Episode 02

SEAN

Pagi itu istimewa untuk Sean. Karena sang Ibu membuatkannya sarapan. Apalagi sang Ayah juga kembali ke rumah setelah hampir satu kabisat ia belum jumpa putra satu-satunya itu.

Pekerjaan yang banyak dan kesibukan kedua orangtuanya membuat keluarga ini jarang bertemu, khususnya sang ibu hanya bisa kembali ke rumah seminggu sekali.

Beruntung bagi Sean karena keluarganya ini tetap harmonis dan intim meskipun sibuk oleh deadline. Entah mengapa kedua orang tuanya begitu semangat dalam bekerja, seolah mereka menjadikannya pasangan hidup masing-masing.

"Apa kau sudah sangat lapar?" tanya sang Ibu sambil tersenyum kecil.

"Iya Ibu," jawab Sean. "Apa Ibu memasak daging goreng pagi ini?" Sean agak girang penuh antusias . Dia amat rindu akan kelezatan masakan sang ibu.

"Tentu saja!" timpal Ibunya. "Ibu tahu pasti putra Ibu sangat merindukan masakan Ibu yang super nikmat ini," jawab Ibunya sambil mengelus-elus rambut putranya dengan belaian kasih sayang dan penuh perhatian hangat.

"Sayang! ayo di makan sarapannya. Jangan terlalu banyak membaca berita yang tak penting," kali ini Ibunya menyela kegiatan suaminya yang terlihat sangat sibuk membolak balikan koran. Entah apa yang ia baca pada koran itu dengan sangat serius. Sampai-sampai bola matanya tak bisa lepas dari majalah berita yang bagi Ibu Sean tak ada gunanya bahkan sampah yang sebentar lagi akan di masukan kedalam karung rongsokan. Tatapan wajah yang amat serius membuat pria berkemeja putih itu mengabaikan putranya sendiri.

"Baiklah," jawab Ayah Sean mengalah usai dirinya di tegur sang istri yang begitu pendendam pada koran sampah yang ada di tangannya. "Aku berhenti Sekarang."

Sang ibu mulai menuangkan makanan kedalam piring anak dan Ayah itu. Ibu menuangkan piring kedua kesayangannya itu dengan roti panggang, telur dan daging goreng bahkan tak lupa ia menambahkan sedikit salad kedalam piring seputih kapas itu.

"Apakah kau menuangkan MSG kedalam masakan mu?" tanya sang ayah pada ibu Sean setelah mencicipi masakannya. Pria cerewet, mungkin dia ahli dalam mencibir.

"Ayolah sayang, mana mungkin aku menambahkan racun kedalam masakan suami ku!" ucap Ibu berkelakar dengan candaan kecil. "Kau pun tahu itu."

"Aku pikir kau akan melakukannya!" sang ayah kembali berulah dengan ekspresi sewot setengah alisnya ia naikan ke atas. Baginya sangat menyebalkan jika harus berurusan dengan MSG. "Bisa saja kau lupa," katanya pelan.

Ibu Sean hanya melihat kedua orang yang terkasihnya itu makan. Putra dan suaminya makan lahap penuh dengan gairah.

"Habiskan sarapannya, lalu siap-siap berangkat sekolah. Ibu sudah menyetrika pakaian sekolah mu tadi," ucap Ibu pada Sean.

"Bagaimana sekolah mu? apa kau baik-baik saja?" tanya Ayah, dia menyela. "Tak terjadi apapun bukan, di sekolah mu akhir-akhir ini?"

"Tentu saja Yah," jawab Sean. "Tak ada masalah apapun di sekolah ku. Bahkan aku merasa sangat senang," ujar Sean polos.

"Kalau begitu habiskan sarapan mu, Ayah akan berangkat lebih dulu," lanjut Ayahnya seraya meninggalkan meja makan. "Kau akan di antarkan oleh Ibu mu," di t

tiga mata anak tangga, dia berteriak.

Ayahnya berlalu meninggalkan putranya sendirian bersama sang istri yang kebetulan juga hari itu sedang libur.

Hingga yang tertinggal di dapur pada pagi hari itu hanyalah Sean dan Ibunya.

Sean memandang Ibunya dalam-dalam.

Entah mengapa ingatan semalam membuatnya khawatir.

Mimpi semalam, mimpi yang ia lihat. Sebuah mimpi, seekor monster yang mengerikan, yang membunuh Ibu dan Ayahnya tanpa nurani.

monster yang begitu buas dan rakus itu menyumpal habis Ibunya kedalam mulutnya yang lebar itu. Sungguh menjijikan dan tak menggairahkan untuk disaksikan.

Tak terasa Sean terhanyut dalam lamunan pagi.

"Ibu!" ucap Sean ragu-ragu.

"Iya sayang, ada apa?"

"Apakah Ibu khawatir pada Sean?" Sean bertanya. "Maksud ku- aku... Apakah Ibu beberapa hari ini tidak mengalami kejadian apapun?"

Mula-mula Ibunya tak paham pada ucapan Sean. Ibunya memasang ekspresi wajah heran dan penasaran, namun ia menjawab apa adanya.

