5. Ngambek

Dengan penuh amarah Alva langsung mencium bibir Disha dengan agresif. Disha berusaha melepaskan diri dari Alva namun Alva malah mendorong tubuh Disha hingga terlentang di ranjang dan langsung menindihnya.

"Alva...emp..."pekik Disha kembali dibungkam dengan bibir Alva.

Alva langsung mencium kembali bibir Disha dengan agresif seperti seorang musafir yang kehausan di Padang pasir sedang menemukan mata air.

Disha yang tidak mampu lagi melawan Alva pun akhirnya pasrah. Alva yang tidak lagi mendapatkan perlawanan pun akhirnya membuai Disha dengan lembut hingga tanpa disadari Disha, Alva telah melucuti pakaian mereka satu persatu tanpa berhenti membuai Disha .

Setelah Disha benar-benar terhanyut dalam permainannya, Alva pun segera memposisikan dirinya menghujam Disha dengan gerakan perlahan yang lama kelamaan bertambah cepat.

Disha mencengkeram kedua lengan Alva, menahan sakit di bagian intinya yang semakin bertambah seiring semakin cepatnya gerakan Alva.

Alva yang baru kali itu merasakan sebuah penyatuan pun tidak bisa lagi mengontrol dirinya. Semakin lama Alva bergerak semakin cepat hingga membuat Disha memekik menahan sakit di bagian intinya saat Alva menghujamkan senjatanya hingga sepenuhnya melesak ke dalam bagian inti Disha.

Disha mencakar punggung Alva bahkan mengigit pundak Alva, untuk meluapkan rasa sakit yang luar biasa saat benda itu masuk ke dalam intinya.Tanpa terasa buliran air bening itu keluar dari matanya.

Disha merasakan intinya penuh dan sesak oleh benda itu. Alva yang berhenti sejenak agar Disha tidak kesakitan. Alva kembali membuai tubuhnya dengan menjilat, menghisap dan meremas dua benda kenyal miliknya yang tergolong besar itu.

Disha yang terbuai pun tidak bisa lagi mengontrol suara yang keluar dari bibirnya saat Alva berlaku seperti seorang bayi kepadanya, hingga membuat Alva sudah benar-benar tidak tahan untuk mendiamkan senjatanya di dalam sarungnya yang terasa begitu sempit itu.

Alva pun perlahan kembali menghujamkan senjatanya dengan perlahan, merasakan sensasi nikmat jepitan, gesekkan dan cengkraman pada senjatanya yang tidak tertahankan hingga membuat Alva menggila mempercepat gerakannya, merengkuh kenikmatan yang begitu memabukkan.

Sedangkan Disha yang tadinya merasa sakit pada bagian intinya, lama kelamaan sakit itu hilang berganti rasa nikmat yang baru kali ini dia rasakan hingga tanpa sadar membalas semua yang dilakukan Alva padanya membuat mereka semakin tidak bisa lagi mengendalikan diri.

Alva dan Disha mencari kenikmatan yang lebih dan lebih hingga tubuh mereka sama-sama menegang mencapai puncak kenikmatan surga dunia yang sama-sama baru mereka rasakan.

Beberapa saat Alva berhenti untuk mengatur nafasnya kemudian kembali mengulangi pergulatannya untuk mencapai kenikmatan seolah tidak merasa lelah sedikit pun.

Malam itu Alva tidak merasa puas jika hanya melakukannya sekali. Karena keinginan nya yang sudah lama dia tahan, Alva melakukan penyatuan berkali-kali hingga mereka kelelahan dan tertidur dibawah selimut dengan tubuh polos tanpa sehelai benang. Memeluk erat tubuh Disha seolah takut kehilangan.

Suara burung berkicau bersahutan menandakan pagi telah tiba. Dua insan yang tertidur pulas itu pun akhirnya terbangun karena silaunya sinar matahari yang menembus celah-celah gorden jendela kamar yang tertiup angin.

Disha berusaha melepaskan pelukan Alva, hingga membuat Alva yang sebenarnya sudah bangun itu membuka mata.

"Kamu mau kemana sayang?"ucap Alva dengan suara serak khas orang bangun dari tidur, membuat Disha langsung menatapnya karena Alva memangilnya dengan sebutan sayang.

"Apa aku tidak salah dengar? Alien tukang maksa itu memanggil ku 'sayang' .?! Kenapa dia jadi manis sekali.?!"batin Disha bertanya-tanya.

"Sayang..?!!"panggil Alva lagi, membuat Disha tersadar dari lamunannya.

"Aku ingin membersihkan diri,"jawab Disha dengan wajah yang cemberut karena semalaman Alva membuatnya hampir tidak bisa tidur.

"Akan aku bantu,"tawar Alva beranjak untuk bangkit.

"Tidak perlu.!! Aku bisa sendiri,"ketus Disha.

"Kamu masih marah padaku?"tanya Alva melembutkan suaranya.

