Setelah kurang lebih 5 menit menatap Via, Gerry akhirnya langsung mengajak Via untuk jalan kaki ke kampus Tritunggal.
Tidak sampai 10 menit mereka sampai di kampus tersebut langsung menuju ruang kelas yang tertera pada teks SMS.
Semua mata tertuju pada Gerry, karena kemarin saat Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional, Gerry menyabet 5 emas dan 1 perak dalam cabang olahraga taekwondo.
Berbeda ketika Via lewat semua mata biasa saja. Namun tidak sepasang mata yang memperhatikan dengan detail bahwa Via berubah lebih ranum dari biasanya.
"Akhirnya kelar juga kelas pengganti ini!" Bisik Gerry ke Via.
"Iyah, naga diperut Via sudah berontak."
Melihat Via sudah kelaparan entah mengapa tangan Gerry langsung menarik tangan Via keluar ruangan kelas.
Biiip... Biiiip...
Bunyi SMS masuk, dan segera mungkin Via membuka SMS tersebut.
"Hai, kak. Maaf yah, nunggu Via kelamaan. Yuk, kita pergi." Sapa Via saat melihat kak Dewin duduk di kantin kampus Tritunggal.
Lagi - lagi sepasang mata itu menangkap pergerakan Via.
Begitu mendengar suara khas Via, kak Dewin langsung tersenyum ketika melihat perempuan yang akhir nya bisa tersenyum. Disaat 1 tahun lalu, dimana dirinya hancur berkeping - keping hingga kehilangan semuanya. Kini setelah melaluinya akhirnya tersenyum kembali.
"Kak, ini Gerry teman Via dikampus juga dikost an. Ada Widia juga, oh yah Ger. Ini kak Dewin." Via memperkenalkan mereka
"Gerry"
"Dewin"
2 laki - laki saling berkenalan dan entah mengapa Gerry merasakan sesak didalam dada. Padahal belum ada hubungan apa - apa. Tanpa basa basi Via dan Dewin pamit untuk pergi.
Dan saat di dalam mobil...
"Hari ini, Tinker Bell cantik sekali. Apakah setiap hari seperti ini?" Goda kak Dewin saat menyalakan mesin mobil.
"Ahk, kak Dewin. Via jadi malu kan!"
"Cantik! Seperti biasanya, berarti hari ini special banget yah?"
"Iyah, special karena besok Via ulang tahun kak."
Seperti seorang anak kecil kelakuan nya ketika bertemu dengan kak Dewin. Cowok cinta pertama Via yang karena nya lah Via berusaha untuk sekolah mengejar cita - cita.
"Kak, kita akan kemana?" Tanya Via saat kemacetan di pintu tol Cibubur arah Bogor.
"Nanti, setelah keluar tol. Via tutup mata yah? Soalnya biar istimewa dilihat." Kata Dewin semakin mengoda Via.
"Nggak mau. Pasti nanti Via di isengin lagi kayak dulu - dulu."
"Kak Dewin janji deh. Tidak akan iseng sama Via. Percaya kan sama kak Dewin?"
Tidak perlu lama anggukan dari wajah chubby itu terhadap permintaan kak Dewin.
"Nah, tutup mata yuk dengan kain ini. Nanti setelah sampai baru dibuka." Kata kak Dewin memecahkan khayalan saat dijalan tadi.
"Baik, tuan peter pan." Sahut Via yang tidak kalah jahilnya. Setelah menutup mata akhirnya Dewin menuntun Via keluar dari mobil dan berjalan mengikuti langkah Dewin memasuki restaurant.
"Sudah belum kak? Kok Via makin takut sih." Bibir Via tak tahan lagi untuk bergetar ketakutan.
"Ini ketakutan apa sih? Lagian cuma sebentar kok. Udah heboh kayak sekampung." Kata kak Dewin sambil membuka tutup mata Via.
Dalam sepersekian detik mata Via terbuka lebar melihat lampu kerlap - kerlip diatas. Yah, pemandangan kota Bogor dari atas gunung sangatlah menarik. Membuat Via dan Dewin menikmatinya.
"Via, tipe cowok yang Via suka seperti apa?" Tanya Dewin memecah keheningan dan menyeruput mie instan yang dimasak pakai telur dan potongan cabai.
"Tipe yang Via suka? Pangeran berkuda putih kak." Via menjelaskan ke Dewin membuat Dewin tertawa mendengarnya.
