Episode 10

MASALAH DI PESAWAT

Sean dan Edward telah tiba di bandara kota new York.

Perjalanan ini amat menyenangkan, bahkan karena begitu senangnya Edward merasa sangat canggung.

"Syukurlah, kita masih punya waktu 8 menit menuju ke pesawat." Gumam Sean bersyukur tidak terlambat.

"Aku rasa, aku perlu ke toilet sebentar." Lanjut Sean bicara pada Edward. Ia meninggalkan barang bawaannya pada Edward di ruang tunggu keberangkatan (Departures).

"Baiklah, aku yang akan mengurus visa. Kau jangan lama-lama." Balas Edward pada Sean yang sudah meninggalkannya sendirian. Langkah kaki Sean mulai menjauh, namun bayang punggung Sean masih terlihat.

...

Sean masuk kedalam toilet umum khusus pria. Namun bukan karena ingin buang air atau semacamnya.

Tak tahu entah apa yang ada dalam pikirannya, Sean menghampiri tempat sampah di toilet. Ia membuang sebuah benda begitu saja, sebuah tongkat yang ia dapatkan dalam mimpinya itu.

"Benda tak berguna!" Pikir Sean kesal.

Menurutnya ia tak seharusnya memiliki benda yang bahkan ia tak tahu apa kegunaan benda itu.

Ia mulai menampakan dirinya di kaca toilet yang besar. Ia menatap wajahnya yang terlihat aneh itu secara seksama. Menatap wajah yang seolah bukan dirinya.

"Mengapa benda itu barada dalam saku jaket ku, bahkan mengikuti ku. Apakah ada kekuatan di dalamnya? Mungkinkah benda itu ada sisi magisnya?" Gumam Sean berpikir sedikit mendalam. Ia tak percaya mengapa bisa tongkat mimpi itu bisa ikut bersamanya.

"Ah... Aku tak peduli tongkat itu. Aku hanya berharap ia tak mengikuti ku lagi." Sean sesumbar berucap sambil membasuh wajahnya berulang kali.

Sean kemudian beranjak keluar dari kamar setor tersebut.

Hatinya berdebar-debar usai membuang tongkat mimpi itu.

Seakan ia merasa penuh salah karena telah membuang benda tak berdosa itu, begitu saja tanpa memikirkan apa yang akan terjadi padanya.

Namun, ulah prilaku konyolnya itu karena sesumbar membuang benda secara sembarangan, memantik kemarahan dari empunya tongkat.

Nampaknya tongkat yang Sean buang tadi enggan di tinggalkan oleh pemilik barunya. Secara astral tongkat itu keluar dari tempat sampah yang bau dan penuh Debu itu, mengikuti Kembali Sean, hingga sampai di ruang tunggu.

"Hei Sean, ayo cepat kita akan ketinggalan pesawat jika kau masih berdiri disitu." Teriak Edward yang tak sabar menunggu kedatangan anak itu.

Pikir Sean, sifat gegabah Edward masih saja tak bisa di ragukan lagi.

Perlahan ia jalan setengah berlari mempercepat langkah kakinya.

Namun sesuatu terjadi pada Sean. Sesuatu yang membuatnya terpental secara tiba-tiba.

Entah mengapa Sean merasa seperti ada seseorang yang sengaja mendorongnya dengan keras hingga tersungkur.

Sean tersungkur, tapi tak mengahasilkan luka apapun.

Ia hanya terpental, namun tak ada yang mencelakai dirinya, setelah ia melihat sekelilingnya. Yang tampak hanya Edward saja.

Sean benar-benar tak tahu jika yang melakukannya adalah tongkat yang tadi ia buang begitu saja.

Tongkat itu masuk kedalam tubuh Sean secara tak kasat mata, dengan paksa.

"Aneh, entah mengapa aku merasa ada yang mendorong ku." Pikir Sean tak karuan.

"Sean apa kau baik-baik saja?" tanya edward sedikit cemas. Edward menyaksikan dengan matanya sendiri bahwa Sean terjatuh tepat di hadapannya.

"Aku baik-baik saja." Jawab Sean seraya bangkit dari jatuhnya.

"Ayo kita jalan," Ucap Sean bicara seolah tak terjadi apa-apa padanya. Bak seorang raja yang bijaksana Sean tak menganggap itu hal yang memalukan dan dia tetap terlihat berwibawa menanganinya.