"Tidak usah sok perhatian, dan sok manis!!"sergah Disha yang melihat Alva berubah jadi perhatian dan manis padanya.

"Awhh.!!"pekik Disha saat mencoba berjalan dengan selimut yang membalut tubuhnya.

"Sudah aku bilang, biar aku bantu,"ucap Alva langsung mengangkat tubuh Disha dengan tubuh yang polos tanpa sehelai benang pun.

"Ini semua gara-gara kamu,"hardik Disha memukuli bahu Alva namun tidak dihiraukan oleh Alva.

"Aku akan membantu mu mandi,"ucap Alva menurunkan Disha dari gendongannya.

"Aku tidak mau.!!"hardik Disha langsung membalikkan tubuhnya membelakangi alva, membuat Alva menghembuskan nafas kasar.

"Tapi aku memaksa.!! Kamu tahu kan aku ini pria yang suka memaksa,"bisik Alva ditelinga Disha yang berdiri membelakanginya,membuat Disha bergidik ngeri.

"Apa dia punya kepribadian ganda? Sekarang sifat tukang maksa nya kembali lagi,"batin Disha.

"Aku tidak mau, aku malu jika kamu melihat tubuhku,"ucap Disha jujur.

"Kenapa harus malu, aku sudah melihat seluruh tubuhmu,"bisik Alva kemudian menjilat leher Disha.

"Alva...!!"hardik Disha menjauhkan tubuhnya dari Alva.

"Diam lah, atau aku akan membuatmu merasakan surga dunia di kamar mandi ini,"ucap Alva datar kemudian menyalakan shower.

"Ya Tuhan, kenapa sifatnya berubah-ubah hanya dalam waktu sekejap ?"batin Disha yang tidak mengerti sifat Alva yang sebentar manis, sebentar suka maksa dan sebentar kemudian jadi pemarah.

Akhirnya Disha pun pasrah saat Alva mulai menggosok tubuhnya dengan lembut.

"Tubuhmu sungguh menggoda, sulit bagiku untuk menahan diri jika bersamamu,"ucap Alva yang berdiri di belakang Disha. Menciumi leher Disha, sedangkan tangan Alva tiba-tiba sudah meremas dua benda kenyal milik Disha hingga membuat Disha mengeluarkan suara yang memancing hasrat Alva.

"Aku menginginkan mu lagi,"ucap Alva sengaja menggesekkan sesuatu yang sudah mengeras ke tubuh Disha.

"Alva henti.....achh..." ucap Disha tidak bisa lagi melanjutkan kata-katanya saat Alva sudah seperti bayi memainkan dua benda kenyal di dadanya hingga membuat Disha menjambak rambut Alva dan malah membenamkan kepala Alva di antara dua bukit kembar miliknya. Disha benar-benar kehilangan akal jika Alva sudah membuainya seperti itu.

Akhirnya Alva kembali menghujam tubuh Disha hingga membuat Disha meneriakkan namanya berkali-kali.

"Al....achh....Alva....."

"Kamu begitu nikmat sayang,"ucap Alva terus menghujam Disha dari belakang sambil sesekali mencium leher Disha dengan tangan yang sangat aktif mengelus serta meremas dimana pun yang dia suka.

Sedangkan Disha hanya bisa menikmati permainan Alva, menghadap ke dinding, menahan tubuhnya agar tidak menempel di dinding dengan kedua tangannya.

Alva bergerak semakin cepat hingga suara racauan mereka bersahutan sampai akhirnya mereka berhasil mencapai puncak kenikmatan.

Setelah puas akhirnya mereka sama-sama membersihkan diri. Setelah itu Alva langsung mengangkat tubuh Disha dan mendudukkannya di atas ranjang. Sekilas Alva tersenyum senang saat melihat noda darah yang ada di sprei diatas ranjang tempat mereka bercinta bukti bahwa dia adalah orang yang pertama bagi istrinya. Alva kemudian mengambil baju Disha dan baju untuknya sendiri.

"Biar aku pakai sendiri,"ketus Disha merebut pakaian di tangan Alva yang hendak di pakaikan padanya.

"Baiklah,"ucap Alva tanpa malu melepaskan handuk yang melilit di pinggangnya dihadapan Disha.

"Alien mesuum..!!!"pekik Disha langsung memalingkan wajahnya.

"Tidak usah malu-malu, bukannya kamu sudah melihat seluruh tubuhku? Bahkan kamu sudah merasakan bagaimana rasanya bercinta denganku,"ucap Alva sambil memakai pakaiannya.

'Alien.!!"pekik Disha merasa malu dengan ucapan Alva.

'Pakailah bajumu sekarang atau aku akan memakan mu lagi,"ucap Alva mulai mendekati Disha.

Tanpa berpikir panjang lagi Disha langsung memakai pakaiannya sedangkan Alva mencari sprei dalam lemari untuk mengganti seprei yang sudah kotor oleh noda darah dan noda bekas percintaan mereka semalam.

