"Tuan anda ini yang sudah meneror saya sampai pagi,"ucap Disha tanpa mengalihkan tatapannya pada Alva.
Alva tetap menampilkan wajah datarnya walaupun dalam hati takut jika Disha membeberkan hubungan mereka kepada Riky. Alva belum ingin memberitahu Riky tentang hubungannya dengan Disha.
Semalam Alva belum sempat bicara apapun dengan Disha karena sibuk menuntaskan hasratnya yang sudah lama ditahan.
"Apa yang sudah dilakukan Tuan padamu?"tanya Riky penasaran.
"Dia memberikan banyak tugas untuk saya, hingga saya sulit memejamkan mata sampai pagi,"jelas Disha sedangkan Alva terlihat tidak perduli dan melanjutkan menyantap makanannya.
Riky menatap ekspresi Tuan nya yang datar, kemudian menatap Disha yang nampak kesal dan sesekali membenahi syal yang dipakainya. Melihat itupun Riky hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Riky, jam berapa kira-kira hari ini pekerjaan kita selesai?"tanya Alva setelah selesai sarapan.
"Mungkin tidak sampai sore sudah selesai Tuan, karena saat sudah tiba di lokasi kita akan langsung menentukan arsitektur apa yang akan kita terapkan untuk hotel yang akan dibangun,"
"Apa Tuan ingin kita langsung pulang dari sana agar kita tidak bolak-balik? Nanti saya akan membereskan barang-barang kita untuk pulang,"sahut Riky.
"Tidak, aku masih ingin berada di sini. Kita akan pulang besok sore. Anggap saja kita refreshing selama sehari,"ucap Alva.
"𝐴𝑘𝑢 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑖𝑢𝑚 𝑎𝑟𝑜𝑚𝑎 𝑚𝑜𝑑𝑢𝑠 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛𝑖𝑎𝑡𝑛𝑦𝑎 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑚𝑖 𝑟𝑒𝑓𝑟𝑒𝑠ℎ𝑖𝑛𝑔, "batin Disha melirik Alva sekilas.
"Benarkah itu Tuan?"tanya Riky antusias.
"Iya,"sahut alva singkat. Membuat Riky sangat bahagia sedangkan Disha menatap Alva penuh selidik.
Hari itu semua berjalan sesuai dengan rencana. Sore hari mereka sudah tiba di hotel tempat mereka menginap. Alva mengetuk pintu kamar Disha tapi tidak di buka oleh Disha.
Tidak kehilangan akal, Alva pun meminta kunci pada resepsionis. Diam-diam Alva masuk kedalam kamar Disha.
"Disha tidak ada disini, berarti dia sedang berada di dalam kamar mandi,"gumam Alva kemudian mendekati kamar mandi.
Perlahan Alva membuka pintu kamar mandi yang ternyata tidak di kunci. Alva melihat Disha yang sedang berendam dan bersandar di bathtub dengan mata yang terpejam.
Tanpa berpikir panjang Alva menutup kembali pintu kamar mandi dengan hati-hati. Kemudian Alva dengan cepat melepaskan seluruh pakaiannya dan perlahan masuk kedalam bathtub dan langsung menindih tubuh Disha, membuat Disha terperanjat.
Belum sempat Disha mengatakan sesuatu, Alva langsung membekap bibir Disha dengan bibirnya. Tanpa berkata-kata Alva langsung menyerang Disha. Disha tahu, melawan Alva hanya akan membuang-buang tenaga, karena itu Disha hanya pasrah.
Alva yang menyadari tidak ada perlawanan dari istrinya pun semakin melancarkan aksinya membuai istri hingga dia tidak bisa menahan hasraatnya lagi untuk melakukan penyatuan di dalam bathtub.
Setelah selesai menuntaskan hasratnya, Alva pun membersihkan tubuh mereka kemudian mengangkat tubuh Disha yang sudah lemas dan juga kedinginan karena ulahnya.
Alva membaringkan tubuh Disha yang hanya menggunakan bathrobe sama seperti dirinya di atas ranjang dan langsung memeluk dan menciumi wajah Disha.
"Hentikan Al.!!"ucap Disha menjauhkan wajah Alva dari wajahnya.
"Biarkan aku mengobati rasa rindu ku padamu sayang,"ucap Alva.
"Sudahlah Al, perbedaan kita terlalu jauh, aku tidak pantas untuk mu,"ucap Disha memalingkan wajahnya.
"Kenapa kamu berkata seperti itu? Hanya aku yang tahu kamu pantas atau tidak untuk ku,"ucap Alva memegang pipi Disha kemudian mengarahkan wajah itu kearahnya.
"Tapi aku tidak mau dimadu,"ucap Disha menatap tajam pada Alva.
"Aku tidak pernah berniat untuk menikah lagi sayang,"ucap Alva.
"Tapi kenyataannya kamu sudah menikah lagi,"sahut Disha membuat Alva menghela nafas panjang.
"Sayang, aku menikah dengan Anjani karena mama. Mama berkata tidak mau lagi bertemu dengan aku jika aku tidak mau menikahi Anjani,"jelas Alva.
"Bukankah kamu bisa menolaknya dan mengatakan bahwa kamu sudah menikah?!"sergah Disha.
"Orang tuaku tidak setuju jika aku menikah dengan perempuan dari kalangan menengah ke bawah.Alasan aku meninggalkan kamu tiga bulan yang lalu adalah karena aku di tangkap oleh orang tua ku. Dan kenapa aku tidak memberimu kabar karena aku tidak ingin hubungan kita diketahui orang tuaku,"
"Jika orang tuaku dan orang tua Anjani tahu aku sudah menikah dengan mu, maka dengan segala cara mereka akan menyingkirkan kamu dan seluruh keluargamu dari hidupku,"jelas Alva.
"Maksudmu?!"tanya Disha tidak mengerti.
"Mungkin mereka akan melenyapkan kamu dan keluarga mu. Sebenarnya alasan kenapa aku waktu itu tiba-tiba ada di kamar mu adalah karena aku melarikan diri dari pernikahan ku dengan Anjani,"
"Papaku menyuruh orang-orangnya untuk menangkap aku, tapi dalam pelarian aku malah tidak sengaja melihat orang-orang yang sedang mengadakan transaksi senjata api ilegal hingga aku di kejar orang-orang itu lalu bersembunyi di dalam kamar mu dan berakhir menikah dengan mu. Tapi sumpah, aku tidak pernah menyesal karena telah menikahi mu,"jelas Alva panjang lebar.
"Tapi tetap saja kita tidak bisa melanjutkan hubungan kita,"ucap Disha datar.
"Kenapa? Apa kamu tidak mencintaiku?"tanya Alva serius.
"Bukan masalah aku mencintaimu atau tidak. Masalahnya adalah restu dari orang tua mu,"ucap Disha.
"Tapi aku tidak perduli akan restu kedua orang tuaku. Yang penting bagiku adalah aku mencintaimu dan aku tak sanggup bila harus berpisah darimu. Karena hanya kamu sumber kebahagiaan ku,"
"Aku mohon jangan pernah tinggalkan aku, bertahanlah dengan ku hingga akhir waktu, walau aku tahu itu tidak akan mudah bagimu,"ucap Alva dengan tatapan mata memohon yang meluluhkan hati membuat Disha tanpa sadar menganggukkan kepalanya.
"Terimakasih sayang,"ucap Alva lalu menghujani Disha dengan ciuman.
Akhirnya mereka pun menikmati waktu kebersamaan mereka dengan rasa bahagia, hingga tiba waktunya mereka pulang.
Alva menyuruh Ferdi menjemput Disha tanpa diketahui oleh supir pribadinya dan juga Riky.Alva sudah menyiapkan sebuah apartemen dekat perusahaannya untuk Disha. Dan Alva pun langsung pulang ke rumahnya.
Malam harinya, Adiguna yang sudah mengetahui kepulangan Alva dari Bramantyo pun langsung ke rumah Alva bersama Anjani. Mereka pun sekarang sudah ada di ruang tamu kediaman Bramantyo.
"Alva, saya ingin membicarakan tentang kejadian beberapa hari yang lalu,"ucap Adiguna menatap tidak senang kepada Alva.
"Kejadian apa maksud anda?"tanya Alva yang memang tidak tahu kejadian yang dimaksud Adiguna.
"Kejadian saat Anjani datang ke kantor mu dan kamu menganiayanya,"ucap Adiguna.
...🌟"Jika tidak bisa hidup bersama orang yang kamu cintai dan mencintaimu, jangan hidup dengan orang yang kamu cintai tapi tidak pernah mencintaimu, karena hatimu akan terluka. "🌟...
..."Nana 17 Oktober "...
To be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 286 Episodes
Comments
Mamahnya Sultan
disha terlalu lemah ..klo aq sih ogah di gituin sama suami . mending kabur prg jauh"
2025-02-18
1
Elizabeth Zulfa
berhubungan terus tnpa pengaman tpi hebatnya Disha blm hamil ya 😁😁
2025-01-03
0
Aidul Putra
HOAM..... BOSEN BACA NY......
2024-07-21
0