuah lukisan yang tidak lain adalah pemberian Sheira ketika mereka masih kuliah dulu dan sekarang lukisan itu sudah sobek.

   

“Sayang kamu kenapa?” tanya Andra mendekati Reina sembari mengusap lembut rambut istrinya. Reina hanya terdiam sembari menangis sesenggukan.

     

“Kenapa kamu jadi seperti ini? Kenapa kamu lampiaskan kemarahanmu pada barang-barang kesayanganmu. Bukankah ini lukisan yang sangat kamu sukai?” tanya Andra lagi mencoba mencari jawaban dari Reina. Namun Reina masih tetap diam.

   

“Aku mohon Rein jangan seperti ini. Melihatmu seperti ini membuatku semakin merasa terpuruk. Aku gak bisa liat kamu terus-terusan begini.” Kata Andra mengoncang tubuh istrinya berusaha menyadarkan istrinya atas segala perbuatannya hari ini.

 

“Kenapa kamu masih peduli padaku. Bukankah selama ini kau bersamaku hanya karena permintaan Sheira.” Kata Reina tiba-tiba membuat Andra terpaku.

     

“Semua itu tidak benar Rein. Awalnya aku pun tak mengerti tentang hubungan yang aku jalani bersamamu. Tapi semakin lama aku tersadar bahwa aku tak kan bisa hidup tanpamu. Aku mencintaimu Rein, aku sangat mencintaimu.” Sahut Andra mencoba meyakinkan Reina.

     

“Cinta...!!! apa ini namanya cinta! Kau dan Sheira melakukan persekongkolan untuk membohongiku. Apa ini cinta! Katakan padaku apa ini cinta!!?” lanjut Reina dengan teriakan penuh kemarahan.

     

“Bukan Rein, bukan begitu maksudku dan Sheira. Kami hanya tidak ingin membuatmu sakit hati itu saja. Sheira sangat menyayangimu sebagai sahabat. Dia bahkan rela melakukan apapun untuk membahagiakanmu. Walaupun dia sendiri pun tau keputusan itu akan sangat menyakiti hatinya. Tapi dia tak pernah memperdulikan semua itu, yang dia inginkan hanyalah melihat kamu dan aku bahagia. Hanya itu saja.” Kata Andra mencoba menjelaskan semuanya sembari memeluk istrinya untuk menenangkannya.

 

“Tapi kenapa semua ini harus terjadi padaku Ndra? Kenapa harus aku yang menjadi sebab kesedihan Sheira? Kanapa harus aku yang hadir diantara kalian? Kalau saja waktu itu aku tau lebih awal tentang kalian aku tidak akan pernah melakukan ini. Mungkin semuanya tak kan menjadi seperti ini. Aku ini sahabat yang buruk kan Ndra? Aku tega membuat sahabatku sendiri patah hati.” Sahut Reina merasa sangat bersalah dengan semua keadaan yang terjadi saat ini.

 

“Tidak Rein, ini bukan salah kamu, aku atau pun Sheira. Ini sudah menjadi jalan kita. Semua ini sudah menjadi suratan takdir. Kita tidak bisa menolak semua ini Rein. Percaya padaku kita pasti bisa menyelesaikan semua ini asalkan kita selalu bersama.” Kata Andra dengan lembut masih dengan pelukan hangatnya.

Mendengar semua itu Reina hanya bisa menangis dalam pelukan Andra. Reina mencoba memahami setiap kejadian yang terjadi. Dia mencoba untuk mengerti arti dari sebuah kejadian. Entah mengapa pelukan hangat Andra membuatnya lebih tenang.

Setelah Reina merasa tenang, Andra membantu Reina berbaring dia atas kasur. Andra meminta Reina untuk beristirahat sejenak agar bisa melupakan semua masalah yang terjadi. Agar kondisi Reina menjadi lebih baik dari sebelumnya. Sedangkan Andra segera membereskan semua barang yang berserakan.

