Episode 02

Kring...kring (bunyi jam waker)

Deringan dari jam waker membuat seseorang yang lagi tidur terganggu. “Eungh...apa sih ganggu gue aja” gumamnya kesal. Dengan terpaksa mencoba membuka matanya dan menjangkau jam tersebut yang berada di nakas dekat tempat tidur nya.

“Hoaaam...baru juga jam tujuh” ucapnya santai sambil menguap dan menyibakkan selimut nya. Dengan gontai beranjak kearah kamar mandi.

Berselang 10 menit melakukan ritual mandinya, Azka keluar dan memakai seragam sekolahnya. Sebenarnya males banget dia pergi sekolah karena pasti akan ada drama murahan lagi. Tapi mau bagaimana lagi jika tidak bisa habis dia oleh ayahnya.

“Kapan coba gue bisa bareng lagi ama mereka, melas banget gue lama-lama satu sekolah ama human kek dia! Bisa nya cuman nyusahin gue mulu” Azka memakai seragam sekolah dengan asal bodoamat di tegur guru nanti, merasa telah selesai ia keluar setelah mengambil tas dan kunci motornya.

Saat melewati ruangan makan ia tidak menoleh sedikitpun karena sudah biasa seperti itu, namun tiba-tiba saja langkah harus berhenti mendengar suara dingin sang ayah.

“Jam segini baru bangun, apa kau masih niat sekolah!”

Hanya memutar bola matanya melas dan menjawab dengan santai, “suka-suka gue lah bukan urusan Lo juga, yang sekolah gue ngapain Lo yang ribet sih” santai sekali seperti tak punya beban.

“K-kau, beraninya kau berbicara tidak sopan pada orang tua! Saya tidak pernah mengajarkan mu menjadi pembangkang, dasar anak tak tau diri!”  Itu lagi, sudah muak ia mendengar nya, apa tidak ada kata-kata selain itu, ck memuakkan.

“Lah itu Lo ngaku, hayo jadi salah siapa dong? Gue, apa Lo!” tunjuk Azka dengan sinis senang sekali membuat ayahnya marah.

“Azka, apa kamu sadar dengan ucapan mu itu! Ibu mohon jangan membuat ayah mu marah lagi” Dia Alena ibu tiri Azka sekaligus ibu kandung si Dava kampret.

“Eleh...sok manis lo dasar wanita busuk” batin Azka jijik.

“apa sih ngikut aje Lo, kenal aja kagak” cetus Azka sangat sinis, lalu melanjutkan langkah kakinya untuk keluar bahkan dia tidak peduli teriakkan sang ayah.

“DASAR ANAK SIAL! MENYESAL SAYA MEMILIKI ANAK PEMBANGKANG SEPERTIMU!” bahkan tukang kebun pun ikut kaget, pagi-pagi sudah berteriak marah-marah lagi.

“Hah...tuan benar-benar berubah, saya jadi kasihan sama si aden malah seperti di anak tirikan” lirih pak Bejo si tukang kebuh, jelas dia tau semuanya karena dia sudah lama bekerja disana.

...

15 menit kemudian, Azka sampai di depan gerbang sekolah namun yang ia dapatkan gerbang malah tutup. Tentu saja udah tutup orang dia datang hampir jam lapan jadi jelas tutuplah.

“Gini nih yang gak gue suka...heran gue padahal masih pagi juga udah tutup aje, tau gini mending bolos” oceh nya tak sadar diri tapi masih tetap didengar oleh pak satpam.

“Aduh...aden lagi, gak capek apa terlambat terus, saya kan jadi bosan liat muka aden!” Jelas lah bosan hampir setiap hari dia bertemu murid satu ini.

“Yaudah gak usah diliat ribet amat Lo, dah cepat buka gue mau masuk!” malah ngegas lagi bukannya minta baik-baik udah tau terlambat.

