Ikatan Yang Aneh

Bryan hanya menundukkan kepala nya, sambil memegang wajahnya yang babak belur di pukul oleh Pak Brata, sedang kan saat itu Leon dan Ibnu menatap ke arah Bryan.

"Kamu benar melakukan nya sama Keysa?" Baik Leon sambil menatap ke arah Pak Abas yang sibuk menelepon seseorang.

"Iya kalian lihat sendiri kan tadi. " Ucap Bryan pelan sambil sesekali melirik ke arah Keysa yang masih diam sambil memeluk bantal sofa.

"G*la kamu, pantas bapak nya marah. " Ucap Leon.

"Kemarin Abang pinjam mobil nggak jadi antar Keysa pulang gitu? " Tanya Ibnu pelan.

"Bagaimana mau antar pulang Keysa nya saja tidur. " Jawab Bryan.

"Saya sudah putus kan, dan saya tidak ingin suatu saat nanti terjadi hal yang tak di ingin kan. Kalian harus menikah. " Ucap Pak Brata membuat mereka menatap ke arah Pak Brata kecuali Bryan hanya menunduk.

"Ayah kok tiba - tiba menikah. " Ucap Keysa.

"Iya kalian harus menikah, bukan nya kalian sudah melakukan nya kan dan tadi tidur bersama. " Bentak Pak Brata pada Keysa.

"Ya - ya iya kami. " Ucap Keysa memegang bibir nya.

"Apa yang barusan saya dengan Mas Bryan apakah harus menikah ya? " Ucap Keysa.

"Iya Keysa kamu harus menikah, kalau kamu sampai hamil bagaimana? " Ucap Pak Brata.

"Me - memang nya ini kan. " Ucap Keysa sambil memegang bibir nya.

"Saya tanggung jawab Pak, saya siap menikah dengan Keysa. " Ucap Bryan.

"Leon kamu jemput penghulu yang akan menikah kan mereka , dan kamu Ibnu jemput asisten rumah tangga saya. " Ucap Pak Brata memberikan perintah.

"Siap Komandan. " Ucap Ibnu segera beranjak pergi bersama Leon.

"Ayah kecewa benar, tapi ingat kalian tetap menikah tapi jangan sampai kamu buat anak saya hamil karena dia harus selesai kan sekolah nya. Setelah lulus sekolah terserah mau bikin anak berapa, tapi saya hanya minta Keysa tetap melanjutkan pendidikan nya.Dan setelah menikah kalian belum boleh tinggal bersama tunggu sampai Keysa lulus." Ucap Pak Brata.

"Ta - tapi Pak, saya suami nya kenapa kita masih belum boleh tinggal bersama."

"Saya hanya mengikat saja bila terjadi apa - apa sama anak saya kamu nggak bisa lari. "

"Saya nggak bakalan lari Pak, saya ini pria yang bertanggung jawab."

"Ingat hanya status, tak boleh tinggal satu atap. "

"Pernikahan macam apa ini. "

"Kamu membantah perintah saya? "

"Siap tidak . "

****

"Mas bilang apa sama Ayah?"

"Mas bilang jujur kita melakukan nya."

"Melakukan apa hah..? Hanya ciuman bibir memangnya bisa hamil begitu? Saya itu nggak bodoh - bodoh sekali Mas, ciuman itu tidak hamil. "

"Tapi kita sudah tidur bersama. " Ucap Bryan dan Keysa langsung menyilang kan kedua tangan nya di dada.

"Ma - mas pasti pegang punya saya ya? " Tanya Keysa sambil melindungi kedua benda yang berada di dada nya.

"Sebentar lagi saya menikmati itu, semuanya akan halal untuk saya. " Ucap Bryan sambil menatap nakal.

Keysa langsung membalikkan tubuh nya, menghindari otak mesum yang ada di dalam kepala Bryan.

******

Para Pria berada di luar sedangkan Keysa berada di kamar Bryan kamar yang mungkin jarang di tiduri karena sprei yang masih rapih tanpa bantal dan guling karena berada di depan televisi.

Keysa berada di depan cermin rias, hanya bisa menatap perlengkapan pria berupa perfume dan toner serta hairdryer milik pria yang sebentar lagi menjadi suaminya.

"Mba, benar saya akan menikah?"

"Benar neng, sebentar lagi neng bukan tanggung jawab Bapak lagi tapi suami neng." Ucap Susi yang setelah merias wajah Keysa.

"Saya nggak lagi tinggal sama Ayah dong. "

"Bapak bilang Neng tetap tinggal sama Bapak, dan suami Neng tetap tinggal disini."

