Episode 08

BERSIKERAS

Suasana kesal memang sedang menyelimuti hati Sean.

Ia sangat kesal pada ayahnya yang selalu arogan.

Bahkan Sean akan semakin kesal jika mengingat ayahnya yang selalu tak menepati janjinya, termasuk janji berpergian mereka.

Dari jendela kamarnya, Sean melihat bayangan punggung kedua orang tuanya yang hendak memasuki mobil dengan ekspresi datar khas orang dewasa.

Ia tak peduli lagi apapun tentang kegiatan orang tuanya itu. Yang Sean pikirkan adalah kekesalannya yang tak kunjung reda.

Namun, mungkin saja terlintas sebuah ide cemerlang di benak Sean.

Ide yang bahkan belum pernah ia pikirkan sebelumnya.

"EDWARD," Sean mengucap nama temannya yang super penasaran itu. Sean tak percaya jika Edward akan muncul dalam benaknya. Sambil memainkan jari tangannya hingga membentuk sebuah nada yang lazim di dengar. Nada gesekan antara ibu jari dan jari tengah ini membentuk nada yang jika di tuliskan dalam sebuah huruf akan membentuk kata CLETAK .

Sean melompat dari tempat tidurnya dengan penuh semangat, sebab ia telah menemukan ide yang fantastis.

Ide yang belum pernah ia pikirkan sebelumnya, ide yang luar biasa membuatnya melakukan hal di luar dugaannya.

Kali ini ia akan tetap berlibur ke BALI meskipun dengan atau tanpa orang tuanya.

Sadar bahwa Edward teman yang paling ada setiap waktu untuknya, Sean pun bergegas membereskan pakaiannya dan memasukan kedalam sebuah koper besar.

"Aku tak peduli apapun pada ucapan Ayah," Gumam Sean dengan nada licik.

Niatnya untuk pergi berlibur tak tertahankan lagi.

Sean BERSIKERAS tetap ingin ke negara itu.

Sudah terbersit dalam otak Sean bahwa Bali adalah kota maju, indah, eksotis bahkan rasa penasarannya ingin tahu seperti apa Bali itu, sulit ia definisikan dengan syair.

Apakah Bali sama halnya yang ada dalam imajinasinya ataukah malah sebaliknya, kota yang akan membuatnya kecewa karena jauh di luar ekspektasi Sean.

Entahlah, semua akan terjawab jika ia telah melihatnya secara langsung.

Dalam bayang-bayang pikirannya Bali jauh lebih indah dari Venice, Italia atau bahkan jauh lebih cantik dari kota Petra di Jordania.

****

"Bu ada yang memesan satu toping kue tart dan red Velvet," Teriak Edward pada ibunya dari etalase toko Nyonya lopez.

"Iya baiklah, tunggu sebentar ibu sedang mengangkat nya dari oven." Sahut Nyonya Lopez pada Edward dari dapur toko kue miliknya.

Hari itu toko kue nyonya Lopez sedang ramai karena sedang dalam masa akhir pekan.

Pelanggan toko mereka akan melonjak jauh lebih banyak dibandingkan dari hari biasanya.

Namun karena suasana sudah memasuki makan siang, empunya toko memasang peringatan tutup sementara di depan pintu kaca toko.

"Terima kasih, selamat berbelanja lagi. Semoga hari anda menyenangkan Nyonya," Ucapan manis Edward dalam melayani pelanggan toko ibunya sungguh menarik perhatian pembeli.

Wanita yang menjadi orang terakhir yang membeli kue Nyonya Lopez kala menjelang waktu makan siang sangat menyukai tindakan ramah remaja ini.

"Hari ini sangat sibuk. Sampai-sampai ibu tak menyadari kita belum makan siang." Sela nyonya Lopez pada kesibukan putranya yang sedang membersihkan etalase kaca, tempat dimana ia memajangkan kue-kue cantik milik nya.

"Lihatlah wajah mu, semakin hari semakin kecil saja karena tak pernah ibu perhatikan.

Maaf kan ibu eed, maafkan ibu yang tak pernah memperhatikan mu." Lanjut Nyonya Lopez sedikit menyeka air mata yang terjatuh di pelupuk matanya. Sambil memegang wajah tirus sang putra tercinta penuh khidmat.