***

Di perusahaan Bramantyo.

"Riky, apa Alva belum juga menghubungi mu?"tanya Bramantyo yang yang terpaksa kembali menjadi presiden direktur di perusahaan karena Alva yang kabur dari penikahannya.

"Belum Tuan,"ucap Riky sambil menyerahkan dokumen yang di bawanya.

"Bagaimana dia hidup di luar sana tanpa uang?"gumam Bramantyo tapi masih bisa di dengar oleh Riky.

"Tuan Muda akan baik-baik saja walaupun tidak pulang selamnya, Tuan Besar. Saham yang dimiliki oleh Tuan Muda di dalam dan luar negeri melebihi kekayaan yang anda miliki,"batin Riky.

Riky adalah asisten pribadi Alva, dan mengetahui jika Alva memiliki banyak saham baik di dalam maupun di luar negeri karena selama ini Riky lah yang membantu Alva menyembunyikan semua yang dimiliki oleh Alva.

Dari kecil Alva suka menabung dan saat SMA Alva sudah mencoba membeli saham dengan uang jajan yang ditabungnya. Dan hasilnya, saham yang dimiliki Alva semakin banyak tanpa diketahui kedua orang tuanya.

"Tapi menurut saya memang lebih baik jika sementara waktu Tuan Muda berada di luar sana Tuan besar,"sahut Riky.

"Kenapa?"tanya Bramantyo.

"Biar tahu bagaimana rasanya jadi orang susah agar tidak seenaknya memecat karyawan Tuan Besar,"jawab Riky tanpa dosa.

"Maksud mu?"tanya Bramantyo tidak mengerti dengan kata-kata Riky.

"Selama saya bekerja dengan Tuan Muda, entah sudah berapa banyak sekretaris yang di pecat oleh Tuan Muda. Saya sampai bingung harus mencari sekretaris yang seperti apa. Nyari sekretaris perempuan, Tuan Muda tidak suka karena mereka selalu menggoda bikin jijik, kalau cowok kata Tuan Muda kurang luwes,"

"Saya jadi bingung, Tuan Muda mau mencari sekretaris atau penari mangkanya pengen nyari yang luwes. Apa saya carikan yang setengah laki-laki, setengah perempuan saja ya Tuan Besar.?!"curhat Riky panjang lebar.

"Pletakk,"kepala Riky di pukul dengan pena oleh Bramantyo.

"Sakit Tuan Besar,"keluh Riky mengusap kepalanya.

"Mangkanya kalau bicara jangan sembarangan.!! Berani-beraninya kamu mau mencari perempuan jadi jadian untuk sekretaris putra saya.!!"hardik Bramantyo.

"Saya capek bolak balik harus cari sekretaris untuk Tuan Muda,Tuan Besar,"sahut Riky lagi.

"Jika tidak ingat kamu itu bisa diandalkan dan satu-satunya asisten yang awet bekerja dengan putra saya, sudah saya pecat kamu. Cuma kamu yang berani mengeluh seperti itu kepada saya,"gerutu Bramantyo.

Riky adalah orang yang suka ceplas-ceplos dengan siapapun tidak pandang bulu, kadang pula omongannya begitu bikin orang geregetan. Namun jika orang yang dihadapinya dalam situasi marah, Riky tidak akan banyak bicara seperti saat Bramantyo marah karena Alva kabur kemarin. Riky hanya akan menjawab seperlunya saja.

Bagi Alva, Riky sangat istimewa karena kecerdasannya dalam menangani segala tugas yang diberikan, setia, bisa diandalkan dan dipercaya, karena itu Alva tetap mempertahankan Riky sebagai asistennya.

Selain itu hanya Riky yang mampu bertahan bekerja dengan Alva yang dingin, datar, dan tukang maksa itu.

"Peace Tuan Besar,"ucap Riky sambil mengacungkan jari tengah dan telunjuknya ditambah dengan senyum ala iklan pasta gigi di televisi.

"Jika mendengar ceritamu tentang alasan Alva memecat sekretarisnya seperti itu, berarti kamu harus mencari sekretaris yang cerdas, serba bisa, tidak banyak tingkah, dan tidak suka menggoda Alva,"

"Dengan begitu Alva tidak akan memecatnya. Beri denda pada kedua belah pihak kalau perlu jika salah satu dari mereka memutuskan kontrak kerja, biar kamu nggak bolak-balik nyari sekretaris,"ujar Bramantyo panjang lebar.

"Wah..itu ide yang bagus Tuan Besar,"sahut Riky tersenyum cerah.

***

Kembali pada pasangan pengantin baru.

Setelah kejadian malam pertama itu, Disha jadi tidak banyak bicara.Saat hari sudah malam dan Alva masih diluar kamar, Disha langsung mengunci pintu kamarnya. Alva yang akan masuk kedalam kamar pun tidak bisa membuka pintunya.

"Sayang, buka pintunya. Sayang..!!"panggil Alva dari luar kamar.

