Adventure Of Lord Lausius

Adventure Of Lord Lausius

Episode 01

Sean terbangun dari tidurnya kala ia mencium sedapnya aroma daging panggang yang baru saja di masak.

Dia berguling di tempat tidurnya, seraya menarik selimut hangat miliknya, menutupi bahunya, dan membenamkan kepalanya ke bantal yang terbuat dari sutra lembut berwarna putih.

Dia merasa sangat nyaman, santai, seolah dia ingin berbaring di tempat tidurnya untuk waktu yang lama.

Namun kemudian sekonyong-konyongnya, mimpi semalam yang telah ia lalui membanjiri ingatannya.

Mimpi buruk datang melanda kala seekor monster mengerikan yang lebih mirip tirrano saurus Rex lengkap dengan ukuran yang sangat besar dan mengerikan mengejarnya.

Seolah mimpi tersebut menjadi nyata. Sean tidak bisa membayangkan semua mimpi ini. Mimpi yang mengerikan bahkan jauh lebih seram dari pada film horor dan thriller.

Jantungnya berdegup kencang, keringat pun ikut membanjiri keningnya.

Kegelisahan demi kegelisahan ia rasakan. Monster yang mengejarnya terlihat sangat buas dengan gigi tajam bak belati, kuku sekeras martil dan rupa yang menyeramkan mencoba menerkamnya dengan girang.

Dalam mimpinya itu, monster raksasa mengejarnya tanpa lelah. Ia mengejar Sean penuh kegirangan di wajahnya yang mengerikan itu, kemana pun Sean berlari melangkahkan kakinya. Mungkin jika dia adalah manusia, dia akan tersenyum licik untuk menerkam Sean.

Bahkan Sean pun tak tahu dari mana makhluk besar itu muncul dalam mimpinya lalu tiba-tiba mengejarnya.

Hingga akhirnya Sean pun merasakan sesuatu di tubuhnya.

Ia merasa bahwa tubuhnya mulai kelelahan dan kehabisan tenaga dengan nafas yang tersengal-sengal yang hampir saja ia tak bisa merasakan nikmatnya udara segar yang berhembus.

Sesuatu yang benar-benar mendesak ini, tak bisa membuat Sean mampu bergerak leluasa hingga akhirnya ia merasa tubuhnya mulai kelelahan. Dan dirinya terjatuh pingsan tak sadarkan diri di sebuah pohon yang begitu besar dari pohon lainnya.

Seperti pohon bonsai raksasa, pohon yang nampak dengan sengaja menonjolkan batangnya yang besar dari batang lainnya.

Siapa pun yang melihatnya akan merasa sedikit terkesan.

Namun sebelum matanya yang indah itu terpejam, samar-samar seseorang menghampirinya dan memberikan sesuatu tepat di tangannya. Seolah mengisyaratkan suatu permintaan pada dirinya.

Ia meninggalkan sebuah tongkat yang terbuat dari besi alumunium ringan dengan hiasan bunga teratai di ujung tongkat yang besarnya hampir menyamai jari telunjuknya.

Namun sayang Sean tak merasakan maupun mengingat apapun setelah mimpi itu, lebih tepatnya ketika dia pingsan di bawah pohon besar itu. Mimpi ini bahkan bertemu dengan orang itu benar-benar misterius. Itulah yang Sean rasakan.

Yang terjadi dalam mimpinya semalam usai ia bertemu dengan sosok misterius yang telah memberikannya tongkat kecil hanyalah seberkas ingatan kecil.

Tapi tetap saja yang masih teringat dalam otaknya adalah, "Jaga tongkat ini dengan baik-baik." Itulah pesan yang terakhir sebelum mimpi itu berakhir tak bahagia.

Selanjutnya pun Sean tak tahu apa yang terjadi padanya. Sean ingin bertanya apa yang terjadi berikutnya.

Apakah hewan itu memakannya atau malah menyelamatkannya. Namun dia tidak tahu harus bertanya pada siapa.

