Keysa berjalan sembari tersenyum sendiri saat merasakan apa yang barusan terjadi, sesekali dirinya mencubit kedua tangan nya seakan seperti mimpi.
"Nggak salah makan obat itu orang. " Ucap Keysa dalam hati nya.
"Hey.. "
Keysa menoleh saat Sandi sudah berada di samping nya berjalan beriringan.
"Kayaknya lagi bahagia. " Ucap Sandi.
"Emang kenapa? " Ucap Keysa.
"Ya saya ikut senang dong kamu bisa tersenyum, kan selama ini muka kamu datar - datar saja. " Ucap Sandi.
"Ini buku rumus - rumus kimia, kali aja kamu butuh. " Ucap Sandi sambil menyerah kan sebuah buku cetak.
"Terima kasih. " Ucap Keysa menerima pemberian dari Sandi.
"Kamu kalau ada kesulitan hubungi saya aja, itu di buku nya saya kasih nomer telepon saya. "
"Ehm... Sandi, terima kasih ya sudah mau dekat sama saya. "
"Sama - sama, seharusnya mereka semua tidak mem bully kamu, bagaimana pun orang seperti kamu harus di dukung. Kamu asal tahu saja, siswa yang harus mengalah agar kamu yang jadi juara itu adalah saya, tapi bagi saya sebuah predikat bukan apa - apa untuk saya. "
"Maaf kan saya ya, kalau egois. Ayah saya bukan maksud untuk apa - apa karena demi saya dia berani lakukan apapun."
"Ini kan menuju akhir, mulai sekarang kamu buktikan kalau kamu itu bisa, agar keburukan itu lenyap selama nya. "
"Iya, mulai sekarang saya akan belajar lebih giat lagi. "
"Semangat..!! " Ucap Sandi.
*****
"Wuidih kayak nya ada yang lagi bahagia nih, lihat Ibnu teman kita cerah mukanya." Ucap Leon.
Bryan mendudukkan pantat nya di kursi empuk milik nya sambil tersenyum ke arah Leon dan Ibnu.
"Kalian tahu untuk minta no ponsel nya saja harus minta sama Ayah nya. " Ucap Bryan senyuman ny berubah menjadi cemberut.
"Jadi cerita nya nih benar - benar kena karma ya. "
Hahahahahahah
Gelak tawa Ibnu dan Leon menggema seisi ruangan, seketika tawa itu hilang saat Bryan menatap kedua teman nya dengan tatapan seakan ingin menerkam.
"Kalau kamu ingin perjuangkan Keysa, datangi tuh Ayah nya minta no ponsel nya. Katanya Keysa minta nikah sama kamu, tantang in juga kalau kamu siap menikahi Keysa. " Ucap Leon.
"Benar itu apa yang di kata Bang Leon, abang tantang in kalau abang siap menikahi Keysa sekarang." Ucap Ibnu.
"Kalian ini bagaimana sih cinta saja tumbuh baru sebutir benih malah saya menikahi Keysa. " Ucap Bryan.
"Kan pacaran bisa setelah menikah. " Ucap Leon.
"Kok seolah jadi kebalik ya nih cerita nya. " Ucap Bryan.
"Emang kebalik. " Ucap Leon dan Ibnu.
"Kamu coba saja nembak Keysa, dia pasti senang loh. Dan kamu juga sebenarnya ingin kan Keysa jadi pacar kamu, buktinya kamu uring - uring an begitu. " Ucap Leon.
"Benar Bang dari pada nyesel, katakan saja terus terang. Bang Bryan perjuangkan, seperti nya sumpah serapah saat abang menolak nya dia ber komat kamit pastinya." Ucap Ibnu.
"Saya coba ya.. harga diri turun dah begini." Ucap Bryan.
"Harga diri turun bagaimana Bang, yang ada malah untung kan punya gebetan anak atasan." Ucap Leon.
"Eh.. emang yang di katakan kalian ada benar juga ya, apa saya kabulkan saja tuh bocah nggak langsung nembak tapi langsung mengajak nikah dan datang langsung sama bapak nya. " Ucap Bryan.
"Memang abang berani? " Tanya Ibnu langsung di angguk kan oleh Leon.
*******
"Cieeee... yang senyum - senyum sendiri." Ucap Susi saat masuk kedalam kamar Keysa.
