6. Cemburu Buta

Di kediaman Bramantyo.

"Pa, apa belum ada kabar tentang Alva?"tanya Ratih.

"Belum ma, entah dimana anak itu bersembunyi,"jawab Bramantyo.

"Ini sudah lima bulan pa, masa nggak ada jejak sama sekali dimana keberadaan Alva?!"keluh Ratih.

"Alva sama sekali tidak menggunakan kartu ATM maupun kartu kreditnya ma, bahkan dia meninggalkan handphonenya di taksi. Jadi susah sekali melacak keberadaannya,"jelas Bramantyo.

"Apa asistennya juga tidak tahu dimana keberadaannya, pa?"tanya Ratih.

"Tidak ma. Jika Alva ketemu mama harus memaksanya untuk menikah. Terserah mama bagaimana caranya. Selama ini Alva tidak pernah dekat dengan wanita manapun, bahkan sekretarisnya saja tidak ada yang lama bertahan bekerja dengannya,"

"Jika sekretarisnya mencoba untuk menggodanya pasti langsung di pecat oleh Alva. Papa takut Alva tidak normal, karena selama ini dia selalu menghindari perempuan,"ujar Bramantyo panjang lebar.

"Jika Alva pulang, mama akan pastikan Alva akan menikah,"ucap Ratih percaya diri.

***

Sedangkan di rumah Disha, walaupun sudah lima bulan Disha dan Alva menikah, namun nampaknya Disha masih belum bisa menerima Alva sepenuhnya. Seringkali Disha menolak jika Alva meminta haknya sebagai suami.

Walaupun demikian Alva selalu berusaha memaklumi dan bersabar dengan sikap Disha, mengingat mereka menikah bukan karena cinta, tapi karena digerebek warga. Bahkan sebelumnya mereka tidak pernah saling mengenal. Alva berusaha membuat agar Disha mencintai dan menerima dirinya sebagai suaminya.

Malam itu Disha melihat laptopnya dengan hati yang bahagia. Disha mendapat email bahwa dirinya mendapat panggilan kerja. Dengan hati yang bahagia Disha mengajak Alva untuk membicarakan hal itu.

"Aku akan pindah,"ucap Disha setelah mereka selesai makan malam.

"Pindah? Kenapa?"tanya Alva serius.

"Aku mendapat pekerjaan di kota lain,"jawab Disha.

Alva menghela nafas berat,"Apa uang yang aku berikan padamu kurang?"tanya Alva menatap lekat mata istrinya.

"Bukan begitu, aku ingin mengasah kemampuan ku dan meraih mimpi ku,"jawab Disha.

"Apa mimpi mu?"tanya Alva.

"Aku ingin menjadi seorang sekretaris handal,"ucap Disha penuh senyuman.

"Mau pindah kemana?"tanya Alva memijit batang hidungnya.

"Ke kota xx,"sahut Disha.

"What?!"pekik Alva yang terkejut mendengar Disha akan pindah ke kota tempat tinggalnya.

"Kenapa?"tanya Disha yang terkejut melihat reaksi Alva yang nampak shock.

"Berapa gaji yang akan kamu dapatkan jika kamu bekerja di sana?"tanya Alva mencoba menenangkan diri.

"Lima juta selama masa uji coba satu bulan, namun akan naik jika performa kerja ku bagus, dan akan dipecat jika tidak cocok dengan bos mereka,"ucap Disha.

"Aku menafkahi mu sepuluh juta per bulan, tapi jika kamu tidak menerima pekerjaan itu, aku akan menafkahi kamu dua puluh juta per bulan,"tawar Alva.

"Tidak, aku tidak mau.Aku akan tetap bekerja.Aku akan mengejar mimpiku,"ucap Disha.

"Apa kamu mengirimkan foto aslimu saat melamar pekerjaan?"tanya Alva yang tiba-tiba teringat bahwa sebuah perusahaan rata-rata akan mencari seorang sekretaris yang cantik.

"Kenapa?"tanya Disha bingung.

"Aku tidak mau orang lain melihat wajah asli kamu,"ucap Alva dengan suara rendah penuh penekanan.

"Posesif,"cibir Disha.

"Aku tidak mengizinkan kamu untuk bekerja,"sahut Alva datar.

"Mana bisa begitu?"protes Disha.

"Tentu saja bisa, aku adalah suami kamu. Aku tidak mau ada orang lain yang melihat wajah cantik kamu,"sergah Alva.

"Aku tidak mengirimkan foto asli ku, Al.!!"ucap Disha meninggikan suaranya.

"Tetap tidak boleh, apalagi harus tinggal di kota xx,"sahut Alva tegas.

"Oke. Kalau tidak boleh mulai malam ini kamu jangan tidur di kamar ku,"ucap Disha langsung berlari masuk ke dalam kamarnya dan menguncinya pintu kamarnya.

"Disha.!!!"pekik Alva, namun Disha sudah menghilang di balik pintu.

Alva berjalan menuju kamar Disha kemudian mencoba membuka pintu itu.

"Sial.!! Dia mengunci pintunya dari dalam,"gerutu Alva mengusap wajahnya dengan kasar.

"Sayang, buka pintunya. Aku ingin masuk,"ucap Alva dari luar kamar.

"Tidur saja di luar.!!"teriak Disha dari dalam kamar.

"Oke...Oke .!! Aku mengizinkan kamu,"ucap Alva yang tidak mau tidur tanpa memeluk istrinya.

"Mengizinkan apa?!"tanya Disha dengan senyum yang mengembang yang tidak bisa dilihat oleh Alva.

"Aku akan mengizinkan kamu berkerja,"sahut Alva.

"Yess.!! Yess.!! Yess.!!"gumam Disha jingkrak-jingkrak senang.

"Buka pintunya sayang,"teriak Alva lagi dari luar.

Disha merapikan bajunya kemudian berjalan mendekati pintu, memutar kunci pintu kemudian duduk di ranjang mulai membuka laptopnya.

Alva yang mendengar suara kunci diputar pun tersenyum, namun setelah menunggu beberapa saat pintu tidak di buka, Alva pun mencoba membuka pintu.Senyuman Alva pun mengembang saat pintu itu bisa di buka dan segera masuk ke dalam kamar kemudian menutup kembali pintu itu.

Alva langsung masuk ke kamar mandi, menggosok gigi dan mencuci wajahnya. Dan seperti biasa, Alva akan menanggalkan bajunya dan hanya akan meninggalkan celana boxernya saja. Kemudian keluar dari kamar mandi dan menghampiri istrinya yang sedang duduk di tepi ranjang.Sedangkan Disha masih sibuk dengan laptopnya.

"Sayang.. harusnya kamu berterimakasih karena aku sudah memberi mu izin,"ucap Alva menyibak rambut panjang istrinya kemudian merapatkan duduknya dengan istrinya.

Disha menatap suaminya yang sudah merapat padanya dengan tangan yang mengusap-usap punggungnya.

"Terimakasih,"ucap Disha sambil tersenyum manis.

"Hanya ucapan saja?"tanya Alva dengan wajah kecewa.

Disha pun menghela nafas berat kemudian mencium pipi Alva.

"Sudah.!! Sana geser, jangan dekat-dekat.!! Aku gerah,"ucap Disha mendorong dada suaminya pelan.

"Kalau gerah, kita mandi bersama yuk.!!" ajak Alva tersenyum lebar.

"Aku mengantuk, aku mau tidur,"ucap Disha kemudian menutup laptopnya dan berbaring di ranjang.

Alva pun segera menyusul istrinya, berbaring di samping istrinya dan langsung memeluknya.

"Jangan peluk-peluk, aku gerah,"ucap Disha menyingkirkan tangan Alva, membuat Alva menghela nafas berat.

"Kapan kita akan pindah?"tanya Alva menatap istrinya yang tidur membelakanginya.

"Tiga hari lagi, besok aku akan belanja baju untuk bekerja,"sahut Disha.

"Sayang..."

"Aku mengantuk, jangan menggangguku,"ucap Disha kemudian memejamkan matanya.

Seperti biasa, Alva tidak akan bisa tidur jika tidak memeluk Disha. Setelah beberapa menit menunggu Disha tertidur, Alva pun dengan perlahan memeluk tubuh istrinya kemudian memejamkan matanya.

Keesokan harinya Alva menemani Disha berbelanja. Alva membelikan pakaian yang cocok untuk istrinya, memilihkan baju yang tertutup dan longsor tapi fashionable untuk istrinya.

"Al.. sudah. Ini sudah banyak,"ucap Disha menghentikan Alva yang membawanya masuk ke butik yang lain memilih pakaian.

"Jika kamu capek,kamu duduk saja disini, biar aku yang memilih,"ucap Alva mendudukkan Disha di sebuah sofa di butik itu. Kemudian meninggalkan Disha di sofa itu.

Disha memainkan handphonenya untuk menunggu Alva memilih pakaian. Namun beberapa saat kemudian Disha pergi ke toilet. Setelah kembali dari toilet, Disha bermaksud duduk kembali di sofa.

"Ayu.."tiba-tiba seorang laki-laki menyapa Disha, hingga Disha mengurungkan niatnya untuk duduk.

"Hery?"ucap Disha saat melihat Hery.

"Aku tidak menyangka kita bertemu lagi,"ucap Hery.

"Bugh," tiba-tiba ada seorang perempuan yang menabrak Disha dari belakang.

"Awhh," pekik Disha terhuyung jatuh dalam pelukan Hery. Sedangkan perempuan yang menabrak Disha hanya meminta maaf tanpa menghentikan langkahnya. Reflek Hery dan Disha pun saling menatap.

Alva yang ingin menghampiri istrinya untuk menunjukkan beberapa pakaian yang dipilihnya pun langsung memberikan pakaian itu pada penjaga butik dan bergegas menghampiri istrinya dengan tangan yang mengepal dan wajah yang mengeras di balik masker yang dipakainya.

"Ayo kita pulang!"ucap Alva langsung menarik tangan Disha keluar dari butik itu, sambil membawa barang belanjaan mereka.

"Aku pulang dulu,"ucap Disha menengok ke belakang ke arah Hery. Hery pun hanya tersenyum kecut melihat Disha yang ditarik suaminya keluar dari butik itu.

"Al, jangan cepat-cepat jalannya,"ucap Disha yang kewalahan mengimbangi langkah kaki Alva yang panjang.

Alva tidak berkata apapun, langsung menarik Disha ke taksi yang baru saja menurunkan penumpang. Mengatakan tempat tujuannya pada supir taksi kemudian diam tidak bicara sepatah katapun sampai mereka tiba di rumah. Disha pun tidak berani berkata apapun saat melihat aura yang dingin di wajah suaminya itu.

Alva membuka pintu rumah sederhana itu, melempar barang belanjaan yang dibawanya ke sofa kemudian mengunci pintu utama.Dengan kasar Alva menarik Disha ke dalam kamar.

"Al.. lepaskan.!! Kamu menyakiti ku.!"teriak Disha yang di tarik Alva kedalam kamar.

Alva membuka pintu kamar mereka kemudian mengunci pintu kamar itu lalu menghempaskan tubuh Disha ke atas ranjang dengan kasar. Nampak jelas aura kemarahan di mana dan wajah Alva.

"Al..!! Apa-apaan kamu?! Kamu menyakitiku.!! "teriak Disha.

"Aku hanya ingin memberikan pelajaran pada istri yang tidak menghargai suaminya,"ucap Alva dengan suara berat berusaha mengendalikan amarahnya.

"Istri yang tidak menghargai suami apa maksudmu?!"tanya Disha tidak mengerti maksud Alva.

"Kamu tidak mengerti atau pura-pura tidak mengerti? Kamu sama sekali tidak menghargai aku sebagai suamimu dengan berpelukan dengan lelaki lain di depan umum sedangkan aku ada di tempat itu. Kamu anggap apa aku ini hah?"bentak Alva.

"Aku tidak sengaja berpelukan dengan Hery karena ada seorang perempuan yang menabrak ku hingga aku terhuyung dan menabrak Hery,"jelas Disha.

"Itu hanya alibi mu. Jika tidak sengaja kenapa kalian saling menatap seperti itu?"hardik Alva.

"Sudahlah Al.!! Hentikan kegilaan mu itu,"ucap Disha.

"Ya, aku memang sudah gila, dan semua itu karena kamu,"sahut Alva.

"Kamu terlalu membesar-besarkan masalah kecil, Al,"ucap Disha.

"Masalah kecil kamu bilang?! Di depan mataku istri ku berpelukan dan saling bertatapan dengan mantan kekasihnya, itu kamu bilang masalah kecil? Oh aku lupa kalian bukan mantan, karena sampai sekarang kalian belum putus,"cibir Alva.

"Cukup Al.!! Aku malas berdebat dengan mu hanya karena sebuah pelukan yang tidak sengaja,"sergah Disha.

"Hanya pelukan katamu?! Kamu bahkan tidak pernah sekalipun memeluk ku. Kamu juga sering menolak jika aku ingin memeluk mu. Aku harus menunggu kamu tidur jika aku ingin memeluk mu,"

"Bahkan selama kita menikah kamu hanya beberapa kali melakukan kewajiban mu sebagai seorang istri. Itu pun karena aku memaksamu bahkan mengemis padamu untuk memberikan hak ku sebagai seorang suami,"ucap Alva meluapkan isi hatinya.

"Ya. Aku memang belum bisa menerima mu sepenuhnya. Jika kamu sudah tidak sanggup lagi menjalankan pernikahan ini, kamu bisa menceraikan aku,"ucap Disha dengan wajah datar.

"Semudah itu kamu mengatakan ingin bercerai? Apa kamu anggap pernikahan kita ini hanya lelucon?"sahut Alva yang rasanya tidak percaya mendengar istrinya begitu enteng menyuruhnya untuk menceraikan dirinya.

"Lalu apa yang bisa kita harapkan dari hubungan ini?"ketus Disha .

"Apa kamu begitu mencintainya sehingga tidak menghargai hubungan kita yang suci ini?! Kamu ingin kembali padanya?!"tanya Alva dengan suara bariton yang terdengar begitu berat.

"Kalau iya kamu mau apa?"ketus Disha yang membuat Alva semakin marah.

"Aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Kamu adalah milik ku, dan selamanya akan menjadi milikku,"ucap Alva mulai melangkah mendekati Disha dengan wajah yang begitu dingin.

"Mau apa kamu?"tanya Disha yang mulai merasa takut melihat Alva mulai mendekatinya dengan aura yang begitu dingin di wajahnya.

"Menyadarkan mu, bahwa kamu adalah milik ku, dan selamanya akan tetap menjadi milikku.Dan aku tidak akan pernah melepaskan apa yang sudah menjadi milikku,"ucap Alva dengan tatapan sangat tajam semakin mendekati Disha.

"Hentikan Al, kamu menakuti ku.!!"teriak Disha.

Disha mencoba pergi dari kamar itu, namun pintu kamar itu sudah di kunci oleh Alva.

"Kamu jangan macam-macam Alva,"ucap Disha mulai tambah ketakutan.

Tanpa banyak kata dan dengan gerakan cepat langsung menangkap Disha yang mencoba menjauhi nya kemudian membopong tubuh Disha ke arah ranjang.

"Turunkan aku Al.!!i teriak Disha memukuli dada Alva.

...🌟"Cemburu bukan karena tidak percaya, tapi karena takut kehilangannya. Cemburu seperti garam dalam masakan, terlalu sedikit tidak berasa, terlalu banyak merusak rasa."🌟...

..."Nana 17 Oktober"...

To be continued

Terpopuler

Comments

Sweet Girl

Sweet Girl

Dosa lho Yuuuu

2024-04-05

1

Bundanya Jamal

Bundanya Jamal

hemmm dysa hk suka banget aku , jdi istri kok hk tau kwajiban , buat bucin akut tuh si dysha

2024-01-26

2

Rifa Endro

Rifa Endro

kita lihat saja nanti ... apakah kamu bisa lepas darinya keras kepala. atau malah jantung cinta padanya Nona disha ?

2024-01-04

1

lihat semua
Episodes
1 1. Melarikan Diri
2 2. Berusaha Untuk Menjalani
3 3. Tidur Bersama
4 4. Pacar Apa Mantan?
5 5. Ngambek
6 6. Cemburu Buta
7 7. Ditangkap
8 8. Merasa kehilangan
9 9. Permintaan Seorang Ibu
10 10. Hari baru
11 11. Kesepakatan
12 12. Cinta Dalam Diam
13 13. Malam Pertama Yang Gagal
14 14. Teman Yang Mengejutkan
15 15. Terkejut
16 16. Surat Pengunduran Diri
17 17. Asisten Licik
18 18 Teror?
19 19. Penjelasan
20 20. Morning Kiss
21 21. Ganas
22 22. Nasehat Sesat
23 23. Menggoda
24 24. Kenyataannya Tidak Sesuai Ekspektasi
25 25. Di Traktir?
26 26. Menghindar
27 27. Panggilan Interkom
28 28. Belok
29 29. Misi Merayu
30 30.Terpaksa Pulang
31 31. Karena Cinta
32 32. Solusi dari Riky
33 33. Mencari Informasi
34 34. Di Interogasi
35 35. Mau DP
36 36. Permintaan Mertua
37 37. Pujian Untuk Disha
38 38. Proyek Penting
39 39. Waktu Yang Salah
40 40. Akhirnya Mantan
41 41. Menahan Amarah
42 42. Minta Uang
43 43. Mengaku Salah
44 44. Bekal
45 45. Mak Comblang
46 46. LDR ( Long Distance Relationship )
47 47. Sensitif
48 48. Adegan?
49 49. Posesif
50 50. Pebinor
51 51. Terus Mengejar
52 52. Berita Bahagia
53 53. Pengakuan Disha
54 54. Hampir Terbongkar
55 55. Sayang??
56 56. Obat Mual
57 57. Bumil Keras Kepala
58 58. Perdebatan Istri
59 59. Janji
60 60. Terjebak
61 61. Bukti Cinta
62 62. Kecelakaan
63 63. Takut Kehilangan
64 64. Pengakuan Alva
65 65. Siuman
66 66. Surat
67 67. Menjenguk
68 68. Saingan?
69 69. Rahasia Tentang Ratih
70 70. Ibu Susu
71 71. Kekecewaan Alva
72 72. Video Panas
73 73. Nomor Telepon
74 74. Sabar Sayang !
75 75. Istri Simpanan
76 76. Testpack
77 77. Postingan
78 78. Gara-gara Foto Editan
79 79. Gaya Pacaran
80 80. Keputusan
81 81. Kalah Segalanya
82 82. Pura-pura Ngambek
83 83. Tanggung Jawab
84 84. Saling Menjelekkan
85 85. Pilihan
86 86. Bikin Meriang
87 87. Panas Hati
88 88. Sudah Boleh?
89 89. Menggantikan Kaivan
90 90. Hanya Kaget
91 91. Malam Pengantin?
92 92. Takut
93 93. Pelampiasan
94 94. Penasaran Tentang Masa Lalu
95 95. Informasi Tentang Disha
96 96. Paman Disha
97 97. Alibi Paman Disha
98 98. Siapa Disha?
99 99. Kalung Disha
100 100. Siapa Gadis Itu?
101 101. Alva Tidak Suka
102 102. Habis Kesabaran
103 103. Baju Limited Edition
104 104. Berselingkuh?
105 105. Karma
106 106. Meminta Maaf
107 107. Menyalahkan
108 108. Anting
109 109. Ingin Dekat
110 110. Pulang Ke Rumah
111 111. Alasan Menjomblo
112 112. Kapan Dilamar?
113 113. Pepet Terusss!
114 114. Di Terima Tidak?
115 115. Kejutan?
116 116. Kok Dadakan?
117 117. Takut Keduluan
118 118. Jadi Pengen
119 119. Kekesalan Adiguna Dan Riky
120 120. Lupakan Masa Lalu
121 121. Siapa Yang Pantas
122 122. Bertemu Lagi
123 123. Referensi Gaya
124 124. Pasangan Orang
125 125. Nakalnya Disha
126 126. Kakak Ketemu Gede?
127 127. Nasehat Seorang Kakak
128 128. Berhentilah!
129 129. Bergosip
130 130. Jodoh Pilihan Papa
131 131. Kerja Sama
132 132. Restu Ibu
133 133. Iri
134 134. Rencana Hery dan Trisha
135 135. Nonton Bareng
136 136. Kekhawatiran Radeva
137 137. Kakak Yang Gagal
138 138. Tato Kupu-kupu
139 139. Siapa Sandy?
140 140. Anak Angkat
141 141. Pernikahan Anjani dan Sandy
142 142. Menggeser Posisi
143 143. Kedatangan Orang Tua Radeva
144 144. Tuduhan Radeva.
145 145. Bimbang
146 146. Pertemuan Mahendra Dan Darmawan.
147 147. Bukan Putraku
148 148. Mencuri Ciuman
149 149. Kartu As
150 150. Tidak Mau Hamil
151 151. Keras Kepalanya Trisha.
152 152. Bukan Orang Pertama
153 153. Tanggung Jawab
154 154. Tidak Waras
155 155. Nggak Dapat Jatah
156 156. Ancaman Disha
157 157. Keputusan Keluarga Mahendra
158 158. Sama-sama Ngambek
159 159. Kepercayaan
160 160. Meminta Warisan
161 161. Incaran Baru
162 162. Bik Anah
163 163. Informasi Dari Bik Anah
164 164. Definisi
165 165. Tahan Dulu!
166 166. Pesta Pernikahan
167 167. Adikku?
168 168. Tenanglah, Sayang!
169 169. Salam Perkenalan
170 170. Cara Mencintai
171 171. Pura-pura Kram
172 172. Penasaran
173 173. Nggak Laku-laku
174 174. Berdarah
175 175. Tendangan Pagi Hari
176 176. Kejutan Pagi Hari
177 177. Gara-gara Lupa
178 178. Rahasia
179 179. Cari Jodoh
180 180. Boleh Minta Lagi, Kan?
181 181. Alamat Dapat Masalah
182 182. Murahan!
183 183. Jahilnya Radeva
184 184. Hukuman
185 185. Alva Pergi
186 186. Seorang Gadis
187 187. Musibah Atau Berkah
188 188. Bapak Galak
189 189. Melupakan Tujuan
190 190. Kaivan Merajuk
191 191. Kabar Mengejutkan
192 192. Dua Preman
193 193. Mencari Alva
194 194. Meluapkan Rindu
195 195. Kekesalan Radeva
196 196. Cerita Alva
197 197. Canggung
198 198. Kematangan
199 199. Siapa Namanya?
200 200. Tersangka
201 201. Pengen, Ya?
202 202. Tolong Rahasiakan!
203 203. Siapa Perempuan Itu?
204 204. Halo, Calon Istriku!
205 205. Gadis Biasa
206 206. Galau Tingkat Dewa
207 207. Penyebab Dendam
208 208. Dia Adalah Istriku!
209 209. Apakah Ini Nyata?
210 210. Dua Tipe Cowok
211 211. Di Keroyok
212 212. Orang Tua Trisha
213 213. Masa Lalu
214 214. Kehangatan Keluarga
215 215. Di Culik
216 216. Gunting Kertas Batu
217 217. Kelakuan Ferdi
218 218. Gagal
219 219. Siapa Yang Lebih Takut
220 220. Ingin Memastikan
221 221. Terharu
222 222. Kenapa Harus Mereka?
223 223. Hery
224 224. Hanya Satu Bulan
225 225. Susu Segar
226 226. Tontonan Langka
227 227. Tidak Seharusnya Terjadi
228 228. Acara Dadakan
229 229. Mengulik Kehidupan Ferdi
230 230. Masih Proses
231 231. Kecewa
232 232. Ke Luar Negeri
233 233. Andai Bisa Memilih
234 234. Meragukan
235 235. Soal Anak
236 236. Selingkuhan?
237 237. Penjelasan
238 238. Olahraga Sehat
239 239. Egois
240 240. Penyesalan
241 241. Menggoda Icha
242 242. Meyakinkan
243 243. Siapa Tuan Mu?
244 244. Harus Stop
245 245. Gangguan
246 246. Kak, Maaf!
247 247. Lingerie
248 248. Jangan Cari Masalah!
249 249. Tidak Tahu Malu!
250 250. Ingin Mempermalukan
251 251. Bukan Orang Penting
252 252. Sudah Menikah?
253 253. Ingin Bicara
254 254. Balasan Ku?
255 255. Jatuh
256 256. Ampuni Saya , Tuan!
257 257. Wanita Berinisial T
258 258. Mau Aku Bantu?
259 259. Terpeleset
260 260. Bahan Candaan
261 261. Tempat Tersendiri
262 262. Maafkan Aku!
263 263. Nekat
264 264. Mandul
265 265. Apa Dia Adikmu?
266 266. Karena Nyaman
267 267. Jangan Munafik!
268 268. Menjadi Dosen?
269 269. Obrolan Laki-laki
270 270. Firasat Ferdi
271 271. Berniat Selingkuh?
272 272. Kamelia
273 273. Istri Selalu Benar
274 274. Maaf, Aku Mencintaimu!
275 275. Obat Tidur
276 276. Bukan Mimpi
277 277. Maafkan Aku
278 278. Jurus Pamungkas
279 279. Suhu, Aku Gagal!
280 280. Makan Bersama
281 281. Di Tengah Hujan
282 282. Bertanggung Jawab
283 283. Kabar Gembira
284 284. Bukan Update
285 285. Pilihan Neda
Episodes

Updated 285 Episodes

1
1. Melarikan Diri
2
2. Berusaha Untuk Menjalani
3
3. Tidur Bersama
4
4. Pacar Apa Mantan?
5
5. Ngambek
6
6. Cemburu Buta
7
7. Ditangkap
8
8. Merasa kehilangan
9
9. Permintaan Seorang Ibu
10
10. Hari baru
11
11. Kesepakatan
12
12. Cinta Dalam Diam
13
13. Malam Pertama Yang Gagal
14
14. Teman Yang Mengejutkan
15
15. Terkejut
16
16. Surat Pengunduran Diri
17
17. Asisten Licik
18
18 Teror?
19
19. Penjelasan
20
20. Morning Kiss
21
21. Ganas
22
22. Nasehat Sesat
23
23. Menggoda
24
24. Kenyataannya Tidak Sesuai Ekspektasi
25
25. Di Traktir?
26
26. Menghindar
27
27. Panggilan Interkom
28
28. Belok
29
29. Misi Merayu
30
30.Terpaksa Pulang
31
31. Karena Cinta
32
32. Solusi dari Riky
33
33. Mencari Informasi
34
34. Di Interogasi
35
35. Mau DP
36
36. Permintaan Mertua
37
37. Pujian Untuk Disha
38
38. Proyek Penting
39
39. Waktu Yang Salah
40
40. Akhirnya Mantan
41
41. Menahan Amarah
42
42. Minta Uang
43
43. Mengaku Salah
44
44. Bekal
45
45. Mak Comblang
46
46. LDR ( Long Distance Relationship )
47
47. Sensitif
48
48. Adegan?
49
49. Posesif
50
50. Pebinor
51
51. Terus Mengejar
52
52. Berita Bahagia
53
53. Pengakuan Disha
54
54. Hampir Terbongkar
55
55. Sayang??
56
56. Obat Mual
57
57. Bumil Keras Kepala
58
58. Perdebatan Istri
59
59. Janji
60
60. Terjebak
61
61. Bukti Cinta
62
62. Kecelakaan
63
63. Takut Kehilangan
64
64. Pengakuan Alva
65
65. Siuman
66
66. Surat
67
67. Menjenguk
68
68. Saingan?
69
69. Rahasia Tentang Ratih
70
70. Ibu Susu
71
71. Kekecewaan Alva
72
72. Video Panas
73
73. Nomor Telepon
74
74. Sabar Sayang !
75
75. Istri Simpanan
76
76. Testpack
77
77. Postingan
78
78. Gara-gara Foto Editan
79
79. Gaya Pacaran
80
80. Keputusan
81
81. Kalah Segalanya
82
82. Pura-pura Ngambek
83
83. Tanggung Jawab
84
84. Saling Menjelekkan
85
85. Pilihan
86
86. Bikin Meriang
87
87. Panas Hati
88
88. Sudah Boleh?
89
89. Menggantikan Kaivan
90
90. Hanya Kaget
91
91. Malam Pengantin?
92
92. Takut
93
93. Pelampiasan
94
94. Penasaran Tentang Masa Lalu
95
95. Informasi Tentang Disha
96
96. Paman Disha
97
97. Alibi Paman Disha
98
98. Siapa Disha?
99
99. Kalung Disha
100
100. Siapa Gadis Itu?
101
101. Alva Tidak Suka
102
102. Habis Kesabaran
103
103. Baju Limited Edition
104
104. Berselingkuh?
105
105. Karma
106
106. Meminta Maaf
107
107. Menyalahkan
108
108. Anting
109
109. Ingin Dekat
110
110. Pulang Ke Rumah
111
111. Alasan Menjomblo
112
112. Kapan Dilamar?
113
113. Pepet Terusss!
114
114. Di Terima Tidak?
115
115. Kejutan?
116
116. Kok Dadakan?
117
117. Takut Keduluan
118
118. Jadi Pengen
119
119. Kekesalan Adiguna Dan Riky
120
120. Lupakan Masa Lalu
121
121. Siapa Yang Pantas
122
122. Bertemu Lagi
123
123. Referensi Gaya
124
124. Pasangan Orang
125
125. Nakalnya Disha
126
126. Kakak Ketemu Gede?
127
127. Nasehat Seorang Kakak
128
128. Berhentilah!
129
129. Bergosip
130
130. Jodoh Pilihan Papa
131
131. Kerja Sama
132
132. Restu Ibu
133
133. Iri
134
134. Rencana Hery dan Trisha
135
135. Nonton Bareng
136
136. Kekhawatiran Radeva
137
137. Kakak Yang Gagal
138
138. Tato Kupu-kupu
139
139. Siapa Sandy?
140
140. Anak Angkat
141
141. Pernikahan Anjani dan Sandy
142
142. Menggeser Posisi
143
143. Kedatangan Orang Tua Radeva
144
144. Tuduhan Radeva.
145
145. Bimbang
146
146. Pertemuan Mahendra Dan Darmawan.
147
147. Bukan Putraku
148
148. Mencuri Ciuman