Sean tak tahu. Ibu, Ayah dan dirinya jelas ia tahu mimpi itu membawanya dalam fantasi yang penuh ketakutan. Apalagi sudah membawa kedua orangtuanya masuk dalam arus kengerian ini.

Sean tiba-tiba meloncat dari kamar tidur, kala terlintas wajah Ibu di kepalanya. Dia mulai menyadarkan diri dari bayang-bayang mimpi buruk semalam yang tengah membanjiri ingatannya pagi itu.

"Ibu!" Sean memekik khawatir pada sang ibu.

Sean bergegas keluar dari kamarnya dengan cekatan demi memastikan apakah ibunya baik-baik saja atau tidak. Namun ia tak sengaja menjatuhkan sesuatu dari meja lampu tidurnya.

Tring....

Sebuah benda mirip-/ mirip dengan yang ada dalam mimpinya, terjatuh di bawah ranjang tidur dan dengan rasa ingin tahu ia pun mengambil benda yang ia jatuhkan itu.

Sean melihatnya seksama seraya tergopoh kaget.

"Apa ini benar-benar nyata?" Tanya Sean pada dirinya sendiri. Dirinya mulai sadar pada mimpi buruk itu. "Apa aku masih bermimpi?"

Kemudian matanya melirik baju yang ia kenakan dalam mimpinya itu. Baju itu kini tergeletak di keranjang dalam keadaan basah.

"Tidak mungkin jika ini nyata?" Sean sekali lagi bertanya pada dirinya sendiri karena tak percaya bahwa mimpi semalam adalah nyata.

Mimpi adalah mimpi, dan ia tak akan berfikir terlalu jauh tentang mimpi aneh itu.

Mimpi yang hanya akan membuat ketakutan untuk remaja seusianya.

Ia teringat pada sang ibu dan ayah. Ia khawatir jika kedua orang tuanya terjadi sesuatu yang tak pernah ia harapkan.

Oleh karena itu ia bergegas menuju ke kamar orang tuanya. Ia membuka kamar itu. Dan ya, yang tampak hanya sebuah kamar kosong yang rapi dengan kedua kaca jendela terbuka lebar. Bahkan sprei tidur orang tuanya sudah terpasang rapi mengencang di segala sisi.

"Kerapian khas Ibunya," Pikir Sean sambil tersenyum.

Hanya sebuah kamar yang terawat dengan sempurna yang ia dapati di pagi hari ini.

Tiba-tiba ia mendengar suara seseorang dari lantai utama rumahnya.

Suara seseorang sedang sibuk dengan wajan yang sangat berisik. Di tambah aroma sedap masakan daging panggang yang menyeruak di hidungnya.

Ia berfikir bahwa itu adalah Ibunya.

"Ibu baik-baik saja, dia sudah kembali?" gumam Sean.

Sean kemudian membalikan badan lalu berderap menuruni anak tangga, hingga dua mata anak tangga ia langkahi.

Ia melesat dengan cepat menuju ke dapur tempat sumber suara yang telah menarik perhatiannya.

"Ibu... Ibu sudah kembali?" tanya Sean khawatir, cemas bahkan sedikit was-was.

lalu ia kaget, kali ini sang Ayah ternyata sudah duduk di meja makan menyantapi sarapan pagi .

Sedangkan sang ibu terlihat sibuk kesana kemari membawa makanan.

"Kamu sudah bangun?" Tanya sang Ibu saat melihat Sean menghampiri keduanya.

"Iya," Sean menjawab dengan senang.

"Kapan Ayah dan Ibu tiba di rumah?" tanya Sean kembali seraya menarik kursi lalu menduduki nya.

"Ayah dan Ibu baru saja datang pagi ini. Dan ya karena kita tidak bertemu selama sebulan ini, maka apapun yang kamu mau akan ayah turuti. Dan juga ayah dalam waktu senggang saat hari libur sekolah mu tiba. Oleh karena itu Ayah ingin membawa kalian liburan ke pulau yang sangat indah yang belum pernah kita kunjungi sebelumnya!" Ayah Sean menyahut pertanyaan anaknya dengan bahasa yang amat santai. "Bagaimana, apa kalian setuju?" Lanjut sang Ayah minta pendapat kepada Ibu dan anak itu.