"Ayolah ibu, kau tak perlu mengucapkan kata-kata itu, seolah aku anak durhaka. Sebaiknya kita makan dulu, jika tidak bagaimana bisa wajah tampan putra ibu ini akan makin bersinar." Hibur Edward dengan kata-kata narsis pada ibunya.

Nyonya lopez hanya tersenyum bahagia karena memiliki eed yang begitu sempurna di matanya.

Ibu dan anak itu kemudian menyantapi daging bakar berbeque khas Nyonya Lopez.

Menyantapi makanan khas tripod, dengan panggangan panas di atas meja.

"Bagaimana masakan ibu? luar biasa lezatkah?" Yanya Nyonya Lopez pada Eed.

Namun Eed tak bisa menjawab pertanyaan sang ibu, sebab mulutnya tersumpal penuh oleh makanan yang amat nikmat dan lezat.

Cukup bagi Edward mewakilinya dengan anggukan kepala dan acungan jempol tanda bahwa ibunya adalah koki terbaik se-Amerika.

Sekali lagi Nyonya Lopez tertawa kecil nan bahagia karena di puji masakannya oleh sang putra yang begitu menggemaskan.

"Habiskan dulu makanan mu! baru kau bicara nak." Saran Nyonya Lopez.

Hingga seorang remaja datang kedalam toko kue Nyonya Lopez.

Remaja yang mengganggu makan ibu dan anak yang tengah asik dan nafsu itu amat familiar dan amat mudah di kenali. Dia adalah Sean.

"Hei, Sean ada angin segar apa kau datang mengunjungi toko kami." Sapa Edward lebih dulu.

"Jika sahabat mu datang persilahkan lebih dulu ia duduk, bukan malah bertanya yang tak jelas begitu." Sela Nyonya Lopez menegur Edward atas ucapannya yang terbilang tak sopan.

"Hei Sean apa kabar? Lama kau tak mengunjungi toko ku. Silahkan duduk disini dan bergabunglah makan bersama kami!" ucap Nyonya Lopez berbasa basi pada Sean.

Dengan serta Merta Sean duduk atas perintah nyonya Lopez.

"Terima kasih bibi!" Ucap Sean membalas keramahan Nyonya Lopez.

"Makanlah daging panggang berbeque ini, kau pasti belum makan bukan?" tebak Nyonya Lopez.

Ia langsung menyiapkan sebuah piring pada Sean dan memasukan potongan daging panggang kedalam piring Sean lengkap dengan tomat, sayur, kentang dan roti tawar panggang.

Ketiganya melanjutkan makan. Tanpa rasa malu Sean menyantapi makanan yang di suguhkan nyonya Lopez padanya.

"Bagaimana! lezat bukan?" tanya Nyonya lopez pada Sean yang terlihat sangat nafsu menyantap makanan buatannya.

Sean hanya mengangguk, sebab ia tak pernah menyantapi makanan selezat itu.

Luar biasa, lezat, nikmat dan wow mungkin itulah kata-kata yang akan di ucapkan Sean. Berhubung mulutnya tersumpal penuh oleh dedaunan hijau nan lezat itu, maka anggukan adalah ekspresi yang pas mewakili kata-kata lezat dan nikmat itu.

Sama halnya yang dilakukan oleh Edward sebelumnya.

Lagi-lagi nyonya Lopez tersenyum bahagia karena di puji oleh kedua remaja tampan yang ada di hadapannya.

"Apakah kau ingin pergi liburan." Bisik Edward pelan menyela makan ketiganya.

Ia bisa tahu, karena Sean membawa koper masuk kedalam toko kue milik ibunya itu.

Sean tak bergeming, bahkan ia tak menjawab ucapan Edward karena Sean sedang asik makan.

"Sean pelankan nafsu makan mu, aku akan bawakan minuman kesukaan kalian." Nyonya Lopez kali ini mulai bicara. Penuh perhatian, nyonya Lopez membawakan dua gelas jus alpukat yang segar, kesukaan Sean dan Edward.

"Bibi tahu, sudah lama kau tak menyuguhkan aku makanan selezat ini." Kini Sean yang mulai bicara setelah mulutnya tak lagi tersumpal penuh oleh makanan.

"Kau memang pandai menggoda masakan ku." Hardik nyonya Lopez tersipu malu.

Sean memang pandai dan ahli dalam hal ini.

