Jelas muka Via terpancar rona - rona bahagia habis dilamar oleh William. Perasaan kebahagia ini membuncah dikala mengingatnya kembali.
"Kenapa senyum - senyum?" Tanya Widia.
"Via bahagia banget Wid." Bales Via dan memamerkan senyum nya.
"Sakit?" Tanya Widia lagi dan Via sudah menuju kamar mandi.
"Enggak Wid, abis gue lamar jadi istri gue si Via." Kata William tiba - tiba. Dan membuat Widia seketika muntah.
Langsung dia membereskan bekasan muntah, lalu mendatangi William yang sedang berberesan buat pindah ke Lyon.
"Elu macem - macem sama Via, gue bikin kicep seumur hidup." Kata Widia berbisik.
"Demi apapun gue bersumpah, gue nggak akan bikin dia kecewa, nangis apalagi bikin dia marah." Jawab William.
*Kicep means silent atau diam membisu*
Setelah berdiskusi dengan Widia akhirnya William menyetujui semua persyaratan yang Widia kasih.
"Inget yah Will, kalau sama Via kudu pelan - pelan kasih infonya." Kata Widia setelah melihat Via sudah datang dengan baju kimono mandinya dan segera berganti bajunya.
"Ini juga gue lagi cari akal. Semakin gue mau kasih tau. Semakin Via mulai mengalihkan pembicaraan yang menyudutkan." Kata William lagi setelah melempar senyuman nya ke Via yang tadi lewat mengenakan kimono mandinya.
Muka Via masih merah karena lamaran tersebut tidak diduga sama sekali.
"Viii, congrats yak." Kata Widia yang ada disamping tempat tidur.
"Makaciwww bebiiih kuww." Kata Via yang manja sekaligus memulai memasukan barang - barang ke dalam tas koper karena dia akan berangkat ke Lyon.
Perjalanan menuju Lyon hanya di tempuh 4 jam 30 menit menggunakan mobil. William sengaja pake banget menyewa mobil untuk mengajak Via melewati perbatasan ke Swiss. Berkaca dari pengalaman Amsterdam ke Paris Via sama sekali ngga berhenti melihat pemandangan juga memotret pemandangan.
Via hobby memotret juga menulis. Via bilang menulis adalah kegiatan yang menyenangkan. Karena akan terus mengulang semua memory yang ada didalam tulisan dan gambar.
Berangkat dari Paris menuju Lyon, Via dan William melewati daerah Burgundy yang berbatasan dengan Switzerland. Daerah pegunungan yang terhampar perkebunan anggur. Sungguh, mata Via tidak berhenti berdecak kagum dan sesekali William berhenti dan membiarkan Via mengambil foto disana.
Jam makan siang pun mulai berdentang, Via dan William berhenti di salah satu restaurant autogrill. Via tidak berhenti memakan ciabata dan ice cream strawberry.
"Kamu suka?" Tanya William ke Via yang sibuk dengan foto - foto arsitektur eropa.
"Suka banget, terima kasih Will. Aku suka loh!" Kata Via terus sibuk dengan kamera digitalnya.
"Abis ini kita nyampai ke Vieux Lyon. Kamu pasti suka sekali tempat itu." Kata William sambil menarik tangan Via dan tangan yang satunya memegang pipi chubbynya.
"Masa? Kalau begini Via ngga mau balik ke Jakarta." Kata Via mengingfokan kalau dia mulai senang tinggal disini.
"Okeh, abis kita married. Kita move ke Lyon, yah?"Jawab William mengiyakan permintaan princess nya.
Setelah sampai Vieux Lyon, mata Via berbinar sekali.
"Arrrrrrghk, Will. Via suka banget ini..."Teriak Via dan William sempat kaget saja.
"Suka?"Tanya William sekali lagi dan tangan Via langsung menarik tangan William untuk berjalan cepat.
"Bangeeeeeeettttttttttt."Kata Via dan langsung foto - foto bangunan.
"Aku mau ajak kamu ke hotel. Kita nginep di hotel yah?" Kata William dan seketika Via pucat pasi. Karena mengingat kejadian dengan Dewin dan karena masih trauma dengan kejadian Dewin.
"Kita langsung yah ke dormitory yah, Will."Jawab Via tiba - tiba dan langsung berubah aneh.
