Episode 14

Nama : Azka Vincent Aldebaran

Berusia 18 tahun, putra yang dibuang Abraham Aldebaran hanya karena putra tirinya.

“Menarik” pria yang bernama lengkap Rafael Reindraen Anderson itu menyunggingkan senyuman nya sehabis membaca informasi tentang remaja yang menabrak mobilnya tiga hari yang lalu.

“Marko, awasi remaja ini untuk ku!” Titahnya tak terbantahkan.

“Baik tuan”  

...

Di sisi lain, Azka bersama para sahabat malah asyik bernyanyi-nyanyi untuk menghilangkan rasa bosan mereka karena tidak ada guru yang masuk.

“ku yang dulu bukan yang sekarang” nyanyi Nano samberi memukul meja nya.

“Dulu di sayang sekarang malah ditendang” sahut Azka tak kalah kerasnya.

“Yuhu...asyik” Radit ikut menyahuti sambil menggulung buku belajarnya untuk dijadikan seperti mic dan malah dijabangi seluruh teman-teman kelasnya.

“Dulu dulu ku bahagia sekarang ku menderita!” Sambung Azka lagi menjadikan sapu sebagai mic nya yang malah terbawa suasana, sedikit.

“Hidupku dulu nya hanya seorang biduan pulang pagi malah bawa uang ratusan...” sahut teman-teman kelasnya.

“Eaaak...asyik!” Lio malah bersorak gembira tidak menyesuaikan arah lagunya sambil bergoyang-goyang seperti tak waras.

“Music nul” teriak Azka pada Abnul si ketua kelas yang malah ikutan tak waras.

“Siap bestie” balas Abnul lalu menghidupkan music.

“Di goyaang maasss...” semuanya ikut bergoyang baik cowok maupun cewek tanpa menyadari ulah nakal mereka membuat kelas sebelah terganggu bahkan sampai kedengaran ke kelas lainnya. Gimana gak kedengaran suara music nya keras banget, kelas 11 IPS2 emang kumpulan murid-murid no have akhlak.

Braakk

“IKUTI SAYA KERUANGAN BK SEKARANG JUGA!!”

...

Di ruangan BK.

Disini mereka sekarang hanya Azka dan para sahabatnya termasuk Abnul sebagai ketua kelas mewakili teman-teman kelasnya.

“Jadi siapa diantara kalian yang memulai duluan!” Vivi sebagai guru BK memandang tajam ke-lima anak nakal yang masih berdiri di hadapannya.

“Alangkah lebih baik nya bucan persilahkan kita duduk dulu atau kasih minum kek biar kita lebih rileks menjawab pertanyaan nye!” Kata Azka dengan santai nya tanpa ada rasa takut dan sopan sedikit pun.

“Benar tuh bu, seharusnya ibu sebagai tuan rumah menyambut seorang tamu dengan baik” Radit ikut nimbrung yang mana dianggukan oleh Nano, Lio, Bagas dan Abnul.

Tidak tau saja perkataannya itu membuat si empu makin marah, “DIAM”

“Asu!” umpat Azka.

“Berani kamu ngumpat di depan saya!” sedang Azka yang merasa hanya mengorek telinga dengan acuh.

“Salah kali bucan, mana ada saya ngumpat” mana mengelak lagi, emang dasar Azka.

“Dimana sopan santun kamu”

“Mana saya tau saya kan pangeran kodok” masih menjawab.

“Njiir...emang Lo mau jadi kodok bos” mereka malah tertawa ngakak, Abnul malah ikut-ikutan juga, kecuali Bagas hanya terkekeh.

Vivi sebagai guru tentu merasa tidak dihargai, sungguh kemarahan nya sudah atas ubun-ubun.

“Sabar Vi, ingat Lo harus bersabar ngeladani anak-anak bad seperti mereka!”  Vivi terus menarik nafasnya berkali-kali lalu kembali dihembuskan.

“Inalilahi...sesak ya bucan” ucap Azka dengan gaya paniknya, pura-pura sih sebenarnya.