"Jika aku membiarkan mu tidur sekamar dengan ku, kamu pasti akan mengeksekusi ku tanpa ampun. Dan sialnya aku tidak bisa menolak apalagi melawan mu,"

"Aku merasa seperti berada di dalam kandang harimau kelaparan yang akan memakan ku kapan saja. Ya Tuhan... bagaimana caranya agar aku terbebas darinya?!"batin Disha.

"Sayang...aku salah. Tolong maafkan aku, buka pintunya ya?!"rayu Alva dari luar kamar.

"Aku tidak akan termakan dengan bujuk rayumu.Dasar buaya darat!!"batin Disha.

"Sayang, kamu boleh memarahi ku, kamu juga boleh memukul ku, tapi jangan mendiamkan aku seperti ini,"ucap Alva namun sama sekali tidak ada jawaban dari Disha.

"Mana aku percaya sama kamu, sikapmu itu terlalu cepat berubah,"batin Disha.

Alva yang tidak mendapat respon dari istrinya pun akhirnya pergi dari depan pintu kamar Disha kemudian masuk ke kamar yang pertama kali dia tempati.

Malam semakin larut dan tiba-tiba angin berhembus kencang, kilat mulai menyambar disusul dengan suara petir yang begitu memekakkan telinga, kemudian hujan pun turun dengan derasnya.

"Huh...kamar ini bocor lagi. Sekarang aku harus tidur dimana?"gumam Alva keluar dari kamarnya.

Alva berjalan mendekati kamar istrinya, mencoba membuka pintu kamar, tapi masih tetap terkunci dari dalam. Akhirnya Alva tidur di sofa usang yang ada di ruang tamu rumah itu.

Dini hari Disha keluar dari kamarnya. karena air minum yang ada di kamarnya habis.

"Plak...plak...."terdengar dari ruang tamu ada orang yang sedang menepuk nyamuk.

Disha berjalan perlahan kearah ruang tamu, terlihat di sana Alva yang tidur meringkuk, sesekali menepuk nyamuk yang mengigit tubuhnya.

"Aku lupa, pasti kamarnya bocor hingga dia tidur di situ,"batin Disha yang merasa tidak tega melihat Alva yang nampak tidak nyaman tidur meringkuk di sofa yang kecil.

"Al...!! Al..!! "panggil Disha.

"Sayang.."ucap Alva menatap istrinya kemudian segera bangun dari tempatnya berbaring.

"Masuklah ke kamar,"ucap Disha yang tidak tega melihat Alva tidur meringkuk, dikerubuti nyamuk. Kemudian Disha melangkah pergi ke dapur untuk mengambil air minum, diikuti Alva. Setelah minum Disha kembali masuk ke dalam kamarnya.

Disha menatap malas pada Alva yang berjalan mengekornya sampai masuk kamar dan menutup kembali pintu kamar.

Disha kemudian membaringkan tubuhnya di pinggir ranjang membelakangi Alva. Perlahan Alva ikut naik ke atas ranjang di sebelah Disha.

"Sayang..."

"Jangan sentuh aku.!!"hardik Disha memotong kata-kata Alva, menepis tangan Alva yang baru saja menyentuh lengannya.

"Maafkan aku sayang,"ucap Alva menghela nafas berat kemudian membaringkan tubuhnya di samping Disha. Tidak berani menganggu istrinya agar tidak bertambah marah.

"Aku benar-benar tidak mengerti dengan mahkluk ini. Apa dia ini benar-benar alien? Kenapa sifatnya terus berubah-ubah,"batin Disha.

Waktu terus bergulir, tapi Alva belum juga bisa terlelap, hingga akhirnya memberanikan diri untuk memeluk Disha yang membelakanginya.

"Kenapa aku merasa sangat nyaman saat memeluk mu? Aku begitu menyukai aroma tubuh mu. Aku benar-benar sudah gila karena mu. Aku tidak bisa menahan diri jika dekat dengan mu, tapi aku juga tidak bisa tidur tanpa memeluk mu. Mantra apa yang kamu rapalkan hingga aku bisa tergila-gila padamu?!"

"Sebelumnya aku tidak pernah tertarik dengan seorang wanita, tapi saat aku menyentuh dan melihat tubuhmu malam itu, aku benar-benar tidak bisa melupakannya,"batin Alva.

...🌟"Jangan terlalu berharap, nanti kecewa. Jangan terlalu benci nanti kamu cinta. Jangan terlalu mencinta, nanti kamu terluka."🌟...

..."Nana 17 Oktober "...