Hingga datang seorang pembeli, dan mengganggu makan ketiganya. Mau tak mau Nyonya Lopez harus meninggalkan kedua remaja itu.

Lelah sudah bagi Edward membantunya, maka kini sang ibu yang akan menggantikannya menjaga etalase toko dan melayani pembeli.

"Hei apakah kau akan pergi berlibur?" Tanya Edward berbisik-bisik untuk yang kedua kalinya.

"Apakah kau kemari hanya ingin memamerkan kepada ku jika kau akan pergi berlibur." Edward mulai memancing.

Namun sean memegang penuh kendali kedua bahu Edward seraya berkata.

"Dengarkan aku, aku kemari ingin mengajak mu pergi berlibur ke Bali. Apakah kau setuju!"

Sean tahu Edward paling tidak bisa menolak godaannya.

"Maaf aku sudah biasa dengan tawaran itu." Dengan nada ketus Edward menolak tawaran Sean. Ia membuang muka bak seorang yang egonya tak mampu di beli.

Sean tentu saja tak akan menyerah.

Ia dengan tipu daya nya mengeluarkan handphonenya dari saku jaket musim dinginnya.

"Kau lihat ini," Sean menunjukan layar handphone pada Edward.

Mata Edward terbelalak, tenggorokannya mengalir deras meloloskan air liur yang sempat tertahan.

Ia tak bisa menahan dirinya untuk membaca tulisan:

"Tiket perjalan wisata"

Yang terpampang di layar handphone Sean.

Kali ini Edward harus mengakui kehebatan Sean yang pandai menarik simpati, menggoda ego.

"Oke, aku takkan bisa menolak. Tapi bagaimana aku harus bicara pada ibu?"

Edward mulai harap-harap cemas.

Sean hanya tersenyum kecil dengan sedikit nada licik di wajahnya. Ia menatap wajah Edward dalam-dalam seolah ia akan mengatakan "Percayakan padaku."

BERSAMBUNG...

catatan kecil penulis:

"Titik terjenuh seseorang ialah, ketika dirinya tak mampu menjadi yang terbaik dari yang ia impikan."

SARANJANA EPISODE 08

Terpopuler

Comments

Yanse asiska ferly

Yanse asiska ferly

lanjut up thor , masih ada rasa ingun membaca novel ini...semoga gak mengecewakan thor next part.

menurut gue penulisan novel ini udah oke dan gak ada kata yang salah ..penggunaan bahasa yang baku membuat pembaca merasa seolah pembaca berada di dalam cerita ini...makasih thor telah menyuguhkan cerita yang apik

2019-09-29

2

👑Ajudan Tante Lele💣

👑Ajudan Tante Lele💣

nm ny sm bodyguardku "lopez"😚

2019-09-28

4

windri putra dayak

windri putra dayak

saranjana itu salah satu bagian di indo di kal-sel dekat dengan tanah bumbu boy.maafnya author semoga lancar nulisnya gak ada kendala gitu sama alur ceritanya "kalau mau tau cek aza ada dimap hi... "semoga gak tersesat jalan ceritanya

2019-09-28

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 01
2 Episode 02
3 Episode 03
4 Episode 04
5 Episode 05
6 Episode 06
7 Episode 07
8 Episode 08
9 Episode 09
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
155 Episode 155
156 Episode 156
157 Episode 157
158 Episode 158
159 Episode 159
160 Episode 160
161 Episode 161
162 Episode 162
163 Episode 163
164 Episode 164
165 Episode 165
166 Episode 166
167 Episode 167
168 Episode 168
169 Episode 169
170 Episode 170
171 Episode 171
172 Episode 172
173 Episode 173
174 Episode 174
175 Episode 175
176 Episode 176
Episodes

Updated 176 Episodes

1
Episode 01
2
Episode 02
3
Episode 03
4
Episode 04
5
Episode 05
6
Episode 06
7
Episode 07
8
Episode 08
9
Episode 09
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154
155
Episode 155
156
Episode 156
157
Episode 157
158
Episode 158
159
Episode 159
160
Episode 160
161
Episode 161
162
Episode 162
163
Episode 163
164
Episode 164
165
Episode 165
166
Episode 166
167
Episode 167
168
Episode 168
169
Episode 169
170
Episode 170
171
Episode 171
172
Episode 172
173
Episode 173
174
Episode 174
175
Episode 175
176
Episode 176

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!