Episode 13

“Panas banget njiir!” Azka mengibas-ngibaskan sebelah tangannya ke muka ganteng bin imut nya sedang kan sebelah tangannya lagi ia gunakan untuk hormat bendera.

Artinya, apa? Yap, Azka di hukum karena ketahuan datang terlambat.

“Udah dong bucan nanti kulit saya bisa gosong kan gak seru orang ganteng modelan saya jadi burik!” Rengeknya pada guru BK yang menghukum nya.

Sedangkan guru yang di panggil Vivi itu hanya menatap garang murid nya itu, “Jangan banyak alasan kamu, masih dua hari disini sudah cari masalah kamu! Sudahi hukuman sampai jam istirahat jika tidak saya akan menambahkan hukuman mu!” setelah mengatakan itu, dia beranjak dari sana tidak mungkin juga ia mengawasi anak nakal ini terus.

“Cih...sok galak Lo mah, Lo mah enak cuman main perintah lah gue! Bisa hilang kadar ke gantengan gue!” Gerutunya.

“Bagus dah tuh singa pergi” Saat tak melihat punggung ibu Vivi, Azka juga pergi bodoamat sama ancaman tuh guru kagak takut ia, udah biasa juga.

Tidak tau saja ada seseorang yang melihatnya.

“Ternyata memang lebih nakal dari teman-temannya!” ujar remaja tersebut yang tak lain ialah Alister, panjang nya Alister Galen Anderson, sekaligus ketua dari Geng Warriors Pentolan sekolah.

“Es teh satu mang” kata Azka sedikit berteriak karena sudah duduk di salah satu kursi bagian pojok.

“Sebentar nak”

Ya habis dari lapangan tadi ia langsung kabur ke kantin karena merasa haus banget, gimana gak haus orang di jemur panas-panas gitu.

“Nih es tehnya”

“Makasih mang” karna sudah tidak tahan lagi ia langsung menyeruput nya.

“Ah...segar banget!” Seru nya saking segarnya sampe terpejam nya.

“Mang satu lagi bakso ya yang pedas banget!”

Sedangkan di rooftop keempat sahabatnya malah asik tidur-tiduran sambil nge-game bukan nya belajar.

“Ck, kalah lagi gue anjiim!” tanpa sadar Radit melempar ponsel saking emosinya.

“Emosi sih emosi tapi kagak sampe ada korban juga” cibir Lio memandang miris ponsel seharga jutaan itu tergeletak di atas lantai, sungguh mengenaskan.

“Ckck...parah Lo dit” Geleng Nano.

Radit, jangan ditanya dia baru sadar ponselnya ternyata memang benar jadi korban ke goblokan nya, “Huwaaa...Mak ponsel adit!”

“Ck, berisik!” Bagas yang lagi tidur harus terpaksa bangun karena suara lebay Radit.

“Gas, ponsel gue” adu nya mirip seperti anak kecil kehilangan permen, bukannya membuat Bagas kasihan tapi malah jijik.

“Jangan sentuh” Bagas seketika menghindar membuat Radit terjungkal.

“Bagas bangsat”

“Hahaha...makan noh lantai!” mereka tertawa ngakak, emang teman laknat bukannya kasihan.

“Bangsat Lo semua!” Radit buru-buru berdiri dan kembali duduk di sofa tersebut. Sudah ponsel nya rusak malah di tertawa kan juga, gak kasihan apa liat penderita nya.

“Eh...ngemeng-ngemeng si bos gimana?”

“Ck, mana kita tau dari tadi kita di sini ama Lo” Saut Nano agak sewot.

“eh...Lo udah kunci pintu apa belum!” tanya Lio pada Bagas saat mendengar suara langkah kaki menaiki tangga.

“Gak” seketika mereka melotot, “sial! Gimana kalo buk Vivi yang kesini”

“buruan kunci njiir!” buru-buru mereka mengunci pintu rooftop, Radit anak itu tidak peduli ia malah sibuk menangisi ponselnya.

“Hah...aman” mereka kembali ketempat semula setelah mengunci pintu nya.

Duk

Duk

“Anjiiing!” mereka tersentak mendengar gedoran itu.

“Lio, Lo yakin itu buk Vivi”

“gak tau juga gue, gue kan kagak liat”

Duk

Duk

“Tuh kan, cara nya itu loh kasar banget gak yakin gue itu ulah buk Vivi” Lio dan Bagas juga berpikiran sama.

“Tuh anak juga ngapain tangisin barang mati” mereka ikut mengalihkan pandangannya kearah Radit.

“Benaran stress tuh anak!” mereka hanya geleng-geleng kepala.

“WOIIII...BUKA PINTUNYA BANGSAT!”

Mereka terbelalak mendengar suara teriak tersebut bukan karena keras suaranya tapi suaranya itu loh kayak kenal banget.

“Itu suara si bos goblok!”

“Njiir...mampus kita” buru-buru Nano membukakan pintunya.

Buk

Dengan tidak elit nya, Azka terjatuh ke lantai tepat saat pintunya terbuka.