To be continued

Terpopuler

Comments

Sweet Girl

Sweet Girl

Bwahahahaha ngeelaamaaak

2024-04-05

1

Bundanya Jamal

Bundanya Jamal

huh desy. gk suka. sama kepribadiannya sukanya marah " sa suami

2024-01-26

3

Rima Sinulingga

Rima Sinulingga

Byk bicata dalam Batin nya ya thor/Proud/

2024-01-02

1

lihat semua
Episodes
1 1. Melarikan Diri
2 2. Berusaha Untuk Menjalani
3 3. Tidur Bersama
4 4. Pacar Apa Mantan?
5 5. Ngambek
6 6. Cemburu Buta
7 7. Ditangkap
8 8. Merasa kehilangan
9 9. Permintaan Seorang Ibu
10 10. Hari baru
11 11. Kesepakatan
12 12. Cinta Dalam Diam
13 13. Malam Pertama Yang Gagal
14 14. Teman Yang Mengejutkan
15 15. Terkejut
16 16. Surat Pengunduran Diri
17 17. Asisten Licik
18 18 Teror?
19 19. Penjelasan
20 20. Morning Kiss
21 21. Ganas
22 22. Nasehat Sesat
23 23. Menggoda
24 24. Kenyataannya Tidak Sesuai Ekspektasi
25 25. Di Traktir?
26 26. Menghindar
27 27. Panggilan Interkom
28 28. Belok
29 29. Misi Merayu
30 30.Terpaksa Pulang
31 31. Karena Cinta
32 32. Solusi dari Riky
33 33. Mencari Informasi
34 34. Di Interogasi
35 35. Mau DP
36 36. Permintaan Mertua
37 37. Pujian Untuk Disha
38 38. Proyek Penting
39 39. Waktu Yang Salah
40 40. Akhirnya Mantan
41 41. Menahan Amarah
42 42. Minta Uang
43 43. Mengaku Salah
44 44. Bekal
45 45. Mak Comblang
46 46. LDR ( Long Distance Relationship )
47 47. Sensitif
48 48. Adegan?
49 49. Posesif
50 50. Pebinor
51 51. Terus Mengejar
52 52. Berita Bahagia
53 53. Pengakuan Disha
54 54. Hampir Terbongkar
55 55. Sayang??
56 56. Obat Mual
57 57. Bumil Keras Kepala
58 58. Perdebatan Istri
59 59. Janji
60 60. Terjebak
61 61. Bukti Cinta
62 62. Kecelakaan
63 63. Takut Kehilangan
64 64. Pengakuan Alva
65 65. Siuman
66 66. Surat
67 67. Menjenguk
68 68. Saingan?
69 69. Rahasia Tentang Ratih
70 70. Ibu Susu
71 71. Kekecewaan Alva
72 72. Video Panas
73 73. Nomor Telepon
74 74. Sabar Sayang !
75 75. Istri Simpanan
76 76. Testpack
77 77. Postingan
78 78. Gara-gara Foto Editan
79 79. Gaya Pacaran
80 80. Keputusan
81 81. Kalah Segalanya
82 82. Pura-pura Ngambek
83 83. Tanggung Jawab
84 84. Saling Menjelekkan
85 85. Pilihan
86 86. Bikin Meriang
87 87. Panas Hati
88 88. Sudah Boleh?
89 89. Menggantikan Kaivan
90 90. Hanya Kaget
91 91. Malam Pengantin?
92 92. Takut
93 93. Pelampiasan
94 94. Penasaran Tentang Masa Lalu
95 95. Informasi Tentang Disha
96 96. Paman Disha
97 97. Alibi Paman Disha
98 98. Siapa Disha?
99 99. Kalung Disha
100 100. Siapa Gadis Itu?
101 101. Alva Tidak Suka
102 102. Habis Kesabaran
103 103. Baju Limited Edition
104 104. Berselingkuh?
105 105. Karma
106 106. Meminta Maaf
107 107. Menyalahkan
108 108. Anting
109 109. Ingin Dekat
110 110. Pulang Ke Rumah
111 111. Alasan Menjomblo
112 112. Kapan Dilamar?
113 113. Pepet Terusss!
114 114. Di Terima Tidak?
115 115. Kejutan?
116 116. Kok Dadakan?
117 117. Takut Keduluan
118 118. Jadi Pengen
119 119. Kekesalan Adiguna Dan Riky
120 120. Lupakan Masa Lalu
121 121. Siapa Yang Pantas
122 122. Bertemu Lagi
123 123. Referensi Gaya
124 124. Pasangan Orang
125 125. Nakalnya Disha
126 126. Kakak Ketemu Gede?
127 127. Nasehat Seorang Kakak
128 128. Berhentilah!
129 129. Bergosip
130 130. Jodoh Pilihan Papa
131 131. Kerja Sama
132 132. Restu Ibu
133 133. Iri
134 134. Rencana Hery dan Trisha
135 135. Nonton Bareng
136 136. Kekhawatiran Radeva
137 137. Kakak Yang Gagal
138 138. Tato Kupu-kupu
139 139. Siapa Sandy?
140 140. Anak Angkat
141 141. Pernikahan Anjani dan Sandy