Pak satpam geleng-geleng kepala, “maaf den...saya tidak bisa karena ini perintah langsung dari bu Eta” Mendengar nama nya saja Azka sudah mengerti, bu Eta alias guru BK langganannya.

“Ck” Dengan kesal ia terpaksa memutar arah jalan motornya tujuan nya ke warung Mpok Nana yang berada di bagian belakang sekolah.

Sampai disana Azka memarkirkan motornya, “mpok numpang motor saya ya”

“Eh...den Azka toh, terlambat lagi den”

“Biasa Mpok” balasnya dengan cengiran. Namun saat ia akan memanjat pagar pembatas langsung terhenti saat mendengar suara seseorang.

“Njiir...Lo lagi bos” Azka menoleh dan melihat seorang remaja berseragam sama seperti nya dan ia kenal, dia Fano salah satu anggota Cobra.

“Paan...ngiri Lo” sewotnya.

“Santai bos, sewot aje Lo masih pagi juga”

“Ngapain Lo disini kagak masuk Lo”

Fano menggeleng, “males gue lagian udah terlanjur terlambat dari pada dihukum bu Eta mending nyantai gue disini”

“Waah...gue suka gaya Lo, yok gue temani, gak jadi gue masuk” Azka merangkul pundak Fano dan mengajak nya nongkrong di warung Mpok Nana. Mereka malah tertawa tanpa beban membuat Mpok Nana geleng-geleng kepala.

...

Sedang kan di dalam kelas, Dava tersenyum saat tidak melihat Azka masuk, ya mereka sekelas semua itu atas permintaan Dava sendiri yang ingin sekelas dengan Azka dan semua itu kabulkan oleh ayahnya eh...ayah tiri maksudnya.

“He.. bagus Lo kagak datang dengan begini gue bakal buat ayah makin marah” gumamnya tersenyum jahat.

☀️

☀️

☀️

Azka memang tidak berniat ke sekolah dan malah pergi ke markas tidak dengan Fano anak itu masuk saat jam istirahat. Ia tidak peduli lagi apa yang akan terjadi nanti, mau melakukan hal benar pun dia pasti tetap akan di marahin sang ayah. Jadi buat apa juga di pikirin.

Sesampai di markas dia langsung dapat sambutan dari anak-anak lain yang kebetulan juga membolos.

“Ck, mereka kagak bolos, tumben. Insaf kali ya” ocehnya saat tidak menemukan para sahabatnya. “Bodo ah, mending gue main” Azka mengeluarkan ponselnya sambil rebahan di atas sofa.

“Apa kagak ada yang ngajak tawuran nih, kangen gue” gerutunya karena sudah hampir dua mingguan geng musuhnya tidak mencari masalah biasanya hampir setiap mencari masalah dengan gengnya dan berujung tawuran, tapi sekarang mana mungkin udah kapok kali ya.

Hampir dua jam Azka main ML dan karena saking serunya tidak menyadari kedatangan para sahabatnya.

“Keknya seru amat nih sampe gak dengar kita” seru Radit.

“Dit!” Lio memandang Radit seperti merencanakan sesuatu, Radit yang mengerti mengangguk. Sedangkan Nano hanya berdecak dan Bagas memilih duduk menatap jengah kelakuan kedua nya. Sudah dipastikan sebentar lagi telinganya berdegung.

“ satu...dua...ti...” hitung mereka dan

“BOS, ADA KUNTI DIDEPAN LO!” teriak mereka tepat di telinga Azka membuat si empu terkejut.

Duk

“HAH...MANA KUNTI!” Heboh Azka yang sudah terguling jatuh dari sofa dengan muka pucat. Azka itu paling takut ama kunti apalagi genderowo seram njiir.

HAHAHA

Tawa mereka seketika pecah kecuali Bagas hanya terkekeh apalagi melihat muka pucat Azka, kasihan.

Sadar dirinya dikerjai, Azka mengamuk, “Bangsat lo! Beraninya Lo pada ngerjain gue, sini Lo ******!”

