Episode 09

“Kemana aja Lo bos? Udah heboh kita cari Lo dari sekolah ampe rumah bokap Lo!” Nano yang baru pertama kali memasuki markas langsung berteriak saat melihat orang dicari nya ternyata sedang bersantai disana.

“Ck, sorry ponsel gue hilang jadi kagak bisa hubungi kalian!” Kata Azka merasa bersalah. Nano merangkul bahu bos nya. “Lo tau kita khawatir banget ama Lo bos, apalagi Lio sama Bagas bilang Lo diusir makin ketar-ketir kita nyariin!”

“Iya bos, kok Lo bisa sampe diusir sih” Mendengar pertanyaan itu, Azka yang awal tersenyum seketika berubah datar. Entah lah ia merasa sedikit sensitif, rasa sakit itu kembali terasa.

“Dit!” Bagas menatap Radit tajam sambil menggelengkan kepalanya tanda tidak boleh. Lio menyenggol lengan Radit dengan lirikan kesalnya seraya berbisik pelan, “gue kan udah bilang jangan nanya gitu, apa Lo lupa ama cerita gue barusan!”

Bagas menepuk pelan pundak Azka mencoba memberikan ketenangan, “nggak usah di pikirin! Dia pasti bakal nyesel nanti” Hampir saja mereka tersedak mendengar kata-kata terpanjang seorang Bagas. Mungkin bisa dihitung.

“Tumben panjang gas, biasanya irit banget tuh!” Ledek Nano.

“Ck, Lo kayak nggak tau aja, kalo ama si bos mah beda rela ngomong panjang, lah kita amit-amit dah!” sahut Lio mencibir.

“Iri ye, sana cari sugar Daddy!” cetuk Radit yang mana seketika dapat tatapan bodoh dari mereka.

“Apa hubungannya goblok!” sentak Nano.

“Lo pikir kita banci” Kesal juga dia ama sahabat sesat satu ini.

“lah bukannya kalian mau laki dingin kek bagas, nah kalo sugar Daddy lebih mantap dah, yakin ama gue Lo dua pasti puas deh!” kata Radit nyeleneh malah diiringi suara tawa nya.

“Waahh...nggak beres nih anak, mau gue tonjok tuh bibir!” Nano menggulung lengan kemeja nya keatas bersiap-siap ingin menggebuk muka Radit. Begitupun Lio.

“Sini Lo human!” mereka mengejar Radit yang sudah ngacir duluan takut kena gebuk dua singa ngamuk. Sedangkan, Bagas hanya memandang mereka jengah, sudah tau sahabat nya lagi dalam suasana tidak baik, bukan nya memberikan semangat atau apalah tapi malah ngebacot basi.

Azka yang awalnya murung akhirnya kembali tertawa melihat kelakuan ketiga sahabatnya.

“Gue enggak papa gas, lagian dengan gue diusir kehidupan gue lebih tenang dan aman, gue enggak dapat perlakuan kasar lagi, dan enggak ada si davanjiing gangguin gue!” Bagas hanya memandang Azka  sulit diartikan, sedangkan Nano, Lio dan Radit seketika menghentikan aksinya konyol nya saat mendengar kata-kata Azka.

“lo nggak usah pura-pura kuat bos, kita sahabat Lo, kita juga keluarga lo... maksud gue seluruh anggota Cobra keluarga Lo! Jadi Lo nggak usah nutup apapun lagi, Lo keluar in aja semua, kita selalu ada buat lo...!”  kata Lio yang langsung dapat jempolan dari Radit dan Nano.

“Iya bos, kalo ada apapun Lo nggak usah malu cerita ama kita” tambah Nano.

“He'em...si om kurang asam biarin aja nanti nyesel udah buang Lo bos!”  Azka hanya menghela nafas berat mendengarnya. “Bukan gitu masalahnya, gue cuman merasa kagak beres aja ama dua human itu, gue yakin selain mau harta ayah, pasti ada hal lainnya!”

“Gue cuman takut ayah kenapa-napa!” walaupun mulai tumbuh rasa benci tapi Azka tetap mengkhawatirkan ayahnya. Mereka terdiam mendengar apa yang dikhawatirkan sang sahabat, padahal sudah disakiti, bahkan dibuang tapi masih saja memikirkan nya.

“gini aja, gimana kalo kita minta salah satu anak Cobra ngawasin mereka secara diam-diam, dengan gitu kita bisa tau info tentang mereka!” saran Nano dengan ide cemerlang nya.

“Pintar juga Lo no, gue pikir cuman gombalin cewek aja bisa Nye!”

“Ck, emang elo di suruh nembak cewek langsung kabur” balas Nano tidak terima di ledekin. Radit berdecak sebal mendengarnya, “cewek kayak ondel-ondel gitu mana sudi gue! Emang elo senggol sana sini, janda pun Lo ajak pacaran” Seketika kena mental si Nano.

“asu lo! Kapan Lo liat gue pacarin janda!” Sewot Nano tidak terima, karena semua mantan dan pacarnya gadis semua tapi tidak tau apa masih perawan apa tidak.

“Tuh yang putus seminggu yang lalu siapa coba bukan janda, Lo sendiri yang bilang ama kita!” bukan Radit membalas tapi Azka, bosan juga ia mikirin orang yang jelas tidak memikirkan dirinya sama sekali.

“Kapan bego, perasaan gue kagak pernah bilang Lo pada deh! Salah dengar kali” Nano menggaruk kepalanya, sampe terlalu banyak mantan iya jadi lupa, dalam seminggu aja ia udah putusin cewek lima kali jadi mana ingat dia.

“Gila!” Sekali ngomong pedas amat.

“ikut-ikutan aja Lo gas” cetus Nano dengan wajah masamnya.

“Jadi sekarang Lo tinggal dimana bos?” tanya Lio beralih menatap Azka.

“Di apartemen peninggalan bunda gue, cuman itu yang gue punya!”

Mereka mengangguk lega mendengarnya, kalo pun tidak ada mereka akan dengan senang hati mengajak Azka tinggal di rumah mereka dari pada ngekos.

“Oiya...gue juga mau pindah sekolah ama kalian, males banget gue sekolah disana lagi!”

Tentu saja mereka semangat mendengarnya, dengan begitu mereka tidak terpisahkan lagi.

“Tenang aja bos, biar gue minta abang gue daftarin Lo!” seru Lio, karena Abang nya sendiri kepala sekolah di tempat sekolahnya. Azka mengangguk, bersyukur sekali memiliki sahabat seperti mereka, the best lah pokoknya.

☀️

☀️

☀️

Sehabis dari markas, sekarang mereka berada di rumah Nano mengingat pesan macan yang katanya merindukan Azka paling tampan.

Kelihatan sekali, baru aja masuk rumah bukannya anak kandungnya di samparin tapi malah Azka.

Di meja makan.

“Ini mama buatin makanan kesukaan kamu! Khusus buat kamu!” ucap Fiona saat meletakkan nasi goreng udang di hadapan Azka.

Azka hanya tersenyum kecil melihat nya, “makasih ma” ya mereka sudah terbiasa memanggil sama karena menganggap seperti orang tuanya sendiri.

Sedangkan, Nano sebagai anak tentu saja tidak terima, “ma, kok cuman Azka doang sih buat aku mana mah!” rengek Nano.

“Kagak usah banyak bacot kamu, kan udah tuh mama buatin makanan kesukaan kamu, lagian masa iri ama sahabat sendiri!” kata Fiona dengan garang, membuat mereka bertiga tertawa.

Seketika Nano cemberut, “mama mah tega ama anak sendiri masa cuman dikasih lauk doang kagak ada sambal nya!” emang nih anak suka banget protes.

“ck, banyak maunya kamu, untung mama sayang!” setelah berkata itu, Fiona pergi kembali ke dapur. Sedangkan Nano malah ketawa tidak jelas karena berhasil membuat mama nya kesal.

Plak

“Dasar anak kurang akhlak Lo!” Radit menoyor pundak Nano karena mereka bersebelahan.

“Ck, Lo kayak benar aja” sinisnya.

“Bacot mulu kalian, buruan makan nggak liat gue udah laper!” Azka memandang mereka jengah, cacing nya sudah berdemo dari tadi minta di isi.

Diantara mereka tidak ada yang merasa iri jika orang tua mereka terkadang memanjakan Azka karena memang itulah keinginan mereka, bahkan jika bisa mungkin mengangkat Azka menjadi adik mereka tapi mengingat umur mereka samaan dan Azka sendiri juga tidak akan suka.

 

BERSAMBUNG...

LIKE >> KOMEN >> VOTE >> FAVORIT

Episodes
1 Episode 01
2 Episode 02
3 Episode 03
4 Episode 04
5 Episode 05
6 Episode 06
7 Episode 07
8 Episode 08
9 Episode 09
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Visual 1
37 Episode 36
38 Episode 37
39 Episode 38
40 Episode 39
41 Episode 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Episode 47
49 Episode 48
50 Episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Episode 84
86 Episode 85
87 Episode 86
88 Episode 87
89 Episode 88
90 Episode 89
91 Episode 90
92 Episode 91. Fakta yang mengejutkan
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Episode 01
2
Episode 02
3
Episode 03
4
Episode 04
5
Episode 05
6
Episode 06
7
Episode 07
8
Episode 08
9
Episode 09
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Visual 1
37
Episode 36
38
Episode 37
39
Episode 38
40
Episode 39
41
Episode 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Episode 47
49
Episode 48
50
Episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Episode 84
86
Episode 85
87
Episode 86
88
Episode 87
89
Episode 88
90
Episode 89
91
Episode 90
92
Episode 91. Fakta yang mengejutkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!