142 142. Menggeser Posisi
143 143. Kedatangan Orang Tua Radeva
144 144. Tuduhan Radeva.
145 145. Bimbang
146 146. Pertemuan Mahendra Dan Darmawan.
147 147. Bukan Putraku
148 148. Mencuri Ciuman
149 149. Kartu As
150 150. Tidak Mau Hamil
151 151. Keras Kepalanya Trisha.
152 152. Bukan Orang Pertama
153 153. Tanggung Jawab
154 154. Tidak Waras
155 155. Nggak Dapat Jatah
156 156. Ancaman Disha
157 157. Keputusan Keluarga Mahendra
158 158. Sama-sama Ngambek
159 159. Kepercayaan
160 160. Meminta Warisan
161 161. Incaran Baru
162 162. Bik Anah
163 163. Informasi Dari Bik Anah
164 164. Definisi
165 165. Tahan Dulu!
166 166. Pesta Pernikahan
167 167. Adikku?
168 168. Tenanglah, Sayang!
169 169. Salam Perkenalan
170 170. Cara Mencintai
171 171. Pura-pura Kram
172 172. Penasaran
173 173. Nggak Laku-laku
174 174. Berdarah
175 175. Tendangan Pagi Hari
176 176. Kejutan Pagi Hari
177 177. Gara-gara Lupa
178 178. Rahasia
179 179. Cari Jodoh
180 180. Boleh Minta Lagi, Kan?
181 181. Alamat Dapat Masalah
182 182. Murahan!
183 183. Jahilnya Radeva
184 184. Hukuman
185 185. Alva Pergi
186 186. Seorang Gadis
187 187. Musibah Atau Berkah
188 188. Bapak Galak
189 189. Melupakan Tujuan
190 190. Kaivan Merajuk
191 191. Kabar Mengejutkan
192 192. Dua Preman
193 193. Mencari Alva
194 194. Meluapkan Rindu
195 195. Kekesalan Radeva
196 196. Cerita Alva
197 197. Canggung
198 198. Kematangan
199 199. Siapa Namanya?
200 200. Tersangka
201 201. Pengen, Ya?
202 202. Tolong Rahasiakan!
203 203. Siapa Perempuan Itu?
204 204. Halo, Calon Istriku!
205 205. Gadis Biasa
206 206. Galau Tingkat Dewa
207 207. Penyebab Dendam
208 208. Dia Adalah Istriku!
209 209. Apakah Ini Nyata?
210 210. Dua Tipe Cowok
211 211. Di Keroyok
212 212. Orang Tua Trisha
213 213. Masa Lalu
214 214. Kehangatan Keluarga
215 215. Di Culik
216 216. Gunting Kertas Batu
217 217. Kelakuan Ferdi
218 218. Gagal
219 219. Siapa Yang Lebih Takut
220 220. Ingin Memastikan
221 221. Terharu
222 222. Kenapa Harus Mereka?
223 223. Hery
224 224. Hanya Satu Bulan
225 225. Susu Segar
226 226. Tontonan Langka
227 227. Tidak Seharusnya Terjadi
228 228. Acara Dadakan
229 229. Mengulik Kehidupan Ferdi
230 230. Masih Proses
231 231. Kecewa
232 232. Ke Luar Negeri
233 233. Andai Bisa Memilih
234 234. Meragukan
235 235. Soal Anak
236 236. Selingkuhan?
237 237. Penjelasan
238 238. Olahraga Sehat
239 239. Egois
240 240. Penyesalan
241 241. Menggoda Icha
242 242. Meyakinkan
243 243. Siapa Tuan Mu?
244 244. Harus Stop
245 245. Gangguan
246 246. Kak, Maaf!
247 247. Lingerie
248 248. Jangan Cari Masalah!
249 249. Tidak Tahu Malu!
250 250. Ingin Mempermalukan
251 251. Bukan Orang Penting
252 252. Sudah Menikah?
253 253. Ingin Bicara
254 254. Balasan Ku?
255 255. Jatuh
256 256. Ampuni Saya , Tuan!
257 257. Wanita Berinisial T
258 258. Mau Aku Bantu?
259 259. Terpeleset
260 260. Bahan Candaan
261 261. Tempat Tersendiri
262 262. Maafkan Aku!
263 263. Nekat
264 264. Mandul
265 265. Apa Dia Adikmu?
266 266. Karena Nyaman
267 267. Jangan Munafik!
268 268. Menjadi Dosen?
269 269. Obrolan Laki-laki
270 270. Firasat Ferdi
271 271. Berniat Selingkuh?
272 272. Kamelia
273 273. Istri Selalu Benar
274 274. Maaf, Aku Mencintaimu!
275 275. Obat Tidur
276 276. Bukan Mimpi
277 277. Maafkan Aku
278 278. Jurus Pamungkas
279 279. Suhu, Aku Gagal!
280 280. Makan Bersama
281 281. Di Tengah Hujan
282 282. Bertanggung Jawab
283 283. Kabar Gembira
284 284. Bukan Update
285 285. Pilihan Neda
Episodes

Updated 285 Episodes

1
1. Melarikan Diri
2
2. Berusaha Untuk Menjalani
3
3. Tidur Bersama
4
4. Pacar Apa Mantan?
5
5. Ngambek
6
6. Cemburu Buta
7
7. Ditangkap
8
8. Merasa kehilangan
9
9. Permintaan Seorang Ibu
10
10. Hari baru
11
11. Kesepakatan
12
12. Cinta Dalam Diam
13
13. Malam Pertama Yang Gagal
14
14. Teman Yang Mengejutkan
15
15. Terkejut
16
16. Surat Pengunduran Diri
17
17. Asisten Licik
18
18 Teror?
19
19. Penjelasan
20
20. Morning Kiss
21
21. Ganas
22
22. Nasehat Sesat
23
23. Menggoda
24
24. Kenyataannya Tidak Sesuai Ekspektasi
25
25. Di Traktir?
26
26. Menghindar
27
27. Panggilan Interkom
28
28. Belok
29
29. Misi Merayu
30
30.Terpaksa Pulang
31
31. Karena Cinta
32
32. Solusi dari Riky
33
33. Mencari Informasi
34
34. Di Interogasi
35
35. Mau DP
36
36. Permintaan Mertua
37
37. Pujian Untuk Disha
38
38. Proyek Penting
39
39. Waktu Yang Salah
40
40. Akhirnya Mantan
41
41. Menahan Amarah
42
42. Minta Uang
43
43. Mengaku Salah
44
44. Bekal
45
45. Mak Comblang
46
46. LDR ( Long Distance Relationship )
47
47. Sensitif
48
48. Adegan?
49
49. Posesif
50
50. Pebinor
51
51. Terus Mengejar
52
52. Berita Bahagia
53
53. Pengakuan Disha
54
54. Hampir Terbongkar
55
55. Sayang??
56
56. Obat Mual
57
57. Bumil Keras Kepala
58
58. Perdebatan Istri
59
59. Janji
60
60. Terjebak
61
61. Bukti Cinta
62
62. Kecelakaan
63
63. Takut Kehilangan
64
64. Pengakuan Alva
65
65. Siuman
66
66. Surat
67
67. Menjenguk
68
68. Saingan?
69
69. Rahasia Tentang Ratih
70
70. Ibu Susu
71
71. Kekecewaan Alva
72
72. Video Panas
73
73. Nomor Telepon
74
74. Sabar Sayang !
75
75. Istri Simpanan
76
76. Testpack
77
77. Postingan
78
78. Gara-gara Foto Editan
79
79. Gaya Pacaran
80
80. Keputusan
81
81. Kalah Segalanya
82
82. Pura-pura Ngambek
83
83. Tanggung Jawab
84
84. Saling Menjelekkan
85
85. Pilihan
86
86. Bikin Meriang
87
87. Panas Hati
88
88. Sudah Boleh?
89
89. Menggantikan Kaivan
90
90. Hanya Kaget
91
91. Malam Pengantin?
92
92. Takut
93
93. Pelampiasan
94
94. Penasaran Tentang Masa Lalu
95
95. Informasi Tentang Disha
96
96. Paman Disha
97
97. Alibi Paman Disha
98
98. Siapa Disha?
99
99. Kalung Disha
100
100. Siapa Gadis Itu?
101
101. Alva Tidak Suka
102
102. Habis Kesabaran
103
103. Baju Limited Edition
104
104. Berselingkuh?
105
105. Karma
106
106. Meminta Maaf
107
107. Menyalahkan
108
108. Anting
109
109. Ingin Dekat
110
110. Pulang Ke Rumah
111
111. Alasan Menjomblo
112
112. Kapan Dilamar?
113
113. Pepet Terusss!
114
114. Di Terima Tidak?
115
115. Kejutan?
116
116. Kok Dadakan?
117
117. Takut Keduluan
118
118. Jadi Pengen
119
119. Kekesalan Adiguna Dan Riky
120
120. Lupakan Masa Lalu
121
121. Siapa Yang Pantas
122
122. Bertemu Lagi
123
123. Referensi Gaya
124
124. Pasangan Orang
125
125. Nakalnya Disha
126
126. Kakak Ketemu Gede?
127
127. Nasehat Seorang Kakak
128
128. Berhentilah!
129
129. Bergosip
130
130. Jodoh Pilihan Papa
131
131. Kerja Sama
132
132. Restu Ibu
133
133. Iri
134
134. Rencana Hery dan Trisha
135
135. Nonton Bareng
136
136. Kekhawatiran Radeva
137
137. Kakak Yang Gagal
138
138. Tato Kupu-kupu
139
139. Siapa Sandy?
140
140. Anak Angkat
141
141. Pernikahan Anjani dan Sandy
142
142. Menggeser Posisi
143
143. Kedatangan Orang Tua Radeva
144
144. Tuduhan Radeva.
145
145. Bimbang
146
146. Pertemuan Mahendra Dan Darmawan.
147
147. Bukan Putraku
148
148. Mencuri Ciuman
