PENGALIHAN
Jessica Muller dan tuan Muller duduk di kursi yang sejajar berada di sebelah kiri Sean dan Edward.
Mungkin membentuk garis horizontal.
Tuan Muller tak ingin menyia-nyiakan kesempatannya untuk merebahkan tubuhnya yang besar itu di suite room yang telah di sediakan oleh pramugari.
"Aku rasa, aku harus beristirahat! Tubuhku mulai tak seimbang. Dan kentang goreng yang baru saja masuk kedalam perutku rasanya menginginkan ku untuk memejamkan mata." Ujar Tuan Muller pada putrinya. Kata-kata tuan Muller ini sungguh berat karena nafas yang ia hembus begitu mendalam bak terkana asma. Pria bertubuh besar ini pun mulai mengeluarkan tingkahnya.
Tingkah pemalas, seraya merebahkan tubuhnya di tempat tidur empuk.
Ia meregangkan seluruh tubuhnya yang besar, khas orang gemuk suku PULAU MAGELHAENS.
Nyaman, itulah yang tuan Muller rasakan setelah muka bantalnya menyentuh busa yang empuk.
"Istirahatlah ayah. Aku rasa ayah butuh bantal lebih." Jessica penuh perhatian pada Ayahnya sambil memberikan bantal tambahan pada orang tua itu. Jessica melakukannya karena ayahnya sudah nampak kesusahan meraih bantal lain.
Jessica adalah gadis Perancis, yang juga telah menetap dan menjadi warga negara Amerika.
Baginya tak ada beda Amerika dan Perancis, karena ia memiliki dua kewarganegaraan sehingga ia bebas memilih untuk tinggal di manapun yang ia suka.
Penerbangan menuju Bali sudah setengah perjalanan.
Waktu 12 jam di atas pesawat pasti sangat melelahkan bagi para penumpang pesawat.
Pikir Sean bukan suatu masalah jika harus berlama-lama di atas burung besi ini, yang terpenting keselamatannya terjaga dengan aman.
Namun, Sean merasakannya lagi.
Dadanya mulai sesak dan sakit lagi.
Ia memegang dada itu dengan tangan kanannya seraya menahan nyeri di ikuti seberkas cahaya yang terus bersinar dari dalam tubuhnya.
Tak akan ada yang sadar jika sinar itu muncul di tubuh Sean, hanya dirinya yang bisa melihat. Nyeri di dada Sean saat itu jauh lebih kuat dari sebelumnya. Aura yang terpancar sedikit menarik dirinya seolah ingin meninggalkan jiwanya.
"Sean, kau baik-baik saja?" Edward melontarkan pertanyaan pada Sean, karena melihat gelagat aneh Sean yang tiba-tiba berkeringat panik.
"Apakah kau sedang merasakan sesuatu?" kembali Edward bertanya seraya menepuk pundak Sean.
"Aku baik-baik saja, aku hanya gugup," Jawab Sean santai seolah ia tak apa-apa.
Edward hanya percaya saja pada ucapan Sean, terlebih memang Sean tak menunjukan tanda-tanda tak enak badan walau sedikit terlihat aneh baginya.
"Hei Sean, Hei Eed." Pekik Jessica pada kedua rekannya itu.
Jessica menghampiri kursi kedua sahabatnya itu.
"Hai?" Edward yang menjawab sapaan Jessica seraya melambaikan tangan pada gadis itu. Sementara Sean terdiam, dia yang duduk di sebelah Edward terpaku tak menggubris Jessica.
"Sean? apakah kau baik-baik saja?" kini gadis cantik ini mulai memperhatikan wajah Sean.
"Dia tak apa-apa! dia hanya gugup saja!" sambar Edward dengan cepat menjawab pertanyaan Jessica.
"Aku rasa memang seharusnya kau sehat Sean!" jessica mengangkat kedua bahunya, ia tahu itu. Tahu bahwa Sean memang benar-benar sehat.
"Apa kalian tahu? ada sebuah tempat wisata yang sangat cantik di Bali. Aku lupa namanya tapi yang jelas ini sangat rekomendasi." Jessica mulai mengalihkan bicaranya.
"Benarkah?" Sean menghela ucapan Jessica.
Kini ia tak merasakan nyeri itu lagi. Bahkan ia merasa sangat sehat. Sakit itu hanya datang tiba-tiba, dan mungkin saja pikir Sean ia mulai mengidap asma.
"Tentu saja!" dengan ekspresi senang Jessica menjawab euforia Sean.
"Ayolah, kalian berdua telah mengucilkan aku." Potong Edward menyela bicara keduanya seolah ia sedang putus asa pada mereka yang tidak mengajaknya berbicara.
Kedua sahabatnya hanya tersenyum saja melihat tingkah lucu Edward yang kekanakan.
Bahkan Edward sendiri tak menyadari tingkah manjanya itu.
Mereka bertiga mulai bicara hal-hal tentang perjalanan mereka. Lalu sesekali membahas masa kecil masing-masing, kemudian membahas hal-hal konyol hingga membahas cerita menyeramkan.