“Diam kamu, sekarang jelaskan kenapa kalian melakukan hal tadi! Apa kalian tidak memikirkan perbuatan kalian itu membuat kegiatan belajar kelas lain terganggu!” Sudahlah dia sudah tidak tahan lagi dengan anak-anak ini apalagi yang satu ini, membuat nya darah tinggi.

“Ah...itu bucan, kita benaran kagak dipersilahkan duduk nih” tanya Azka sekali lagi, emang no have akhlak nih anak satu.

“Iya Bu, pegal nih kaki kita” Nano mengerakkan kaki seperti kelelahan.

Sudah cukup.

“Saya tidak peduli, sekarang jawab pertanyaan saya! Dan siapa diantara kalian yang memulainya!” Azka malah terkikik melihat wajah merah ibu Vivi.

“Maaf bu, pertanyaan yang mana ya!” Dengan bodoh nya Nano malah bertanya balik membuat wajah Bu Vivi makin merah.

“ABNUL!” sudah percuma saja ia bertanya pada anak-anak kurang akhlak ini, guru saja masih di jahilin.

Abnul yang mendengar namanya disebut seketika terlonjak, “i-iya Bu dengan saya sendiri” sambil menyengir bodoh.

“Kenapa kamu sebagai ketua kelas malah ikut-ikutan, seharusnya kamu tegur mereka!” suara ibu Vivi langsung naik oktaf.

“Karna saya...”

“Ya karna Abnul sendiri yang mulai duluan Bu, karna kan ponsel dia sendiri yang ber music!” Potong Azka dengan cepat. Abnul tentu saja tercengang, “enak aja, bukan Bu saya cuman korban disini”

“kagak bu, disini kita yang jadi korban” bantah Azka yang malah di dukung keempat sahabatnya.

“Ck, benar bu, kita kan cuman anggota sedangkan dia ketua nya jadi sudah jelas siapa yang salah” saut Lio.

“Betul” Bagas yang biasanya diam malah ikut juga.

Abnul yang jadi bahan pembullyan seketika berteriak frustrasi, “Aarrhgg... ampunilah hamba mu ini Tuhan!” sambil bersujud seperti orang kehilangan semangat hidup. Bahkan ibu Vivi dibuat kaget, mungkin stress.

“Nah liatkan Bu, dia aja ngaku dosa nya”

“He’em...dah Bu, mending kita keluar aja ye, soalnya saya kasihan sama bucan” kata Azka. Vivi hanya diam.

“Yuk gusy...”

Lalu mereka menarik Abnul dengan tak elit nya keluar dari ruangan tersebut.

“SIAPA YANG MENYURUH KALIAN KELUAR!” Teriak Bu Vivi cetan membahana, sedang kan anak-anak nakal itu sudah lari terbirit-birit seperti dikejar setan.

Buk

“Njiir...siapa sih yang terok dinding sembarangan, pantat gemoy gue jadi tepos kan!” pekik Azka menggerutu kesal sambil berdiri mengusap-usap pantat gemoy nya yang habis mencium lantai.

“EHEM!”

“Eh...kok ada suaranya” dengan pelan mengangkat kepalanya untuk melihat dan seketika matanya melotot melihat siapa didepan.

“Demi kolor ternyata elo lobster gue pikir beton tadi!”

“Ngapain Lo lari-lari kayak dikejar hantu!” tanya Alister dengan muka datarnya sembari bersedekap dada menatap tajam adik kelas nya tersebut. Sebenarnya ia kesal di panggil lobster tapi memilih diamkan saja.

“Bukan hantu asu tapi bucan” mana ngegas lagi jawab nya, Alister hanya menaikkan alisnya bingung siapa yang dimaksud anak ini.

“AZKA KEMBALI KAMU!”

“Njiir ternyata gue dikejar, dasar bucan gak capek apa!” tanpa ba-bi-bu lagi ia kembali berlari menghindari kejaran bu Vivi.