Andra sungguh tak mengerti apa yang harus dia lakukan untuk membuat Reina kembali seperti semula. Dia mengerti mungkin semuanya tidak akan dapat kembali seperti sebelumnya. Tapi setidaknya hubungan antara dirinya, Reina dan Sheira membaik. Dia hanya berharap mereka bisa kembali saling bertegur sapa atau bahkan saling bertukar cerita seperti sebelumnya.

Kejadian ini sungguh menggoncang hati Reina. Reina merasa bahwa dirinya yang menjadi penyebabnya. Bahkan berkali-kali Reina mengatakan bahwa tidak seharusnya dia ada diantara Andra dan Sheira. Reina bahkan merasa tidak bisa menjadi sahabat yang baik untuk Sheira. Selama ini Sheira selalu mengalah padanya dan selalu memenuhi semua keinginannya. Tetapi Reina justru mengambil milik Sheira yang paling berharga tanpa dia sadari sedikitpun.

.

.

.

Jangan lupa Like, Vote, dan komen ya readers.... 😍😍😍

Terpopuler

Comments

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

hadir🙋

2021-02-14

1

Ftl03

Ftl03

Haloo Thor.. LITTLE RAINBOW ud Up ep 25 nieeeh.. jangan lupa mampir ya... 😆😆😆😆😆😆😆😆😆😆😆😆😆😆😆😆😆😆😆 semangat terus buat kakak Thor...

2020-12-23

1

Umi Nur Aziza

Umi Nur Aziza

Hay, Kak.

Udah ku boomlike dong.

kunjungi balik ceritaku ya.
judulnya :

- Ellecíon de Amor
- Kekasih Pilihan
- Ta'aruf.