"Yeah! Itu ide yang lumayan bagus. lagi pula kita sudah lama tidak melakukan liburan," sahut Sean. "Apa Ibu setuju Bu, pada rencana ini?" Sean ikut meminta pendapat sang Ibu. Entah apa yang akan di ucapkan dari mulut sang Ibu, Sean ingin mendengarnya.

Ibu hanya tersenyum sedikit sambil mengangguk menandakan setuju. Tanpa kata-kata apapun, padahal Sean sangat menantikan ucapan pendapat sang ibu.

Sean nampak terlihat senang meskipun Ibunya tak memberikan jawaban yang memuaskan. Baginya kebahagiaannya sungguh lengkap kala kedua orang tuanya akhir pekan ini pulang ke rumah dan akan membawanya liburan ke pulau yang sangat istimewa.

Ia tak bisa membayangkan seperti apa pulau itu. Indah, eksotis, atau sunsetnya yang memanjakan mata.

Entahlah, dirinya hanya ingin menikmati akhir liburan sekolahnya yang panjang nanti. Namun bukan besok perjalanan itu dilakukan, tetapi setelah Sean libur sekolah.

Dimana hari itu adalah hari kebebasan bagi seluruh murid sekolah menengah di Amerika.

Dirinya pun berharap kedua orangtuanya tak begitu sibuk dengan pekerjaan.

Sehingga mereka bisa melewati hari liburan yang menyenangkan.

Bersenang-senang dengan gerusan air pantai, bersepeda mengitari kaki gunung, menikmati pemandangan yang hijau bahkan memancing bersama sang ayah di danau, itulah yang sudah terbayang di dalam otaknya.

Benar-benar ide brilian, menurut Sean.

Terpopuler

Comments

Nasir

Nasir

Kak like balik dong...

2023-01-17

0

要钱💸

要钱💸

Wow bagus ceritanya, ada beberapa kalimat yang kurang relevan sih tapi overall uda bagus. Uda like sama rate 5stars nih ❤️ Semangatt!!

Jangan lupa feedback di cerita aku juga ya "Forced Climbing to Liang Mountain"

Mari saling support 🙏 and makin sukses hingga jadi author yg dikenal, thankyou💮💐

2021-06-05

0

Iin Indah

Iin Indah

Saranjana berada di pulau kotabaru,tempat kelahiran ku thor

2020-10-05

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 01
2 Episode 02
3 Episode 03
4 Episode 04
5 Episode 05
6 Episode 06
7 Episode 07
8 Episode 08
9 Episode 09
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
155 Episode 155
156 Episode 156
157 Episode 157
158 Episode 158
159 Episode 159
160 Episode 160
161 Episode 161
162 Episode 162
163 Episode 163
164 Episode 164
165 Episode 165
166 Episode 166
167 Episode 167
168 Episode 168
169 Episode 169
170 Episode 170
171 Episode 171
172 Episode 172
173 Episode 173
174 Episode 174
175 Episode 175
176 Episode 176
Episodes

Updated 176 Episodes

1
Episode 01
2
Episode 02
3
Episode 03
4
Episode 04
5
Episode 05
6
Episode 06
7
Episode 07
8
Episode 08
9
Episode 09
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154
155
Episode 155
156
Episode 156
157
Episode 157
158
Episode 158
159
Episode 159
160
Episode 160
161
Episode 161
162
Episode 162
163
Episode 163
164
Episode 164
165
Episode 165
166
Episode 166
167
Episode 167
168
Episode 168
169
Episode 169
170
Episode 170
171
Episode 171
172
Episode 172
173
Episode 173
174
Episode 174
175
Episode 175
176
Episode 176

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!