"Emang nya ada si pangeran kuda putih itu?" Dewin mendekatkan mangkok serta mukanya kearah Via.
"Ada kok kak. Nanti kalau ketemu Via kenalin ke kakak."
"Deal, janji yah?"
"Iyah." Jawab Via sambil menjabat tangan Dewin dan berkata dalam hatinya,
"Pangeran berkuda putih itu kamu kak." sembari Via tersenyum kearah Dewin yang asik dengan Mie instan nya.
Setelah memandang lampu - lampu cantik kota Bogor dan melihat kanan dan kiri mereka yang kebanyakan pasangan membuat pipi chubby nya bersemu merah dan telapak tangan nya mengkerut.
"Sini tangan nya." Dewin menarik tangan nya Via dan memasukan kedalam jaket nya. Seketika muka mereka berdua bertemu membuat muka Via semakin merah. Berharap Dewin tidak mengetahuinya dan mengejek nya.
"Via, happy birthday. Sehat selalu, sukses selalu, bahagia selalu dan makin cantik seperti biasanya." Ucap Dewin sambil memegang tangan Via.
"Terima kasih kak untuk doanya. Jangan lupa kadonya yah." Jawab Via sekaligus menggoda Dewin untuk memberikan kado.
Tanpa aba - aba lagi bibir sexy Dewin menempel di bibir Via. Dan menciumi dengan penuh hasrat, sementara Via yang menerima serangan itu cuma bisa membuka mulutnya dan pasrah apa yang Dewin lakukan.
"Via, lupain pangeran berkuda putih. Sekarang adanya kakak, mengertikan?" Ujar Dewin setelah melakukan serangan tadi dan menarik Via masuk ke Mobil.
Dengan gembira Dewin membawa Via menuju Villa keluarga nya di puncak pass. Karena terlalu lelah untuk balik ke Jakarta malam ini juga, toh besok hari libur juga.
"Ini pergi kemana lagi kak?" Tanya Via saat melihat Villa megah dan terbuka.
"Kita nginep disini. Besok pagi kita baru pulang ke Jakarta." Balas Dewin sambil menaruh kunci mobilnya serta menggandeng Via menuju kamar pribadinya.
Seperti srigala yang lapar dan kuda yang lepas dari kandangnya. Dewin mulai meraba tubuh Via yang telah berubah dewasa ini. Menahan sifat laki - laki ditempat ini sangat lah susah, tidak seperti wanita yang sanggup menahan.
"Kak, jangan. Via takut banget!" Bisik Via membuat Dewin semakin menggelora untuk medekati Via. Saat kerasukan nafsu membara, Dewin mulai menggigit bibir Via dan tangannya menyentuh 2 benda sintal juga meremasnya. Karena terhalang kaos yang dipakai, akhirnya Dewin mengangkatnya dan sempat sedikit melakukan perlawanan terhadap Dewin. Namun Via tidak berdaya oleh dada bidang dan kuat nya tenaga Dewin. Satu persatu pakaian nya dilepas oleh Dewin.
"Kak, jangan. Via takut banget." Isak Via yang tidak dihiraukan Dewin yang terus menjilati tubuh Via.
"Tenang, aku bakalan tanggung jawab. Via percayakan?" Jawab Dewin sambil memasukan benda keras nya yang sudah dilapisi karet agar tidak terjadi yang tidak di inginkan ke area sensitive Via.
"Jangan nangis, sakitnya sebentar kok. Nanti nggak sakit lagi." Kata Dewin sambil terngengah - engah.
"Iyah kak." Balas Via sambil sesegukan dan terus mengeluarkan air mata. Karena merasa harus begini banget.
Setelah selesai dan puas, Dewin mengecup kening Via dan berkata;
"Happy Birthday Tinker Bell nya aku. Kado nya sudah aku kasih yah." Kata Dewin yang masih diatas tubuh Via. Dikala itu Via langsung mengembangkan senyum nya dan berfikir bahwa akhir nya penantian dan kerja kerasnya membuahkan hasil.
"Kok bengong? Ayo bersihin badan nya." Ajak Dewin saat dia sadar Via hanya tersenyum saja.
Setelah bebersih tubuh nya. Via mulai terasa mengantuk dan memilih untuk tidur dan memeluk tubuh Dewin yang sudah terlebih dahulu terlelap saat Via memakai baju tidur Dewin.
"Harus ku hafalkan ini, kak Dewin tidak suka kotor dan suka tidur cuma pakai celana pendek." gummam Via dalam hati.
