Pak Brata menatap ke arah Bryan yang malam ini dia datang tak sendiri menemui Pak Brata atas tantangan yang di saran kan Leon dan Ibnu, melainkan bersama Ibnu dan Leon.
Pak Brata menatap ke arah Bryan dengan kedua kaki Bryan yang tidak tinggal diam bagai orang yang sedang grogi.
"Kaki kamu kenapa? Kesemutan atau gatal goyang - goyang begitu. " Tanya Pak Brata.
Bryan memegang kedua kakinya dan tersenyum ke arah Pak Brata.
"Bang grogi kah? " Bisik Ibnu.
"Mau bicara dari mana Ibnu." Bisik Bryan.
Leon hanya tersenyum ke arah Pak Brata dengan melihat tingkah Bryan dan Ibnu.
"Sebenarnya kalian ada keperluan apa kemari?" Tanya Pak Brata.
"Kapan nikah Komandan, ya Komandan kapan nikah."
"Apa!!!
" Upsss" Bryan menutup mulutnya dan langsung mendapatkan tatapan tajam dari Ibnu dan Leon.
"Maksud teman saya ingin pengajuan nikah." Ucap Leon.
"Nikah? Siapa yang nikah? " Tanya Pak Brata.
"Ibnu." Ucap Bryan.
"Hah..!! " Ucap Ibnu mengedip - kedip kan matanya.
"Kamu mau nikah, sama siapa? " Tanya Pak Brata.
"Sama Keysa. " Ucap Ibnu asal ucap saat itu Keysa melintas tepat di depan mereka dan membuat Keysa refleks menoleh ke arah ketiga polisi tersebut.
Pak Brata menatap ke arah Keysa, dan Keysa mengangkat kedua bahu nya.
"Kamu suka sama anak saya Ibnu?" Tanya Pak Brata.
Bryan mencubit pinggang Ibnu sangat keras namun Ibnu tahan akan kesakitan dari cubitan Bryan.
"Ma - maksud saya, nama calon saya Keysa tapi bukan Keysa anak Kapolres tapi anak Kapolsek. " Ucap Ibnu
"Siapa nama Kapolsek nya? "
"Na - nama nya, aish... kenapa jadi saya sih yang di tanya kan tujuan awal kemari mengantar Bang Bryan." Ucap Ibnu kesal .
Pak Brata dan Keysa menatap ke arah Bryan yang sekarang tersenyum ke arah kedua nya.
"Kamu ada perlu apa kesini?" Tanya Pak Brata pada Bryan.
"Saya minta no ponsel anak Komandan." Jawab Bryan.
Pak Brata menoleh ke arah Keysa, sedang kan anak nya hanya mengangkat kedua bahu nya.
"Ini ada anak saya di depan kamu kenapa minta nya sama saya?" Ucap Pak Brata.
"Kata anak Komandan harus minta nya sama komandan." Ucap Bryan.
"Benar Keysa apa yang di katakan Bryan?" Tanya Pak Brata pada Keysa.
"Nggak akh, ketemu juga kapan. Ayah tahu sendiri sekarang saya nggak pernah ke Polres." Jawab Keysa dengan tatapan mengajak ribut ke arah Bryan.
"Ka - kamu bilang apa Keysa,kita nggak pernah bertemu. Kemarin kita jalan bareng saya jemput kamu di rumah mengantar sampai sekolah, dan kemarin nya lagi kita satu mobil patwal di antar sampai ke rumah pulang sekolah, kamu jangan memutar balik kan fakta. " Ucap Bryan.
"Heh.. halu kali ya, Ayah seperti nya anak buah Ayah make deh seharusnya rutin setiap bulan untuk tes urine siapa tahu dia itu pemakai atau peminum berat." Ucap Keysa.
"Sembarangan saja kamu bilang saya pemabuk dan pemakai. Saya nggak halu yang halu itu kamu kejar - kejar saya." Ucap Bryan tak mau kalah.
"Kalau sekarang dan kemarin itu apa nama nya dekati saya? "
Leon, Ibnu dan Pak Brata hanya menatap tontonan gratis di depan nya yang saling bertengkar.
"Ok saya kalah, saya kemari ingin menerima lamaran Keysa. " Ucap Bryan.
"Apa..!! " Ucap Pak Brata dan Keysa bersamaan.
"Kamu lamar Bryan Keysa? " Tanya Pak Brata tak kalah kaget.