terima kasih. semangat terus ya

2020-05-11

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Pertemuan Kembali
2 Episode 2 Kenangan SMA
3 Episode 3 Undangan Reina
4 Episode 4 Pesta Ulang Tahun
5 Episode 5 Menemani Sasa
6 Episode 6 Terungkap
7 Episode 7 Kemarahan Reina
8 Episode 8 Awal Permasalahan
9 Episode 9 Terpukul
10 Episode 10 Nasehat Mama
11 Episode 11 Bersiap Pergi
12 Episode 12 Arti Persahabatan
13 Episode 13 Welcome Pekanbaru
14 Episode 14 Bertemu Sang CEO
15 Episode 15 Siapa Bryant??
16 Episode 16 Penguntit Kecil
17 Episode 17 Teman Lama
18 Episode 18 Sepak Terjang Zia
19 Episode 19 Membuka Hati
20 Episode 20 Kegelisahan Zia
21 PENGUMUMAN
22 Episode 21 Senyum Bahagia Zia
23 Episode 22 Bertemu Masa Lalu
24 Episode 23 Curhat
25 Episode 24 Senyuman Sheira
26 Episode 25 Mengetahui Kebenarannya
27 Episode 26 Perasaan Angga
28 Episode 27 Isu
29 Episode 28 Gombalan Bryant
30 Episode 29 Pembelajaran
31 Episode 30 Memanfaatkan Kesempatan
32 Episode 31 Jawaban Zia
33 Episode 32 Bertemu Papa dan Dokter Hafis
34 Episode 33 Rencana Mecca
35 Episode 34 Kenapa Jadi Ragu??
36 Episode 35 Terpesona
37 Episode 36 Tak Terduga
38 Episode 37 Penyakit Reina
39 Episode 38 Kita Berteman
40 Episode 39 Bergemuruh
41 Episode 40 Ungkapan Hati Mama
42 Episode 41 Pertemuan Papa dan Mama
43 Episode 42 Permintaan Maaf
44 Episode 43 Kecurigaan Mecca
45 Episode 44 Pertemuan Angga dan Orang tua Zia
46 Episode 45 Tamu Spesial
47 Episode 46 Kemarahan Mecca
48 Episode 47 Ungkapan Hati Sheira
49 Episode 48 Menyambut Papa
50 Episode 49 Ketahuan
51 Episode 50 Mencoba Menerima
52 Episode 51 Menghapus Kenangan
53 Episode 52 Pertunangan Zia
54 Episode 53 Tentang Rasa
55 Episode 54 Liburan Akhir Pekan
56 Episode 55 Pesta BBQ
57 Episode 56 Sangat Manis
58 Episode 57 Pernikahan Zia
59 Episode 58 Penyakit Reina
60 Episode 59 Observasi Reina
61 Episode 60 Status Mecca
62 Episode 61 Kejutan dari Bryant
63 Episode 62 Restu tak Terduga
64 Episode 63 Firasat
65 Episode 64 Kabar Reina
66 Episode 65 Berkumpul
67 Episode 66 Belum Membuka Mata
68 Episode 67 Surat Dari Reina
69 Episode 68 Kepulangan Zia dan Kekecewaan Sheira
70 Episode 69 Meminta Keluarga Pulang
71 Episode 70 Pesan dari Sasa
72 Episode 71 Kau Selalu Ada Saat Dibutuhkan
73 Episode 72 Keluarga yang Sempurna
74 Episode 73 Surat Persetujuan Donor
75 Episode 74 Romansa Pengantin Baru
76 Episode 75 Terungkapnya Rahasia
77 Episode 76 Kejujuran Hafis
78 Episode 77 Kegalauan Sheira dan Hafis
79 Episode 78 Kepergian Papa
80 Episode 79 Operasi
81 Episode 80 Harapan dan Kabahagiaan Mulai Nampak
82 Episode 81 Hari Penuh Bahagia
83 Episode 82 Hati yang Berbunga
84 Episode 83 Kerinduan Penuh Syukur
85 Episode 84 Syarat Setelah Restu Turun
86 Episode 85 Keluarga Galih
87 Episode 86 Kepulangan Reina
88 Episode 87 Provokasi Berbuah Bahagia
89 Episode 88 Ku Serahkan Hidup dan Kebahagiaanku Padamu
90 Episode 89 Lamaran The Sister's
91 Episode 90 Persiapan
92 91. Pernikahan Dua Putri
93 Episode 92 Kejutan Dimalam Pernikahan
94 Episode 93 Kembali untuk Babak Baru
95 Episode 94 Menemukan Kunci Brankas
96 Episode 95 Romansa Pengantin Baru
97 Episode 96 Membujuk Ala Bryant
98 Episode 97 Memasukan Mata-Mata
99 Episode 98 Sang Ahli IT
100 Episode 99. Berhasil Masuk
101 Episode 100. Kekuatan Sudah Berkumpul
102 Episode 101 Dukungan Baru
103 Episode 102 Permainan Telah Berakhir
104 Episode 103 Akhir yang Bahagia