Melihat keadaan tersebut, William langsung memeluk wanita nya. Iyah, William mengetahui kalau Via sudah pernah tidur dengan pria lain selain dirinya. Karena Via sendiri yang menjelaskan nya, dan Via tidak mau jika William mengetahuinya dari orang lain.
"Tenang, aku tidak akan berbuat seperti itu. Aku hanya ingin kamu bahagia seperti janjiku. Walau aku harus kerja keras sekalipun." Bujuk William.
"Tapi aku regristrasi dahulu yah, biar aku nggak di cap aneh - aneh yah?" Bales Via dan di ikuti oleh anggukan William.
Perjalanan menuju Ecole Normale Superieure de Lyon University. Memakan waktu 30 menit, setibanya di kampus tersebut. Via langsung mendaftarkan diri kalau dia mahasiswa yang mengikuti program pertukaran.
"Permisi. Saya mencari ruangan administrasi dimana?" Tanya Via ke cewek - cewek yang duduk berbaris di luar ruangan.
"Oh, Ini ruangan administrasi kok. Kamu baru yah?" Tanya seorang cewek yang ada disana.
"Iyah, saya baru. kamu?" Kata Via kepada cewek tersebut.
"Tidak, saya mahasiswa disini yang sedang mendaftarkan skripsi saya." Jawab si perempuan tersebut.
"Oh, perkenalkan nama saya Novia Heidy." Kata Via memperkenalkan diri.
"Chantelle Boudreaux, mahasiswi Fakultas Hukum International. Kamu?" Jawab cewek itu.
Setelah berbincang - bincang dengan Chantelle tibalah giliran Via meregristrasi keberadaan nya. Setelah rangkaian itu selesai Via menuju ke tempat dimana William menunggu.
"Maaf lama menunggu. Gak marahkan?" Tanya Via ke William yang sibuk dengan telephone selulernya.
"Nggak, okay. Sekarang kita mau kemana?" Tanya William langsung menaruh telephone selulernya begitu mendengar Via.
Dan dalam hati Via langsung berbicara;
"Beda dengan Kak Dewin yang hobby dengan telephone selularnya. Sehingga aku tidak diperhatikan." Gumam Via di dalam hatinya namun di mukanya mengurai senyum manis.
"Jadi princess mau kemana?"Tanya William yang menegurnya.
"Mauuuu kemana ajah asal bisa Makan." Kata Via sambil mengelayutkan tangan nya ke tangan William.
"Kalau gitu kita menuju hotel boleh?" Tanya William yang tangan nya menunjuk koper-koper nya itu.
"Boleh, ayook. Abis itu makan yah?" Bales Via lalu menatap wajah William penuh dengan cinta.
Hotel Le Royal Lyon, dimana William akan menghabiskan 3 hari dan 2 malam disana. William memesan kamar super mewah dan ada 2 ranjang didalam.
Sesampainya di pintu hotel, bergaya arsitek eropa dan benar - benar seperti di istana. Membuat Via berdecak kagum lalu mengambil photo detail hotel tersebut.
"Mari Tuan, ini ruangan kamar anda. Kamar anda menghadap sungai Lyon, dan bila butuh apapun bisa menghubungi kami di angka 0." begitu kata Bellboy hotel.
Via melihat pemandangan malam kota Lyon dari kamar. Membuat Via terkagum - kagum dan keluar lah pertanyaan membuat William tertusuk.
"Kamu tahu hotel ini, Will?" Tanya Via yang sudah mulai curiga.
"Enggak, kebetulan dapat diskon 50% dari booking an temen ku." Kata William menutupi dengan kebohongan lain.
"Ooooh, baiklah. Ini kan uang mu, bukan urusan ku sih." Jawab Via namun mulai penasaran.
Hari - hari dilalui bak negri dongeng. Jelas ajah membuat Via tidak nyaman. Akhirnya William kembali ke Jakarta, dan harus menguatkan hati melepas pujaan hati yang lagi belajar.
Karena William akan sidang skripsi dan mempertanggung jawabkan tugas ilmiahnya yang menjadi journal hukum di kemudian hari.
Suasana airport Saint - Exupery membuat William enggan pulang. Kali ini William menggunakan first class untuk pulang ke Indonesia jadi sekalian bisa bekerja.
Setelah kegiatan berswafoto Via langsung memeluk erat William dan masih menangis. Saat mengantar William ke dalam airport dan melepas kekasihnya kembali ke tanah air.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments