Sementara di dalam mobil yang dikendarai pria bertubuh atletis, nampak Alva mulai tersadar. Perlahan Alva membuka mata dan melihat tempatnya sekarang berada. Alva ingat terakhir kali dia ditabrak seseorang, jatuh terduduk kemudian dibius.
Alva terkejut saat mengetahui dimana sekarang dia berada. Dirinya berada di kursi penumpang bagian belakang sebuah mobil yang sedang melaju. Alva mencoba bergerak namun tidak bisa. Alva melihat tangan dan kakinya ternyata diikat.
"Siall.!! "umpat Alva dalam hati, menatap orang yang sedang duduk di belakang kemudi. Alva kemudian menengok kebelakang dan ada dua buah mobil yang sangat dikenalnya. Dua mobil itu adalah mobil bodyguard papanya.
"Vicky..!! Lepaskan aku, atau aku akan menghajar mu.!!"bentak Alva yang bisa mengenali siapa yang mengemudikan mobil itu.
Pria bertubuh atletis berusia 35 tahun itu adalah Vicky, orang kepercayaan papanya. Dan dapat di pastikan bahwa dia akan di bawa pulang.
"Sekarang Tuan Muda tidak akan bisa menghajar saya. Tapi kalau saya melepaskan Tuan Muda, baru Tuan Muda bisa menghajar saya,"seloroh Vicky.
"Kamu pikir aku tidak bisa menghajar mu karena tangan dan kakiku di ikat?"tanya Alva mengintimidasi.
"Jika Tuan Muda menghajar saya sekarang, kemungkinan kita akan berakhir di salah satu tempat. Kalau tidak di rumah sakit ya di kuburan. Apa Tuan Muda tidak takut jika nanti berakhir di rumah sakit tapi cacat atau mati dalam keadaan masih perjaka? Bisa-bisa Anda nanti jadi roh gentayangan yang penasaran bagaimana rasa nikmatnya surga dunia saat malam pertama,"ledek Vicky mengulum senyum.
Bukan tanpa alasan Vicky mengatakan itu, dia tahu Alva tidak pernah dekat dengan seorang wanita pun, hanya waktu SMU dulu. Alva pernah dekat dengan gadis yang bernama Tika. Namun nahas, kedekatan Alva dengan Tika diketahui oleh Bramantyo. Padahal Tika dan Alva hanya bersahabat saja.
Bramantyo memaksa Alva memutuskan hubungan dengan Tika dengan alasan Tika tidak pantas bersahabat dengan Alva karena Tika berasal dari keluarga menengah ke bawah.
Namun Alva kekeuh tidak mau memutuskan hubungannya dengan Tika. Dan hal itu membuat Bramantyo marah hingga Bramantyo dengan paksa memindahkan Alva ke sekolah lain.
Bramantyo tidak mengizinkan Alva dekat dengan gadis yang berasal dari kalangan menengah kebawah walaupun hanya sekedar bersahabat. Karena Bramantyo tidak mau mempunyai menantu dari kalangan menengah ke bawah dan selalu mengawasi Alva, agar Alva tidak berhubungan dengan gadis dari kalangan menengah ke bawah.
Dan Vicky tahu, sejak peristiwa itu Alva tidak pernah dekat dengan gadis manapun. Karena itulah, Vicky begitu yakin bahwa tidak mungkin Alva pernah bercinta dengan seorang wanita.Itulah yang ada di dalam otak Vicky.
Tanpa mengetahui bahwa dalam masa pelariannya selama lima bulan ini Alva telah menikah dan sudah merasakan nikmatnya surga dunia walaupun tidak seintens layaknya pasangan pengantin baru.
"Siapa bilang aku masih perjaka? Aku sudah tahu bagaimana nikmatnya surga dunia,"sahut Alva membantah ucapan Vicky dengan tatapan tidak suka.
"Oh ya ? Bagaimana rasanya Tuan Muda?"tanya Vicky dengan nada meremehkan karena tidak percaya dengan ucapan Alva.
"Kenapa? Apa kamu jadi penasaran karena sudah menduda terlalu lama?"cibir Alva dengan wajah datarnya.
"Saya hanya tidak percaya kalau Tuan Muda sudah tidak perjaka,"cibir Vicky yang tetap fokus pada jalan raya walaupun sesekali melirik kaca dasbor mobil untuk melihat ekspresi Tuan Mudanya.
"Kamu tidak akan tahu rasanya bercinta dengan perawan. Istrimu dulu kan gadis tapi bukan perawan,"cibir Alva yang membuat Vicky terdiam.
Pada usia 27 tahun,Viky menikah dengan seorang gadis yang ternyata sudah tidak perawan. Vicky menikahi gadis itu karena mencintainya. Alva sudah memperingatkan Vicky bahwa gadis yang dinikahinya bukan gadis baik-baik karena Alva pernah memergoki gadis itu berciuman panas dengan seorang pria di balkon sebuah hotel yang kamarnya bersebelahan dengan tempat Alva menginap.
Namun karena cintanya pada gadis itu, Vicky tidak mau mendengarkan Alva dan tetap menikahi gadis yang dicintainya. Bahkan tetap menerima istrinya walaupun istrinya sudah tidak perawan di malam pertama mereka.
Namun akhirnya Vicky menyerah untuk mencintainya dan memutuskan untuk menceraikan istri yang baru satu tahun dinikahinya karena dia memergoki istrinya sedang bercinta dengan pria lain diatas ranjangnya.
"Kenapa diam? Apa yang aku katakan benar kan?"tanya Alva mencibir.
"Iya, Tuan Muda benar,"sahut Vicky menghela nafas berat.
Alva memang bersikap dingin dan datar namun Vicky tetap berani menggodanya. Viky tau walaupun Alva suka bersikap dingin tapi dia orang yang baik, karena sejak kecil mereka sudah saling mengenal.
***
Disha POV
Aku terbangun saat hari sudah sore karena perutku terasa lapar. Aku meraba tempat disebelah ku, tempat biasanya Alva berbaring. Tempatnya berbaring sudah terasa dingin, pertanda Alva sudah lama meninggalkan ranjang ini.
Aku mencoba menajamkan indera pendengaran ku, untuk mencari tahu, apa si alien mesum tidak tahu malu itu sedang mandi. Namun aku tidak mendengar suara apapun dari kamar mandi yang ada di dalam kamarku ini.
Perlahan aku mulai bangkit dari tempat tidurku, tapi rasanya tubuhku terasa remuk redam saudara -saudara.!! Aku curiga, apa alien itu mengkonsumsi obat kuat?? Dia seolah tidak pernah lelah bercinta denganku.
Ini alasannya kenapa aku jarang ngasih dia jatah? Karena kalau dia minta jatah, dia tidak akan hanya melakukannya sekali. Resikonya tubuhku akan terasa remuk redam seperti ini. Dan jangan lupakan tanda merah yang dia tinggalkan hampir di sekujur tubuhku. Aku sudah seperti macan tutul.
Terus kenapa aku tidak pernah mau memeluk atau di peluk Alva? Jawabannya adalah setiap dia diberi izin memeluk, tangannya yang nakal itu tidak akan cuma memeluk, tapi akan bergerilya kemana-mana. Terus kenapa aku selalu ketus padanya? Karena setiap aku melunak sedikit saja dia akan mencari kesempatan untuk meminta jatahnya.
Kata-kata meminta cerai? Itu hanya caraku untuk menguji seberapa besar niatnya untuk tetap bertahan memperjuangkan pernikahan kami. Cinta? Apakah aku mencintainya? Jawabannya adalah aku sudah mulai mencintainya tapi aku mencoba untuk tidak terlalu mencintainya.
Aku nggak mau di tinggal pas sayang Sayange, pas lagi jeru jerune terus Dhe'e lungo karo liyane. He..he...jadi nyanyi kan aku?!
Aku sudah selesai mandi, tapi aku sama sekali tidak melihat batang hidungnya. Aku memasak mie instan, mie yang murah meriah yang terasa sekali bumbu rempah-rempahnya, makanan kalangan menengah ke bawah he..he... Tapi jangan salah guys, mie instan di negeri kita memang murah meriah tapi kalau sudah di luar negeri jadi makanan mahal.
Malam sudah semakin larut, tapi dia belum pulang juga, aku mulai gelisah saat jam dinding sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Aku masuk kedalam kamar menunggunya pulang, namun sampai pukul dua belas malam, dia tetap belum pulang. Aku sudah menghubunginya berkali-kali tapi tidak diangkat.
Aku mulai bertanya-tanya, apakah dia menyerah dengan pernikahan ini dan memilih untuk pergi?
Aku merasa kehilangan dan kesepian. Biasanya dia selalu memanggil ku dengan kata 'sayang ', memeluk ku saat aku sudah terlelap. Aku merasa nyaman dalam pelukannya, menghirup aroma tubuhnya yang membuatku tenang.
Apakah kamu benar-benar meninggalkan aku? Apa kamu begitu marah karena cemburu? Apakah sikap ku sudah terlalu?
🌟"Terkadang kita baru menyadari betapa berartinya apa yang kita miliki saat apa yang kita miliki sudah tidak ada lagi."🌟
..."Nana 17 Oktober"...
To be continued
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 286 Episodes
Comments
Natha
Ada dua kejadian yang tidak bisa dijadikan permainan atau apapun itu.
jika rukun syarat sahnya sudah terpenuhi..
yakni akad dan talak..
2025-01-29
2
Sweet Girl
bwahahahaha pintereeee nyanyi jowo ...
2024-04-05
2
Sweet Girl
Ih... Ndak tau aja kamu Vic...
Tuan Muda mah udah tau rasa surga dunia...
2024-04-05
2