"Tentu saja Ibu tak mengalami kejadian apapun. Dan ibu sangat mengkhawatirkan kamu. Kenapa kau bertanya seperti itu. Apa kau sakit?" tanya Ibu. Lalu, sesaat kemudian, Ibunya menempelkan tangannya pada kening putranya itu. kini ia mulai khawatir pada remaja itu. "Oh aku pikir kamu sakit, ternyata kamu baik-baik saja," ucap Ibunya lega. "Hampir saja kamu membuat Ibu berhenti bernafas." Tukas Ibu Sean sekali lagi lega sambil menghirup udara dalam-dalam.

"Aku baik-baik saja, bahkan aku sehat!"

Kemudian Sean baru sadar, bahwa selama ini selama tinggal di rumahnya yang begitu besar ini, hampir semua ornamen hingga furniture rumahnya memiliki stempel bunga teratai.

Ia baru sadar bahwa piring, serta perkakas yang selama ini memiliki stempel bunga teratai itu ada kemiripan yang sama dengan tongkat yang ia dapatkan dari mimpinya semalam.

Mimpi yang nyata.

Mimpi yang belum pernah ia temui dalam tidurnya .

Bahkan sebelumnya ia tak pernah berfikir bahwa akan bermimpi melihat kedua orang tuanya meninggal. Mimpi yang amat brutal dan sadis.

Mimpi yang benar-benar mengerikan menurut Sean.

"Apa ibu tahu makna dari benda ini?"

Sean menunjukan simbol bunga teratai itu pada Ibunya, seraya melontarkan pertanyaan penuh rasa ingin tahu. "Apa ibu tahu siapa pemiliknya?"

Sang Ibu terdiam sejenak, pikirnya tak tahu kata apa yang harus ia ucapkan pada sean. Namun sebuah ide yang tak begitu buruk menghampiri otak Ibunya, berlalu lalang seperti sinyalir diafragma. Lalu...

"Yah Ibu pikir ini sudah lama sekali, dan Ibu tak mengingat apapun tentang simbol ini,- hampir lupa."

Keadaan menjadi begitu ambigu dan hening.

Sean berpikir bahwa bukan itu jawaban yang ingin ia dapatkan dari Ibunya.

Dan dirinya merasa bahwa memang ibunya tak tahu apa-apa. Tak menyembunyikan apapun darinya.

"Lihatlah!! Sekarang sudah pukul tujuh lewat dua puluh menit. Lima belas menit lagi Ibu tunggu di bawah," Ibu menegur Sean sambil matanya melirik kearah jam yang menempel di tangan kirinya.

Ibu mencoba mengingatkan Sean dan memintanya segera bergegas berangkat sekolah.

Entah kali ke berapa ini sang ibu mengantarkan Sean berangkat sekolah.

Lima belas kali? Tidak tiga puluh lima kali?

Ah entahlah. Pikiran Sean di buat bekerja ekstra akan hal ini.

Sean dipaksa mengingat dengan keras kapan terakhir kalinya sang Ibu mengantarkan Sean ke sekolah.

...

Sean Leander, ya itulah nama remaja berusia enam belas tahun ini. Ia merupakan siswa jenius yang tak begitu menyukai belajar.

Berada dalam lingkungan packer coligiate school, kota New York. Mungkin satu-satunya orang Asia dia sekolahnya itu.

Pintar, memang dia berbakat dalam hal ilmu pengetahuan. Semua temannya mengakui kejeniusannya, bahkan meraih predikat hampir Summa cum laude. Namun ia pun merasa heran bagaimana bisa ia meraih nilai sempurna dalam semua mata pelajaran sementara ia sendiri tak pernah belajar.

Tak peduli seberapa keras ia memikirkannya, tetap saja jawaban akan misteri dirinya pun tak kunjung ia dapatkan.

Apakah dirinya alien?

Ataukah dirinya seorang malaikat yang memiliki kekuatan supranatural?

Sean selalu bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Seperti apakah dia? Bagaimana orang lain melihatnya?

Sean selalu ingin tahu jawaban itu.

Terpopuler

Comments

Nuzul Aryati

Nuzul Aryati

pertama kali baca novel bertema fantasi,

2020-11-14

2

Dian Winati

Dian Winati

mantap thor rapi bgt

2020-05-09

0

hafif abdillah

hafif abdillah

serasa baca novel best seller yang bahasanya khas and i love it 😍😍

2020-05-07

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 01
2 Episode 02
3 Episode 03
4 Episode 04
5 Episode 05
6 Episode 06
7 Episode 07
8 Episode 08
9 Episode 09
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
155 Episode 155
156 Episode 156
157 Episode 157
158 Episode 158
159 Episode 159
160 Episode 160
161 Episode 161
162 Episode 162
163 Episode 163
164 Episode 164
165 Episode 165
166 Episode 166
167 Episode 167
168 Episode 168
169 Episode 169
170 Episode 170
171 Episode 171
172 Episode 172
173 Episode 173
174 Episode 174
175 Episode 175
176 Episode 176
Episodes

Updated 176 Episodes

1
Episode 01
2
Episode 02
3
Episode 03
4
Episode 04
5
Episode 05
6
Episode 06
7
Episode 07
8
Episode 08
9
Episode 09
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154
155
Episode 155
156
Episode 156
157
Episode 157
158
Episode 158
159
Episode 159
160
Episode 160
161
Episode 161
162
Episode 162
163
Episode 163
164
Episode 164
165
Episode 165
166
Episode 166
167
Episode 167
168
Episode 168
169
Episode 169
170
Episode 170
171
Episode 171
172
Episode 172
173
Episode 173
174
Episode 174
175
Episode 175
176
Episode 176

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!