"Hah.. pernikahan apa ini mba Sus, bukan nya orang yang menikah harus satu atap. " Ucap Keysa.

"Bapak nggak ingin sekolah Neng terganggu."

"Apalah terserah, yang jelas ini gara - gara Mas Bryan. Padahal... ah.. kalau ingat menyebalkan." Ucap Keysa sambil memukul meja rias milik Bryan.

"Bukan nya kemarin Neng ingin meminta kado ulang tahun menikah sama Mas Bryan, sekarang doa Neng terkabul."

"Tapi bukan cara nya begini Mba Susi. "

"Takdir Neng, cara kalian menikah seperti ini dengan pria nya yang sekarang bucin sama Neng."

"Ah... gara - gara Polisi sialan itu."

*****

SAH

Kata Sah membuat hati Keysa kini tak bisa di katakan dengan kata - kata, keinginan menikah dengan pria yang di sukai nya kini terwujud.

Keysa mencium punggung tangan Bryan lalu Bryan pun mencium kening Keysa yang kini gadis kecil nya yang kemarin dia ilfil terbalik dirinya yang mengejarnya hingga pernikahan pun terjadi.

"Polisi sialan, mengajak menikah pake berbohong sama orang tua, kena karma lagi baru tahu rasa." Bisik Keysa.

"Bukan nya ini yang kamu mau, sekarang pria nya mau malah kamu menolak takdir. " Bisik Bryan.

"Tapi bukan begini, kita hanya ciuman saja."

"Tapi kan kita sudah melakukan nya."

"Tahu akh capek ngomong juga ada aja yang di balas nya."

Bryan hanya tersenyum, dan mereka pun berlanjut berphoto bersama.

****

"Saya bawa anak saya, kamu tunggu sampai anak saya lulus. " Ucap Pak Brata.

"Hanya malam ini saja apakah tidak bisa Ayah, dia kan sekarang sudah sah jadi istri saya." Ucap Bryan dengan wajah yang kecewa.

"Nggak!!!! "

"Tapi kan Ayah. "

"Kamu tunggu anak saya lulus baru kalian satu atap, saya tidak ingin anak saya belum lulus sudah hamil. Sekolah nya 7 bulan lagi kamu sabar lah 7 bukan itu sebentar." Ucap Pak Brata.

"Bagi Ayah sebentar bagi saya nggak, tahu begini tadi saya nggak usah bohong."

"Apa kamu bilang tadi bohong??? " Ucap Pak Brata dengan nada keras.

"Bu - bukan begitu maksud nya Ayah." Ucap Bryan kelepasan.

"Katakan jujur kamu bohong apa hah..?? " Bentak Pak Brata.

"Se - sebenarnya kami hanya ciuman saja." Ucap Bryan tak berani menatap ke arah Pak Brata.

"Hah... Astaghfirullah, Bryan....!!! "

*****

"Ibnu saya baru kali ini ada pengantin malam pertama nya nggak bersama istri nya, istri ada malah di bawa sama Bapak nya. " Ucap Leon berbaring di kamar Bryan.

"Benar Bang, seharusnya tempat tidur ini menjadi saksi mereka memadu kasih. Tapi apalah daya takdir berkata lain." Ucap Leon.

"Kalian jangan bicara terus, saya ingin tidur biar cepat pagi terus berangkat Dinas." Ucap Bryan memejamkan matanya.

"Tidur lah Bang, kami berdua akan menemani Abang malam ini, malam yang dingin hanya berkabut rindu."

Plaaaakkk

Aawwwww

"Kenapa Abang pukul mulut saya?" Tanya Ibnu sambil memegang bibir nya.

"Sekali lagi masih bicara saya tendang kamu keluar." Jawab Bryan langsung tengkurap.

Terpopuler

Comments

anna

anna

/Facepalm//Facepalm//Facepalm/

2025-04-16

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Waah menang banyak nih Bryan langsung nikah aja,Ini mah emang maunya kamu Bry..

2024-05-02

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Nekat banget Bryan..asalkan bisa nikahin Kaysa..