"Kalian tahu, di Indonesia ada hantu yang hanya memiliki kepala namun tak memiliki tubuh. Apakah kalian pernah mendengarnya? hantu ini paling populer dari hantu lainnya." Dengan wajah seriusnya Jessica mencoba menceritakan SPOOKY STORY.
"Benarkah? apakah sangat menyeramkan," Edward memotong pembicaraan Jessica dengan wajah harap-harap cemas.
Jessica memang ahli dalam membuat cerita fiktif terlebih Edward suka cerita berbau horror namun dirinya adalah penakut.
"Iya, hantu itu bertebaran dimana-mana. Mereka suka memakan orang-orang yang baru saja datang mengunjungi tempat mereka. Dan ia juga gemar memakan pria bule dengan ras Nordik, kulit putih, hidung mancung dan bermata biru seperti mu Eed," Jessica makin menambahkan aura horror pada ceritanya itu. Ia mencoba menakut-nakuti Edward.
"Apakah benar begitu?" Ujar Edward sedikit tak percaya pada ucapan Jessica.
"Tentu saja!"
"Kau tahu!! bahkan wajahnya amat menakutkan. Sekali lahap mungkin kau akan sisa tulang Eed," Jessica makin menambahkan aura kengerian dalam ceritanya yang terlalu mengada-ada.
"Dan arrrgggghhh," Jessica meraung menunjukan ekspresi menakutkan. Jemarinya yang lentik ia ubah kaku mengeriting bak hantu yang akan menerkam Edward.
"Ahhhhh," Edward berteriak takut bercampur kaget karena Jessica melakukannya tiba-tiba.
Ia menaikan kedua kakinya ke atas kursi dan melipat badannya.
Sontak teriakan Edward membuat semua penumpang menoleh ke arahnya.
Jessica dan Sean tertawa terpingkal-pingkal melihat aksi konyol Edward.
"Benarkah itu Sean?" Edward makin merinding.
Sementara Sean tak bergeming, ia hanya tersenyum kala melihat ekspresi Edward yang ketakutan.
"Jadi ini alasan mu mengajak ku liburan Sean. Ternyata kau adalah teman yang buruk, kau ingin menyerahkan ku menjadi tumbal." Edward menunjukkan ekspresi kesalnya. Ia menyilang kedua tangannya di dada seraya membuang muka. Dia bersikap sok apatis saat itu.
"Kalian terus mengucilkan ku, bahkan melakukan pembodohan dengan menakuti ku pada cerita horor yang tak ada gunanya." Edward makin sebal pada kedua sahabatnya itu.
Jessica terus saja tertawa terbahak-bahak melihat aksi takut Edward.
Dan Sean hanya menanggapinya dengan dewasa.
****
Sayup-sayup suara speaker berbunyi keras.
Seisi ruang penumpang merasakan dan mendengar suara menggema itu.
Suara wanita dengan suara lantang, menyuarakan ucapan panjang lebar.
"Kepada yang terhormat penumpang pesawat Boeing 737 US air force. Kami mohon maaf mengganggu kenyamanan dan waktu perjalanan anda. Saat ini telah terjadi erupsi gunung di Bali, oleh karena itu kami pihak afiliasi US tour guide & travel agents akan mengalihkan perjalan wisata anda ke pulau Kalimantan.
Demi keamanan dan kenyamanan serta keselamatan anda para penumpang yang kami hormati, kami selaku pihak pemandu perjalanan akan memberikan akomodasi yang tersedia .
Dalam keadaan apapun kami berdedikasi meringankan ketidaknyamanan dan beban anda sebanyak mungkin.
Demi keselamatan para wisatawan asal Amerika, US tour guide & travel telah mengeluarkan TRAVEL WARNING (Peringatan perjalanan). Dan pihak perjalanan berhak mengubah rute penerbangan sewaktu-waktu dalam keadaan mendesak. Terima kasih."
Pemberitahuan penting tentang pengalihan penerbangan ini mendapat berbagai reaksi dari penumpang yang lain. Namun sudah menjadi keputusan pihak otoritas demi menjamin keselamatan para penumpang, maka keputusan ini pun diterima bersama.
Termasuk Sean, Edward, dan Jessica.
"Kurasa bukan ide yang buruk." Gerutu Jessica girang kala mendengar kata-kata ini.
"Bagaimana menurut mu Sean, apakah kau setuju jika pergi ke berlibur menikmati udara segar di pulau paru-paru dunia ini?" tanya Jessica pada Sean.
"Aku rasa, aku harus setuju pada mu. Semua yang berkaitan dengan Indonesia sama cantiknya, Edward pun menyukainya." Balas Sean seraya menggoda dan menyikut Edward dengan lembut.
Pesawat yang hampir tiba di Bali ini memutuskan memutar haluan mereka.
di ketinggian 11.000 ft, mereka mengambil sikap bijak dan tepat dengan mengalihkan penerbangan.
BERSAMBUNG..
***
SARANJANA EPISODE 11
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 176 Episodes
Comments
Evan
wah gak buka mangatoon , tahunya udah up aja ini novel...mana 3 episode lagi...semangat terus ...up yang banyak thor..
2019-10-03
1
Yanse asiska ferly
gw berhalusinasi thor,klw sean itu mirip cha eunwoo😂
2019-10-02
0