“Adaaw...bangsat, kalo mau buka pintu bilang kek, sakit njiir!”  

Nano menggaruk kepalanya tak gatal, “sorry bos mana tau gue Lo bakal jatuh” ujar nya sambil membantu Azka berdiri.

“Asu Lo, ternyata Lo yang kunci pintu”

“Bukan cuman gue bos tapi mereka” menunjuk Lio dan Bagas kecuali Radit.

Azka hanya berdecak memandang mereka kesal, “lagian ngapain pakai di kunci segala sih” tanyanya setelah ikut duduk dengan mereka.

“He... kita kira ibu Vivi maka nya kita kunci” cengir Lio.

“Teruus Lo kenapa bisa kesini, kagak masuk Lo!” tanya Nano tak sadar dia juga sama.

“habis di hukum gue sama si singa”

“Terlambat Lo ya” Azka hanya mengangguk sembari menyambar cola-cola dari tangan Bagas.

“Emang si singa siapa sih bos, perasaan cuman buk Vivi yang sering ngehukum begituan!”

“Iya itu si singa yang gue maksud” kata Azka sedikit ngegas kesal juga ia dengan otak lemot anak satu ini.

“Oh...” Nano mengangguk mengerti sedang kan Lio dan Bagas hanya memutar bola matanya melas.

“tuh anak kenapa? Kayak orang putus cinta aje!” Azka mengerakkan dagunya kearah Radit.

“Kehabisan obat kali” saut Lio ngasal, emang Radit sakit apa pakai obat segala, teman no have akhlak.

...

Kring kring kring

“Udah bel njiir, yuk kantin” ajak Nano.

“yuk” mereka keluar dari rooftop.

“Hai...cantik!” Nano mengedipkan matanya pada setiap para siswi di lewati, membuat anak-anak itu jadi salting.

Beda lagi Azka dan yang lain hanya memutar bola matanya males.

“Gak usah sok ke gantengan lo ogeb, muka pas pas gitu juga!” Ejek Azka dengan pedas membuat senyuman merekah Nano luntur.

“Kok Lo suka benar ye bos” Radit tertawa ikut meledek Nano yang tampak sudah kesal.

“Coba deh Lo ngaca, burik gitu” Lio malah ikutan lalu tanpa izin malah merebut kaca anak cewek yang di lewati nya dan memberi pada Nano.

“Nih sana ngaca, liat bentukan lo” Dan dengan bodoh nya Nano mengambilnya dan berkaca. Tanpa tau dirinya dikerjai.

“Ck, jelas ganteng gini gue malah mirip oppa oppa Korea pake banget! Cih...bilang aje kalian iri ama pesona gue!” sembari mengalihkan pandangan dari kaca pada para sahabatnya berdiri tadi.

“eh...kok kosong” Seketika ia sadar hanya di kerjai dan sekarang malah di tinggal, sialan!

“Asu! Gue di tinggal. Teman laknat Lo pada!” teriak Nano sembari melempar sembarangan kaca di pengangnya dan ngacir mengejar mereka yang mungkin sudah sampe di kantin.

Sedangkan di kantin, Azka dan yang lain malah ketawa senang sekali mereka menjahili si playboy itu.

“Hosh...hosh...asu!”

“tega banget ninggalin gue”

Azka masih tertawa lalu menepuk pundak Nano, “Sorry bro, Lo sih lama bet ngaca nye”

“Lagian siapa suruh Lo larian gitu kayak dimana aja Lo” cibir Radit.

“takut gue ketemu mantan, kalo ada kalian kan bisa jadi hero gue!” jawabnya asal sembari meminum jus milik Azka membuat si empu meregut tak terima.

“udah jadi mantan aja takut, pas pacaran napa kagak takut tuh, banci!” ledek Radit.

“Sewot aje Lo!” cetus nya.

 

BERSAMBUNG...

LIKE >> KOMEN >> VOTE >> FAVORIT

Episodes
1 Episode 01
2 Episode 02
3 Episode 03
4 Episode 04
5 Episode 05
6 Episode 06
7 Episode 07
8 Episode 08
9 Episode 09
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Visual 1
37 Episode 36
38 Episode 37
39 Episode 38
40 Episode 39
41 Episode 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Episode 47
49 Episode 48
50 Episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Episode 84
86 Episode 85
87 Episode 86
88 Episode 87
89 Episode 88
90 Episode 89
91 Episode 90
92 Episode 91. Fakta yang mengejutkan
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Episode 01
2
Episode 02
3
Episode 03
4
Episode 04
5
Episode 05
6
Episode 06
7
Episode 07
8
Episode 08
9
Episode 09
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Visual 1
37
Episode 36
38
Episode 37
39
Episode 38
40
Episode 39
41
Episode 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Episode 47
49
Episode 48
50
Episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Episode 84
86
Episode 85
87
Episode 86
88
Episode 87
89
Episode 88
90
Episode 89
91
Episode 90
92
Episode 91. Fakta yang mengejutkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!