Malam ini terasa menyenangkan saat seorang yang kita suka menanyakan hari - hari kita lalui.
"Woiii, cepetan dong mandinya."Teriak seorang laki - laki dengan sangar.
Tidak lama kemudian keluarlah wanita, sambil memasang muka sangar juga.
"Kalau buru - buru, makanya bangun pagi!" Gerutu wanita tersebut.
Setelah cowok itu selesai mandi dan merapikan diri untuk kuliah perdana minggu ini. Dan....
"Gerry?"Jerit Widia dengan muka keheranan.
" Widia?"Balas Gerry yang juga terlihat kaget lantaran mereka 1 kost an.
"Widia, Gerry?" Panggil Via saat menutup pintu kamar kost an.
Tidak lama kemudian mereka tertawa ternyata mereka 1 kost an. Dengan muka - muka penuh kebahagiaan mereka melanjutkan obrolan sambil berjalan ke Kampus Tritunggal.
"Hari ini Mata Kuliah kita, cuma 2 pagi ini. Nanti siang makan bareng yuk?" Tanya Gerry di akhir perjalanan ke kampus.
"Gue gak bisa Ger, mau daftar UKM dulu. Elu nggak daftar?" Jawab Widia sambil duduk dibangku kesayangan kelas C.
"Iyah, tapi gue pulang Kuliah ajah daftarnya. Elu ambil apa Wid?" Bales Gerry menanyakan UKM Widia.
"Mapala ajah gue, kan keren tuh." Ujar Widia
"Kalau elu Vi?" Tanya Gerry ke Via.
"Aku Padus ajah, soalnya nggak ribet." Jawab Via sambil terus memperhatikan telepon selulernya.
Ketika Gerry ingin menanyakan lagi, Dosen Kewarganegaraan sudah keburu masuk. Sehingga Gerry mengurungkan niatnya untuk bertanya kembali.
Seusai mata kuliah kewarganegaraan, dilanjutkan dengan mata kuliah berbahasa Belanda. Kuliah perdana membuat otak menjadi panas bak teko mendidih, 3 anak ini pun mulai mengeluhkan salah Jurusan.
"Ger, kamu ambil apa UKM nya?" Tanya Via saat selesai 2 mata kuliah hari ini. Disaat yang sama Gerry terkejut, akhirnya Via buka suara.
"Oh, gue ambil Taekwondo, Via."Jawab Gerry sambil tersenyum memamerkan giginya yang rapih.
"Wuih, hebat loh. Via, boleh lihat?" Tanya Via lagi dan menatap ingin tahu.
"Boleh dong. Nanti sekalian kita pulang bareng." Balas Gerry yang senyum penuh kemenangan.
Lalu saat jam makan siang, tibalah para anggota senior UKM mempromosikan kegiatan - kegiatan UKM mereka.
"Wid, tunggu dong. Via mau ikutan." Teriak Via saat melihat Widia sedang membaca serius persyaratan UKM Mapala Universitas Tritunggal.
"Elu, mau ikutan Mapala?" Balas Widia keheranan melihat Via.
"Mana bisa anak girlie begini ikut mapala. Yang ada nanti nyusahin." Kata Widia dalam hati yang melihat Via dari beberapa meter ditempat Via berjalan.
"Wid, kamu kenapa? Ada masalah sama aku?" Tanya Via dengan muka nya yang bulat bagai kue bakpao.
"Enggak, Aku lagi liat orang lain kok" Kata Widia mengalihkan pembicaraan.
Sambil mengeluarkan bungkus makanan yang tadi Via beli untuk Widia.
"Inih makan siang. Biar nggak kelaparan" Ujar Via sekaligus memberikan sandwich ke Widia.
"Elu jadinya milih ikutan UKM apa?"Tanya Widia sambil mengunyah makanan.
"Padus, kamu jadi ambil Mapala?"Kata Via yang ikut mengunyah sandwich ditangan nya.
"Iyah, ini lagi isi formulirnya."Balas Widia yang tetap sibuk mengunyah dan melihat formulir keanggotaan Mapala Tritunggal.
Hari semakin sore dan matahari mulai di gantikan malam penuh polusi kendaraan.
"Viaaaaaa, ayoo. Bengong lagi ini anak!"Teriak Widia yang membuat sekitar menengok ada apa.
"Iyah, ayoo." Jawab Via saat mendengar teriakan Widia.
Novia Heidy tidak menyangka dirinya bisa berteman dengan orang-orang baru. Setelah 1 tahun berlalu kejadian yang memilukan itu.