Saat matahari mulai memasuki kamar pribadi Dewin. Via langsung tersadar dari mimpi namun ternyata dia tidak mimpi. Tepat dihari ulang tahunnya Dewin ada di sebelahnya. Bahagia bukan kepalang, bergegas Via menuju dapur untuk melihat apa yang dia bisa masak.
Langsung dengan terampilnya Via mencuci beras dan memasaknya. Sambil menunggu nasi matang. Via langsung menyiapkan bahan - bahan nasi goreng dan jus buah.
"Morning Tinker Bell." Peluk Dewin saat melihat Via sedang menyiapkan sarapan pagi ini.
"Morning kak. Ada request mau apa?" Jawabnya.
"Aku mau nasi goreng telur setengah matang." Balas Dewin sambil mengecheck telephone selulernya.
"Ditunggu Mister Dewin Young."Goda Via dan yang di goda ternyata sibuk dengan telephone selulernya.
2 nasi goreng tidak pedas. Yang 1 banyak sayur telur setengah mateng, dan yang 1 tidak menggunakan sayur. Hanya telur setengah matang banyak baksonya dan sosis.
"Kak, ayo makan. Nanti nasi nya keburu dingin." Tanya Via dan melihat Dewin sibuk dengan telephone selulernya. Entah siapa yang dia hubungi atau dihubungi orang.
"Oh, sudah? Maaf. Aku lagi tanya sama temen tugas kuliah." Jawab Dewin saat Via sudah mulai mengaduk - aduk nasi goreng punya nya.
"Via marah? Atau Via ngga suka?" Tanya Dewin saat melihat nasi goreng Via hanya jadi mainan saja.
"Tidak marah, dan juga Via suka kok. Cuma sudah kenyang saja."
"Maaf. Aku bener-bener lupa kalau kita lagi berdua." Tiba - tiba Dewin sudah memutar badan nya dan berada di depan Via.
"Iyah, Via ngerti kok." Jawab Via yang tidak dapat menyembunyikan ketidak sukaan.
Selesai nya mereka sarapan, bersiaplah mereka kembali ke Jakarta. Hati Via masih dongkol akibat ulah Dewin yang tidak berubah. Selalu terkena distract saat bersama Via.
Namun disaat yang sama 2 temannya masih sibuk dengan membalas pesan lewat social media di Friendbook dan Twinster akibat hari ini juga mereka ulang tahun.
"Kejutan!" Teriak cewek cantik berdarah campuran. Saat mengetuk pintu kamar Gerry.
Bukan nya senang Gerry malah keheranan.
"Hai, sudah sampai?" Jawab nya dengan muka dingin.
"Sepertinya kamu menyembunyikan sesuatu?" Tanya cewek itu.
"Nori, sudalah. Kenapa kamu securiga itu? Aku tidak sama sepertimu yang pandai menyembunyikan selingkuhan."
"Gerry, sudah 1 tahun itu berlalu. Masihkah kamu terus mengungkitnya?"
"Hanya curiga saja." Balas Gerry sambil menyalakan tv di ruang tamu kost an.
Baru ingin mengatakan sesuatu...
"Gerryyyyyyyy, Gerrrryyyyy." Teriak Widia mengagetkan semua penghuni kost an White House.
"Apa Wid? Teriakan elu bikin heboh." Gerry melotot melihat temen nya teriak - teriak di kamar mandi.
"Niiiih, baca SMS dari Oop." Widia menyodorkan telephone selulernya.
Tidak sampai 5 menit mata nya makin melotot.
"Apaaan ini? Kok tiba - tiba? Kampus gila apa!"
"Gue ngomong juga ape! Elu sih kagak percaya."
"Wid, gue belom susun presentasi. Bantuin yak. Lagi begini Via di Bandung sih, ah elah."
"Makanya belajar. Jangan main cewek melulu dan pergi ke gunung. Kan ujian mendadak nggak bisa apa-apa." Sindir Weny saat menuju dapur melewati Widia, Gerry dan Nori.
3 pasang mata mulai berpandangan melihat keajaiban dunia. Dan buru - buru Widia menarik tangan Gerry untuk sabar dan tidak menyemburkan kata - kata kasar pada wanita aneh itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments
Arumb
kok gitu sih via 😭 aku tkut dewin berkhianat😭😭
2020-08-27
1
230288
yah kok via mau sih digitui ma cowoknya,entar tau2 cowoknya pergi ma cewek lain😭😭😭😭
2020-08-09
2