Episode 03

“dah gue mau balik” Azka menaiki motornya, hari sudah hampir malam dia yakin sampai dirumah nanti akan mendapatkan hadiah lagi dari ayahnya.

“Ye...hati-hati Lo bos” Azka hanya mengangguk dan melesat pergi. Tak butuh waktu lama Azka sampai dirumah segera memasuki motornya ke garasi. Lalu berjalan memasuki rumah, baru saja akan masuk sudah terdengar suara dingin dan marah ayahnya.

“sudah puas kau bermain diluar sana Hah! Sekarang ikut saya” Dengan kasar Abraham menarik Azka kearah gudang belakang.

“Mau apa Lo! Lepasin gue bangsat” Azka tau apa yang terjadi selanjutnya, apalagi bukan menyiksa dan mengurung nya digudang, apa dia pikir tidak sakit. Sialan emang! Untung masih sayang.

Di ujung tangga Dava tersenyum kemenangan melihat itu, dia sangat senang sekali melihat Azka tersiksa.

“Bun, aku sudah tidak sabaran menjadi tuan muda dan putra Abraham satu-satunya” katanya pada ibunya yang berada didekat-Nya.

Alena terkekeh sambil mengusap sayang kepala sang anak, “tentu sayang, kau pasti akan memiliki semuanya, kita harus secepatnya menyingkirkan anak bodoh itu!” mereka tersenyum jahat.

Sedangkan di gudang belakang, terdengar suara pukulan beberapa kali tepat mengenai punggung Azka.

“Rasakan hukuman untuk anak kurang ajar seperti mu” Abraham terus memukulkan ikat pinggangnya ke arah punggung Azka tanpa mempedulikan suara ringisan sang putra.

“Shiiit...” Azka memejamkan matanya menahan rasa sakit itu, punggung nya terasa ingin robek.

“Berani sekali kau tidak masuk sekolah bahkan ingin mencelakai putra saya”  setelah merasa puas, Abraham keluar membiarkan Azka kesakitan disana.

“Aarggh...sialan! Sakit banget njiir” bahkan terasa basah, apa lagi selain darah, beberapa kali Azka menggertak kan rahangnya menahan rasa sakit. Dia juga ingat ucapan terakhir ayahnya dan itu benar-benar membuat nya kesal, marah dan semakin membenci Dava. Tetapi kenapa ia tidak bisa membenci ayahnya.

“Dava anjiing...drama murahan apalagi yang Lo buat. Kalo gini ceritanya sampe kapan akan slalu kek gini, pakai cara apalagi biar ayah percaya lagi sama gue”

“Gue yakin mereka pasti pakaian santet makanya ayah jadi nurut banget” Azka memejamkan mata dengan bersandar di dinding gudang tanpa peduli rasa sakit di punggungnya.

Pernah sekali dua kali ia mengatakan jika yang diucapkan Dava tidak benar dan hanya memfitnah nya, awalnya ia pikir ayahnya akan percaya tapi apa? ternyata ayahnya tetap percaya Dava dan berakhir dirinya di pukuli.

Semenjak itu, Azka akan memilih diam saja saat mendapatkan hukuman dari ayahnya karena jika ia protes pun tidak akan ditanggapi, percuma saja. Terserah ayahnya saja bahkan jika membunuh nya sekalian, lagian yang dosa ayah yang bakal nyesal nanti juga ayahnya jadi nikmati saja.

...

Saat tengah malam Azka berjalan tertatih-tatih keluar gudang menuju kamarnya, dia juga sedikit bersyukur karena tidak dikunci dari luar.

“Ck...gini amat nasib gue!” gumamnya.

“Derita Lo!” terdengar balasan penuh ejekan dari seseorang yang tak lain ialah Dava. Azka jangan ditanya dia sangat marah sekali jika tidak ingat anak kesayangan ayahnya sudah ia buat tuh anak sampe babak belur.