"Ka - kapan saya melamar Mas? " Tanya Keysa pada Bryan.
Pak Brata yang tadi menatap ke arah Keysa kini berganti menatap Bryan.
"Ka - kamu kan bilang katanya ingin jadi istri saya dan saya kesini mau terima ini." Ucap Bryan.
"Leon, Ibnu."
"Siap Komandan. " Ucap Leon dan Ibnu langsung sikap sempurna.
"Apa kalian berdua mengantar teman kalian yang satu ini sebelum kemari sudah di cek apa dia sudah minum obat sehari lima kali satu?" Tanya Pak Brata dan Leon bersama Ibnu saling menatap.
"Sudah komandan, makan nya bicara nya lost control begini karena dia over dosis." Ucap Leon.
"Pantas saja. " Ucap Pak Brata.
Bryan hanya mengepalkan kedua tangan nya sambil menatap ke arah Keysa yang sedari tadi mengajak ribut.
"Keysa kamu masuk, dan Leon kamu juga Ibnu tinggal kan kami berdua." Ucap Pak Brata.
"Baik komandan. " Ucap Ibnu.
Kini hanya Bryan dan Pak Brata di ruang tamu, sedangkan Keysa, Leon dan Ibnu mengintip dari balik tembok mendengar kan pembicaraan kedua orang pria tersebut.
"Kamu nggak salah bicara kan tadi, datang - datang kesini bicara seperti itu." Ucap Pak Brata.
"Jujur Pak karena kesalahan saya kemarin, saya merasakan ada sedikit rasa hilang di hidup saya. Dan saya abaikan tapi rasa itu semakin menjadi, mungkin saya juga memiliki rasa yang sama, dan saya siap menjadi suami Keysa. " Ucap Bryan.
"Kamu pikir pernikahan tanpa landas cinta dan tak di awali sebuah hubungan apa bisa bahagia? Dan saya sebagai seorang Ayah tak pernah menganggap permintaan anak saya itu serius tentang menikah sama kamu. Dan kamu kemarin - kemarin kan tidak memiliki rasa kenapa tiba - tiba bicara seperti itu meminta anak saya jadi istri kamu, apa kamu sadar setiap perkataan kamu itu. "
"Saya sadar Pak, saya di sini berbicara sebagai seorang pria sejati dan disini saya berbicara dengan tidak melihat pangkat tapi saya berbicara pada orang tua gadis yang saya cintai baru - baru ini. Memang saya kemarin belum memiliki sebuah rasa tapi saat beberapa hari Keysa tak lagi mengganggu saya dan dia tak pernah lagi mendatangi saya disini saya merasakan kehilangan dan disini saya baru menyadari kalau saya mencintai putri bapak." Ucap Bryan.
Keysa yang sedang mengintip dan menguping saling melirik ke arah Leon dan Ibnu, dan kembali menguping.
"Jujur saya ingin Keysa fokus sekolah dan dia harus meneruskan sekolah nya lebih tinggi lagi. Saya tidak ingin dia terganggu , saya selama ini mengabulkan semua apa yang dia minta tapi maaf untuk menikah dan pacaran saya larang. Dia anak saya satu - satu nya, bila ingin meminta anak saya tunggu lah sampai dia selesai semua pendidikan nya dan lebih dewasa."
"Terima kasih pak, maaf kalau saya lancang."
"Saya maklumi, dan saya minta maaf saya tolak kamu sekarang." Ucap Pak Brata.
*****
"Yang jelas kamu sudah ungkap kan perasaan kamu. " Ucap Leon.
"Tinggal abang menyatakan langsung pada Keysa nya Bang." Ucap Ibnu.
"Nggak usap menyatakan lagi Keysa sudah dengar. " Ucap Leon.
"Jadi Keysa mendengar semua pembicaraan kami berdua." Ucap Bryan.
"Bahkan saya dan Bang Leon pun mendengar." Ucap Ibnu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Kenapa jadi ibnu sih yg mau nikahnya..??🤣🤣🤣😜😜
2024-05-02
0
Susana Sari Sari
🤣🤣🤣🤭🤭🤭😂💕😂😂😂😂
2024-05-01
0
*~er~*
buset dah, aq ngakak tengah malem gara2 nih novel 🤣🤣🤣🤣
SEMANGAT thor 💪💪💪
2022-08-23
1