Mereka dengan cepat menghindar dan malah menarik Nano juga. “Woiii... ngapain kalian bawa-bawa gue bangsul!” umpat Nano tidak terima.

“Jangan lari kalian” Azka mengejar mereka dengan muka kesalnya bahkan sudah membulatkan tinjunya ingin menonjok mereka satu persatu.

Dan berakhir terjadi lah kejar-kejaran membuat Bagas geleng-geleng begitupun anak-anak lain mereka tidak heran lagi melihat kelakuan mereka.

...

“Tega amat Lo bos sampe muka gue benjol gini!” keluh Radit mengusap bagian mukanya yang kena tonjok Azka.

“Muka ganteng gue, huhuu!” Lio menangis lebay.

“Sialan Lo pada, gara-gara kalian gue ikut jadi korban, gak rela gue!” Nano menatap kedua dengan muka sebal. Sedangkan Azka hanya acuh, lagian siapa suruh buat ia kesal kan kena batunya.

“Ck, kagak usah lebay, di tonjok musuh ampe babak belur aja b aja tuh, sekarang malah sok kesakitan” cibir Azka memandang mereka dengan sinis.

Puk

Merasa tepukan dibahunya Azka menoleh kearah si pelaku. “Napa gas?”

“Gimana!”

“Hah...gimana apa maksud Lo? Ngomong tuh yang jelas dah” kesalkan dia, punya sahabat kok gini amat yah.

“Om Abraham”

“Oh” akhirnya ia mengerti maksud pertanyaan sahabat kulkas nya.

“Ya...gitu, Lo tau lah ayah gue tetap sama lebih sayang ama bini nya dan si buluk” mereka hanya menghela nafas lemah mendengar jawaban Azka. Bagas mengangkat tangannya mengusap sayang puncak kepala sang sahabat. Azka sendiri tidak marah, dia malah merasa nyaman.

“yang sabar bos gue yakin om Abraham bakal sadar dan nyesal udah lakuin semuanya ama Lo” kata Lio.

“Tapi bos sampai kapan Lo betah tinggal disana, apalagi sama kedua manusia ular itu” saut Nano dengan nada marah.

“Lagian kok ada ya seorang ayah kek gitu malah lebih belain anak tiri dibandingkan anak kandungnya sendiri” Radit ikut nimbrung.

“Ck, gak usah pikiran mereka males gue” sengaja karena yang ada makin sakit hati dia.

“Mending kita keluar laper nih gue” kata Azka sudah merasa lapar karena tadi dia hanya makan sedikit di warung Mpok Nana.

“Iya nih gue juga belum sempat makan tadi di sekolah” saut Lio. Mereka beranjak pergi ke tempat langganan mereka yang berada tak cukup jauh dari markas.

BERSAMBUNG...

Episodes
1 Episode 01
2 Episode 02
3 Episode 03
4 Episode 04
5 Episode 05
6 Episode 06
7 Episode 07
8 Episode 08
9 Episode 09
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Visual 1
37 Episode 36
38 Episode 37
39 Episode 38
40 Episode 39
41 Episode 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Episode 47
49 Episode 48
50 Episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Episode 84
86 Episode 85
87 Episode 86
88 Episode 87
89 Episode 88
90 Episode 89
91 Episode 90
92 Episode 91. Fakta yang mengejutkan
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Episode 01
2
Episode 02
3
Episode 03
4
Episode 04
5
Episode 05
6
Episode 06
7
Episode 07
8
Episode 08
9
Episode 09
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Visual 1
37
Episode 36
38
Episode 37
39
Episode 38
40
Episode 39
41
Episode 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Episode 47
49
Episode 48
50
Episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Episode 84
86
Episode 85
87
Episode 86
88
Episode 87
89
Episode 88
90
Episode 89
91
Episode 90
92
Episode 91. Fakta yang mengejutkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!