2024-05-02

0

lihat semua
Episodes
1 Saya ingin Nikah.
2 Babang Tampan
3 I Love You Babang Tampan
4 Pantang Menyerah
5 Perjuangan Hati
6 Lebih Baik Diam
7 Tetap Seperti Itu
8 Jawaban Hati
9 Jatuh
10 Hilang
11 Karma Berlaku
12 Benar - benar Karma
13 Tantangan
14 Ungkap kan Perasaan
15 Perkara Pelet
16 Hati Ingin Bertemu
17 Ungkapan Perasaan
18 Katakan Jujur
19 Ikatan Yang Aneh
20 Menahan Itu Tak Enak
21 Sebuah Simbol Pernikahan
22 Hati Yang Telah Di Pilih
23 Profesional Kerja
24 Salah Paham
25 Perhatian
26 Menuju Puncak Yang Gagal
27 Memiliki Mu
28 Diam Bukan Berarti Lemah
29 Diam nya Dia
30 Hanya Satu Di Hati
31 Demi Suami
32 Belajar Dari Kesalahan
33 Masih Memiliki Mimpi
34 Diam nya Kamu
35 Tetap Di sisi Mu
36 Ambilah Sebuah Keputusan
37 Rasa Tak Enak
38 Di Balik Cerita Pahit
39 Sakit Yang Berdarah
40 Ceroboh
41 Penting nya Kejujuran
42 Menguak Luka Lama
43 Pergi Yang Tak Bisa Kembali
44 Berpisah Lebih Baik
45 Masih Ada Rasa
46 Hati Yang Tak Selalu Sama
47 Masih Di Gantung
48 Untuk Mantan
49 Sakit nya Menahan
50 Masih Cinta
51 Kembali nya Cinta
52 Memulai Kembali.
53 Tebar Pesona
54 Masih Ragu
55 Siapa Pemenang Hati
56 Kembali Membawa Janji
57 Cemburu Melanda
58 Cemburu Tak Kan Pernah Habis
59 Urat Malu
60 Hidup Berdua
61 Pilihan Hati
62 Sebuah Penantian
63 Hilangkan Rasa Cemburu
64 Dua Garis Merah
65 Ngidam
66 Bahagia Nya Kita
67 Tumbang
68 Pergi Untuk Selamanya
69 Bahagia Di Keabadian
70 Cinta Yang Sempurna
71 Cinta Melayang
72 Hanya Ada Kamu
73 Bukan Cinta Tapi Obsesi
74 Hari Bahagia
75 Pelengkap Hidup
76 Pengorbanan Mu
77 Mukjizat Itu Ada
78 Bahagia Hingga Akhir Masa
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Saya ingin Nikah.
2
Babang Tampan
3
I Love You Babang Tampan
4
Pantang Menyerah
5
Perjuangan Hati
6
Lebih Baik Diam
7
Tetap Seperti Itu
8
Jawaban Hati
9
Jatuh
10
Hilang
11
Karma Berlaku
12
Benar - benar Karma
13
Tantangan
14
Ungkap kan Perasaan
15
Perkara Pelet
16
Hati Ingin Bertemu
17
Ungkapan Perasaan
18
Katakan Jujur
19
Ikatan Yang Aneh
20
Menahan Itu Tak Enak
21
Sebuah Simbol Pernikahan
22
Hati Yang Telah Di Pilih
23
Profesional Kerja
24
Salah Paham
25
Perhatian
26
Menuju Puncak Yang Gagal
27
Memiliki Mu
28
Diam Bukan Berarti Lemah
29
Diam nya Dia
30
Hanya Satu Di Hati
31
Demi Suami
32
Belajar Dari Kesalahan
33
Masih Memiliki Mimpi
34
Diam nya Kamu
35
Tetap Di sisi Mu
36
Ambilah Sebuah Keputusan
37
Rasa Tak Enak
38
Di Balik Cerita Pahit
39
Sakit Yang Berdarah
40
Ceroboh
41
Penting nya Kejujuran
42
Menguak Luka Lama
43
Pergi Yang Tak Bisa Kembali
44
Berpisah Lebih Baik
45
Masih Ada Rasa
46
Hati Yang Tak Selalu Sama
47
Masih Di Gantung
48
Untuk Mantan
49
Sakit nya Menahan
50
Masih Cinta
51
Kembali nya Cinta
52
Memulai Kembali.
53
Tebar Pesona
54
Masih Ragu
55
Siapa Pemenang Hati
56
Kembali Membawa Janji
57
Cemburu Melanda
58
Cemburu Tak Kan Pernah Habis
59
Urat Malu
60
Hidup Berdua
61
Pilihan Hati
62
Sebuah Penantian
63
Hilangkan Rasa Cemburu
64
Dua Garis Merah
65
Ngidam
66
Bahagia Nya Kita
67
Tumbang
68
Pergi Untuk Selamanya
69
Bahagia Di Keabadian
70
Cinta Yang Sempurna
71
Cinta Melayang
72
Hanya Ada Kamu
73
Bukan Cinta Tapi Obsesi
74
Hari Bahagia
75
Pelengkap Hidup
76
Pengorbanan Mu
77
Mukjizat Itu Ada
78
Bahagia Hingga Akhir Masa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!