"Cerita neng ada kabar gembira apa?" Tanya Susi.
"Kok saya kesan nya dari kesel jadi seneng ya mba. " Jawab Keysa.
"Memang apaan sih neng? "
"Saya kan sudah belajar jauhi Mas Bryan kok sekarang malah dia yang kejar - kejar saya ya."
"Masa? "
"Serius, dari kemarin dia coba dekat in saya terus mulai dari saat ulang tahun kasih ini boneka hello kitty, terus ketemu di dalam mobil patwal, terakhir dia antar saya ke sekolah. "
"Berarti kena omongan sendiri dia, dan dia sebenarnya sudah memiliki rasa sama neng." Ucap Susi.
"Terus perasaan neng gimana?" Tanya Susi.
"Gimana ya bi, saya kok jadi senyum - senyum sendiri. " Jawab Keysa.
"Sudah mending neng diam, biar dia yang kejar neng pokok nya semua nya jadi terbalik.' Ucap Susi.
" Betul juga kata mba Susi."
"Iya, jangan seperti kemarin kesannya perempuan kok seperti itu. "
"Benar, saya harus balas dia. "
"Nah bagus itu. "
******
"Mobil kamu kenapa? " Tanya Bryan saat menjemput Kamila pergi sekolah.
"Mogok kak, baru saja di bawa ke bengkel. " Jawab Kamila.
"Ya sudah cepat naik keburu telat."
"Ya nih baru mau naik ke atas motor."
"Paha kamu tutup pakai tas. " Ucap Bryan sambil melirik ke arah paha Kamila.
"Iya kakak tersayang, terganteng dan tercinta." Ucap Kamila memeluk tubuh Bryan dari belakang.
Motor pun melaju dengan kencang, hingga sampai lah di gerbang pintu sekolah bersamaan dengan Keysa juga tiba dan turun dari taksi.
Mata mereka saling adu pandang, namun Keysa dengan wajah datar nya melewati Bryan yang masih berada di atas motor nya.
"Terima kasih kak." Ucap Kamila.
"Iya." Ucap Bryan matanya masih menatap ke arah Keysa yang sudah masuk ke halaman sekolah.
Kamila mengikuti mata Bryan menatap ke arah mana ternyata Kamila pun melihat nya dan mendengus kesal.
"Sudah menatap nya dia sudah jauh." Ucap Kamila kesal.
Bryan melirik ke arah Kamila lalu menjalankan mesin motor nya.
"Kakak jalan. " Ucap Bryan.
"Hati - hati. "
*******
"Leon, Ibnu tadi saya kan antar Kamila sekolah, pas banget ada Keysa dia diam saja dan datar begitu. " Ucap Bryan saat baru sampai.
"Terus dia nggak ngelirik atau senyum?" Tanya Leon.
"Dia diam saja. " Jawab Bryan.
"Ya mungkin dia memang sudah biasa saja, dan terus sudah menghadap komandan belum? " Tanya Leon.
"Belum." Jawab Bryan.
"Kayaknya abang nggak berani. " Ucap Ibnu.
"Kata siapa nggak berani? " Ucap Bryan.
"Lah buktinya kan sampai sekarang belum dapat nomer ponsel nya, sedang kan dia nantang abang untuk minta sama Ayah nya, dan abang tantang lagi menerima keinginan anaknya untuk menikah sama abang. " Ucap Ibnu.
"Cerdas." Ucap Leon.
"Dia itu masih sekolah main ajak nikah." Ucap Bryan.
"Kan bisa nikah agama dulu, kalau nikah secara hukum negara pihak sekolah pasti ngelarang." Ucap Ibnu.
"Paham kan bro. " Ucap Leon.
"Jadi inti nya dia nantang in di tantang lagi ya?" Ucap Bryan.
"Betul." Ucap Leon.
"Abang temui komandan sekarang. " Ucap Ibnu.
"Se - sekarang? " Ucap Bryan.
"Iya sekarang. " Ucap Leon dan di angguk kan kepala oleh Ibnu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Susana Sari Sari
ada makanan yg terkandung di edit i ini ada teman sekolah yg sangat care,mengajarkan untuk rendah hati 👍🤞🤞💜💪💪
2024-05-01
2
azril arviansyah
ayo brian berani gak?
2022-06-18
3
Ryanti Yanti
tolak aja key
2022-06-09
3