Namun ia merasa tubuhnya mulai berbeda.

Dadanya terasa agak sakit dan sesak.

Tak seperti biasanya pikir Sean.

Sean dengan semampunya menahan rasa sakit yang tak seberapa itu, meskipun sedikit nyeri Sean menutupnya dengan ekspresi wajah yang datar khas dirinya. Dia menekan dan mencubit keras dadanya yang mulai terseok sakit itu agar tidak terlalu kuat nyeri yang melanda.

Dari dada Sean, nampak seberkas cahaya berwarna kuningkeunguan yang memancar terang. Hanya Sean yang mampu melihatnya, sementara Edward tidak. Dia hanya fokus pada langkahnya saja.

"Eed, apakah kau melihat sesuatu yang aneh dari ku?" tanya Sean menghentikan langkah Edward.

Sean membuka kedua tangannya lebar-lebar agar Edward bisa melihat apakah ada keanehan dalam tubuhnya.

"Ayolah Sean, kau pun masih tampak tampan dari sebelumnya. Apa yang perlu ku lihat dari mu kecuali yang aku rasa, yang berbeda dari mu hanya..."

Edward berfikir sejenak memperhatikan seluruh tubuh Sean lengkap dari ujung rambut hingga ujung kaki. Tidak ada yang berbeda dari Sean saat itu.

"Oh.... Aku rasa tinggi badan mu mulai naik 2 cm." Lanjut Edward berujar menebak.

"Aku rasa begitu!" Jawab Sean tak tulus.

Jawaban yang kurang memuaskan. Itulah yang Sean rasakan.

Mungkin ia terlalu banyak berfikir sehingga seberkas cahaya yang muncul dalam dadanya ia pikir orang lain akan melihatnya.

"Mungkin hanya imajinasi ku saja." Bicara Sean dalam hatinya.

****

"Kepada yang terhormat, penumpang Boeing 737 maskapai penerbangan US Airforce tujuan New York city-Denpasar Bali, akan lepas landas.

Lama penerbangan adalah 22 jam, di mohonkan agar penumpang mengubah perangkat ponsel anda ke mode pesawat.

Terima kasih."

Suara lazim ini mulai terdengar keras. Pesawat yang akan lepas landas ini mengumumkan pemberitahuan ini dan Sean sangat membenci suara ini karena dia menganggapnya sebuah pengganggu saja pikir Sean.

Kedua sahabat karib itu merasa lega. Ya lega, lega, dan lega.

Karena pesawat yang mereka tumpangi masih dalam mode persiapan.

Sean sibuk mencari kursi yang hendak ia duduki.

sesekali ia melihat secarik kertas bertuliskan TIKET.

Sean melihatnya, melihat kursi yang ia cari. kursi dengan nomor 35 F. Kursi yang tertera pada tiket yang ia pegang.

Ia berjalan menuju kursinya, yang terletak di bagian belakang pesawat.

Tempat yang nyaman untuk meyaksikan awan-awan putih yang ajaib bagi Sean.

Langkah kaki Sean sangat santai, bahkan sangat santai.

Ia berjalan tak tergesa-gesa, karena Sean bukan tipe remaja yang menyibukkan diri sendiri.

Sekonyong-konyong, Sean tak sengaja menabrak seorang pria dengan pakaian serba hitam bahkan topi dan kacamata yang ia kenakan senada dengan pakaiannya.

"Maafkan aku!" Sean memulai bicara.

Ia sekali lagi tak sengaja menjatuhkan barang-barang yang di bawa pria berpakaian hitam itu.

Sean mengambilnya satu persatu. Sean mencoba membantu memungutnya dari lantai tanpa rasa pamrih. Sean mengerti apa yang harus ia lakukan.

"Ini milik mu, maafkan aku. Aku tak sengaja melakukannya," Sean melanjutkan kata-katanya. Ia tak ingin merasa bersalah karena hal sepele.

Pria itu tak bergeming.

Ia tak menggubris permintaan maaf Sean.

Bahkan tak sepatah kata pun ia keluarkan.

Ia hanya melanjutkan jalannya dengan nada sinis dan tak bersahabat.

"Mungkinkah dia sosiopat?" Lirih Sean bicara kecil. Sungguh Sean merasa manusia itu sangat aneh karena tak mau menjawab maafnya tadi.