149
149. Kartu As
150
150. Tidak Mau Hamil
151
151. Keras Kepalanya Trisha.
152
152. Bukan Orang Pertama
153
153. Tanggung Jawab
154
154. Tidak Waras
155
155. Nggak Dapat Jatah
156
156. Ancaman Disha
157
157. Keputusan Keluarga Mahendra
158
158. Sama-sama Ngambek
159
159. Kepercayaan
160
160. Meminta Warisan
161
161. Incaran Baru
162
162. Bik Anah
163
163. Informasi Dari Bik Anah
164
164. Definisi
165
165. Tahan Dulu!
166
166. Pesta Pernikahan
167
167. Adikku?
168
168. Tenanglah, Sayang!
169
169. Salam Perkenalan
170
170. Cara Mencintai
171
171. Pura-pura Kram
172
172. Penasaran
173
173. Nggak Laku-laku
174
174. Berdarah
175
175. Tendangan Pagi Hari
176
176. Kejutan Pagi Hari
177
177. Gara-gara Lupa
178
178. Rahasia
179
179. Cari Jodoh
180
180. Boleh Minta Lagi, Kan?
181
181. Alamat Dapat Masalah
182
182. Murahan!
183
183. Jahilnya Radeva
184
184. Hukuman
185
185. Alva Pergi
186
186. Seorang Gadis
187
187. Musibah Atau Berkah
188
188. Bapak Galak
189
189. Melupakan Tujuan
190
190. Kaivan Merajuk
191
191. Kabar Mengejutkan
192
192. Dua Preman
193
193. Mencari Alva
194
194. Meluapkan Rindu
195
195. Kekesalan Radeva
196
196. Cerita Alva
197
197. Canggung
198
198. Kematangan
199
199. Siapa Namanya?
200
200. Tersangka
201
201. Pengen, Ya?
202
202. Tolong Rahasiakan!
203
203. Siapa Perempuan Itu?
204
204. Halo, Calon Istriku!
205
205. Gadis Biasa
206
206. Galau Tingkat Dewa
207
207. Penyebab Dendam
208
208. Dia Adalah Istriku!
209
209. Apakah Ini Nyata?
210
210. Dua Tipe Cowok
211
211. Di Keroyok
212
212. Orang Tua Trisha
213
213. Masa Lalu
214
214. Kehangatan Keluarga
215
215. Di Culik
216
216. Gunting Kertas Batu
217
217. Kelakuan Ferdi
218
218. Gagal
219
219. Siapa Yang Lebih Takut
220
220. Ingin Memastikan
221
221. Terharu
222
222. Kenapa Harus Mereka?
223
223. Hery
224
224. Hanya Satu Bulan
225
225. Susu Segar
226
226. Tontonan Langka
227
227. Tidak Seharusnya Terjadi
228
228. Acara Dadakan
229
229. Mengulik Kehidupan Ferdi
230
230. Masih Proses
231
231. Kecewa
232
232. Ke Luar Negeri
233
233. Andai Bisa Memilih
234
234. Meragukan
235
235. Soal Anak
236
236. Selingkuhan?
237
237. Penjelasan
238
238. Olahraga Sehat
239
239. Egois
240
240. Penyesalan
241
241. Menggoda Icha
242
242. Meyakinkan
243
243. Siapa Tuan Mu?
244
244. Harus Stop
245
245. Gangguan
246
246. Kak, Maaf!
247
247. Lingerie
248
248. Jangan Cari Masalah!
249
249. Tidak Tahu Malu!
250
250. Ingin Mempermalukan
251
251. Bukan Orang Penting
252
252. Sudah Menikah?
253
253. Ingin Bicara
254
254. Balasan Ku?
255
255. Jatuh
256
256. Ampuni Saya , Tuan!
257
257. Wanita Berinisial T
258
258. Mau Aku Bantu?
259
259. Terpeleset
260
260. Bahan Candaan
261
261. Tempat Tersendiri
262
262. Maafkan Aku!
263
263. Nekat
264
264. Mandul
265
265. Apa Dia Adikmu?
266
266. Karena Nyaman
267
267. Jangan Munafik!
268
268. Menjadi Dosen?
269
269. Obrolan Laki-laki
270
270. Firasat Ferdi
271
271. Berniat Selingkuh?
272
272. Kamelia
273
273. Istri Selalu Benar
274
274. Maaf, Aku Mencintaimu!
275
275. Obat Tidur
276
276. Bukan Mimpi
277
277. Maafkan Aku
278
278. Jurus Pamungkas
279
279. Suhu, Aku Gagal!
280
280. Makan Bersama
281
281. Di Tengah Hujan
282
282. Bertanggung Jawab
283
283. Kabar Gembira
284
284. Bukan Update
285
285. Pilihan Neda

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!