“Apa kagak capek tu ibu-ibu” awalnya ia pikir kagak bakal dikejar ternyata tidak sesuai pikirannya. Mana larinya juga cepat lagi.

“Kenapa juga harus gue sih” sedangkan para sahabatnya ia tidak tau karena pas keluar BK tadi mereka malah ke pisah mungkin karena panik.

Sekarang ia hanya bisa mengumpati para sahabatnya, bukannya mereka tapi semua teman sekelasnya.

Alister sekarang mengerti siapa yang dimaksud Azka, ia hanya geleng-geleng kepala, lalu melanjutkan langkahnya ketempat para sahabatnya yang berada di basecamp di bagian belakang sekolah.

☀️

☀️

☀️

Azka memilih berhenti, Lagian tuh ibu-ibu betah banget ngejar nya sejauh ini.

“Hosh...hosh... ternyata capek juga lari-larian” sembari berjongkok mengatur nafasnya. Lalu melirik ke belakang, “aman” saat tak melihat batang hidung bu Vivi.

“Enaknya yang dingin-dingin nih tapi kagak mungkin gue balik ke kantin” lalu memilih tiduran di atas rumput tersebut, tidak peduli seragam sekolah nya akan kotor. Posisinya sekarang ia berada di taman belakang sekolah. Tidak dengan para sahabatnya itu entah dimana.

...

Cklek

“Ngapain, lama amat Lo!” Kenzi, lengkap nya Kenzi Fachrul Abimayu salah satu sahabat Carlos sekaligus Wakil ketua Geng Warriors.

Al yang baru sampe memilih duduk disalah satu sofa tunggal dan menjawab, “ketemu bocah”

“Bocah, siapa?” Dia Samuel, lengkapnya Samuel Drax Fransisco, juga sahabat Al sekaligus inti Geng warriors.

“Azka”

“Oh...anak itu, emang ada apa? tumben Lo ketamuan ama dia” Samuel mengangguk dan bertanya dengan rasa penasaran.

“Kepo lo! Dia kan katemu gebetan wajar dong” Dia Naufal, lengkap nya Naufal Dary Regantara, sahabat Al dan juga inti nya Geng Warriors.

“Lo bilang paketu belok njiir!” Samuel mengeplak pala sahabatnya itu, suka sekali ngomong gak benar mana orang nya si paketu lagi.

“Wahh...parah Lo, ngeplak sih boleh tapi kagak usah pala gue juga njiir”

“Bacot!” Kenzi mengarahkan jari tengah nya pada mereka, ****!

Sedangkan, Al hanya melirik mereka males, lalu memilih memejamkan matanya, mending tidur daripada meladeni bacotan mereka, gak penting.

Begitu lah Al, orang nya cuek banget tapi kagak datar-datar amat sih, ngomong nya juga tidak terlalu irit amat. Tapi kalo sudah marah mah jangan dilawan, ngeri banget.

BERSAMBUNG...

LIKE >> KOMEN >> VOTE >> FAVORIT

Episodes
1 Episode 01
2 Episode 02
3 Episode 03
4 Episode 04
5 Episode 05
6 Episode 06
7 Episode 07
8 Episode 08
9 Episode 09
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Visual 1
37 Episode 36
38 Episode 37
39 Episode 38
40 Episode 39
41 Episode 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Episode 47
49 Episode 48
50 Episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Episode 84
86 Episode 85
87 Episode 86
88 Episode 87
89 Episode 88
90 Episode 89
91 Episode 90
92 Episode 91. Fakta yang mengejutkan
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Episode 01
2
Episode 02
3
Episode 03
4
Episode 04
5
Episode 05
6
Episode 06
7
Episode 07
8
Episode 08
9
Episode 09
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Visual 1
37
Episode 36
38
Episode 37
39
Episode 38
40
Episode 39
41
Episode 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Episode 47
49
Episode 48
50
Episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Episode 84
86
Episode 85
87
Episode 86
88
Episode 87
89
Episode 88
90
Episode 89
91
Episode 90
92
Episode 91. Fakta yang mengejutkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!