“Hama aja bangga Lo, gak sadar lo, Lo tuh siapa disini! Hanya perantara, lo cuman hama perusak hubungan orang! Kagak usah sok Lo nanti jatoh sakit!” Dengan santai Azka masuk kedalam kamar nya, puas sekali dia melihat wajah jelek Dava.

“Cih...kita lihat aja, gue pasti bakal buat Lo makin menderita” Dava tidak terima dikatakan hama, walaupun emang itu kenyataan nya tapi dia tetap tidak ingin mengakui.

☀️

☀️

☀️

Keesokan harinya, Azka terlihat malas sekali untuk sekedar bangun, apalagi dengan keadaan bagian punggung nya walaupun ia yakin sudah mulai mengering namun masih terasa ngilu.

“Aw...Aw aw!”

“Asu kok gue jadi ngikut gaya tiktok sih” sebalnya, mungkin terlalu sering nonton tiktok jadi ikut-ikutan kan. Azka hanya mencuci muka dan gosok gigi lalu memakai seragam sekolah nya tanpa mandi dengan luka begitu mana sanggup ia mandi.

“Hufff...” tak lupa memakai jaket hitam yang berlambang ular hitam dengan sebuah mahkota di kepala sang ular, itu jaket khusus Geng dan mahkota sebagai tanda ketuanya. Merasa tampilan nya telah keren ia keluar menuruni anak tangga satu persatu.

“Azka sini sarapan dulu, bunda udah buatin makanan kesukaan kamu” mulai lagi cari mungka nya membuat Azka jengah.

“Gak perlu gue gak bakal sudi makan sama orang bermuka dua kek Lo, ck...bisa aja Lo kasih racun kan”

“Hiks...sayang kok kamu ngomong gitu sih hikss...mana mungkin bunda lakuin hal macam itu!”

Azka memutar bola matanya males, masih pagi mata dan pendengar udah dibuat gatal.

“Ka, kalo Lo gak mau gak usah nuduh bunda yang enggak-enggak” Dava merasa kesal tapi dalam hatinya tersenyum jahat karena setelah ini pasti Azka akan di marahin lagi.

Abraham yang sedang menyantap makanannya memandang Azka dengan tajam, “Jaga ucapan mu Azka, jangan membuat istri saya menangis lagi karena tuduhan asal mu” suara Abraham sangat dingin sekali, tapi tidak membuat Azka takut.

“Ck, bodoamat, makanya suruh bini Lo tuh diam kagak usah sok baik sama gue” jawab Azka sangat santai dan melanjutkan langkahnya keluar peduli amat dia.

“Anak itu makin lama semakin menjadi, menyesal saya membesarkannya” 

“udah mas, kamu gak boleh ngomong begitu bagaimana mana pun Azka tetap putramu” kata Alena dengan lembut berusaha menenangkan kemarahan suaminya, padahal mah dalam hati tertawa. Dan melirik kearah putranya dengan kedipan membuat Dava tersenyum kecil.

“Tinggal selangkah lagi” batin Dava menyeringai. Sedangkan Abraham tidak sadar sama sekali. “aku berangkat, Dava hari ini ayah akan mengantarkan mu” Dava tentu saja semangat mendengar nya, dia menang lagi.

“Siap ayah” Abraham dan Alena hanya tersenyum melihat tingkah putra mereka.

“Hati-hati ya mas”

“Bun, Dava berangkat ya”

“Iya, belajar yang benar” Dava mengangguk lalu mengikuti ayahnya keluar memasuki mobil.

☀️

☀️

☀️

Di sekolah, Azka sudah duduk santai di kantin mengisi lambung ditemani Fano dan beberapa anggota cobra lain nya yang kebetulan sudah datang.

“Lapar banget ye bos” cetuk Fano melihat Azka makan sangat lahap.

“Udah tau nanya Lo” Fano hanya mendengus mendengar balasannya.