Pria serba hitam misterius ini duduk tepat di depan Sean.

Ia keluar dari arah toilet secara mendadak, oleh karena itu peristiwa ini terjadi. Sean tak sengaja menabraknya.

"Hei Sean!" Sahut suara seorang wanita.

Suara ini Sean mengenalnya, suara yang tak asing.

Suara ini sangat akrab di telinganya. Suara Jessica Muller.

"Hei Jessica!" Jawab Sean seraya menoleh ke arah sumber suara. Dia tidak menyangka jika ternyata satu penerbangan dengan Jessica.

"Hai Eed, ternyata kalian bersama." Lanjut Jessica menyapa Edward.

"Hei Jessica!" Edward juga ikut menyapa.

"Edward dan Sean liburan bersama, sejak kapan kalian berencana melakukan liburan ini?" Tanya Jessica penasaran.

"Ah, aku rasa kami tak sengaja melakukannya! Benarkah Eed!" Sean spontan menjawab sambil merangkul Edward yang sedang menaruh barangnya di kabin pesawat.

Senyum licik Sean keluar lagi. Kali ini senyum palsunya mulai ia keluarkan dan ia melakukannya.

Ia mulai sok akrab pada Edward kala itu dan Edward hanya bisa membenarkan ucapan palsu Sean.

"Kau sendiri apakah liburan tanpa Tuan Muller?" Sean mengalihkan pokok pembicaraan mereka.

"Tentu saja tidak! Aku bersama Ayah pastinya. Kebetulan ayah sedang di toilet." Jawab Jessica meyakinkan Sean.

"Oh itu ayah ku sudah keluar dari toilet." Lanjut Jessica menunjuk kearah ayahnya yang baru saja keluar dari bilik bau itu.

Tuan Muller keluar dalam keadaan lega seraya menepuk-nepuk perutnya yang besar bak balon udara yang siap mengambang.

"Hai Eed, Hai Sean." Sapa tuan Muller pada kedua remaja itu.

"Hai paman Muller, senang berjumpa dengan anda lagi." Edward bicara lebih dulu menjawab sapaan tuan Muller.

Sedangkan Sean hanya memberikan senyumnya.

Pesawat akhirnya lepas landas.

Melesat tinggi meninggalkan kota new York.

Meninggalkan pacuan Jhon F. Kennedy.

BERSAMBUNG.

****

****

SARANJANA EPISODE 10

Terpopuler

Comments

Li Hope • Q

Li Hope • Q

wih bagus .... semngat uodate kak langsung love dan ⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐

2020-01-10

2

☆ Rhea Deedra ☆

☆ Rhea Deedra ☆

Apakah pria misterius yg serba hitam itu ada hubungannya dengan tongkat yang selalu mengikuti Sean??

2019-10-06

2

Yanse asiska ferly

Yanse asiska ferly

up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up ip up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up uo up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up yang banyak ya thor,semangat terus😍😍

2019-09-30

4

lihat semua
Episodes
1 Episode 01
2 Episode 02
3 Episode 03
4 Episode 04
5 Episode 05
6 Episode 06
7 Episode 07
8 Episode 08
9 Episode 09
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
155 Episode 155
156 Episode 156
157 Episode 157
158 Episode 158
159 Episode 159
160 Episode 160
161 Episode 161
162 Episode 162
163 Episode 163
164 Episode 164
165 Episode 165
166 Episode 166
167 Episode 167
168 Episode 168
169 Episode 169
170 Episode 170
171 Episode 171
172 Episode 172
173 Episode 173
174 Episode 174
175 Episode 175
176 Episode 176
Episodes

Updated 176 Episodes

1
Episode 01
2
Episode 02
3
Episode 03
4
Episode 04
5
Episode 05
6
Episode 06
7
Episode 07
8
Episode 08
9
Episode 09
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154
155
Episode 155
156
Episode 156
157
Episode 157
158
Episode 158
159
Episode 159
160
Episode 160
161
Episode 161
162
Episode 162
163
Episode 163
164
Episode 164
165
Episode 165
166
Episode 166
167
Episode 167
168
Episode 168
169
Episode 169
170
Episode 170
171
Episode 171
172
Episode 172
173
Episode 173
174
Episode 174
175
Episode 175
176
Episode 176

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!