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Episode 1 Pertemuan Kembali
2
Episode 2 Kenangan SMA
3
Episode 3 Undangan Reina
4
Episode 4 Pesta Ulang Tahun
5
Episode 5 Menemani Sasa
6
Episode 6 Terungkap
7
Episode 7 Kemarahan Reina
8
Episode 8 Awal Permasalahan
9
Episode 9 Terpukul
10
Episode 10 Nasehat Mama
11
Episode 11 Bersiap Pergi
12
Episode 12 Arti Persahabatan
13
Episode 13 Welcome Pekanbaru
14
Episode 14 Bertemu Sang CEO
15
Episode 15 Siapa Bryant??
16
Episode 16 Penguntit Kecil
17
Episode 17 Teman Lama
18
Episode 18 Sepak Terjang Zia
19
Episode 19 Membuka Hati
20
Episode 20 Kegelisahan Zia
21
PENGUMUMAN
22
Episode 21 Senyum Bahagia Zia
23
Episode 22 Bertemu Masa Lalu
24
Episode 23 Curhat
25
Episode 24 Senyuman Sheira
26
Episode 25 Mengetahui Kebenarannya
27
Episode 26 Perasaan Angga
28
Episode 27 Isu
29
Episode 28 Gombalan Bryant
30
Episode 29 Pembelajaran
31
Episode 30 Memanfaatkan Kesempatan
32
Episode 31 Jawaban Zia
33
Episode 32 Bertemu Papa dan Dokter Hafis
34
Episode 33 Rencana Mecca
35
Episode 34 Kenapa Jadi Ragu??
36
Episode 35 Terpesona
37
Episode 36 Tak Terduga
38
Episode 37 Penyakit Reina
39
Episode 38 Kita Berteman
40
Episode 39 Bergemuruh
41
Episode 40 Ungkapan Hati Mama
42
Episode 41 Pertemuan Papa dan Mama
43
Episode 42 Permintaan Maaf
44
Episode 43 Kecurigaan Mecca
45
Episode 44 Pertemuan Angga dan Orang tua Zia
46
Episode 45 Tamu Spesial
47
Episode 46 Kemarahan Mecca
48
Episode 47 Ungkapan Hati Sheira
49
Episode 48 Menyambut Papa
50
Episode 49 Ketahuan
51
Episode 50 Mencoba Menerima
52
Episode 51 Menghapus Kenangan
53
Episode 52 Pertunangan Zia
54
Episode 53 Tentang Rasa
55
Episode 54 Liburan Akhir Pekan
56
Episode 55 Pesta BBQ
57
Episode 56 Sangat Manis
58
Episode 57 Pernikahan Zia
59
Episode 58 Penyakit Reina
60
Episode 59 Observasi Reina
61
Episode 60 Status Mecca
62
Episode 61 Kejutan dari Bryant
63
Episode 62 Restu tak Terduga
64
Episode 63 Firasat
65
Episode 64 Kabar Reina
66
Episode 65 Berkumpul
67
Episode 66 Belum Membuka Mata
68
Episode 67 Surat Dari Reina
69
Episode 68 Kepulangan Zia dan Kekecewaan Sheira
70
Episode 69 Meminta Keluarga Pulang
71
Episode 70 Pesan dari Sasa
72
Episode 71 Kau Selalu Ada Saat Dibutuhkan
73
Episode 72 Keluarga yang Sempurna
74
Episode 73 Surat Persetujuan Donor
75
Episode 74 Romansa Pengantin Baru
76
Episode 75 Terungkapnya Rahasia
77
Episode 76 Kejujuran Hafis
78
Episode 77 Kegalauan Sheira dan Hafis
79
Episode 78 Kepergian Papa
80
Episode 79 Operasi
81
Episode 80 Harapan dan Kabahagiaan Mulai Nampak
82
Episode 81 Hari Penuh Bahagia
83
Episode 82 Hati yang Berbunga
84
Episode 83 Kerinduan Penuh Syukur
85
Episode 84 Syarat Setelah Restu Turun
86
Episode 85 Keluarga Galih
87
Episode 86 Kepulangan Reina
88
Episode 87 Provokasi Berbuah Bahagia
89
Episode 88 Ku Serahkan Hidup dan Kebahagiaanku Padamu
90
Episode 89 Lamaran The Sister's
91
Episode 90 Persiapan
92
91. Pernikahan Dua Putri
93
Episode 92 Kejutan Dimalam Pernikahan
94
Episode 93 Kembali untuk Babak Baru
95
Episode 94 Menemukan Kunci Brankas
96
Episode 95 Romansa Pengantin Baru
97
Episode 96 Membujuk Ala Bryant
98
Episode 97 Memasukan Mata-Mata
99
Episode 98 Sang Ahli IT
100
Episode 99. Berhasil Masuk
101
Episode 100. Kekuatan Sudah Berkumpul
102
Episode 101 Dukungan Baru
103
Episode 102 Permainan Telah Berakhir
104
Episode 103 Akhir yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!