149
149. Kartu As
150
150. Tidak Mau Hamil
151
151. Keras Kepalanya Trisha.
152
152. Bukan Orang Pertama
153
153. Tanggung Jawab
154
154. Tidak Waras
155
155. Nggak Dapat Jatah
156
156. Ancaman Disha
157
157. Keputusan Keluarga Mahendra
158
158. Sama-sama Ngambek
159
159. Kepercayaan
160
160. Meminta Warisan
161
161. Incaran Baru
162
162. Bik Anah
163
163. Informasi Dari Bik Anah
164
164. Definisi
165
165. Tahan Dulu!
166
166. Pesta Pernikahan
167
167. Adikku?
168
168. Tenanglah, Sayang!
169
169. Salam Perkenalan
170
170. Cara Mencintai
171
171. Pura-pura Kram
172
172. Penasaran
173
173. Nggak Laku-laku
174
174. Berdarah
175
175. Tendangan Pagi Hari
176
176. Kejutan Pagi Hari
177
177. Gara-gara Lupa
178
178. Rahasia
179
179. Cari Jodoh
180
180. Boleh Minta Lagi, Kan?
181
181. Alamat Dapat Masalah
182
182. Murahan!
183
183. Jahilnya Radeva
184
184. Hukuman
185
185. Alva Pergi
186
186. Seorang Gadis
187
187. Musibah Atau Berkah
188
188. Bapak Galak
189
189. Melupakan Tujuan
190
190. Kaivan Merajuk
191
191. Kabar Mengejutkan
192
192. Dua Preman
193
193. Mencari Alva
194
194. Meluapkan Rindu
195
195. Kekesalan Radeva
196
196. Cerita Alva
197
197. Canggung
198
198. Kematangan
199
199. Siapa Namanya?
200
200. Tersangka
201
201. Pengen, Ya?
202
202. Tolong Rahasiakan!
203
203. Siapa Perempuan Itu?
204
204. Halo, Calon Istriku!
205
205. Gadis Biasa
206
206. Galau Tingkat Dewa
207
207. Penyebab Dendam
208
208. Dia Adalah Istriku!
209
209. Apakah Ini Nyata?
210
210. Dua Tipe Cowok
211
211. Di Keroyok
212
212. Orang Tua Trisha
213
213. Masa Lalu
214
214. Kehangatan Keluarga
215
215. Di Culik
216
216. Gunting Kertas Batu
217
217. Kelakuan Ferdi
218
218. Gagal
219
219. Siapa Yang Lebih Takut
220
220. Ingin Memastikan
221
221. Terharu
222
222. Kenapa Harus Mereka?
223
223. Hery
224
224. Hanya Satu Bulan
225
225. Susu Segar
226
226. Tontonan Langka
227
227. Tidak Seharusnya Terjadi
228
228. Acara Dadakan
229
229. Mengulik Kehidupan Ferdi
230
230. Masih Proses
231
231. Kecewa
232
232. Ke Luar Negeri
233
233. Andai Bisa Memilih
234
234. Meragukan
235
235. Soal Anak
236
236. Selingkuhan?
237
237. Penjelasan
238
238. Olahraga Sehat
239
239. Egois
240
240. Penyesalan
241
241. Menggoda Icha
242
242. Meyakinkan
243
243. Siapa Tuan Mu?
244
244. Harus Stop
245
245. Gangguan
246
246. Kak, Maaf!
247
247. Lingerie
248
248. Jangan Cari Masalah!
249
249. Tidak Tahu Malu!
250
250. Ingin Mempermalukan
251
251. Bukan Orang Penting
252
252. Sudah Menikah?
253
253. Ingin Bicara
254
254. Balasan Ku?
255
255. Jatuh
256
256. Ampuni Saya , Tuan!
257
257. Wanita Berinisial T
258
258. Mau Aku Bantu?
259
259. Terpeleset
260
260. Bahan Candaan
261
261. Tempat Tersendiri
262
262. Maafkan Aku!
263
263. Nekat
264
264. Mandul
265
265. Apa Dia Adikmu?
266
266. Karena Nyaman
267
267. Jangan Munafik!
268
268. Menjadi Dosen?
269
269. Obrolan Laki-laki
270
270. Firasat Ferdi
271
271. Berniat Selingkuh?
272
272. Kamelia
273
273. Istri Selalu Benar
274
274. Maaf, Aku Mencintaimu!
275
275. Obat Tidur
276
276. Bukan Mimpi
277
277. Maafkan Aku
278
278. Jurus Pamungkas
279
279. Suhu, Aku Gagal!
280
280. Makan Bersama
281
281. Di Tengah Hujan
282
282. Bertanggung Jawab
283
283. Kabar Gembira
284
284. Bukan Update
285
285. Pilihan Neda

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!