“Coba aja Lo bukan bos gue, udah gue angkat lo jadi dedek emes gue” entensi mereka beralih menatap kearah remaja berambut gondrong lalu sedetik kemudian mereka menatap bos mereka.

Sedangkan Azka hampir saja tersedak mendengar ucapan si gondrong, “asu Lo, mau gue bukan bos Lo, gue juga kagak bakal mau, ogah!”

“dedek emes jigong Lo!” cibir Azka merasa jijay mendengar nya.

“waah...gak benar nih bos” Yang lain ikut mengompori membuat si gondrong berdecak sebal.

“ngikut aja Lo pada, kagak usah muna kalian, gue yakin diantara kalian pasti punya pemikiran sama kek gue!”  si gondrong menunjukkan mereka satu-persatu dengan tatapan sinisnya.

“Ye...malah nuduh kita lagi” ejek remaja berambut pirang.

“Ck...berisik kalian, ntar orang nya ngamuk mampus Lo pada!” Kata Fano membuat mereka melirik takut kearah si bos dan ternyata memang benar muka si bos jadi merah dengan tatapan tajamnya.

“Ehehe...canda bos, lo kalo marah suka ngamuk kek macan, gue mau kelas dah bos ntar lagi mau bel” si gondrong malah cengengesan sambil mengangkat dua jarinya lalu ngacir duluan.

“Kita juga mau cabut bos” yang lain malah ikut-ikutan takut kena amukan massal. Azka hanya menatap kesal kepergian mereka. “No, coba Lo perhatiin emang apa sih yang buat mereka pengen Jadiin gue adeknya, kalo soal ke gantengan mah gue udah tau apalagi kekerenan gue emang mantap!” tanya Azka sambil menyibakkan rambutnya ke belakang membuat kadar ke gantengan nya semakin terlihat.

Mendengar pertanyaan si bos membuat Fano menggaruk kepalanya dengan tersenyum paksa, ia akui emang ganteng tapi kagak usah kek gitu juga kali. “Lah mana saya tau saya kan ikan”

“Ck, gak asik Lo” cibir Azka kesal mendengar balasan Fano.

Kring...Kring...(bunyi bel masuk)

Baru aja mau jawab tapi sudah didahului bunyi bel, “dah bos gue kelas” kata Fano beranjak dari tempat duduknya. Azka juga ikut berdiri ingin membayar makanan. Selesai, ia berjalan santai menuju kelasnya.

“Hais...ketemu hama lagi dah, emang ya gak dirumah disini pun tetap ada, hama selalu merajalela!” ocehnya mengingat si Davanjing.

 

BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Choky Ritonga

Choky Ritonga

thor lu anjing " anak brrandalan pteman tapi di rumah crment " ga salah lu buat cerita " Bingung ga bisa " BLOKIR CERITA SAMPAH """

2024-09-16

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 01
2 Episode 02
3 Episode 03
4 Episode 04
5 Episode 05
6 Episode 06
7 Episode 07
8 Episode 08
9 Episode 09
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Visual 1
37 Episode 36
38 Episode 37
39 Episode 38
40 Episode 39
41 Episode 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Episode 47
49 Episode 48
50 Episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Episode 84
86 Episode 85
87 Episode 86
88 Episode 87
89 Episode 88
90 Episode 89
91 Episode 90
92 Episode 91. Fakta yang mengejutkan
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Episode 01
2
Episode 02
3
Episode 03
4
Episode 04
5
Episode 05
6
Episode 06
7
Episode 07
8
Episode 08
9
Episode 09
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Visual 1
37
Episode 36
38
Episode 37
39
Episode 38
40
Episode 39
41
Episode 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Episode 47
49
Episode 48
50
Episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Episode 84
86
Episode 85
87
Episode 86
88
Episode 87
89
Episode 88
90
Episode 89
91
Episode 90
92
Episode 91. Fakta yang mengejutkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!