Akhirnya bisa juga mulai mengikis kenangan buruk itu.
Drrrt... Drrrttt...
"Halo"Jawab Via saat telepon selulernya berdering namun tidak diketahui nomor nya.
"Via, ada dimana elu? Gue nyariin sih." Kata orang diseberang sana yang tidak putus ngomel.
"Via lagi jalan sama Widia. Ini siapa yah?"Tanya Via yang masih kebingungan sama orang diseberang sana.
"Gue, Gerry Putra Al Rasyid. Kalian dimana?"
"Ini di depan gerbang pintu kampus mau ke kost an." Balas Via dan tidak lama ditutup telepon nya oleh orang seberang sana dan tidak lama ada sosok cowok tinggi yang berlari menuju arah Widia dan Via.
Mengatur nafas dan mengikuti langkah 2 cewek ini setelah berlari. Lumayan membuat Gerry mengeluarkan keringat di sore hari.
"Kalian mau makan dimana?" Tanya Gerry saat nafas nya sudah teratur.
"Nasi Goreng si jabrik." Jawab serempak Via dan Widia tanpa komando dan aba-aba.
"Kita flip-flop Wid. Ayo mana kelingking mu?" Ajakan Via sekaligus menyodorkan kelingkingnya. Tanpa basa basi akhirnya Widia pun memberikan kelingking nya.
"1... 2... 3... Flip."Ujar Via dan dibarengin oleh Widia dengan kata Flop.
"Apaan sih? Aneh ajah!" Kata Gerry yang bingung dengan mainan ini.
"Ini namanya friendship wish. Kalau kita mengucapkan sesuatu bareng lalu kelingking kita disatukan." Balas via sambil menunjukan caranya ke Gerry.
"Lalu, setelah di satukan maka masing-masing mengucapkan doa harapan di dalam hati untuk friendship itu. Lalu mengucapkan flip flop secar bersamaan."Lanjut Via
" Terus gitu doang?" Tanya Gerry yang penasaran.
"Selanjutnya jika si 2 orang ini mengucapkan flip - flip atau flop - flop. Katanya doanya tidak terkabul. Tetapi klo flip flop itu terkabul."Kata Via yang menjelaskan dan masih membuat Gerry tidak mengerti maksudnya dan tunjuan.
Setelah sampai di warung Nasi Goreng si jabrik. Mereka bertiga memesan nasi Goreng, dan mulai lah kelihatan sifat masing-masing.
Dimulai dari Widia yang memesan nasi goreng ati ampela tanpa sayur yang pedes. Lalu dibarengin oleh Gerry yang memesan nasi goreng ikan asin pete tanpa sayur. Dan Via memesan nasi goreng telur dadar tidak boleh pedes tapi banyak sayurnya.
Lalu apa yang menyatukan mereka? Es Teh manis lah menyatukan mereka. Yah, iyah. Itukan minuman sejuta umat dimanapun. Apalagi di Indonesia. Mana bisa makan tidak minum es teh manis?
Setelah beres makan malam, 3 anak ini mulai kembali ke kost an untuk mengerjakan tugas kampus.
"Wid, elu 1 kelompok sama Arkin bikin apa buat tugas Hukum Bisnis?" Tanya Gerry saat duduk di ruang makan Kost White House.
"Gue bikin study banding ke franchise teh poci"Jawab Widia yang mencabutin rambut keriting nya.
"Gue satu kelompok sama Weny nih. Males banget."Balas Gerry dan disertai ketawa oleh Widia.
" Tuh, Weny. Ger!"Kata Widia sambil menunjuk kamar Weny yang jendelanya terbuka namun yang empunya nya sedang tidak ada.
Sambil menggaruk - garuk kepala yang tidak gatal. Gerry berdiri menghampiri kamar Via yang tidak di kunci oleh Via.
"Vi, elu sama siapa kelompoknya tugas hukum bisnis."Tanya Gerry yang tanpa disuruh sudah tidur di kasur Via.
"Sama, Ardrian Yudha. Kamu?"Bales Via sekaligus menanyakan Gerry.
" Gue ama Weny dong. Bisa kan elu bayangin sama cewek aneh."Kata Gerry sambil memeluk boneka beruang cokelat berukuran besar.
Saat mendengar itu Via cuma tersenyum dan melanjutkan membaca kembali tulisan yang ada dicatatan nya. Tak lama dari itu Via melihat Gerry sudah terlelap tidur.
"Yah, numpang tidur di kamar Widia lagi deh." Ujar Via dalam hati. Karena tempat tidurnya sudah di kuasai oleh Gerry.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments